SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas 
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam 
“ AURAT DAN JILBAB ” 
Disusun Oleh : 
Wasiri 
Diana 
Siti Muhibah 
Lulu Damayanti 
Iswatun 
Amriyatun 
Nur Weni 
Fitriyani 
Nunung 
Yuli 
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUI GEGESIK 
KABUPATEN CIREBON 
Jl. Raya Gegesik No. 15 Gegesik Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas semua rahmat dan hidayah serta 
perlindungan yang diberikan-Nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Tak 
lupa Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi 
Muhammad SAW yang senantiasa kami nantikan syafaatNya dan yang selalu 
menerangi dunia ini dengan cahaya Islam. 
Makalah yang berjudul “Aurat Dan Jilbab” ini kami susun untuk memenuhi 
tugas mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.Tentu suksesnya hasil makalah ini 
berkat bimbingan dari semua pihak yang membantu kami selama pembuatan 
makalah ini. 
Penyusun menyadari, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari 
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat 
membangun, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi. 
Semoga bimbingan dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami akan 
mendapatkan ridho dari Allah SWT. Kami berharap semoga makalah ini dapat 
bermanfaat bagi kami semua dan umumnya bagi teman-teman yang 
membutuhkan. 
Gegesik, September 2014 
Penyusun
BAB I 
PENDAHULUAN 
I.1.Latar Belakang 
Dewasa ini sering kita temui remaja-remaja putri yang menggunakan hijab 
tubuh yang sebenarnya keluar dari syariat islam. Seperti mengenakan pakaian 
ketat, berbahan tipis dan transparan.Begitupun dengan kerudung yang pendek dan 
tidak menutupi bagian tubuh lainnya yang menjadi aurat.Pada zaman nabi, hijab 
yang tidak benar menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan.Namun pada masa kini, 
perubahan telah berbalik.Tak jarang pengguna hijab yang besar dikatakan teroris 
dan menakutkan. Perubahan yang terjadi dimasyarakat ini menyebabkan 
pergeseran pemahaman yang besar tentang pentingnya berhijab yang syar’I sesuai 
dengan ketentuan islam.Berkaca pada kebudayaan timur tengah yang masih 
memegang teguh syariat islam, kita dapat mempelajari satu-persatu habitual 
mereka. Khususnya dalam hal menggunakan hijab syar’i.hijab yang syar’I tidak 
hanya memenuhi kewajiban kita sebagai umat islam tetapi juga bermanfaat dalam 
beberapa hal.Itu dapat menjadi satu pelajaran bagi kita bagaimana berpaakian 
yang tidak hanya menutup aurat namun juga sesuai dengan fitrah manusia. 
Berhijab yang benar bias dikatakan sebai bagian dari proses menjadi muslim yang 
ber- Amar ma’ruf nahi munkar. 
Dengan tidak mengesampingkan kenyamanan pengguna, berhijab syar’i 
juga perlu penataan yang baik dan tidak sembarangan.Hal ini menjadi koreksi 
untuk membiasakan diri menghadapi komentar dari luar tentang cara berpakaian 
kita yang tidak menggangu pandangan. 
I.2. Rumusan Masalah 
1. Pengertian Jilbab 
2. Pengertian Aurat 
3. Batasan Aurat 
4. Pendapat Ulama Tentang Menutup Aurat 
5. Hikmah Menutup Aurat
BAB II 
PEMBAHASAN 
II.1. Pengertian Jilbab 
Pengertian Jilbab adalah kerudung wanita yang menutupi kepala dan 
wajahnya apabila ia keluar untuk suatu keperluan. Ada pula yang mengartikan 
Jilbab itu sebagai pakaian yang lebar sekaligus berudung. Di zaman sekarang ini 
semakin semarak saja kita lihat perempuan-perempuan muslimah untuk 
memperlihatkan penampilan yang cantik, anggun, gaul dan mempesona. Dia 
memakai Jilbab berdasarkan trend mode, semakin gaul Jilbab yang dipakainya itu 
semakin pede saja ia yang memkaianya belum lagi jika kita coba menyelidiki 
sikap dan tingkah lakunya perempuan-perempuan yang terjilbab itu, ada yang 
tidak bisa mengendalikan emosi dan hasratnya. Ada yang memakai Jilbab atas 
motif “ Saya sudah taubat maka saya berjilbab”. Ada yang memakaianya karena 
menyadari bahwa umurnya semakin tua sehingga semakin ingin memasrahkan diri 
pada yang kuasa, dan masih banyak alasan-alasan perempuan muslimah ingin 
memakai Jilbab. 
Pertanyaan yang sama juga pantas diajukan kepada mereka yang tergila-gila 
dengan gaya (mode) berpakaian dan berjilbab : Untuk apakah mengikuti 
mode berpakaian dan berjilbab sehingga semakin baru mode pakaian Jilbab 
tersebut. Bukankah gaya hidup yang seperti ini jelas-jelas meniru Barat dalam 
bentuk yang lain. Disinilah tampaknya kita dihadapkan dengan fakta yang 
semakin jauh perempuan-perempuan Muslimah untuk memakai Jilbab, Jilbab 
yang tadinya merupakan perkara yang sederhana kami telah berubah menjadi 
perkara yang rumit dan sulit. Jika disepakati bahwa hakikat Jilbab sesungguhnya 
tidak hanya untuk menutupi awal saja, melainkan juga untuk menjaga kesucian 
dan kehormatan seorang perempuan Muslimah dimata para lelaki yang bukan 
muhrimnya. Oleh karena itu perempuan muslimah itu haruslah menjaga 
kehormatan, kesucian, dan keamanan dirinya dengan cara memakai Jilbab.
Fenomena remaja islam modern dengan jilbabnya yang khas, jilbab 
model seperti ini mereka sebut kudung gaul, jilbab gaul atau jilbab gaya seleb. 
Entah siapa yang pertama kali memulai yang jelas mode jilbab itu seperti ini 
muncul di awal tahun 2000 atau menjelang melinium, Era ini memberikan 
kebebasan mengekspresikan segala ide yang cenderung kebebasan. 
II.2. Pengertian Aurat 
Aurat secara bahasa berasal dari kata ‘araa , dari kata tersebut muncul 
derivasi kata bentukan baru dan makna baru pula. Bentuk ‘awira (menjadikan buta 
sebelah mata), ‘awwara (menyimpangkan, membelokkan dan memalingkan), 
a’wara (tampak lahir atau auratnya), al-‘awaar (cela atau aib), al-‘wwar (yang 
lemah, penakut), al-‘aura’ (kata-kata dan perbuatan buruk, keji dan kotor), 
sedangkan al-‘aurat adalah segala perkara yang dirasa malu. 
Pendapat senada juga dinyatakan bahwa aurat adalah sesuatu yang 
terbuka, tidak tertutup, kemaluan, telanjang, aib dan cacat. Artinya aurat dipahami 
sebagai sesuatu yang oleh seseorang ditutupi karena merasa malu atau rendah diri 
jika sesuatu itu kelihatan atau diketahui orang lain.Berdasarkan pada makna kata 
aurat adalah yang berarti segala sesuatu yang dapat menjadikan seseorang malu 
atau mendapatkan aib (cacat), entah perkataan, sikap ataupun tindakan, aurat 
sebagai bentuk dari satu kekurangan maka sudah seharusnya ditutupi dan tidak 
untuk dibuka atau dipertontonkan di muka umum. 
Q.S. Al A'raf : 26
" …Dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang (karena pakaiannya tipis 
dan tembus pandang), menyimpang (dari kehormatannya) dan mengajak wanita 
lain untuk berbuat seperti dirinya, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, 
mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mendapati aromanya, padahal 
aromanya bisa didapat dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim) 
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: 
"Tidak diterima shalat seorang perempuan yang sudah haidh (maksudnya sudah 
baligh) kecuali dengan memakai khimar (kerudung yang menutup kepala)." (HR. 
Hadits shahih, diriwayatkan oleh imam Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan 
Ibnu Majah) 
Maka ayat dan kedua hadits di atas menunjukkan wajibnya seorang 
muslim maupun muslimah untuk menutup auratnya, dan bahwasanya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengancam para wanita membuka auratnya dengan 
ancaman neraka. Dan sebagaimana sudah kita ketahui bersama, bahwasanya tidak 
syari'at ini memerintahkan sesuatu kecuali di sana ada maslahat, dan tidaklah 
melarang dari sesuatu kecuali karena di sana ada mafsadat (bahaya). 
II.3. Batasan Aurat 
Islam mengajarkan bahwa pakaian adalah penutup aurat, bukan sekedar 
perhiasan. Islam mewajibkan setiap wanita dan pria untuk menutupi anggota 
tubuhnya yang menarik perhatian lawan jenisnya. Bertelanjang adalah suatu 
perbuatan yang tidak beradab dan tidak senonoh. Langkah pertama yang diambil 
Islam dalam usaha mengokohkan bangunan masyarakatnya, adalah melarang 
bertelanjang dan menentukan aurat laki-laki dan perempuan. Inilah mengapa fiqh 
mengartikan bahwa aurat adalah bagian tubuh seseorang yang wajib ditutup atau 
dilindungi dari pandangan.
Islam dengan ajarannya memberikan batasan aurat laki-laki dan perempuan, 
sebagaimana yang disampaikan Muhammad Ibnu Muhammad Ali bahwa 
1. Aurat laki-laki 
a. Aurat laki-laki sewaktu shalat, juga ketika di antara laki-laki dan 
perempuan yang mahramnya, ialah bagian tubuh antara pusar dan lutut. 
Pusar dan lutut bukanlah aurat, tetapi dianjurkan supaya ditutup juga 
karena sepadan dengan aurat. Ini berdasarkan kaidah kaidah ushul fiqh: 
Ma la yatimmu al-wajib illa bihi fahuwa wajib (Apa yang tidak sempurna 
yang wajib melainkan dengannya, maka ia adalah wajib). 
