Cream ini mengandung Hidrokortison Acetat 200ml untuk pengobatan topikal berbagai kelainan kulit akut, subakut, dan kronik seperti dermatitis atau reaksi alergi. Cream ini hanya untuk pemakaian luar dan harus dengan resep dokter.
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Hidrakrim
1. Cream
Komposisi :
HidrokotisonAcetat 200ml
Indikasi :
Pengobatan topikal berbagai kelainankulit akut,subakut dan kronik
sebagai dermatitis / reaksi alergi lainnya yangtidak terinfeksi oleh
virus, fungi dan bakteri
Kontra indikasi :
Infeksi virus, lesi kulit karena tuberkulosis, infeksi jamur
Aturan pemakaian :
Oleskan 2 – 3 kali sehari pada kulit yangsakit
Perhatian :
Hati – hati pada pemakaian yanglama dan luas, hindari pemberian
secara oklusif untuk daerahkelainankulit yang luas ataupada kulit
yangterinfeksi
Kemasan :
Tube 10 gram.
Penyimpanan :
Simpan di tempat sejuk dan kering.
HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR
No. Reg :DKL 1212312329A1
No. Batch :230287
Exp Date : Maret2016
Diproduksi Oleh :
PT. Mela Farma
Jakarta- Indonesia
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
DODOKTER
2. HANYA UNTUK PEMAKAIANLUAR
SIMPAN DI TEMPAT SEJUK DAN KERING
Komposisi :
Hidrokotison Acetat 2,5%
Indikasi:
Pengobatan topikal berbagai kelainan kulit akut, subakut dan kronik sebagai
dermatitis / reaksialergilainnya yang tidak terinfeksioleh virus, fungi dan bakteri
Aturan pemakaian :
Oleskan 2 kalisehari pada kulit yang telah dibersihkan.
Netto : 10 gram
Cream
No. Reg :DKL 1212312329A1 Diproduksi oleh :
No. Batch : 230287 PT. Mela Farma
Exp Date : Maret 2016 Jakarta-Indonesia
3. Netto : 10 gram
Cream
Komposisi :
Hidrokotison Acetat 200ml
Indikasi :
Pengobatan topikal berbagai kelainan kulit akut,
subakut dan kronik sebagai dermatitis / reaksi
alergi lainnya yang tidak terinfeksi olehvirus,
fungi dan bakteri
Aturan pemakaian :HANYA UNTUK PEMAKAIANLUAR
Oleskan 2 – 3 kali sehari pada kulit yang sakit
Netto : 10 gram
Cream
Keterangan lebih lengkap lihat brosur
No. Reg : DKL 1212312329A1 Diproduksi oleh :
No. Batch : 230287 PT. Mela Farma
Exp Date : Maret 2016 Jakarta-Indonesia
HARUS DENGAN RESEP DOKTER