Dokumen ini berisi pedoman pemeliharaan sistem proteksi petir di stasiun gas yang mencakup tujuan, ruang lingkup, alat, peralatan pelindung diri, definisi, referensi, tahapan pekerjaan, dan diagram alur pekerjaan. Tahapan pekerjaannya meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran arrester data, arrester power, serta fuse menggunakan peralatan tes tertentu untuk memastikan sistem proteksi petir berfungsi dengan baik.
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Proteksi petir internal
1. LPS Maintenance and Repair Created : mhd.ashari@gmail.com
DAFTAR ISI
I. Tujuan ..............................................................................................2
II. Ruang Lingkup .................................................................................2
III. Alat ................................................................................................2
IV. Alat Pelindung Diri ……………………………………………………………………….2
V. Definisi …………………………………………………………..…………………………….3
VI. Referensi……………………………………………………………………………………….3
VII. Tahapan Pekerjaan ...........................................................................3
Instrument Arrester Data…………………………………………………………..4
Instrument Arrester Power………………………………………………………..5
VIII. Diagram Alur Pekerjaan.………………………………………..........................7
IX. Kolom Pengesahan.………………………………………………………………………7
2. LPS Maintenance and Repair Created : mhd.ashari@gmail.com
I. TUJUAN
a. Sebagai acuan bagi pelaksana teknis di lapangan dalam pengoperasian dan
pemeliharaan sistem proteksi petir di seluruh stasiun gas agar sistem proteksi
petir tetap berfungsi dengan baik dan handal.
b. Mengamankan peralatan listrik dan instrument dari efek sambaran petir tidak
langsung
c. Untuk melindungi keselamatan pelaksana teknis pada saat melaksanakan
pemeliharaan proteksi petir
II. RUANG LINGKUP
a. Instruksi Kerja ini mencakup kegiatan pemeliharaan sistem proteksi petir internal
khususnya pemeriksaan Arrester Power, Arrester Data dan Fuse.
b. Kegiatan pemeliharaan dilakukan sesuai dengan jadwal pemeliharaan rutin setiap
bulan.
III. ALAT
a. Obeng
b. Grounding tester
c. DEHNrecord DRC LC M3+
d. DEHNrecord DRC BXT
e. OBO Isolab
f. Digital Multimeter
IV. APD (ALAT PELINDUNG DIRI)
a. Coverall
b. Safety Helmet
c. Safety Shoes
d. Sarung Tangan Listrik
e. Sarung Tangan Kain
f. Safety Glasses
3. V. DEFINISI
a. Proteksi Petir Internal adalah perlindungan dari sambaran petir tidak langsung, yaitu
berupa induksi, konduksi dan elevasi tegangan berada di dalam gedung (indoor).
b. Grounding adalah pembumian yang berfungsi sebagai tempat mengalirkan muatan
listrik ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah.
c. Arrester adalah alat yang digunakan untuk melindungi peralatan dari efek sambaran
petir.
d. Emergency Case adalah kejadian sambaran petir yang mengakibatkan kerusakan
peralatan dan kegagalan sistem (listrik, telekomunikasi, dan data).
VI. REFERENSI
a. IEC 62305 (Protection Against Lightning)
b. NFPA 780 (Lightning Protection Code)
c. Manual dari peralatan (grounding tester, arrester tester)
VII. TAHAPAN PEKERJAAN
Sebelum melakukan pekerjaan lakukan persiapan sebagai berikut :
a. Mengisi SIMI (Surat Ijin Masuk Instalasi) yang dilengkapi dengan tahapan pekerjaan dan
JSA (Job Safety Analysis).
b. Menggunakan alat pelindung diri dan melakukan persiapan peralatan dan material
yang diperlukan (OBO Isolab, DEHNrecord DRC LC M3+ , Multimeter,Tools)
c. Pemeriksaan perangkat:
4. 1. Instrument Arrester Data
1.DEHNrecord DRC LC M3+ 2.Arrester Data yang digunakan
3.Menyalakan DEHNrecord DRC LC M3+ 4.Menghubungkan probe ke arrester data
5.Pilih OK DEHNrecord DRC LC M3+ 6. DEHNrecord DRC LC M3+ melakukan check
5. 7.Pemeriksaan menunjukkan arrester data OK 8.Matikan perangkat DEHNrecord DRC LC M3+
Catatan: Jika hasil pemeriksaan pada gambar no 7 menunjukkan pesan pada layar “REPLACE”,
maka arrester sudah rusak tidak berfungsi normal catat hasil pemeriksaan sesuai display
DEHNrecord DRC LC M3+ untuk dilakukan penggantian.
2 . Instrument Arrester Power
1. Alat ukur Obo ISOLAB 2. skala pengukuran V10,20-C dan V25,50B+C
3. Arrester Power Obo V-20C dan C25-B-C OK 4. Contoh Arrester Power Obo Rusak
5. Cek fisik arrester power utamakan keselamatan kerja pada area kerja listrik tegangan tinggi
pergunakan alat pelindung diri
Catatan: Melakukan pemeriksaan secara visual untuk setiap arrester (LED berwarna hijau
arrester dalam keadaan baik dan jika LED berwarna merah arrester sudah rusak) sebelum
melakukan pengukuran
6. 6. Putar selektor pada alat ukur ISOLAB kearah tipe Arrester Power yang akan di ukur
7. Melepas arrester dari base lakukan dengan hati-hati, pasang arrester power pada slot
ISOLAB dan tekan tombol start pada ISOLAB. Catat nilai pengukuran yang muncul pada layar
ISOLAB
8. Pasang kembali arrester power ke base
7. Melakukan pengecekan fuse arrester
a. Buka penutup fuse, ambil fuse dari base nya dan lakukan pengecekan dengan
multimeter. Multimeter pada posisi pengukuran connectivity / continuity
b. Tempatkan probe multimeter masing-masing pada ujung fuse, jika terdengar bunyi dari
multimeter berarti fuse masih OK dan berfungsi, tetapi jika multimeter tidak berbunyi
maka fuse sudah rusak/NOT OK
c. Catat hasil pengecekan fuse
VIII. DIAGRAM ALUR PEKERJAAN
Mulai
Cek Fisik Perangkat yang terpasang
Jika Baik Hijau = OK
Merah = BAD
Lakukan rekomendasi penggantian jika BAD
Selesai
Gunakan alat ukur
Catat Nilai Ukur