b. Aurat laki-laki pada perempuan yang ajnabiyah, yakni yang bukan 
mahramnya ialah sekalian badannya. 
c. Aurat laki-laki sewaktu khalwah, yakni ketika bersunyi-sunyi seorang diri, 
ialah dua kemaluannya. 
2. Aurat wanita sahaya 
Aurat wanita sahaya atau hamba wanita ialah bagian antara pusar dan lutut. 
3. Aurat wanita merdeka 
a. Aurat wanita yang merdeka di dalam shalat ialah bagian yang lain dari 
wajah dan dua telapak tangannya yang dhahir dan batin hingga 
pergelangan tangannya, wajah dan dua telapak tangannya, luar dalam, 
hingga pergelangan tangannya, bukanlah aurat dalam shalat dan 
selebihnya adalah aurat yang harus tertutup. 
b. Aurat wanita yang merdeka di luar shalat. 
 Di hadapan laki-laki yang ajnabi atau yang bukan mahramnya, auratnya 
adalah seluruh badan. Artinya termasuk wajah dan rambut serta kedua 
telapak tangannya, lahir-batin dan termasuk kedua telapak kakinya, lahir-batin, 
sehingga seluruh badannya wajib ditutup atau dilindungi dari 
pandangan laki-laki yang ajnabi, wajah dan kedua telapak tangannya tidak
harus di buka ketika untuk menjadi saksi sejenisnya, kecuali karena 
darurat. 
 Di hadapan perempuan kafir, auratnya ialah anggota badan selain anggota 
badan yang lahir ketika ia bekerja di rumah. Bagian yang lahir ketika ia 
aktif di rumah ialah kepala, muka, leher, dua telapak tangan sampai kedua 
sikunya dan dua telapak kakinya. Demikian juga auratnya ketika di 
hadapan perempuan yang tidak jelas pribadi atau wataknya atau 
perempuan yang rusak akhlaknya. 
 Di dalam khalwah, di hadapan muslimah, dan pada laki-laki yang menjadi 
mahramnya, auratnya ialah anggota badan antara pusar dan lutut, seperti 
aurat laki-laki dalam shalat. 
Aurat walau bagaimanapun, untuk menjaga adab dan untuk memelihara 
timbulnya fitnah, maka yang perlu ditutup tak hanya yang antara pusar dan kedua 
lutut. Menutup aurat karena fitnah, yaitu yang memungkinkan tergiurnya nafsu 
adalah suatu kewajiban. Hal inilah yang menjadi perhatian Islam sebagai agama 
yang berusaha mengangkat martabat manusia di hadapan manusia lainnya dengan 
mempertinggi akhlak dan menutup aurat adalah salah satunya. 
II.4. Pendapat Ulama Tentang Menutup Aurat 
Secara normatif aturan hukum baku berkenaan dengan perintah berpakaian 
dan menutup aurat beserta batasan-batasannya diungkapkan secara eskplisit dalam 
al-Qur’an. Beberapa ayat yang terkait dengan hal tersebut memberikan rambu-rambu 
bagi para wanita mukallaf untuk memenuhi batasan yang diberikan oleh 
kitab yang diturunkan pada Nabi akhir zaman. 
Menurut syariat Islam menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap orang 
mukmin baik laki-laki maupun perempuan terutama yang telah dewasa dan 
dilarang memperhatikannya kepada orang lain dengan sengaja tanpa ada alasan 
yang dibenarkan syariat, demikian juga syariat Islam pada dasarnya 
memerintahkan kepada setiap mukmin, khususnya yang sudah memiliki nafsu
birahi untuk tidak melihat dan tidak memperlihatkan auratnya kepada orang lain 
terutama yang berlainan jenis. 
Adapun melihat aurat orang lain atau memperlihatkan aurat kepada orang 
lain yang dibenarkan syariat seperti sesama mahram dan terutama suami atau istri, 
hukumnya boleh sebagaimana terdapat dalam surah an-Nur ayat 30-31. Demikian 
pula orang muslim boleh melihat aurat orang lain atau memperlihatkan auratnya 
kepada orang lain (walaupun bukan mahram) jika ada alasan yang dibenarkan 
syariat seperti ketika berobat atau mengobati penyakit yang pengobatannya 
memerlukan melihat atau memperlihatkan aurat karena darurat. 
Q.S. An-Nur : 30 
Surah al-Nur ayat 30 memerintahkan kepada kaum mukmin untuk 
menundukkan pandangannya dari perkara yang diharamkan dan menjaga 
kemaluannya. Karena hal tersebut dapat menyebabkan perantara penyakit hati dan 
menyebabkan seseorang terjerumus dalam perbuatan tercela. Dan menundukkan 
pandangan merupakan sebab keselamatan dari hal tersebut. 
Ayat tersebut juga mengandung perintah wajib untuk ditaati berupa 
larangan melihat wanita asing atau pria asing, merupakan suatu larangan mutlak 
yang diharamkan, tanpa adanya suatu keperluan yang dibenarkan oleh syara'. 
Pandangan yang bisa memunculkan rangsangan pria, sehingga menimbulkan 
sikap mengabaikan nilai moral dan penyimpangan perilaku individu dalam 
masyarakat. Sehingga Allah memerintahkan pada kaum wanita menggunakan 
hijab untuk menjaga terlepasnya kobaran nafsu seksual, sehingga pria dan wanita 
yang dekat dan yang jauh tidak akan saling menarik karena secara fitrah wanita 
dan pria selalu tarik menarik dan ini merupakan sunnah kehidupan atau hukum
alam. Karena itu Allah melarang apabila dua orang yang berlainan jenis menyepi 
karena sudah pasti syaitan akan menjadi yang ketiga di antara mereka dan 
mengganggunya, lalu mereka berbuat tidak senonoh sebagaimana firman Allah 
dalam surah Yusuf ayat 53 yang berisi bahwa “sesungguhnya nafsu itu selalu 
menyuruh pada kejahatan kecuali nafsu yang telah diberkahi oleh Allah”. 
Para ahli hukum Islam berbeda pendapat dalam menentukan batas-batas 
aurat itu sendiri, baik aurat laki-laki maupun perempuan. Menurut kebanyakan 
ulama’ batas aurat orang laki-laki ialah anggota-anggota tubuh yang terletak 
antara pusat dan lutut, terutama alat kelamin dan dubur di samping juga paha. 
Sedangkan menurut sebagian ulama’ yang lain, aurat orang laki-laki hanyalah alat 
vital dan dubur, sedangkan paha tidak termasuk ke dalam kategori aurat yang 
wajib ditutup. Jumhur ulama’ berpendapat bahwa aurat laki-laki yang tidak boleh 
diperlihatkan kepada orang lain terutama kepada kaum wanita, ialah anggota-anggota 
badan yang berkisar antara pusat dan lutut. Sementara sebagian kecil 
ulama’ yang pendapatnya dianggap lemah oleh kebanyakan ulama’, menyatakan 
bahwa aurat laki-laki di hadapan kaum wanita yang bukan mahramnya adalah 
seluruh anggota badannya. 
Adapun aurat kaum wanita, menurut kebanyakan ulama’ ialah seluruh 
anggota tubuhnya selain muka dan kedua telapak tangan, kedua telapak kaki 
menurut sebagian ulama’ seperti Imam Abu Hanifah juga merupakan aurat. Di 
samping itu ada sebagian ulama’, di antaranya Imam Ahmad bin Hanbal yang 
memandang seluruh anggota badan wanita (termasuk muka dan kedua telapak 
tangan) adalah aurat. 
Para ulama’ membedakan antara aurat kaum wanita di hadapan kaum pria 
dengan aurat kaum wanita di hadapan sesama wanita. Aurat wanita sebagaimana 
tersebut di atas, sesuai dengan perbedaan pendapat para ulama’ tidak 
diperbolehkan diperlihatkan kepada kaum laki-laki selain suami dan mahramnya 
atau orang lain yang oleh syariat diperbolehkan melihatnya. Adapun aurat wanita 
terhadap sesama wanita yang tidak boleh dilihat atau diperlihatkan ialah sama
dengan aurat laki-laki yakni anggota-anggota tubuh yang berkisar antara pusat dan 
lutut. 
Masalah aurat sangat erat dengan soal pakaian, karena aurat wajib ditutup 
dan alat penutupnya adalah pakaian. Pakaian setiap muslim adalah harus menutup 
batas-batas aurat seperti yang dikemukakan di atas. Namun karena para ulama’ 
berbeda pendapat mengenai batas-batas aurat terutama aurat bagi wanita, maka 
perbedaan pendapat pun muncul pula dalam masalah pakaian kaum wanita. 
Sebagian mengharuskan menutup seluruh anggota badan selain mata, sedangkan 
sebagian yang lain menambahkan selain muka, yaitu kedua telapak tangan dan 
kaki. 
Untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga 
kesucian, maka seorang wanita diwajibkan untuk berhijab dan anggota badan 
yang boleh diperlihatkan adalah wajah dan kedua telapak tangan. Penggunaan 
hijab antara pria dan wanita mengandung hikmah bahwa sebenarnya Allah 
bermaksud menata hubungan interpersonal dalam masyarakat dan menjaga 
kesucian pria dan wanita agar dapat mencapai kesempurnaannya demi 
terwujudnya masyarakat yang sehat dan dibangun atas akhlak mulia serta nilai-nilai 
moralitas yang tinggi. 
Di antara para ulama’ yang masih memperdebatkan masalah tentang aurat 
yang harus ditutupi oleh kaum wanita ketika mereka bertemu dan berinteraksi 
dengan kaum pria yaitu 
1. Pendapat Al-Ahnaf ( pengikut Hanafi ) berpendapat bahwa wanita boleh 
membuka muka dan kedua telapak tangan namun pria tetap haram melihat 
kepadanya dengan pandangan syahwat. 
2. Dalam madzhab Maliki terdapat tiga pendapat 
 Mengatakan wajib menutup muka dan kedua telapak tangan. 
 Tidak wajib menutup muka dan kedua telapak tangan tetapi pria 
wajib menundukkan pandangannya.
 Perbedaan cantik dan tidak cantiknya seorang wanita, jika ia cantik 
maka ia wajib menutup muka dan kedua telapak tangan sedangkan 
wanita yang tidak cantik tidak wajib menutupnya atau disunahkan. 
3. Jumhur (golongan terbesar): Madzhab Syafi’i mengatakan tidak wajib 
menutup wajah dan kedua telapak tangan sekalipun mereka berfatwa untuk 
menutupinya. 
