SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
1
SELFIE DALAM PANDANGAN ISLAM
Antara Foto dan Gambar
Dalam islam hukum selfie memang tidak tertulis langsung dalam kitab al-Quran maupun
As-sunnah. Namun dalam ajaran islam terdapat beberapa hadist yang menerangkan tentang
larangan menggambar, atau menciptakan lukisan. Dalam hadis yang dilarang adalah
menggambar makhluk hidup yang bernyawa, sedangkan tumbuhan boleh digambar.
Dari Ibnu, dia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa menggambar suatu
gambar dari sesuatu yang bernyawa di dunia, maka dia akan diminta untuk meniupkan ruh
kepada gambarnya itu kelak di hari akhir, sedangkan dia tidak kuasa untuk meniupklannya.’”
[HR. Bukhari].
Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya diantara manusia yang paling besar siksanya
pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar gambar-gambar yang bernyawa.”
(lihat Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, bab Tashwiir).
Hadis tersebut sudah jelas menerangkan adanya larangan menggambar makhluk yang
bernyawa. Maksud dari arti kata menggambar dalam hadis tersebut adalah membuat seketsa
gambar menggunakan tangan sendiri dengan bantuan alat dimana kita membuat semirip-
miripnya dari gambar asli atau dengan membuat sendiri gambar tanpa meniru. sebagai contoh
adalah melukis makhluk bernyawa, menggambar makhluk hidup tanpa objek di komputer atau di
buku gambar. Artinya ini masuk kategori “mencipta”. Dan hasilnya kemudian diabadikan
melalui ciptaan tangan sang pelukis.
Dari berbagai hadits tersebut, maka terkait foto, apalagi selfie, para ulama berbeda
pendapat dalam menentukan hukumnya.
(Baginda) Muhammad SAW melarang gambar ada di dalam rumah dan beliau juga
melarang membuat gambar.” Hadits Riwayat Tirmizi Nomor 1749.
Lalu, foto apa saja yang dilarang dalam syariat Islam? Semua gambar yang dihasilkan dari
objek bernyawa dilarang, yaitu manusia, hewan, termasuk tumbuhan.
Suatu ketika malaikat Jibril ingin masuk ke dalam rumah, tetapi Jibril menyuruh pemilik
rumah untuk menyingkirkan kepala patung yang ada di rumah baru ia akan masuk. Hal ini
menunjukkan bahwa gambar, foto atau patung bernyawa yang ditandai dengan adanya kepala di
dalam rumah dilarang dalam Islam. Hal ini diperkuat dengan hadis yang berbunyi:
(Ciri-ciri) gambar adalah terdapat kepala, apabila kepala (gambar) itu dihilangkan,
maka bukan lagi dikatakan gambar.” (HR Al Baihaqi 7/270).”
Syeh Al Albani mengatakan bahwa hadits di atas sahih dan tidak diragukan lagi
kebenarannya. Berdasarkan hadis tersebut, sejumlah ulama melarang untuk membuat foto yang
identik dengan gambar, termasuk foto selfie.
Apalagi video selfie biasanya menunjukkan kepala di mana kategori sebuah lukisan yang
dimaksud Nabi pada zaman dahulu adalah meliputi kepala. Dengan dasar dan landasan ini,
beberapa ulama memberikan fatwa bahwa foto selfie itu haram. Demikian menurut Syaikh
Albani.
Meski begitu, ada juga sejumlah ulama yang memperbolehkan hukum foto selfie ditinjau
dari perspektif Islam. Menurut ulama yang setuju dan memperbolehkan foto selfie adalah bahwa
gambar yang diambil dari alat kamera bukanlah menciptakan hal baru yang menyerupai makhluk
hidup, tetapi gambarnya sendiri yang diabadikan dalam sebuah alat.
Dalam kasus ini, foto termasuk dalam kategori gambar, namun foto tidak dibuat sendiri.
