1. EXPEDISI EDISI KHUSUS II OSPEK UNY 2014
M E M B A N G U N B U D A Y A K R I T I S
Sekitar 21 anggota Timnas U-19 yang merupakan mahasiswa baru mengikuti Ospek hari pertama UNY di GOR UNY (25/8).
Mereka mengikuti arahan pemandu, mengibarkan bendera kuning simbol dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).
Ospek Ala Timnas-U19
Tetap latihan saat mengikuti acara.
Ada yang berbeda
dalam kegiatan
Orientasi Studi dan Pengenalan
(Ospek) UNY tahun ini. Meskipun
dari prosesi
ospek tahun ini tidak
berbeda
dengan ospek pada tahun-tahun
sebelumnya.
Hal yang berbeda
dalam
ospek tahun ini adalah
hadirnya
21 dari
23 personel
Tim Nasional (Timnas) U-19
sebagai
peserta
kegiatan
ospek bersama
seluruh
mahasiswa
baru tahun 2014.
Pada hari pertama
pembukaan
ospek
yang dilakukan
di Gedung Olahraga atau
GOR, pemain
timnas
bergabung
dengan
Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Ilmu
Keolahragaan (FIK) di tribun bagian
barat, karena
memang
seluruh
personel
Timnas U-19 masuk di FIK.
Meskipun
Timnas U-19 mengikuti
ospek bersama
maba lainnya,
tetapi
ada
hal yang berbeda
dengan penampilan
Maba FIK pada umumnya
yang memakai
berbagai
macam atribut berwarna
kuning.
Pemain
Timnas U-19 tidak mengenakan
atribut ospek apapun
dan hanya mengenakan
kaos berkerah
berwarna
krem yang
diselimuti
dengan jas almamater
UNY.
Mengenai
hal ini, penyerang
Timnas U-19
Miftahul Hamdi mengatakan
bahwa mereka
memang tidak melakukan
persiapan
atribut ospek. “Belum ada persiapan,
persiapan
mental aja. Belum ada yang
memakai
atribut
ospek,” tuturnya.
Hal ini tak lepas
dari peran Guntur
Cahyo Utomo, Pelatih Psikologi Timnas
U-19 UNY yang melakukan
lobi dengan
wakil Dekan FIK. “Tidak ada. Itu saya
minta dispensasi
sama panitia
ospek,
bahwa kami tidak memakai
atribut
apapun
kecuali
almamater.
Karena
memang
tidak mungkin membuat
hal semacam
itu,” kata Guntur. Sebelumnya
saat
ketua Ospek FIK diwawancarai,
dari
panitia
sendiri
telah menginformasikan
kepada
mereka
apa saja atribut
yang digunakan
saat ospek, namun kedatangan
Ubaid | EXPEDISI
2. Ana | EXPEDISI
"Kami tidak
memakai atribut
apapun kecuali
almamater,"
2 edisi KHUSUS ii
OSPEK UNY 2014
SENTRA
timnas sendiri
pun pada saat itu masih
simpang
siur.
Berbeda
halnya
dengan apa yang
dialami
seorang
mahasiswa
difabel
dari
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Jurusan
Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang tidak
mendapatkan
perlakuan
istimewa
seperti
halnya
timnas,
mahasiswa
difabel
ini tetap menjalani
kegiatan
ospek
sebagaimana
mahasiswa
lainnya
dengan
bantuan
pemandu.
Salah satu Pemandu
Ospek Jurusan PLB ketika
dikonfirmasi
sebelum
acara display parade
Ormawa
menerangkan
bahwa tahun ini di FIP
hanya ada satu difabel
tunanetra,
yang
mana saat mengikuti
kegiatan
ospek
tetap mengenakan
atribut
ospek lengkap
dan mengikuti
seluruh
rangkaian
ospek
pada hari pertama,
meskipun
dengan didampingi
oleh Pemandu
Ospek. “Tahun
ini di PLB ada satu mahasiswa
tunanetra,
dia tetap mengikuti
ospek tapi ditemani
oleh pemandu,”
ungkapnya.
Untuk ospek hari pertama
ini pemain
timnas
ditarik
keluar
pada jam sebelas,
untuk makan siang, dilanjutkan
dengan
istirahat,
kemudian
latihan.
Wakil Rektor
III UNY, Sumaryanto, M.Kes. mengatakan
bahwa
untuk pola makan mereka
harus dijaga,
jika sampai
tidak dijaga
maka akan ditegur
oleh ahli gizi. Sedangkan
untuk ospek hari berikutnya,
pemain
timnas
akan menyesuaikan
waktu ospek
dengan jadwal latihan
mereka.