4. Madzhab Hambali: mengatakan wajib menutup keduanya. 
5. Jumhur Fuqaha (golongan terbesar ahli-ahli fiqh) berpendapat bahwa 
muka dan dua telapak tangan bukan aurat karena itu tidak wajib 
menutupnya tetapi wajib ditutup jika dirasa tidak aman. 
Sebab perbedaan pendapat itu bersumber dari perbedaan dalam 
menafsirkan al-Qur’an Surat an-Nûr ayat 31. Seorang wanita yang akan keluar 
dari rumahnya dan berinteraksi dengan pria bukan mahram, maka ia harus 
memperhatikan sopan santun dan tata cara busana yang dikenakan haruslah 
memenuhi beberapa syarat 
 Meliputi seluruh badan kecuali yang diperbolehkan yaitu wajah dan kedua 
telapak tangan. 
 Bukan berfungsi sebagai perhiasan. 
 Tebal tidak tipis. 
 Longgar tidak ketat. 
 Tidak diberi parfum atau minyak wangi. 
 Tidak menyerupai pakaian laki-laki. 
 Tidak menyerupai pakaian wanita kafir. 
 Bukanlah pakaian untuk mencari popularitas.
II.5. Hikmah Menutup Aurat 
Berikut ini adalah beberapa kegunaan, kelebihan, fungsi, kebaikan, 
manfaat yang bisa didapatkan dari menutup aurat 
1. Menghindarkan diri dari dosa akibat mengumbar aurat 
Salah satu yang menyebabkan banyak wanita masuk neraka adalah karena mereka 
tidak menutup aurat mereka di mata orang-orang yang bukan mahramnya. Dari 
begitu besarnya mudharat yang bisa didapat dari membuka aurat, maka Tuhan 
melarang kita membuka aurat. 
2. Menghindari fitnah, tuduhan atau pandangan negative 
Orang-orang yang gemar membuka auratnya secara terang-terangan bisa saja 
dituduh sebagai wanita nakal, pelacur, cewek penggoda, wanita murahan, tukang 
rebut suami orang, perempuan eksperimen, dan lain-lain. Untuk itu hindari 
memakai pakaian minim yang memperlihatkan bagian tubuh yang dapat 
merangsang lawan jenis untuk meredam berbagai fitnah. 
3. Mencegah timbulnya hawa nafsu lawan jenis maupun sesama jenis 
Secara umum laki-laki normal akan terangsang melihat wanita yang memakai 
pakaian ketat, modis, celana pendek atau rok mini ketat, rambut disalon, wajah 
dimakeup seksi, dan lain sebagainya. Banyak lelaki yang ingin menzinahi 
perempuan yang seperti itu baik secara paksa maupun tanpa paksaan. 
4. Menunjukkan diri sebagai bukan perempuan / laki-laki murahan 
Menutup aurat adalah suatu identitas orang-orang yang baik. Ditambah lagi 
dengan perilaku yang baik dan sopan maka tidak mungkin ada orang yang 
mengatakan kita sebagai perempuan murahan atau pria murahan. 
5. Melindungi tubuh dan kulit dari lingkungan 
Dengan pakaian yang menutupi tubuh secara sempurna maka kita tidak akan 
merasakan kepanasan saat mentari bersinar terik, tidak merasakan kedinginan saat 
suhu sedang dingin. Begitu pun dengan debu dan kotoran akan terhalang
mengenai kulit kita langsung sehingga kebersihan tubuh dapat tetap terjaga 
dengan baik. 
6. Mencegah rasa cemburu pasangan hidup kita 
Jika suami atau istri suka tampil seksi maka pasangannya bisa saja merasa 
cemburu jika ada orang yang menggoda atau bahkan hanya sekedar melihat 
dengan pandangan penuh nafsu syahwat. Jangan biarkan rasa cemburu muncul 
dalam kehidupan rumahtangga kita, karena hal itu merupakan awal dari 
kehancuran sebuah keluarga yang bahagia. 
7. Mencegah terkena penyakit dan gangguan kesehatan 
Penyakit-penyakit yang dapat muncul jika kita tampil terbuka auratnya di ruang 
terbuka adalah bisa seperti kanker kulit, kulit terbakar, kulit menjadi hitam, noda 
flek di kulit, dan lain sebagainya. Cegah penyakit dan gangguan kesehatan 
tersebut dengan memakai pakaian yang tertutup yang dapat melindungi tubuh dari 
faktor-faktor penyebab penyakit atau gangguan kesehatan tersebut. 
8. Memberikan sesuatu yang spesial bagi suami atau istri kita 
Buka-bukaanlah pada saat di depan suami atau istri kita saja. Orang yang 
demikian biasanya akan sangat dihargai dan disayangi oleh pasangan hidupnya. 
Terlebih lagi bisa menjaga kesucian dirinya hingga adanya pernikahan. Di depan 
orang lain yang bukan mahwam, aurat selalu terjaga dengan baik. 
9. Melindungi diri kita dari berbagai tindak kejahatan 
Biasanya wanita yang auratnya terbuka adalah yang paling sering menjadi korban 
perkosaan maupun tindak kriminal lainnya seperti perampokan, penjambretan, 
hipnotis, dan lain sebagainya. Bandingkan dengan wanita bercadar yang tampil 
tidak menarik di mata penjahat karena penampilannya yang misterius membuat 
pelaku kejahatan enggan menjahatinya.
10. Menutupi aib rahasia yang ada pada diri kita 
Jika ada cacat pada tubuh maupun kulit kita bisa kita tutupi dengan menggunakan 
pakaian yang tertutup sehingga tidak ada seorang pun yang tahu kecacatan yang 
terjadi pada diri kita. Jika diumbar di depan orang banyak ya sudah pasti orang-orang 
akan tahu cacat yang kita punya.
BAB III 
PENUTUP 
III.1 Kesimpulan 
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa Pada umumnya bahwa 
memakai tudung menutupi aurat selain muka dan telapak tangan merupakan 
kewajiban yang mendasar bagi setiap kaum muslimah, apabila mereka akan keluar 
rumah, atau dalam rumah sendiri jika ada tamu selain muhrim.Tidak seorang pun 
para ulama yang berpendapat bahwa menutup aurat selain muka dan telapak 
tangan itu hanya kewajiban muslimah dalam sholat. Karena memang tidak ada 
satu pun dalil Al Qur'an dan Sunnah yang mengatakan demikian.Bentuk atau 
fesyen pakaian muslimah tidaklah diatur oleh Al Qur'an secara terperinci, yang 
utama adalah memenuhi syarat, yaitu menutupi seluruh tubuh selain muka dan 
telapak tangan, tidak ketat, tidak tipis dan juga tidak membentuk lekuk tubuh 
(ketat). 
III.2. Saran 
Akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang dari beberapa golongan 
menfasirkan Al-qur'an dengan semau gue, dan lebih parahnya lagi mengkiblat 
budaya arab bagian utara, yang notabene dari sanalah ada golongan yang di sebut 
khawarij / wahabi yang menggelintir beberapa hadits untuk kepentingan mereka, 
seperti sejarah penyusunan kita Arisalah imam syafi'i, adalah kitab rujukan yang 
lahir dari jawaban beliau kepada surat dari gubernus Asia tengah (pakistan, 
usbekistan dll) waktu itu yaitu : abdurrahman almahdi, tentang keprihatinannya 
tentang pemahaman islam yang ada di daerahnya, juga karena adanya beberapa 
hadits palsu pada waktu itu,dari sedikit cerita ini bisa kita tarik pengertian, "dan 
memang banyak dari sanalah lahirnya islam garis keras dan tampak juklak yang 
hanya berpedoman pada sang ahli ilmu al qur'an hadits akan memudahkan kita 
dalam beragama (tidak kaku), islam rohmatan lil 'alamin, tidak bisa kita artikan 
rohmat adalah sebuah keharusan, akan tetapi adalah membuat ummat ini nyaman
orang-orang ahli tafsir ini secara tidak langsung telah mewakili tanda-tanda 
kewalian dan warosatul anbiyak, "tanda-tanda seorang wali adalah, ia mampu 
menerjemahkan bahasa agama menjadi bahasa rakyat" mungkin jalan ini pula 
yang di lakukan oleh wali 9 di negeri kita, salah satunya ilmul sedekah, hibah atau 
hadiah di wujudkan dalam bentuk selamatan dan banyak lagi yang lainnya
DAFTAR PUSTAKA 
http://ppsnh.blogspot.com/2013/06/pengertian-jilbab-batas-aurat-perhiasan.html 
http://afandyna.blogspot.com/2007/08/jilbab-dan-problematika-aurat-wanita.html 
frame of think jaka gesik. jgesik@yahoo.com 
http://softilmu.blogspot.com/2014/07/pengertian-aurat-dan-batasan-aurat.html 
http://unik.kompasiana.com/2014/08/11/kontroversi-jiboobs-diantara-aurat-dan-jilbab- 
679369.html 
http://tulisanblackberry130.wikidot.com/blog:36 
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/06/12/ancaman-bagi-wanita-yang-membuka-auratnya/ 
http://unik.kompasiana.com/2014/08/11/kontroversi-jiboobs-diantara-aurat-dan-jilbab- 
679369.html
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 
BAB I PENDAHULUAN 
I.1.Latar Belakang ................................................................................................. 
I.2.Rumusan Masalah ............................................................................................ 
BAB II PEMBAHASAN 
II.1. Pengertian Jilbab ........................................................................................... 
II.2. Pengertian Aurat ............................................................................................ 
II.3. Batasan Aurat................................................................................................. 
II.4. Pendapat Ulama Tentang Menutup Aurat ..................................................... 
II.5. Hikmah Menutup Aurat ................................................................................. 
BAB III PENUTUP 
III.1 Kesimpulan .................................................................................................... 
III.2.Saran .............................................................................................................. 
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