Cara kerja foto sama seperti cermin hanya saja hasilnya dalam bentuk cetak dan ini merupakan
sebuah pantulan dari gambar aslinya jadi tidak sama dengan dilukis atau digambar. Pada konteks
ini terdapat perbedaan dengan menggambar, karena foto hanyalah “tiruan” atau copy pancaran
energi cahaya. Gambar dan foto itu identik tetapi tidak sama. Kalau gambar yang dimaksud pada
zaman Nabi itu melukis dengan mencoba untuk meniru bentuk aslinya, maka foto pada zaman
modern hanyalah mengabadikan objek foto pada momen dan waktu tertentu melalui proses
2
pengambilan cahaya. Jadi, foto selfie itu bukan termasuk kategori yang dimaksud dalam hadis.
Demikian menurut sebagian ulama kontemporer.
Dari sudut perbedaan ini, maka foto atau foto selfie tidak dilarang dalam agama, bahkan
jika dipublikasikan. Namu n ada beberapa penyebab sehingga foto selfie menjadi dilarang
diantaranya adalah:
1. Foto bertujuan untuk pamer.
2. Foto bertujuan untuk merugikan orang lain.
3. Foto bertujuan untuk menyakiti diri-sendiri dan orang lain.
4. Foto bertujuan untuk nafsu belaka.
5. Foto yang bertujuan untuk mengadu domba dan membocorkan rahasia yang baik.
6. Mendatangkan bahaya untuk diri sendiri.
Foto selfie itu baik selama sesuai dengan batasan-batasan norma sosial. Hendaknya foto
tersebut dijadikan sarana mendidik dan menyampaikan informasi baik bagi semua orang.
Berdasarkan Dampak Yang Dimunculkan
SELFIE sudah menjadi fenomena sosial seiring popularitas media sosial dan kecanggihan
perangkat gadget (handphone, smartphone) atau laptop/nebook yang dilengkapi
kamera. Selfie adalah singkatan dari "self potrait" yang artinya foto hasil memotret diri sendiri.
Sejumlah literatur online menyebutkan, tahun 2013 secara resmi kata selfie masuk
kedalam Oxford English Dictionary.
Sebuah penelitian yang dikutip merdeka.com dari the guardian menyebutkan, sering
memotret diri sendiri adalah salah satu ciri orang yang tidak percaya diri. "Selfie adalah salah
satu revolusi bagaimana seorang manusia ingin diakui oleh orang lain dengan memajang atau
sengaja memamerkan foto tersebut ke jejaring sosial atau media lainnya," ujar Dr Mariann
Hardey, seorang pengajar di Durham University dengan spesialisasi digital social media, seperti
dikutip Guardian (14/07). Hardey juga mengatakan bahwa dengan memamerkan foto-foto selfie
tersebut, maka orang yang bersangkutan ingin terlihat 'bernilai', lebih-lebih apabila ada yang
berkomentar bagus tentang foto tersebut.
Dari penjelasan tersebut, nampak bahwa selfie dan pemuatannya dalam media sosial sangat
rawan menumbuhkan sifat riya' (ingin dipuji orang lain) dan 'ujub (mengagumi diri sendiri) yang
dilarang dalam Islam.
Rasulullah Saw melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya. Bahkan, Rasulullah
menyebutnya sebagai dosa besar yang membinasakan pelakunya.
ٌ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ٌٌ‫ات‬َ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫م‬ٌ:ٌٌ‫ح‬ُ‫ش‬ٌٌ‫اع‬َ‫ط‬ُ‫م‬ٌ،ٌ‫ى‬ً‫و‬َ‫ه‬َ‫و‬ٌٌ‫ع‬َ‫َّب‬‫ت‬ُ‫م‬ٌ،ٌٌُ‫اب‬َ‫ج‬ْ‫ع‬ِ‫إ‬َ‫و‬ٌٌِ‫ء‬ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌِ‫ه‬ِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ب‬
"Tiga dosa pembinasa: sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang
terhadap dirinya" (HR. Thabrani dari Anas bin Malik).
ٌَّ‫ن‬ِ‫إ‬ٌٌََّ‫اّلل‬ٌٌ‫ب‬ُِ‫ُي‬ٌٌَ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌَّ‫ى‬ِ‫َّق‬‫ت‬‫ال‬ٌٌَِّ‫ن‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌَّ‫ى‬ِ‫ف‬َْ‫ْل‬‫ا‬
"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak
menonjolkan diri." (HR. Muslim dari Abu Said al-Khudri).