Kerjasama UNY dengan PSSI
Jika dilihat
dari proses penerimaan
mahasiswa
baru tahun ini, pemain
timnas
U-19 melalui
proses yang berbeda
dengan
mahasiswa
lainnya.
Hal ini dikarenakan
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin
telah menjalin
kerjasama
dengan pihak
UNY pada era Dekan periode pertama
di FIK 2003-2007, ketika
itu beliau
menjabat
sebagai Deputi di Kementerian
Pemuda dan Keolahragaan (Kemenpora)
di bidang sarana
dan prasarana
olahraga.
Kerjasamanya
dalam pembangunan
lintasan
atletik
yang berstandar
internasional,
namun beliau menyatakan
supaya
intregrated-comprehensif. Selain
membangun
lintasan
atletik, UNY juga
membangun
lapangan
sepak bola yang
berstandar
internasional.
Ketika
beliau
menjadi
ketua
umum PSSI, beliau
mengajak
kerja sama kembali
dengan pihak
UNY, ajakan tersebut
diapresiasi
oleh
Rektor UNY, Prof. Dr Rochmat Wahab.
M.Pd, M.A. “Dia (Timnas U-19) sudah
hebat, ingin bergabung
dengan UNY
dengan segala
kelebihan
dan kekurangan
UNY tapi pasti kelebihannya
banyak,”
ungkapnya.
Nantinya
saat pemain
timnas memasuki
masa perkuliahan,
pemain
Timnas
U-19 tidak melakukan
kegiatan
perkuliahannya
sebagaimana
mahasiswa
FIK
pada umumnya,
karena
para pemain
Timnas U-19 akan melakukan
kuliah
jarak jauh.
Para pemain
Timnas U-19 tersebut
mendapatkan
beasiswa
dari Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI),
ada Memorandum of Understanding
(MoU) antara
PSSI dan UNY. Biaya
kuliah
mereka
nantinya
akan ditanggung
sepenuhnya
oleh PSSI. Semua
pemain
Timnas U-19 ini dimasukkan
ke prodi
yang match dengan keterampilan
mereka,
yaitu
kepelatihan
olahraga
khususnya
kepelatihan
sepak bola.
Terkait
dengan
tempat
tinggal
pemain
Timnas U-19 selama
masa perkuliahan
ketika
mereka
berada
di kampus UNY,
sejauh
ini masih belum mendapatkan
keterangan
yang jelas akan bertempat
tinggal di mana. Selain
itu, sistem
dan
kurikulum
belajar
yang akan mereka
tempuh
pun masih dimatangkan.
Namun
Guntur Cahyo Utomo menerangkan
bahwa
apabila
aktivitas
pemain
Timnas
U-19 terkait
dengan pemakaian
fasilitas
lapangan
sepak bola, maka mereka
akan
bertempat
tinggal di hotel UNY karena
sudah merupakan
satu paket program
latihan
Timnas U-19, tuturnya.
Muhammad Fahrur S.
Indra Syarif seusai latihan Timnas U-19 di Lapangan Sepakbola UNY, kemarin. Ana, Milda, Hafid, Winna, Ubaid
3. Maba FIP Ijin Saat Ospek
PELAYANAN
administrasi
pembayaran
uang semester
dimulai
tanggal
18
Agustus sampai 28 Agustus sedangkan
pengurusan
Kartu Rencana Studi (KRS)
dimulai
tanggal
19 Agustus sampai
28
Agustus. Ospek sendiri
dimulai
tanggal
25 Agustus. Pada hari pertama
Ospek,
masih ada sepuluh
Maba FIP yang belum
menyelesaikan
administrasi
pembayaran
uang semester.
Akibatnya,
koordinator
Pemandu Kedisiplinan (PK) FIP, Wajar
Aziz Munandar, harus memintakan
ijin
maba tersebut
untuk menyelesaikan
masalah
administrasi pembayaran
kepada
Pemandu Gugus masing-masing dan
menemaninya.
“Ada kurang lebih sepuluh
maba tadi jam 10.00 WIB yang dimintakan
ijin kepada
Pemandu Gugusnya
untuk mengurus
pembayaran
di Rektorat
sayap timur”, ungkapnya.
Kesepuluh
maba tersebut
terpaksa
meninggalkan
kegiatan
Ospek Universitas di GOR untuk
beberapa
saat. Selain
maba, menurut
koordinator PK tersebut,
ada beberapa
pemandu
yang juga belum menyelesaikan
masalah
administrasi
pembayaran
uang semester.