Cara Berpakaian Seorang Muslim
Cara Berpakaian Seorang MuslimCara Berpakaian Seorang Muslim
Cara Berpakaian Seorang MuslimWandi Budiman
 
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalatAurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalatFebri Cahyanti
 
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriBerbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriAulia Dina Wulandani
 
Berbusana muslim dan muslimah
Berbusana muslim dan muslimahBerbusana muslim dan muslimah
Berbusana muslim dan muslimahmubarok123
 
Bab 2|Pendidikan Agama Islam - Berbusana Muslim
Bab 2|Pendidikan Agama Islam - Berbusana MuslimBab 2|Pendidikan Agama Islam - Berbusana Muslim
Bab 2|Pendidikan Agama Islam - Berbusana MuslimTina Septiani
 
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.pptWahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.pptRohaedah Abdullah
 
Pendidikan Agama Islam bab Adab Berpakaian
Pendidikan Agama Islam bab Adab Berpakaian Pendidikan Agama Islam bab Adab Berpakaian
Pendidikan Agama Islam bab Adab Berpakaian Siswan Afandi
 
Sistem pergaulan by shoifu
Sistem pergaulan by shoifuSistem pergaulan by shoifu
Sistem pergaulan by shoifushoifu syarif
 
Tata cara berpakaian dan berhias dlm Islam
Tata cara berpakaian dan berhias dlm IslamTata cara berpakaian dan berhias dlm Islam
Tata cara berpakaian dan berhias dlm IslamLathifa Miftahul
 
Berpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiBerpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiAlya Titania Annisaa
 
Batas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islamBatas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islamNurul Mohd
 
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan haditsEtika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan haditsRisou Kun
 

What's hot (20)

PPT Batasan aurat
PPT Batasan aurat PPT Batasan aurat
PPT Batasan aurat
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
 
Cara Berpakaian Seorang Muslim
Cara Berpakaian Seorang MuslimCara Berpakaian Seorang Muslim
Cara Berpakaian Seorang Muslim
 
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalatAurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
 
Batasan aurat
Batasan auratBatasan aurat
Batasan aurat
 
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriBerbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
 
Berbusana muslim dan muslimah
Berbusana muslim dan muslimahBerbusana muslim dan muslimah
Berbusana muslim dan muslimah
 
Bab 2|Pendidikan Agama Islam - Berbusana Muslim
Bab 2|Pendidikan Agama Islam - Berbusana MuslimBab 2|Pendidikan Agama Islam - Berbusana Muslim
Bab 2|Pendidikan Agama Islam - Berbusana Muslim
 
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.pptWahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
 
Presentasi PAI
Presentasi PAIPresentasi PAI
Presentasi PAI
 
Hijab syar'iku
Hijab syar'ikuHijab syar'iku
Hijab syar'iku
 
Pendidikan Agama Islam bab Adab Berpakaian
Pendidikan Agama Islam bab Adab Berpakaian Pendidikan Agama Islam bab Adab Berpakaian
Pendidikan Agama Islam bab Adab Berpakaian
 