Selfie lalu menyimpan foto untuk dokumentasi pribadi saja, tanpa dipublikasikan di media
sosial, tentu saja tidak akan menimbulkan masalah --tidak berpotensi menumbulkan
sikap riya' dan 'ujub.
Namun, jika diekspose di media sosial, jelas "ada maksudnya". Maksud itulah yang bisa
melabrak akhlak mulia berupa rendah hati (tawadhu'). Nah, konteks maksud inilah yang perlu
dipertimbangkan. Jika itu adalah ‘ujub, maka tidak boleh.
Salah satu bukti Selfie bisa menimbulkan 'ujub a.l. munculnya penyakit depresi Facebook
(Facebook despression), yaitu penyakit kejiwaan yang membuat seseorang merasa diabaikan
3
setelah menulis status atau mengunggah foto karena tidak ada "like" dan/atau "komentar" dari
siapa pun!
Demikian hukum Selfie dalam Islam, yakni terkait sifat riya' dan 'ujub, bahkan juga
potensial menumbuhkan takabur, meingat selfie biasanya sambil "mempertujukkan sesuatu".
Semoga saja kaum Muslim yang suka selfie tidak terjangkit kedua penyakit itu.
Bahaya ‘Ujub dan Tabarruj
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya.
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai dosa besar yang
membinasakan pelakunya, sebagaimana sudah dibahas diatas.
Di saat yang sama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk
menjadi hamba yang berusaha merahasiakan diri kebalikan dari menonjolkan diri. Dari Abu Said
al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ٌَّ‫ن‬ِ‫إ‬ٌٌََّ‫اّلل‬ٌٌ‫ب‬ُِ‫ُي‬ٌٌَ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌَّ‫ى‬ِ‫َّق‬‫ت‬‫ال‬ٌٌَِّ‫ن‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌَّ‫ى‬ِ‫ف‬َْ‫ْل‬‫ا‬
Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak
menonjolkan diri. (HR. Muslim 7621).
Selfie, jeprat-jepret diri sendiri, sangat tidak sejalan dengan prinsip di atas. Terlebih
umumnya orang yang melakukan selfie, tidak lepas dari perasaan ujub. Meskipun tidak semua
orang yang selfie itu ujub, namun terkadang perasaan lebih sulit dikendalikan, dan sulit diketahui
orang lain.
Karena itu, sebagai mukmin yang menyadari bahaya ujub, tidak selayaknya semacam ini
dilakukan.
Muncul pertanyaan, bagaimana hukum selfie itu jika memang untuk menampakkan
kecantikan, dandanan bagus dan sejenisnya?
Bahwa elfie adalah salah satu bentuk kenarsisan seseorang sehingga dengan kenarsisan
tersebut akan terus mengikis rasa malu dalam diri kita. Padahal mengenai hal ini Allah telah
berpesan pada Muslimah bahwa:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka tundukkan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak daripadanya’…” (QS 24:31)
Dalam ayat yang lain Allah juga telah menyinggung tentang perilaku tabarruj, yaitu segala
sesuatu tindakan berhias yang ditujukan agar diperhatikan oleh lelaki. “dan janganlah kamu
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS 33:33).
Jadi jika ada unsur tabarruj dalam selfie itu, maka hukumnya adalah haram.
Pandangan Tarekat
Jika diperhatikan secara seksama, sebenarnya ada dampak tersendiri dari foto selfie,
terutama saat diunggah di media sosial dan dilihat banyak orang, dan utamanya selfie close up.
Ketika banyak orang di berbagai penjuru melihat foto kita dan pada akhirnya ada yang menaruh
perasaan negatif seperti cemburu, iri, sakit hati, mengumpat, dan tindakan negatif lainnya, maka
ia akan melakukan transfer energi negatif yang bisa masuk ke dalam tubuh kita.
Nah, energi negatif yang dipancarkan seseorang melalui wajah foto selfie di media sosial
bisa menyebabkan mudah capek, cepat meriang, dan hal-hal lain yang berdampak negatif pada
tubuh. Sehingga harus diupayakan agar jepretan hasil selfie tidak perlu diunggah di media sosial,
baik Facebook, Twitter, Instagram, bahkan Youtube. Ini adalah tindakan mencegah keburukan
yang kemungkinan bisa muncul dalam diri seseorang.