Salah Memasang Banner
SPANDUK/banner yang terpasang
bawah tribun
GOR, dalam acara Ospek
Universitas pada Senin (25/8) nampak
editorial
Hafid Mutaki
di
Birokrat Berat Sebelah
KEHADIRAN
Timnas U-19 di ospek
hari pertama
telah berhasil
mengambil
perhatian
dari banyak media,
baik cetak maupun televisi. Mereka
muncul di antara maba-maba FIK, di
barisan depan di tribun lantai 3 tanpa
memakai atribut apa-apa kecuali
jas almamater sambil membawa
slayer. Ospek yang berlaku sampai
jam sebelas siang itu, membawa
mereka kembali pada rutinitas tanpa
mengikuti ospek secara penuh, dan
tanpa penugasan yang dilengkapi.
Seperti yang sudah dijelaskan
oleh Guntur Cahyo Utomo,
selaku pengawal Timnas U-19,
bahwa mereka memang mendapat
perlakuan yang berbeda. “Saya minta
dispensasi panitia ospek bahwa kami
tidak memakai atribut selain jas
almamater,” terangnya. Perlakuan
semacam itu juga telah mendapat
kesepakatan dari pihak birokrat, yang
kata Prof. Dr. Sumaryanto, M. Kes.,
pola makan mereka pun harus dijaga,
jika tidak, mereka akan ditegur ahli
gizinya.
Terlihat jelas bahwa ospek bukan
lagi suatu hal yang wajib bagi maba.
Ketika dalam keadaan seperti ini,
pemakluman itu diberikan begitu
saja. Birokrat, sebagai penentu
kebijakan mengenai permasalahan
ini nampak hadir sebagai pendukung.
Mereka membiarkan Timnas U-19
menjadi mahasiswa tanpa melewati
ospek dengan segala penugasan yang
rumit. Alasannya mereka berjuang
untuk negara. Sedang bagaimana
pun, di dalam GOR, di fakultas
keolahragaan itu, mahasiswa sedang
berproses untuk jadi mahasiswa
melalui sistematika yang sudah
ditentukan.
Di sini, birokrat, jelas-jelas
terkesan memanjakan. Sekaligus
menjadikan ini sebagai ajang
pencitraan. Keadilan tidak diberikan
pada mahasiswa lain yang jauh
lebih butuh perhatian, misal dari
kalangan difabel. Sedangkan alasan
yang digunakan untuk menolak
segala penugasan ospek adalah
berjuang untuk negara, yang mana itu
mestinya tidak diterima. Bagaimana
pun mereka sudah terdaftar
sebagai mahasiswa UNY dan mesti
melewati serangkaian kegiatan
secara bersamaan dengan yang lain.
Maka dari itu, perlu keadilan dan
ketegasan nyata dari birokrat, bahwa
perlakuan yang berbeda itu tidak
layak diterapkan.
Redaksi
Pimpinan Proyek Winna Wijayanti | Sekretaris Rohmana Sulik | Bendahara Milda Ulya R. | Redaktur Pelaksana Mariyatul Kibtiyah |
Redaktur Hafid Mutaki, Muhammad Fahrur S., Rohmana Sulik, Winna Wijayanti | Reporter Ana, Anggun, Arci, Milda, Hafid, Novel, Winna,
Ubaid | Redaktur Foto Ubaidillah Fatawi | Artistik Imam Ghazali, Muhammad Aziz D., Muhammad Fahrur S. | Produksi Eny Yuly | Iklan
Anggun Mita T.K., Mohammad N.P, Triana Yuniasari | Tim Polling Arfrian Rahmanta, Mayta Cahyani | Sirkulasi Prima Abadi S. | Alamat
Gedung Student Center Lt. 2 Karangmalang Yogyakarta 55281 | Email lpm_ekspresi@yahoo.com | Website www.ekspresionline.
com |
Redaksi menerima artikel, opini dan surat pembaca. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi.
info ospek
tidak sesuai
dengan fakultasnya
masing-masing.
Seperti pada tribun FE yang
terpasang spanduk FBS,tribun FIK yang
terpasang spanduk milik FIS, dan kesalahan
sejenisnya.
Ketika
itu, semua
fakultas
melakukan
forum sendiri
tanpa
Panitia Ospek Universitas, sehari
sebelum
Ospek. Atas rasa ketidaknyamanan
mereka, seluruh
fakultas
memprotes
kesalahan
itu. Akan tetapi,
akhirnya
mereka tetap saja menerima.
“Dalam
hal ini peletakan
banner masing-masing
fakultas
merupakan
kesalahan
murni dari
Panitia Ospek Universitas,” terang Basyir
Ahmad Ridwan, selaku
Koordinator
Penegak Kedisiplinan FBS.
Winna Wijayanti
MABA BICARA
WAKTU di GOR malu sebab di sampingnya
anak FBS karena
yel-yelnya
lebih kreatif.
Rini Riris
Pendidikan Sejarah
CAPEK banget, tugasnya banyak apalagi
harus berangkat setengah 6.
