Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Muhammad Al Fatih - Contoh Pemuda Terbaik
1. Muhammad Al Fatih
Pemuda terbaik yang dijanjikan Nabi
Kalau saja Mehmed II hidup kembali dan melihat kondisi pemuda saat
ini, mungkin sudah geleng-geleng kepala tak habis pikir. Ah, betapa
kualitas kita dan dirinya amat terbentang jauh.
Saat kebanyakan pemuda berumur 21 tahun sudah angkat dagu, betapa
bangga sudah taklukkan hati wanita, Muhammad al Fatih sudah mampu
menaklukkan konstantinopel!
Saat para pemuda bersenang-senang habiskan umur 8 tahunnya dengan
menghafal lagu orang-orang dewasa, Muhammad al Fatih sudah hafalkan
seluruh ayat Alo-Quran dalam kepalanya.
Saat para pemuda masih bingung dengan mimpinya, tidak tau akan jadi
apa, ”let it flow” katanya, Muhammad Al Fatih sudah bertekad lantang
sejak kecil, “Ayah, aku ingin menaklukkan Konstantinopel!”
Tekadnya tidak berakhir dengan teriakan lantang saja. Muhammad Al Fatih
memiliki visualisasi mimpi yang teramat jelas. Sejak kecil ia bersama ayah
dan gurunya sudah memandang benteng Byzantium dari atas bukit.
“Nak, benteng itu yang akan kau taklukkan nanti.” Seru Sang Ayah.
Muhammad Al Fatih bahkan memiliki ruangan khusus berisi miniatur
Konstantinopel, lengkap dengan peta dan strategi perang. Betapa ia tidak
main-main dengan mimpinya.
Saat para pemuda begitu mudah mengeluh, merasa punya segudang
masalah dan tekanan hidup, lalu menganggap hidupnya akan berakhir sia-
sia, Muhammad Al Fatih sudah dibebankan amanah yang begitu besar
bahkan sejak ia masih kecil.
Ia menjadi tumpuan harapan tiga generasi akan taklukkan konstantinopel,
janji Allah yang diucapkan Rasuullah ratusan tahun silam. Ia menjadi
harapan dari 6 abad perjuangan para pendahulu.
Bayangkan! Harapan 600 tahun perjuangan para pendahulu dibebankan
pada pundaknya!
Ah, tapisedikitpun ia tak gentar, tak mundur barang sejengkal.
2. Saat para pemuda habiskan waktunya untuk bersenang –senang, menonton
film, nongkrong berjam-jam, Muhammad Al Fatih memilih meningkatkan
kemampuan fisik dan kemampuan otaknya. Ia kuasai teknik bela diri,
memanah, berkuda, berenang, strategi berperang, ilmu fiqh, hadits,
astronomi, dan matematika. Ia juga menguasai banyak bahasa: Arab,
Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani.
Saat para pemuda dengan mudah hancur mentalnya ketika direndahkan
atau dihina orang lain, Muhammad Al Fatih punya hati seluas samudera,
mental sekuat baja. Tak terhitung berapa banyak orang yang
merendahkannya saat ia diangkat menjadi Raja pada umur 19 tahun.
“Bocah ingusan”, cela orang.
Musuh dan lingkaran orang kerajaan meremehkan kemampuannya. Kerajaan
musuh menyerang saat tahu Muhammad Al Fatih menjadi sultan. Tapi ia
lebih memilih memberikan bukti nyata.
Saat para pemuda habiskan air matanya untuk kekasih hati yang tidak
jelas, Muhammad Al Fatih memilih habiskan air matanya untuk memohon
ampunan dan memanjatkan harapan.
Sejak baligh, tak pernah satu malam pun ia lewatkan shalat Tahajjud.
Ialah pedang malam, yang selalu diasah tdengan tulus ikhlas.
Saat para pemuda lupa dan meninggalkan Tuhan, “Nanti saja kalau sudah
tua”, fikirnya. Muhammad Al Fatih tak pernah sekalipu meninggalkan Allah
dalam setiap urusannya.
Ia memiliki 250.000 pasukan yang tidak pernah meninggalkan shalat wajib.
Ia laksanakan shalat Jum’at sebelim menyeraang Konstantinopel. Shalat
yang shaffnya terpanjang dalam sejarah, 4km membentang dari Pantai
Marmarahingga selat Golden Horn di utara! Gema takbir bersahutan,
menggetarkan, menjadi semangat saat menggempur lawan.
Saat para pemuda kehabisan cara dan ide-ide cemerlang untuk meraih
mimpinya, Muhammad Al Fatih tak kehabisan cara, bahkan yang menurut
orang lain gila.
Yang ia hadapi ialah Benteng Byzantium! Dibatasi laut dengan pagar
rantai besi, dibuat dengan teknologi terhebat pada masanya, tak mampu
ditembus selama 11 abad.
3. Kokohnya benteng Byzantium tak membuat ia kehilangan akal. Tak bisa
menyeberangkan 70 kapal lewat laut, ia lumurkan minyak pada ratusan
gelondongan kayu, lalu jalankan seluruh armada kapal melintasi bukit
hanya dalam satu malam.
Allahu Akbar!
Pagi hari menjelang, musuh kaget bukan kepalang. Benteng Byzantium
yang selama 11 abad tak terhancurkan, hari itu telah mampu ditembus!
Merekalah yang telah disebut Rasulullah dengan sebaik-baik pemimpin dan
sebaik-baik tentara.
Lalu saat ini, kita sadar akan bentang yang amat jauh antara kualitas
pemuda saat ini dan di zaman Muhammad Al Fatih.
Ada jurang terpisah yang terpampang dengan nyata.Kita juga sadar akan
ketinggalan yang amat jauh. Oleh karena itu, kita harus mengejar itu
semua dengan kerja keras dan kesungguhan.
“Kaki anak adam tidaklah bergeser pada hari kiamat dari sisi Rabbnya
sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia
habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang
hartanta dari mana dia peroleh kemana dia infakkan dan apa yang telah
dia lakukan denga ilmunya.” HR. Tirmidzi
Kelak masa muda akan dimintai pertanggungjawabannya. Mereka yang
memberi manfaat yang kekal, namanya abadi tercatat dibumi dan langit.
“Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya;
adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap dibumi.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpaan.” (QS. Ar Raa’d: 17)
Dari: Ust. Aboud Basyarahil
Republished by Sahabat Ilmu