Sistem pergaulan by shoifu
Sistem pergaulan by shoifuSistem pergaulan by shoifu
Sistem pergaulan by shoifu
 
Makalah khitan adat muna
Makalah  khitan adat munaMakalah  khitan adat muna
Makalah khitan adat muna
 
Tata cara berpakaian dan berhias dlm Islam
Tata cara berpakaian dan berhias dlm IslamTata cara berpakaian dan berhias dlm Islam
Tata cara berpakaian dan berhias dlm Islam
 
Berpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiBerpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara Islami
 
Batas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islamBatas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islam
 
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan haditsEtika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
 
Makalah katoba adat muna
Makalah  katoba  adat munaMakalah  katoba  adat muna
Makalah katoba adat muna
 
Makalah katoba suku muna
Makalah katoba suku munaMakalah katoba suku muna
Makalah katoba suku muna
 

Similar to JILBAB AURAT

141-Article Text-919-1-10-20231001.pdf
141-Article Text-919-1-10-20231001.pdf141-Article Text-919-1-10-20231001.pdf
141-Article Text-919-1-10-20231001.pdfLiaMeida
 
Kontroversi hijab dalam al qur'an
Kontroversi hijab dalam al qur'anKontroversi hijab dalam al qur'an
Kontroversi hijab dalam al qur'anDodyk Fallen
 
Tugas ke 4
Tugas ke 4Tugas ke 4
Tugas ke 4ligardk
 
Tata Krama dalam berpakaian menurut islam
Tata Krama dalam berpakaian menurut islamTata Krama dalam berpakaian menurut islam
Tata Krama dalam berpakaian menurut islamDinda R P
 
Berbahagialah wahai wanita shalehah
Berbahagialah wahai wanita shalehah Berbahagialah wahai wanita shalehah
Berbahagialah wahai wanita shalehah Ledi Merlin
 
Pai hijab dan busana muslim
Pai hijab dan busana muslimPai hijab dan busana muslim
Pai hijab dan busana muslimNormaya_
 
Materi kajian keputrian
Materi kajian keputrianMateri kajian keputrian
Materi kajian keputrianSiti Permana
 
Ahlak berpakaian
Ahlak berpakaianAhlak berpakaian
Ahlak berpakaianjuniftha
 
PPT_Batasan_aurat_menurut_agama_islam [Autosaved].pptx
PPT_Batasan_aurat_menurut_agama_islam [Autosaved].pptxPPT_Batasan_aurat_menurut_agama_islam [Autosaved].pptx
PPT_Batasan_aurat_menurut_agama_islam [Autosaved].pptxAirnaSaukani
 

Similar to JILBAB AURAT (20)

141-Article Text-919-1-10-20231001.pdf
141-Article Text-919-1-10-20231001.pdf141-Article Text-919-1-10-20231001.pdf
141-Article Text-919-1-10-20231001.pdf
 
Kontroversi hijab dalam al qur'an
Kontroversi hijab dalam al qur'anKontroversi hijab dalam al qur'an
Kontroversi hijab dalam al qur'an
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Tugas ke 4
Tugas ke 4Tugas ke 4
Tugas ke 4
 
Adab berpakaian muslim
Adab berpakaian muslimAdab berpakaian muslim
Adab berpakaian muslim
 
Busana syari
Busana syariBusana syari
Busana syari
 
Modul 4 x
Modul 4 xModul 4 x
Modul 4 x
 
Tata Krama dalam berpakaian menurut islam
Tata Krama dalam berpakaian menurut islamTata Krama dalam berpakaian menurut islam
Tata Krama dalam berpakaian menurut islam
 
Berbahagialah wahai wanita shalehah
Berbahagialah wahai wanita shalehah Berbahagialah wahai wanita shalehah
Berbahagialah wahai wanita shalehah
 
Asymen artikel
Asymen artikelAsymen artikel
Asymen artikel
 
Pai hijab dan busana muslim
Pai hijab dan busana muslimPai hijab dan busana muslim
Pai hijab dan busana muslim
 
Materi kajian keputrian
Materi kajian keputrianMateri kajian keputrian
Materi kajian keputrian
 
Keputrian (aturan berhijab)
Keputrian (aturan berhijab)Keputrian (aturan berhijab)
Keputrian (aturan berhijab)
 
Ahlak berpakaian
Ahlak berpakaianAhlak berpakaian
Ahlak berpakaian
 
Adab Berpakaian
Adab BerpakaianAdab Berpakaian
Adab Berpakaian
 
PPT_Batasan_aurat_menurut_agama_islam [Autosaved].pptx
PPT_Batasan_aurat_menurut_agama_islam [Autosaved].pptxPPT_Batasan_aurat_menurut_agama_islam [Autosaved].pptx
PPT_Batasan_aurat_menurut_agama_islam [Autosaved].pptx
 
Dedy suprianto
Dedy supriantoDedy suprianto
Dedy suprianto
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Busana muslim
Busana muslimBusana muslim
Busana muslim
 