Nindi Bagaskara
Pendidikan Ekonomi
TUGASNYA banyak, tapi bagus untuk
melatih kemandirian dan kedisiplinan.
Huda Nur Irawan
Pendidikan Teknik Mesin
TADINYA sih ngantuk soalnya cuma
sambutan gitu tapi semangat kembali
saat parade ormawa dan yel-yel.
Nesya
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
DI GOR capek tapi enggak kerasa
soalnya di GOR semangatnya diadu.
Ulfa Maimunah
Kebijakan Pendidikan
ADA Evan Dimas dan 22 pemain u-19
lainnya di Ospek pertama ini, bangga
sih, tapi ya biasa saja, walaupun aku di
belakang mereka.
Malik
Pelatihan Keolahragaan
OSPEK seharusnya diisi dengan materi
yang mendidik dan bermanfaat bagi maba
yang notabene memerlukan penyesuaian
dengan lingkungan kampus.
Rizky Ayu W.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
edisi KHUSUS ii 3
OSPEK UNY 2014
4. 4 edisi KHUSUS ii
OSPEK UNY 2014
PERSEPSI
PK Tahu Arti Disiplin(?)
Dari
tahun
ke tahun,
setiap
mahasiswa
baru
(maba) selalu
dihadapkan
pada
kegiatan
ospek.
Pada dasarnya,
ospek
merupakan
suatu
kegiatan
yang ditujukan
untuk
maba
agar
dapat
mengenal
lingkungan
kampus
mereka.
Selain
itu,
ospek
merupakan
sarana
universitas
untuk
mengenalkan
bagaimana
kehidupan
kampus
dan apa saja
unsur-
unsur yang terlibat
di dalamnya.
Hal yang identik
dengan
kegiatan
ospek
adalah
penugasan.
Dalam
penugasan
ospek,
maba
biasanya
diwajibkan
untuk
membawa
beberapa
barang
tertentu
yang
diperlukan
selama
ospek
berlangsung,
kemudian
mereka
dituntut
untuk disiplin
dan selalu
menaati
peraturan
yang
sudah
dibuat
oleh
panitia.
Untuk
menegakkan
kedisiplinan
tersebut,
maka
dibentuklah
Tim Penegak
Kedisiplinan (PK). PK bertugas
memantau
kegiatan
ospek
yang sedang
berlangsung.
Jika
ada
maba
yang melakukan
pelanggaran
atau melakukan
suatu
hal
yang tidak
sesuai
dengan tata
tertib
yang
sudah
dibuat,
maka
PK yang bertugas
untuk
menegur
maba
tersebut.
Sejauh
ini, PK yang ada di beberapa
fakultas di UNY lebih menonjolkan
sifat
garang
dan seram
yang membuat
sebagian
maba
merasa
kurang
nyaman
dengan
adanya
PK. Selain
itu, PK tidak
jarang melakukan
bentakan
kepada
maba
dalam menegakkan
kedisiplinan
di
fakultasnya.
Menurut
Guru Besar
Departemen Ilmu Keluarga Institut
Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr.
Ir. Euis Sunarti, M.Si., disiplin
merupakan
salah
satu
aspek
perkembangan
seorang
individu
yang berkaitan
dengan
cara untuk mengkoreksi
atau memperbaiki
dan mengajarkan
anak
tingkah
laku
baik
tanpa
merusak
harga
diri anak.
Dar
i reportase
EXPEDISI, sebagian
besar
maba
UNY sebenarnya
tidak
setuju
dengan
adanya
PK
yang garang
dalam
kegiatan
Ospek. Lebih
ada
cara yang
efektif
dibanding
membentak.
Pertama,
melalui
modeling,
ibarat
pepatah
“guru kencing
berdiri, murid kencing berlari”. Para
kakak-kakak angkatan
atas
harus
menjadi
model
ideal
yang akan
dicontoh
para
maba.
Berbagai
penelitian
di
Sekolah Dasar (SD), guru kelas
yang disiplin
tepat waktu
dapat
mengatur
siswanya
lebih mudah.
Dan kedua, melalui
pendekatan
reward (hadiah), dengan
hadiah
pada maba yang disiplin
maka para maba lainnya
untuk mengikutinya.
Sesungguhnya,
jika
ingin
melakukan
pendekatan
secara
psikologis
kepada
maba
agar
disiplin
dalam
melakukan
kegiatan
ospek,
maka tidak harus menggunakan
bentakan,
tetapi
cukup
dengan
melakukan
beberapa
tindakan
sederhana
yang dapat dipahami
dan dimengerti
oleh maba.
Dengan
begitu,
maba
akan
diperlakukan
secara
dewasa
dan lebih terhormat.
Rohmana Sulik
Aziz | EXPEDISI