Q.S Yunus ayat 40-41 dan Q.S Al-Maidah ayat 32 menjelaskan toleransi antaragama. Ayat Q.S Yunus menyuruh untuk membiarkan orang lain melakukan pekerjaannya sendiri jika mereka mendustakan, sedangkan ayat Q.S Al-Maidah menjelaskan larangan membunuh kecuali alasan yang dibenarkan. Hadis juga menjelaskan perintah mencintai tetangga Muslim dan non-Muslim serta larangan menz
1. Q.S YUNUS AYAT 40-41 DAN Q.S AL-MAIDAH AYAT 32
Andatentupernahhidupdalamkondisi yang beradadalam agama yang
beragam.Banyakprobleem yang Andahadapidanbanyakperbedaandiantara
kalian.Andapernahmelihatadikatausahabatandaberhubunganbahkanbekerjasamadenga
n orang yang berbeda agama/faham
ah di siniAndaakansedikitmendapatinformasitentangperbuatapa yang
dilakukanapabila
, itulahsalahsatu contohpembahasan yang akankitapelajari kali iniyaituisikandungan
Qmagama.
Nengalamihalitu.Akan dikemukakanjugadalil-
dalilberbaekaitandengannya.JikaAndapernah.SYunusayat 40-41, isikandungan Q.S
Al-Maidahayat 32 danisikandunganhadisttentangsalingtoleransi.
Isi kandungan Q.S Yunusayat 40-41
menjelaskanbahwa orang yang pernahmenerimaseruandakwahNabi
Muhammad Saw, adaTerjemahan:
40. Di antaramerekaada orang-orang yang berimankepada Al-Quran, dan di
antaranyaada (pula) orang-orang yang tidakberimankepadanya.
Rabbmulebihmengetahuitentang orang-orang yang berbuatkerusakan. (QS. 10:40)
41. Jikamerekamendustakakamu, makakatakanlah:
Bagikupekerjaankudanbagimupekerjaanmu. Kamuberlepasdiriterhadapapa yang
akukerjakandanakuberlepasdiriterhadapapa yang kamukerjakan. (QS. 10:41)
Tafsiran :
(40) Allah orang-orang yang berimankepada Al-Quran
danmengikutinyasertamemperolehmanfaatdaririsalah yang disampaikan,
tapiadajuga yang tidakberimankepadaNabi Muhammad Saw
merekamatidalamkekafiran.
2. (41) Allah memberikanpenegakankepadarasulnya, bahwajikamerekamenduskanmu,
makakatakanlahbagikupekerjaanku, danbagi kalian pekerjaan kalian, kalian
berlepasdiridariapa yang akukerjakandanakuberlepasdiriterhadapapa yang kalian
kerjakan. Allah mahamengetahuisiapa yang berhakmendapatkanHidayah,
laludiberinyahidayah, dandiamengetahuijugasiapa yang berhaksesat.
Laludiamenyesatkannya, diamahaadildantidakpernahDzalim,
bahkandiamemberikepadamasing-masingnyasesuaidenganapa yang berhakdiaterima.
(AbulFida‟ IbnuKasiradDimasqu, TafsirIbnuKasir, SinarBaruAlgasindo Bandung
2003. Hal: 213-221)
Isi kandungan Q.S Al-Maidahayat 32
ْيَه َّاًعيِوَج َاسٌََّاللَتَقاَوًََّأَكَف ِض ْياألرِفٍداَسَف َّْأ ٍسْفًَ ِْزيَغِبَِكلَذِلْجَأاًسْفًَْيَِهلَتَقْيَهًَََُّأَليِئا َْزسِإيٌَِبَٔلَعَاٌْبَتَك
ْىَُف ِْزسُوَل ِض ْياألرِفَِكلَذَ ْعَبْنٌُِِْاه ًيزِ َكَّىِإَّنُ ِاَاٌِّيَبْالِبَاٌُلُسُرْنُِْ َااَجْ َ َل َّاًعيِوَج َاسٌَّاالَيْ َأاَوًََّأَكَفَاُاَيْ َأ
Artinya:
“Olehkarenaitu Kami tetapkan (suatuhukum) bagiBaniIsrail, bahwa: barangsiapa
yang membunuhseorangmanusia, bukankarena orang itu (membunuh) orang lain,
ataubukankarenamembuatkerusakandimukabumi, makaseakan-
akandiatelahmembunuhmanusiaseluruhnya. Dan barangsiapa yang
memeliharakehidupanseorangmanusia, makaseolah-
olahdiatelahmemeliharakehidupanmanusiasemuanya.Dan
sesungguhnyatelahdatangkepadamerekarasul-rasul Kami dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas,
kemudianbanyakdiantaramerekasesudahitusungguh-
sungguhmelampauibatasdalamberbuatkerusakandimukabumi.” (Q.S Al-Maidah : 32)
Tafsiran:
Ayattaditerdapat tiga pelajaran yang dapatdipetik:
a. Nasibmanusiasepanjangsejarahmemilikikaitandengan orang lain.
Sejarahkemanusiaanmerupakanmata rantai yang
3. salingberhubungan. Karenaitu, terputusnyasebuahmata rantaiakanmengakibatka
nmusnahnyasejumlahbesarumatmanusia.
b. Nilaisuatupekerjaanberkaitandengantujuanmereka.