JILBAB AURAT

  • 1. MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam “ AURAT DAN JILBAB ” Disusun Oleh : Wasiri Diana Siti Muhibah Lulu Damayanti Iswatun Amriyatun Nur Weni Fitriyani Nunung Yuli SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUI GEGESIK KABUPATEN CIREBON Jl. Raya Gegesik No. 15 Gegesik Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas semua rahmat dan hidayah serta perlindungan yang diberikan-Nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Tak lupa Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kami nantikan syafaatNya dan yang selalu menerangi dunia ini dengan cahaya Islam. Makalah yang berjudul “Aurat Dan Jilbab” ini kami susun untuk memenuhi tugas mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.Tentu suksesnya hasil makalah ini berkat bimbingan dari semua pihak yang membantu kami selama pembuatan makalah ini. Penyusun menyadari, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi. Semoga bimbingan dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami akan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua dan umumnya bagi teman-teman yang membutuhkan. Gegesik, September 2014 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Dewasa ini sering kita temui remaja-remaja putri yang menggunakan hijab tubuh yang sebenarnya keluar dari syariat islam. Seperti mengenakan pakaian ketat, berbahan tipis dan transparan.Begitupun dengan kerudung yang pendek dan tidak menutupi bagian tubuh lainnya yang menjadi aurat.Pada zaman nabi, hijab yang tidak benar menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan.Namun pada masa kini, perubahan telah berbalik.Tak jarang pengguna hijab yang besar dikatakan teroris dan menakutkan. Perubahan yang terjadi dimasyarakat ini menyebabkan pergeseran pemahaman yang besar tentang pentingnya berhijab yang syar’I sesuai dengan ketentuan islam.Berkaca pada kebudayaan timur tengah yang masih memegang teguh syariat islam, kita dapat mempelajari satu-persatu habitual mereka. Khususnya dalam hal menggunakan hijab syar’i.hijab yang syar’I tidak hanya memenuhi kewajiban kita sebagai umat islam tetapi juga bermanfaat dalam beberapa hal.Itu dapat menjadi satu pelajaran bagi kita bagaimana berpaakian yang tidak hanya menutup aurat namun juga sesuai dengan fitrah manusia. Berhijab yang benar bias dikatakan sebai bagian dari proses menjadi muslim yang ber- Amar ma’ruf nahi munkar. Dengan tidak mengesampingkan kenyamanan pengguna, berhijab syar’i juga perlu penataan yang baik dan tidak sembarangan.Hal ini menjadi koreksi untuk membiasakan diri menghadapi komentar dari luar tentang cara berpakaian kita yang tidak menggangu pandangan. I.2. Rumusan Masalah 1. Pengertian Jilbab 2. Pengertian Aurat 3. Batasan Aurat 4. Pendapat Ulama Tentang Menutup Aurat 5. Hikmah Menutup Aurat
  • 4. BAB II PEMBAHASAN II.1. Pengertian Jilbab Pengertian Jilbab adalah kerudung wanita yang menutupi kepala dan wajahnya apabila ia keluar untuk suatu keperluan. Ada pula yang mengartikan Jilbab itu sebagai pakaian yang lebar sekaligus berudung. Di zaman sekarang ini semakin semarak saja kita lihat perempuan-perempuan muslimah untuk memperlihatkan penampilan yang cantik, anggun, gaul dan mempesona. Dia memakai Jilbab berdasarkan trend mode, semakin gaul Jilbab yang dipakainya itu semakin pede saja ia yang memkaianya belum lagi jika kita coba menyelidiki sikap dan tingkah lakunya perempuan-perempuan yang terjilbab itu, ada yang tidak bisa mengendalikan emosi dan hasratnya. Ada yang memakai Jilbab atas motif “ Saya sudah taubat maka saya berjilbab”. Ada yang memakaianya karena menyadari bahwa umurnya semakin tua sehingga semakin ingin memasrahkan diri pada yang kuasa, dan masih banyak alasan-alasan perempuan muslimah ingin memakai Jilbab. Pertanyaan yang sama juga pantas diajukan kepada mereka yang tergila-gila dengan gaya (mode) berpakaian dan berjilbab : Untuk apakah mengikuti mode berpakaian dan berjilbab sehingga semakin baru mode pakaian Jilbab tersebut. Bukankah gaya hidup yang seperti ini jelas-jelas meniru Barat dalam bentuk yang lain. Disinilah tampaknya kita dihadapkan dengan fakta yang semakin jauh perempuan-perempuan Muslimah untuk memakai Jilbab, Jilbab yang tadinya merupakan perkara yang sederhana kami telah berubah menjadi perkara yang rumit dan sulit. Jika disepakati bahwa hakikat Jilbab sesungguhnya tidak hanya untuk menutupi awal saja, melainkan juga untuk menjaga kesucian dan kehormatan seorang perempuan Muslimah dimata para lelaki yang bukan muhrimnya. Oleh karena itu perempuan muslimah itu haruslah menjaga kehormatan, kesucian, dan keamanan dirinya dengan cara memakai Jilbab.
  • 5. Fenomena remaja islam modern dengan jilbabnya yang khas, jilbab model seperti ini mereka sebut kudung gaul, jilbab gaul atau jilbab gaya seleb. Entah siapa yang pertama kali memulai yang jelas mode jilbab itu seperti ini muncul di awal tahun 2000 atau menjelang melinium, Era ini memberikan kebebasan mengekspresikan segala ide yang cenderung kebebasan. II.2. Pengertian Aurat Aurat secara bahasa berasal dari kata ‘araa , dari kata tersebut muncul derivasi kata bentukan baru dan makna baru pula. Bentuk ‘awira (menjadikan buta sebelah mata), ‘awwara (menyimpangkan, membelokkan dan memalingkan), a’wara (tampak lahir atau auratnya), al-‘awaar (cela atau aib), al-‘wwar (yang lemah, penakut), al-‘aura’ (kata-kata dan perbuatan buruk, keji dan kotor), sedangkan al-‘aurat adalah segala perkara yang dirasa malu. Pendapat senada juga dinyatakan bahwa aurat adalah sesuatu yang terbuka, tidak tertutup, kemaluan, telanjang, aib dan cacat. Artinya aurat dipahami sebagai sesuatu yang oleh seseorang ditutupi karena merasa malu atau rendah diri jika sesuatu itu kelihatan atau diketahui orang lain.Berdasarkan pada makna kata aurat adalah yang berarti segala sesuatu yang dapat menjadikan seseorang malu atau mendapatkan aib (cacat), entah perkataan, sikap ataupun tindakan, aurat sebagai bentuk dari satu kekurangan maka sudah seharusnya ditutupi dan tidak untuk dibuka atau dipertontonkan di muka umum. Q.S. Al A'raf : 26
  • 6. " …Dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang (karena pakaiannya tipis dan tembus pandang), menyimpang (dari kehormatannya) dan mengajak wanita lain untuk berbuat seperti dirinya, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mendapati aromanya, padahal aromanya bisa didapat dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim) Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Tidak diterima shalat seorang perempuan yang sudah haidh (maksudnya sudah baligh) kecuali dengan memakai khimar (kerudung yang menutup kepala)." (HR. Hadits shahih, diriwayatkan oleh imam Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Maka ayat dan kedua hadits di atas menunjukkan wajibnya seorang muslim maupun muslimah untuk menutup auratnya, dan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengancam para wanita membuka auratnya dengan ancaman neraka. Dan sebagaimana sudah kita ketahui bersama, bahwasanya tidak syari'at ini memerintahkan sesuatu kecuali di sana ada maslahat, dan tidaklah melarang dari sesuatu kecuali karena di sana ada mafsadat (bahaya). II.3. Batasan Aurat Islam mengajarkan bahwa pakaian adalah penutup aurat, bukan sekedar perhiasan. Islam mewajibkan setiap wanita dan pria untuk menutupi anggota tubuhnya yang menarik perhatian lawan jenisnya. Bertelanjang adalah suatu perbuatan yang tidak beradab dan tidak senonoh. Langkah pertama yang diambil Islam dalam usaha mengokohkan bangunan masyarakatnya, adalah melarang bertelanjang dan menentukan aurat laki-laki dan perempuan. Inilah mengapa fiqh mengartikan bahwa aurat adalah bagian tubuh seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan.