More Related Content

Recently uploaded

PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
MegaFebryanika
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
MiaZahir
 
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptxppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
MegaFebryanika
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
Agustinus791932
 

Recently uploaded (10)

PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
 
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptxppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
 
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
 
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Selfie dalam pandangan islam

  • 1. 1 SELFIE DALAM PANDANGAN ISLAM Antara Foto dan Gambar Dalam islam hukum selfie memang tidak tertulis langsung dalam kitab al-Quran maupun As-sunnah. Namun dalam ajaran islam terdapat beberapa hadist yang menerangkan tentang larangan menggambar, atau menciptakan lukisan. Dalam hadis yang dilarang adalah menggambar makhluk hidup yang bernyawa, sedangkan tumbuhan boleh digambar. Dari Ibnu, dia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa menggambar suatu gambar dari sesuatu yang bernyawa di dunia, maka dia akan diminta untuk meniupkan ruh kepada gambarnya itu kelak di hari akhir, sedangkan dia tidak kuasa untuk meniupklannya.’” [HR. Bukhari]. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya diantara manusia yang paling besar siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar gambar-gambar yang bernyawa.” (lihat Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, bab Tashwiir). Hadis tersebut sudah jelas menerangkan adanya larangan menggambar makhluk yang bernyawa. Maksud dari arti kata menggambar dalam hadis tersebut adalah membuat seketsa gambar menggunakan tangan sendiri dengan bantuan alat dimana kita membuat semirip- miripnya dari gambar asli atau dengan membuat sendiri gambar tanpa meniru. sebagai contoh adalah melukis makhluk bernyawa, menggambar makhluk hidup tanpa objek di komputer atau di buku gambar. Artinya ini masuk kategori “mencipta”. Dan hasilnya kemudian diabadikan melalui ciptaan tangan sang pelukis. Dari berbagai hadits tersebut, maka terkait foto, apalagi selfie, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukumnya. (Baginda) Muhammad SAW melarang gambar ada di dalam rumah dan beliau juga melarang membuat gambar.” Hadits Riwayat Tirmizi Nomor 1749. Lalu, foto apa saja yang dilarang dalam syariat Islam? Semua gambar yang dihasilkan dari objek bernyawa dilarang, yaitu manusia, hewan, termasuk tumbuhan. Suatu ketika malaikat Jibril ingin masuk ke dalam rumah, tetapi Jibril menyuruh pemilik rumah untuk menyingkirkan kepala patung yang ada di rumah baru ia akan masuk. Hal ini menunjukkan bahwa gambar, foto atau patung bernyawa yang ditandai dengan adanya kepala di dalam rumah dilarang dalam Islam. Hal ini diperkuat dengan hadis yang berbunyi: (Ciri-ciri) gambar adalah terdapat kepala, apabila kepala (gambar) itu dihilangkan, maka bukan lagi dikatakan gambar.” (HR Al Baihaqi 7/270).” Syeh Al Albani mengatakan bahwa hadits di atas sahih dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Berdasarkan hadis tersebut, sejumlah ulama melarang untuk membuat foto yang identik dengan gambar, termasuk foto selfie. Apalagi video selfie biasanya menunjukkan kepala di mana kategori sebuah lukisan yang dimaksud Nabi pada zaman dahulu adalah meliputi kepala. Dengan dasar dan landasan ini, beberapa ulama memberikan fatwa bahwa foto selfie itu haram. Demikian menurut Syaikh Albani. Meski begitu, ada juga sejumlah ulama yang memperbolehkan hukum foto selfie ditinjau dari perspektif Islam. Menurut ulama yang setuju dan