Pembunuhanseorangmanusiadenganmaksudjahat,
merupakanpemusnahansebuahmasyarakat,
tetapieksekusiterhadapseorangpembunuh dalamrangka qishashmerupakansumbe
rkehidupanmasyarakat.
c. Mereka yang memilikipekerjaan yang
berhubungandenganpenyelamatanjiwamanusia, sepertiparadokterdanperawat,
harusmengertinilaipekerjaanmereka. Menyembuhkanataumenyelamatkan orang
yang sakitdarikematian,
bagaikanmenyelamatkansebuahmasyarakatdarikehancuran.
3. Isi kandunganhadisttentangsalingtoleransi.
a. Mencintaisemuatetangga
Mencintaisesamatetanggadijelaskan, antaralain, dalamsebuahhadis
yang diriwayatkanolehAnas bin Malik sebagaiberikut:
َواَقَنَّلَس ََِّْيَلَعُ َّٔلَ ِ َوُْسَرَّىَأٌََُْعُ َي ِ َر ٍَسًَأْيَع:ٍِ ِارَجِلَّب ُِحئَّتَ ٌ ْبَعُيِهُْؤي ََِلٍِ َيِبِٔسْفًَِٓذَّلا َّ
َِِسْفٌَِلُّب ُِحياَه(َٔلْعَيُْبَأ ٌَّنِلْسُهََُجَزْخَأ )
DinarasikanAnas bin Malik RA, sesungguhnyaRasulullah SAW bersabda, “Demi
(Allah) yang jawaku di tangan-Nya,
tidaklahberimanseoranghambasehinggadiamencintaitetangganyasebagaimanadiame
ncintaidirinyasendiri.” (HR. Muslim dan Abu Ya‟la: 2967).
Mencintaidirisendiritidaklahcukupuntukmenggambarkankualitaskeimananseseorang,
melainkanjugaharusdibuktikandenganmencintaisemuatetangganya.Kata “tetangga”
dalamtekshadisinicakupannyabersifatumum, yaknitetanggasesama Muslim
atautetangganon Muslim.
4. Sebagaimanadiketahui, Rasulullah SAW tidakhanyabertetanggadengan
Muslim namunbeliaujugabertetanggadengannon Muslim.Di
sekitarMadinahkalaituada orang Yahudi, Nasrani, danlainnya.Merekasama-
samamempunyaihakuntukdicintai.Dalamriwayatlain,
merekajugapunyahakuntukmendapatkankedamaian.
Penjelasan:
Padatekshadis di atastampakjelasbahwasebaik-baik insanMuslimadalahdia
yang terbaikmu‟amalah (hubungansosialnya) dengansemuatetangganya, baiktetangga
Muslim maupunnon
Muslim. Merekasemuaharusmendapatkansentuhankasihsayangdankedamaian.
Itulahsebabnya, sejarahmembuktikanbahwabanyakunsurmasyarakat yang
berdampingansecaradamaidenganRasulullah,
sebelumMadinahdinyatakansebagaitanah haram (yang tidakbolehdihunikecualioleh
Muslim).Rasulullah SAW kalaitubahkanbertetanggadengan orang Yahudi, Nasrani,
dan lain-lain secaradamai
b. Laranganmenzalimikafirdzimmi
Di sampingmenjalinkemesraandengannon Muslim, Rasulullah SAW
jugamengadakankontakdagangdengannon Muslim.Bahkan,
menurutketerangansebuahhadis, Nabi SAW
sempatmeminjambarangkepadaseorangYahudidenganmenggadaikanbajubesinya.Kli
maksdaritoleransiitutercatatdalamhadisbahwaRasulullah SAW
melarangumatnyauntukmenyakitikafirdzimmi, sebagaiberikut:
َواَقَنَّلَس ََِّْيَلَعُ َّٔلَ ِ َوُْس َرَّىَُأٌََْعُ َي ِ ٍَردُْعْسَهِْيباِيَع:َُُوْصَخَاًَأَفًّايِّهِذَٓذآْيَه
ِةَهاَيِ الَم َْْيَُُتْوَصَخََُوْصَخُتٌُْكْيَه َّ(ٍداَ ْغَبِيي َِار يِفُيبِ َلُالََج َزْخَأ
5. DinarasikanIbnuMas’ud RA, sesungguhnyaRasulullah SAW bersabda, “Siapa yang
menyakitiseorangkafirdzimmi, makaakukelak yang akanmenjadimusuhnya. Dan siapa
yang menjadikankusebagaimusuhnya, makaakuakanmenuntutnyapadaharikiamat.”
HadisinidiriwayatkanKhathib al-Baghdadi dalamTarikh Bagdad: 8/370.
Hadisinijugamemilikiduajalursanad yang sama-samalemah.
Penjelasan:
Dari paparan di atas, tampakbegitumulianyaajaran Islam di mata internal umat
Islam maupunnon Muslim.Ibaratlebah, sekiranya orang
tidakmenganggunyatentudiaakandapatmenikmatimadunya. Namunsekiranyaada
orang yang mengganggunyajangandisalahkanapabilaiamenyengatbahkanmematikan.
Itulahgambarankehadiranumat Islam sebagairahmatanlil
„alamin.Rahmatataukasih saying itutidakhanyadirasakanumat Islam, tapinon Muslim
pun jugaikutmerasakannya.
Makahati-hatimemahamihadis yang
sekilasdapatdifahamikelirusehinggamengidentikkan Islam sebagaiteroris, seperti
„menghabisi‟ non Muslim di jalanandanlainnya.Seharusnyahadis-
hadissepertiinidifahamisecaraproporsional.Kajianhadis di Barat diwarnaidenganteks-
teksseperti di atassecaraparsial, sehingga Islam tidakpernahdifahamisebagai agama
pembawarahmat (kasihsayang).