  • 7. Islam dengan ajarannya memberikan batasan aurat laki-laki dan perempuan, sebagaimana yang disampaikan Muhammad Ibnu Muhammad Ali bahwa 1. Aurat laki-laki a. Aurat laki-laki sewaktu shalat, juga ketika di antara laki-laki dan perempuan yang mahramnya, ialah bagian tubuh antara pusar dan lutut. Pusar dan lutut bukanlah aurat, tetapi dianjurkan supaya ditutup juga karena sepadan dengan aurat. Ini berdasarkan kaidah kaidah ushul fiqh: Ma la yatimmu al-wajib illa bihi fahuwa wajib (Apa yang tidak sempurna yang wajib melainkan dengannya, maka ia adalah wajib). b. Aurat laki-laki pada perempuan yang ajnabiyah, yakni yang bukan mahramnya ialah sekalian badannya. c. Aurat laki-laki sewaktu khalwah, yakni ketika bersunyi-sunyi seorang diri, ialah dua kemaluannya. 2. Aurat wanita sahaya Aurat wanita sahaya atau hamba wanita ialah bagian antara pusar dan lutut. 3. Aurat wanita merdeka a. Aurat wanita yang merdeka di dalam shalat ialah bagian yang lain dari wajah dan dua telapak tangannya yang dhahir dan batin hingga pergelangan tangannya, wajah dan dua telapak tangannya, luar dalam, hingga pergelangan tangannya, bukanlah aurat dalam shalat dan selebihnya adalah aurat yang harus tertutup. b. Aurat wanita yang merdeka di luar shalat.  Di hadapan laki-laki yang ajnabi atau yang bukan mahramnya, auratnya adalah seluruh badan. Artinya termasuk wajah dan rambut serta kedua telapak tangannya, lahir-batin dan termasuk kedua telapak kakinya, lahir-batin, sehingga seluruh badannya wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan laki-laki yang ajnabi, wajah dan kedua telapak tangannya tidak
  • 8. harus di buka ketika untuk menjadi saksi sejenisnya, kecuali karena darurat.  Di hadapan perempuan kafir, auratnya ialah anggota badan selain anggota badan yang lahir ketika ia bekerja di rumah. Bagian yang lahir ketika ia aktif di rumah ialah kepala, muka, leher, dua telapak tangan sampai kedua sikunya dan dua telapak kakinya. Demikian juga auratnya ketika di hadapan perempuan yang tidak jelas pribadi atau wataknya atau perempuan yang rusak akhlaknya.  Di dalam khalwah, di hadapan muslimah, dan pada laki-laki yang menjadi mahramnya, auratnya ialah anggota badan antara pusar dan lutut, seperti aurat laki-laki dalam shalat. Aurat walau bagaimanapun, untuk menjaga adab dan untuk memelihara timbulnya fitnah, maka yang perlu ditutup tak hanya yang antara pusar dan kedua lutut. Menutup aurat karena fitnah, yaitu yang memungkinkan tergiurnya nafsu adalah suatu kewajiban. Hal inilah yang menjadi perhatian Islam sebagai agama yang berusaha mengangkat martabat manusia di hadapan manusia lainnya dengan mempertinggi akhlak dan menutup aurat adalah salah satunya. II.4. Pendapat Ulama Tentang Menutup Aurat Secara normatif aturan hukum baku berkenaan dengan perintah berpakaian dan menutup aurat beserta batasan-batasannya diungkapkan secara eskplisit dalam al-Qur’an. Beberapa ayat yang terkait dengan hal tersebut memberikan rambu-rambu bagi para wanita mukallaf untuk memenuhi batasan yang diberikan oleh kitab yang diturunkan pada Nabi akhir zaman. Menurut syariat Islam menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap orang mukmin baik laki-laki maupun perempuan terutama yang telah dewasa dan dilarang memperhatikannya kepada orang lain dengan sengaja tanpa ada alasan yang dibenarkan syariat, demikian juga syariat Islam pada dasarnya memerintahkan kepada setiap mukmin, khususnya yang sudah memiliki nafsu
  • 9. birahi untuk tidak melihat dan tidak memperlihatkan auratnya kepada orang lain terutama yang berlainan jenis. Adapun melihat aurat orang lain atau memperlihatkan aurat kepada orang lain yang dibenarkan syariat seperti sesama mahram dan terutama suami atau istri, hukumnya boleh sebagaimana terdapat dalam surah an-Nur ayat 30-31. Demikian pula orang muslim boleh melihat aurat orang lain atau memperlihatkan auratnya kepada orang lain (walaupun bukan mahram) jika ada alasan yang dibenarkan syariat seperti ketika berobat atau mengobati penyakit yang pengobatannya memerlukan melihat atau memperlihatkan aurat karena darurat. Q.S. An-Nur : 30 Surah al-Nur ayat 30 memerintahkan kepada kaum mukmin untuk menundukkan pandangannya dari perkara yang diharamkan dan menjaga kemaluannya. Karena hal tersebut dapat menyebabkan perantara penyakit hati dan menyebabkan seseorang terjerumus dalam perbuatan tercela. Dan menundukkan pandangan merupakan sebab keselamatan dari hal tersebut. Ayat tersebut juga mengandung perintah wajib untuk ditaati berupa larangan melihat wanita asing atau pria asing, merupakan suatu larangan mutlak yang diharamkan, tanpa adanya suatu keperluan yang dibenarkan oleh syara'. Pandangan yang bisa memunculkan rangsangan pria, sehingga menimbulkan sikap mengabaikan nilai moral dan penyimpangan perilaku individu dalam masyarakat. Sehingga Allah memerintahkan pada kaum wanita menggunakan hijab untuk menjaga terlepasnya kobaran nafsu seksual, sehingga pria dan wanita yang dekat dan yang jauh tidak akan saling menarik karena secara fitrah wanita dan pria selalu tarik menarik dan ini merupakan sunnah kehidupan atau hukum
  • 10. alam. Karena itu Allah melarang apabila dua orang yang berlainan jenis menyepi karena sudah pasti syaitan akan menjadi yang ketiga di antara mereka dan mengganggunya, lalu mereka berbuat tidak senonoh sebagaimana firman Allah dalam surah Yusuf ayat 53 yang berisi bahwa “sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan kecuali nafsu yang telah diberkahi oleh Allah”. Para ahli hukum Islam berbeda pendapat dalam menentukan batas-batas aurat itu sendiri, baik aurat laki-laki maupun perempuan. Menurut kebanyakan ulama’ batas aurat orang laki-laki ialah anggota-anggota tubuh yang terletak antara pusat dan lutut, terutama alat kelamin dan dubur di samping juga paha. Sedangkan menurut sebagian ulama’ yang lain, aurat orang laki-laki hanyalah alat vital dan dubur, sedangkan paha tidak termasuk ke dalam kategori aurat yang wajib ditutup. Jumhur ulama’ berpendapat bahwa aurat laki-laki yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain terutama kepada kaum wanita, ialah anggota-anggota badan yang berkisar antara pusat dan lutut. Sementara sebagian kecil ulama’ yang pendapatnya dianggap lemah oleh kebanyakan ulama’, menyatakan bahwa aurat laki-laki di hadapan kaum wanita yang bukan mahramnya adalah seluruh anggota badannya. Adapun aurat kaum wanita, menurut kebanyakan ulama’ ialah seluruh anggota tubuhnya selain muka dan kedua telapak tangan, kedua telapak kaki menurut sebagian ulama’ seperti Imam Abu Hanifah juga merupakan aurat. Di samping itu ada sebagian ulama’, di antaranya Imam Ahmad bin Hanbal yang memandang seluruh anggota badan wanita (termasuk muka dan kedua telapak tangan) adalah aurat. Para ulama’ membedakan antara aurat kaum wanita di hadapan kaum pria dengan aurat kaum wanita di hadapan sesama wanita. Aurat wanita sebagaimana tersebut di atas, sesuai dengan perbedaan pendapat para ulama’ tidak diperbolehkan diperlihatkan kepada kaum laki-laki selain suami dan mahramnya atau orang lain yang oleh syariat diperbolehkan melihatnya. Adapun aurat wanita terhadap sesama wanita yang tidak boleh dilihat atau diperlihatkan ialah sama
  • 11. dengan aurat laki-laki yakni anggota-anggota tubuh yang berkisar antara pusat dan lutut. Masalah aurat sangat erat dengan soal pakaian, karena aurat wajib ditutup dan alat penutupnya adalah pakaian. Pakaian setiap muslim adalah harus menutup batas-batas aurat seperti yang dikemukakan di atas. Namun karena para ulama’ berbeda pendapat mengenai batas-batas aurat terutama aurat bagi wanita, maka perbedaan pendapat pun muncul pula dalam masalah pakaian kaum wanita. Sebagian mengharuskan menutup seluruh anggota badan selain mata, sedangkan sebagian yang lain menambahkan selain muka, yaitu kedua telapak tangan dan kaki. Untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga kesucian, maka seorang wanita diwajibkan untuk berhijab dan anggota badan yang boleh diperlihatkan adalah wajah dan kedua telapak tangan. Penggunaan hijab antara pria dan wanita mengandung hikmah bahwa sebenarnya Allah bermaksud menata hubungan interpersonal dalam masyarakat dan menjaga kesucian pria dan wanita agar dapat mencapai kesempurnaannya demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan dibangun atas akhlak mulia serta nilai-nilai moralitas yang tinggi. Di antara para ulama’ yang masih memperdebatkan masalah tentang aurat yang harus ditutupi oleh kaum wanita ketika mereka bertemu dan berinteraksi dengan kaum pria yaitu 1. Pendapat Al-Ahnaf ( pengikut Hanafi ) berpendapat bahwa wanita boleh membuka muka dan kedua telapak tangan namun pria tetap haram melihat kepadanya dengan pandangan syahwat. 2. Dalam madzhab Maliki terdapat tiga pendapat  Mengatakan wajib menutup muka dan kedua telapak tangan.  Tidak wajib menutup muka dan kedua telapak tangan tetapi pria wajib menundukkan pandangannya.