memperbolehkan foto selfie adalah bahwa gambar yang diambil dari alat kamera bukanlah menciptakan hal baru yang menyerupai makhluk hidup, tetapi gambarnya sendiri yang diabadikan dalam sebuah alat. Dalam kasus ini, foto termasuk dalam kategori gambar, namun foto tidak dibuat sendiri. Cara kerja foto sama seperti cermin hanya saja hasilnya dalam bentuk cetak dan ini merupakan sebuah pantulan dari gambar aslinya jadi tidak sama dengan dilukis atau digambar. Pada konteks ini terdapat perbedaan dengan menggambar, karena foto hanyalah “tiruan” atau copy pancaran energi cahaya. Gambar dan foto itu identik tetapi tidak sama. Kalau gambar yang dimaksud pada zaman Nabi itu melukis dengan mencoba untuk meniru bentuk aslinya, maka foto pada zaman modern hanyalah mengabadikan objek foto pada momen dan waktu tertentu melalui proses
  • 2. 2 pengambilan cahaya. Jadi, foto selfie itu bukan termasuk kategori yang dimaksud dalam hadis. Demikian menurut sebagian ulama kontemporer. Dari sudut perbedaan ini, maka foto atau foto selfie tidak dilarang dalam agama, bahkan jika dipublikasikan. Namu n ada beberapa penyebab sehingga foto selfie menjadi dilarang diantaranya adalah: 1. Foto bertujuan untuk pamer. 2. Foto bertujuan untuk merugikan orang lain. 3. Foto bertujuan untuk menyakiti diri-sendiri dan orang lain. 4. Foto bertujuan untuk nafsu belaka. 5. Foto yang bertujuan untuk mengadu domba dan membocorkan rahasia yang baik. 6. Mendatangkan bahaya untuk diri sendiri. Foto selfie itu baik selama sesuai dengan batasan-batasan norma sosial. Hendaknya foto tersebut dijadikan sarana mendidik dan menyampaikan informasi baik bagi semua orang. Berdasarkan Dampak Yang Dimunculkan SELFIE sudah menjadi fenomena sosial seiring popularitas media sosial dan kecanggihan perangkat gadget (handphone, smartphone) atau laptop/nebook yang dilengkapi kamera. Selfie adalah singkatan dari "self potrait" yang artinya foto hasil memotret diri sendiri. Sejumlah literatur online menyebutkan, tahun 2013 secara resmi kata selfie masuk kedalam Oxford English Dictionary. Sebuah penelitian yang dikutip merdeka.com dari the guardian menyebutkan, sering memotret diri sendiri adalah salah satu ciri orang yang tidak percaya diri. "Selfie adalah salah satu revolusi bagaimana seorang manusia ingin diakui oleh orang lain dengan memajang atau sengaja memamerkan foto tersebut ke jejaring sosial atau media lainnya," ujar Dr Mariann Hardey, seorang pengajar di Durham University dengan spesialisasi digital social media, seperti dikutip Guardian (14/07). Hardey juga mengatakan bahwa dengan memamerkan foto-foto selfie tersebut, maka orang yang bersangkutan ingin terlihat 'bernilai', lebih-lebih apabila ada yang berkomentar bagus tentang foto tersebut. Dari penjelasan tersebut, nampak bahwa selfie dan pemuatannya dalam media sosial sangat rawan menumbuhkan sifat riya' (ingin dipuji orang lain) dan 'ujub (mengagumi diri sendiri) yang dilarang dalam Islam. Rasulullah Saw melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya. Bahkan, Rasulullah menyebutnya sebagai dosa besar yang membinasakan pelakunya. ٌ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ٌٌ‫ات‬َ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫م‬ٌ:ٌٌ‫ح‬ُ‫ش‬ٌٌ‫اع‬َ‫ط‬ُ‫م‬ٌ،ٌ‫ى‬ً‫و‬َ‫ه‬َ‫و‬ٌٌ‫ع‬َ‫َّب‬‫ت‬ُ‫م‬ٌ،ٌٌُ‫اب‬َ‫ج‬ْ‫ع‬ِ‫إ‬َ‫و‬ٌٌِ‫ء‬ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌِ‫ه‬ِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ "Tiga dosa pembinasa: sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya" (HR. Thabrani dari Anas bin Malik). ٌَّ‫ن‬ِ‫إ‬ٌٌََّ‫اّلل‬ٌٌ‫ب‬ُِ‫ُي‬ٌٌَ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌَّ‫ى‬ِ‫َّق‬‫ت‬‫ال‬ٌٌَِّ‫ن‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌَّ‫ى‬ِ‫ف‬َْ‫ْل‬‫ا‬ "Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri." (HR. Muslim dari Abu Said al-Khudri). Selfie lalu menyimpan foto untuk dokumentasi pribadi saja, tanpa dipublikasikan di media sosial, tentu saja tidak akan menimbulkan masalah --tidak berpotensi menumbulkan sikap riya' dan 'ujub. Namun, jika diekspose di media sosial, jelas "ada maksudnya". Maksud itulah yang bisa melabrak akhlak mulia berupa rendah hati (tawadhu'). Nah, konteks maksud inilah yang perlu dipertimbangkan. Jika itu adalah ‘ujub, maka tidak boleh. Salah satu bukti Selfie bisa menimbulkan 'ujub a.l. munculnya penyakit depresi Facebook (Facebook despression), yaitu penyakit kejiwaan yang membuat seseorang merasa diabaikan
  • 3. 3 setelah menulis status atau mengunggah foto karena tidak ada "like" dan/atau "komentar" dari siapa pun! Demikian hukum Selfie dalam Islam, yakni terkait sifat riya' dan 'ujub, bahkan juga potensial menumbuhkan takabur, meingat selfie biasanya sambil "mempertujukkan sesuatu". Semoga saja kaum Muslim yang suka selfie tidak terjangkit kedua penyakit itu. Bahaya ‘Ujub dan Tabarruj Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai dosa besar yang membinasakan pelakunya, sebagaimana sudah dibahas diatas. Di saat yang sama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk menjadi hamba yang berusaha merahasiakan diri kebalikan dari menonjolkan diri. Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ٌَّ‫ن‬ِ‫إ‬ٌٌََّ‫اّلل‬ٌٌ‫ب‬ُِ‫ُي‬ٌٌَ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌَّ‫ى‬ِ‫َّق‬‫ت‬‫ال‬ٌٌَِّ‫ن‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ٌٌَّ‫ى‬ِ‫ف‬َْ‫ْل‬‫ا‬ Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri. (HR. Muslim 7621). Selfie, jeprat-jepret diri sendiri, sangat tidak sejalan dengan prinsip di atas. Terlebih umumnya orang yang melakukan selfie, tidak lepas dari perasaan ujub. Meskipun tidak semua orang yang selfie itu ujub, namun terkadang perasaan lebih sulit dikendalikan, dan sulit diketahui orang lain. Karena itu, sebagai mukmin yang menyadari bahaya ujub, tidak selayaknya semacam ini dilakukan. Muncul pertanyaan, bagaimana hukum selfie itu jika memang untuk menampakkan kecantikan, dandanan bagus dan sejenisnya? Bahwa elfie adalah salah satu bentuk kenarsisan seseorang sehingga dengan kenarsisan tersebut akan terus mengikis rasa malu dalam diri kita. Padahal mengenai hal ini Allah telah berpesan pada Muslimah bahwa: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka tundukkan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya’…” (QS 24:31) Dalam ayat yang lain Allah juga telah menyinggung tentang perilaku tabarruj, yaitu segala sesuatu tindakan berhias yang ditujukan agar diperhatikan oleh lelaki. “dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS 33:33). Jadi jika ada unsur tabarruj dalam selfie itu, maka hukumnya adalah haram. Pandangan Tarekat Jika diperhatikan secara seksama, sebenarnya ada dampak tersendiri dari foto selfie, terutama saat diunggah di media sosial dan dilihat banyak orang, dan utamanya selfie close up. Ketika banyak orang di berbagai penjuru melihat foto kita dan pada akhirnya ada yang menaruh perasaan negatif seperti cemburu, iri, sakit hati, mengumpat, dan tindakan negatif lainnya, maka ia akan melakukan transfer energi negatif yang bisa masuk ke dalam tubuh kita. Nah, energi negatif yang dipancarkan seseorang melalui wajah foto selfie di media sosial bisa menyebabkan mudah capek, cepat meriang, dan hal-hal lain yang berdampak negatif pada tubuh. Sehingga harus diupayakan agar jepretan hasil selfie tidak perlu diunggah di media sosial, baik Facebook, Twitter, Instagram, bahkan Youtube. Ini adalah tindakan mencegah keburukan yang kemungkinan bisa muncul dalam diri seseorang.