  • 12.  Perbedaan cantik dan tidak cantiknya seorang wanita, jika ia cantik maka ia wajib menutup muka dan kedua telapak tangan sedangkan wanita yang tidak cantik tidak wajib menutupnya atau disunahkan. 3. Jumhur (golongan terbesar): Madzhab Syafi’i mengatakan tidak wajib menutup wajah dan kedua telapak tangan sekalipun mereka berfatwa untuk menutupinya. 4. Madzhab Hambali: mengatakan wajib menutup keduanya. 5. Jumhur Fuqaha (golongan terbesar ahli-ahli fiqh) berpendapat bahwa muka dan dua telapak tangan bukan aurat karena itu tidak wajib menutupnya tetapi wajib ditutup jika dirasa tidak aman. Sebab perbedaan pendapat itu bersumber dari perbedaan dalam menafsirkan al-Qur’an Surat an-Nûr ayat 31. Seorang wanita yang akan keluar dari rumahnya dan berinteraksi dengan pria bukan mahram, maka ia harus memperhatikan sopan santun dan tata cara busana yang dikenakan haruslah memenuhi beberapa syarat  Meliputi seluruh badan kecuali yang diperbolehkan yaitu wajah dan kedua telapak tangan.  Bukan berfungsi sebagai perhiasan.  Tebal tidak tipis.  Longgar tidak ketat.  Tidak diberi parfum atau minyak wangi.  Tidak menyerupai pakaian laki-laki.  Tidak menyerupai pakaian wanita kafir.  Bukanlah pakaian untuk mencari popularitas.
  • 13. II.5. Hikmah Menutup Aurat Berikut ini adalah beberapa kegunaan, kelebihan, fungsi, kebaikan, manfaat yang bisa didapatkan dari menutup aurat 1. Menghindarkan diri dari dosa akibat mengumbar aurat Salah satu yang menyebabkan banyak wanita masuk neraka adalah karena mereka tidak menutup aurat mereka di mata orang-orang yang bukan mahramnya. Dari begitu besarnya mudharat yang bisa didapat dari membuka aurat, maka Tuhan melarang kita membuka aurat. 2. Menghindari fitnah, tuduhan atau pandangan negative Orang-orang yang gemar membuka auratnya secara terang-terangan bisa saja dituduh sebagai wanita nakal, pelacur, cewek penggoda, wanita murahan, tukang rebut suami orang, perempuan eksperimen, dan lain-lain. Untuk itu hindari memakai pakaian minim yang memperlihatkan bagian tubuh yang dapat merangsang lawan jenis untuk meredam berbagai fitnah. 3. Mencegah timbulnya hawa nafsu lawan jenis maupun sesama jenis Secara umum laki-laki normal akan terangsang melihat wanita yang memakai pakaian ketat, modis, celana pendek atau rok mini ketat, rambut disalon, wajah dimakeup seksi, dan lain sebagainya. Banyak lelaki yang ingin menzinahi perempuan yang seperti itu baik secara paksa maupun tanpa paksaan. 4. Menunjukkan diri sebagai bukan perempuan / laki-laki murahan Menutup aurat adalah suatu identitas orang-orang yang baik. Ditambah lagi dengan perilaku yang baik dan sopan maka tidak mungkin ada orang yang mengatakan kita sebagai perempuan murahan atau pria murahan. 5. Melindungi tubuh dan kulit dari lingkungan Dengan pakaian yang menutupi tubuh secara sempurna maka kita tidak akan merasakan kepanasan saat mentari bersinar terik, tidak merasakan kedinginan saat suhu sedang dingin. Begitu pun dengan debu dan kotoran akan terhalang
  • 14. mengenai kulit kita langsung sehingga kebersihan tubuh dapat tetap terjaga dengan baik. 6. Mencegah rasa cemburu pasangan hidup kita Jika suami atau istri suka tampil seksi maka pasangannya bisa saja merasa cemburu jika ada orang yang menggoda atau bahkan hanya sekedar melihat dengan pandangan penuh nafsu syahwat. Jangan biarkan rasa cemburu muncul dalam kehidupan rumahtangga kita, karena hal itu merupakan awal dari kehancuran sebuah keluarga yang bahagia. 7. Mencegah terkena penyakit dan gangguan kesehatan Penyakit-penyakit yang dapat muncul jika kita tampil terbuka auratnya di ruang terbuka adalah bisa seperti kanker kulit, kulit terbakar, kulit menjadi hitam, noda flek di kulit, dan lain sebagainya. Cegah penyakit dan gangguan kesehatan tersebut dengan memakai pakaian yang tertutup yang dapat melindungi tubuh dari faktor-faktor penyebab penyakit atau gangguan kesehatan tersebut. 8. Memberikan sesuatu yang spesial bagi suami atau istri kita Buka-bukaanlah pada saat di depan suami atau istri kita saja. Orang yang demikian biasanya akan sangat dihargai dan disayangi oleh pasangan hidupnya. Terlebih lagi bisa menjaga kesucian dirinya hingga adanya pernikahan. Di depan orang lain yang bukan mahwam, aurat selalu terjaga dengan baik. 9. Melindungi diri kita dari berbagai tindak kejahatan Biasanya wanita yang auratnya terbuka adalah yang paling sering menjadi korban perkosaan maupun tindak kriminal lainnya seperti perampokan, penjambretan, hipnotis, dan lain sebagainya. Bandingkan dengan wanita bercadar yang tampil tidak menarik di mata penjahat karena penampilannya yang misterius membuat pelaku kejahatan enggan menjahatinya.
  • 15. 10. Menutupi aib rahasia yang ada pada diri kita Jika ada cacat pada tubuh maupun kulit kita bisa kita tutupi dengan menggunakan pakaian yang tertutup sehingga tidak ada seorang pun yang tahu kecacatan yang terjadi pada diri kita. Jika diumbar di depan orang banyak ya sudah pasti orang-orang akan tahu cacat yang kita punya.
  • 16. BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa Pada umumnya bahwa memakai tudung menutupi aurat selain muka dan telapak tangan merupakan kewajiban yang mendasar bagi setiap kaum muslimah, apabila mereka akan keluar rumah, atau dalam rumah sendiri jika ada tamu selain muhrim.Tidak seorang pun para ulama yang berpendapat bahwa menutup aurat selain muka dan telapak tangan itu hanya kewajiban muslimah dalam sholat. Karena memang tidak ada satu pun dalil Al Qur'an dan Sunnah yang mengatakan demikian.Bentuk atau fesyen pakaian muslimah tidaklah diatur oleh Al Qur'an secara terperinci, yang utama adalah memenuhi syarat, yaitu menutupi seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan, tidak ketat, tidak tipis dan juga tidak membentuk lekuk tubuh (ketat). III.2. Saran Akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang dari beberapa golongan menfasirkan Al-qur'an dengan semau gue, dan lebih parahnya lagi mengkiblat budaya arab bagian utara, yang notabene dari sanalah ada golongan yang di sebut khawarij / wahabi yang menggelintir beberapa hadits untuk kepentingan mereka, seperti sejarah penyusunan kita Arisalah imam syafi'i, adalah kitab rujukan yang lahir dari jawaban beliau kepada surat dari gubernus Asia tengah (pakistan, usbekistan dll) waktu itu yaitu : abdurrahman almahdi, tentang keprihatinannya tentang pemahaman islam yang ada di daerahnya, juga karena adanya beberapa hadits palsu pada waktu itu,dari sedikit cerita ini bisa kita tarik pengertian, "dan memang banyak dari sanalah lahirnya islam garis keras dan tampak juklak yang hanya berpedoman pada sang ahli ilmu al qur'an hadits akan memudahkan kita dalam beragama (tidak kaku), islam rohmatan lil 'alamin, tidak bisa kita artikan rohmat adalah sebuah keharusan, akan tetapi adalah membuat ummat ini nyaman
  • 17. orang-orang ahli tafsir ini secara tidak langsung telah mewakili tanda-tanda kewalian dan warosatul anbiyak, "tanda-tanda seorang wali adalah, ia mampu menerjemahkan bahasa agama menjadi bahasa rakyat" mungkin jalan ini pula yang di lakukan oleh wali 9 di negeri kita, salah satunya ilmul sedekah, hibah atau hadiah di wujudkan dalam bentuk selamatan dan banyak lagi yang lainnya
  • 18. DAFTAR PUSTAKA http://ppsnh.blogspot.com/2013/06/pengertian-jilbab-batas-aurat-perhiasan.html http://afandyna.blogspot.com/2007/08/jilbab-dan-problematika-aurat-wanita.html frame of think jaka gesik. jgesik@yahoo.com http://softilmu.blogspot.com/2014/07/pengertian-aurat-dan-batasan-aurat.html http://unik.kompasiana.com/2014/08/11/kontroversi-jiboobs-diantara-aurat-dan-jilbab- 679369.html http://tulisanblackberry130.wikidot.com/blog:36 http://hizbut-tahrir.or.id/2009/06/12/ancaman-bagi-wanita-yang-membuka-auratnya/ http://unik.kompasiana.com/2014/08/11/kontroversi-jiboobs-diantara-aurat-dan-jilbab- 679369.html
  • 19. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang ................................................................................................. I.2.Rumusan Masalah ............................................................................................ BAB II PEMBAHASAN II.1. Pengertian Jilbab ........................................................................................... II.2. Pengertian Aurat ............................................................................................ II.3. Batasan Aurat................................................................................................. II.4. Pendapat Ulama Tentang Menutup Aurat ..................................................... II.5. Hikmah Menutup Aurat ................................................................................. BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan .................................................................................................... III.2.Saran .............................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA