SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
What is Hardness Test (Uji Kekerasan) ???
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari
suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material
yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan
deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika
material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah
tidak bisa kembali ke bentuk asal artinya material tersebut tidak dapat kembali ke
bentuknya semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan
suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan).



Mengapa diperlukan pengujian kekerasan?

Di dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian dengan dua
pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan melihat
mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu.

Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode
pengujian kekerasan, yakni :



1.   Brinnel (HB / BHN)

Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan
kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja
(identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (spesimen).
Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan untuk material yang memiliki permukaan
yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000 kgf. Identor (Bola baja) biasanya
telah dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari bahan Karbida Tungsten.



Uji kekerasan brinnel dirumuskan dengan :
Gambar 1 Pengujian Brinnel



Dimana :

D            =    Diameter      bola   (mm)
d        =   impression diameter       (mm)
F          =       Load      (beban)    (kgf)
HB     = Brinell result (HB)
                                                Gambar 2 Perumusan untuk
                                                pengujian Brinell



2.    Rockwell (HR / RHN)

Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan kekerasan
suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor berupa bola baja
ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut.
Untuk mencari besarnya nilai kekerasan dengan
                               menggunakan metode Rockwell dijelaskan pada
                               gambar 4, yaitu pada langkah 1 benda uji ditekan
                               oleh indentor dengan beban minor (Minor Load F0)
                               setelah itu ditekan dengan beban mayor (major
                               Load F1) pada langkah 2, dan pada langkah 3
                               beban mayor diambil sehingga yang tersisa adalah
                               minor load dimana pada kondisi 3 ini indentor
                               ditahan seperti kondisi pada saat total load F yang
                               terlihat pada Gambar 4.

                            Besarnya minor load maupun major load tergantung
Gambar 3 Pengujian Rockwell dari jenis material yang akan di uji, jenis-jenisnya
                            bisa dilihat pada Tabel 1.




    Gambar 4 Prinsip kerja metode pengukuran kekerasan Rockwell



Dibawah ini merupakan rumus yang digunakan untuk mencari besarnya kekerasan
dengan metode Rockwell.



                                   HR = E - e

Dimana :

F0      = Beban Minor(Minor Load) (kgf)

F1      = Beban Mayor(Major Load) (kgf)

F       = Total beban (kgf)

e       = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi dengan 0.002 mm

E       = Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero reference line yang
untuk tiap jenis indentor berbeda-beda yang bias dilihat pada table 1

HR      = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness
Tabel dibawah ini merupakan skala yang dipakai dalam pengujian Rockwell skala
dan range uji dalam skala Rockwell.



                             Tabel 1 Rockwell Hardness Scales


                        F0 F1        F
Scale Indentor                           E
                       (kgf) (kgf) (kgf)
                                                    Jenis Material Uji
     A   Diamond        10    50   60   100   Exremely hard materials,
         cone                                 tugsen carbides, dll
     B   1/16" steel    10    90   100 130    Medium hard materials, low
         ball                                 dan medium carbon steels,
                                              kuningan, perunggu, dll
     C   Diamond        10    140 150 100     Hardened steels, hardened
         cone                                 and tempered alloys
     D   Diamond        10    90   100 100    Annealed kuningan dan
         cone                                 tembaga
     E   1/8" steel     10    90   100 130    Berrylium copper,phosphor
         ball                                 bronze, dll
     F   1/16" steel    10    50   60   130   Alumunium sheet
         ball
     G   1/16" steel    10    140 150 130 Cast iron, alumunium alloys
         ball
     H   1/8" steel     10    50   60 130 Plastik dan soft metals seperti
         ball                             timah
     K   1/8" steel     10    140 150 130 Sama dengan H scale
         ball
     L   1/4" steel     10    50   60   130 Sama dengan H scale
         ball
     M   1/4" steel     10    90   100 130 Sama dengan H scale
         ball
     P   1/4" steel     10    140 150 130 Sama dengan H scale
         ball
     R   1/2" steel     10    50   60   130 Sama dengan H scale
         ball
     S   1/2" steel     10    90   100 130 Sama dengan H scale
         ball
     V   1/2" steel     10    140 150 130 Sama dengan H scale
         ball




3.       Vikers (HV / VHN)
Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan
suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang cukup
kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan pada
gambar 3. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian
rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram.

Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban
uji (F) dengan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) dari indentor(diagonalnya)
(A) yang dikalikan dengan sin (136°/2). Rumus untuk menentukan besarnya nilai
kekerasan dengan metode vikers yaitu :




Gambar 3 Pengujian Vikers Gambar 4 Bentuk indentor Vickers (Callister, 2001)




                      …………………………………………………………(1)



                      ………………….………………………………………(2)



                      …………………………………………………………(3)




Dimana,

HV    = Angka kekerasan Vickers
F      = Beban (kgf)

d      = diagonal (mm)



4.   Micro Hardness (knoop hardness)

Mikrohardness test tahu sering disebut dengan knoop hardness testing merupakan
pengujian yang cocok untuk pengujian material yang nilai kekerasannya rendah.
Knoop biasanya digunakan untuk mengukur material yang getas seperti keramik.




        Gambar 5 Bentuk indentor Knoop ( Callister, 2001)
                      Dimana,

                            HK    = Angka kekerasan Knoop

                            F     = Beban (kgf)

                            l     = Panjang dari indentor (mm)

Nah, setelah kita mengetahui macam-macam pengujian untuk uji kekerasan maka
kita harus memikirkan apa yang harus kita ketahui untuk menentukan metode uji
kekerasan yang digunakan, untuk itu kita harus memperhatikan hal-hal dibawah ini :

a.    Permukaan material

b.   Jenis dan dimensi material

c.   Jenis data yang diinginkan

d.   Ketersedian alat uji

More Related Content

What's hot

Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Mochamad Nurcholis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikBadrul Qomar
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamLailatul Arofah
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
 
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Adolvin Mahadiputra
 
14. bab ii oke
14. bab ii oke14. bab ii oke
14. bab ii okeAdi Kurdi
 
uji-kuat-tarik-tak-langsung
uji-kuat-tarik-tak-langsunguji-kuat-tarik-tak-langsung
uji-kuat-tarik-tak-langsungfajar1992
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanichsan_madya
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahRumah Belajar
 
Alat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamAlat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamkenshin prabowo
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Mukhamad Suwardo
 

What's hot (20)

Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
Rumus hardness test
Rumus hardness testRumus hardness test
Rumus hardness test
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
 
14. bab ii oke
14. bab ii oke14. bab ii oke
14. bab ii oke
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
uji-kuat-tarik-tak-langsung
uji-kuat-tarik-tak-langsunguji-kuat-tarik-tak-langsung
uji-kuat-tarik-tak-langsung
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm
 
Alat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamAlat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logam
 
Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 

Similar to What is hardness test

Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)andrinofa
 
Konstruksi_Baja.pptx
Konstruksi_Baja.pptxKonstruksi_Baja.pptx
Konstruksi_Baja.pptxssuserf3fd82
 
Alat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamAlat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamkenshin prabowo
 
BAB 2 SIFAT MATERIAL.pptx
BAB 2 SIFAT MATERIAL.pptxBAB 2 SIFAT MATERIAL.pptx
BAB 2 SIFAT MATERIAL.pptxIrenGratia
 
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...Muhammad Budiman
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Feby Aulia
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyawizdan ozil
 

Similar to What is hardness test (14)

Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)
 
Konstruksi_Baja.pptx
Konstruksi_Baja.pptxKonstruksi_Baja.pptx
Konstruksi_Baja.pptx
 
Alat uji kekerasaan indentasi
Alat uji kekerasaan indentasiAlat uji kekerasaan indentasi
Alat uji kekerasaan indentasi
 
Alat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamAlat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logam
 
Makalah baja
Makalah bajaMakalah baja
Makalah baja
 
BAB 2 SIFAT MATERIAL.pptx
BAB 2 SIFAT MATERIAL.pptxBAB 2 SIFAT MATERIAL.pptx
BAB 2 SIFAT MATERIAL.pptx
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
Hardness 4
Hardness 4Hardness 4
Hardness 4
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 

What is hardness test

  • 1. What is Hardness Test (Uji Kekerasan) ??? Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal artinya material tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Mengapa diperlukan pengujian kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian dengan dua pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu. Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni : 1. Brinnel (HB / BHN) Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (spesimen). Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan untuk material yang memiliki permukaan yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000 kgf. Identor (Bola baja) biasanya telah dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari bahan Karbida Tungsten. Uji kekerasan brinnel dirumuskan dengan :
  • 2. Gambar 1 Pengujian Brinnel Dimana : D = Diameter bola (mm) d = impression diameter (mm) F = Load (beban) (kgf) HB = Brinell result (HB) Gambar 2 Perumusan untuk pengujian Brinell 2. Rockwell (HR / RHN) Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut.
  • 3. Untuk mencari besarnya nilai kekerasan dengan menggunakan metode Rockwell dijelaskan pada gambar 4, yaitu pada langkah 1 benda uji ditekan oleh indentor dengan beban minor (Minor Load F0) setelah itu ditekan dengan beban mayor (major Load F1) pada langkah 2, dan pada langkah 3 beban mayor diambil sehingga yang tersisa adalah minor load dimana pada kondisi 3 ini indentor ditahan seperti kondisi pada saat total load F yang terlihat pada Gambar 4. Besarnya minor load maupun major load tergantung Gambar 3 Pengujian Rockwell dari jenis material yang akan di uji, jenis-jenisnya bisa dilihat pada Tabel 1. Gambar 4 Prinsip kerja metode pengukuran kekerasan Rockwell Dibawah ini merupakan rumus yang digunakan untuk mencari besarnya kekerasan dengan metode Rockwell. HR = E - e Dimana : F0 = Beban Minor(Minor Load) (kgf) F1 = Beban Mayor(Major Load) (kgf) F = Total beban (kgf) e = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi dengan 0.002 mm E = Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero reference line yang untuk tiap jenis indentor berbeda-beda yang bias dilihat pada table 1 HR = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness
  • 4. Tabel dibawah ini merupakan skala yang dipakai dalam pengujian Rockwell skala dan range uji dalam skala Rockwell. Tabel 1 Rockwell Hardness Scales F0 F1 F Scale Indentor E (kgf) (kgf) (kgf) Jenis Material Uji A Diamond 10 50 60 100 Exremely hard materials, cone tugsen carbides, dll B 1/16" steel 10 90 100 130 Medium hard materials, low ball dan medium carbon steels, kuningan, perunggu, dll C Diamond 10 140 150 100 Hardened steels, hardened cone and tempered alloys D Diamond 10 90 100 100 Annealed kuningan dan cone tembaga E 1/8" steel 10 90 100 130 Berrylium copper,phosphor ball bronze, dll F 1/16" steel 10 50 60 130 Alumunium sheet ball G 1/16" steel 10 140 150 130 Cast iron, alumunium alloys ball H 1/8" steel 10 50 60 130 Plastik dan soft metals seperti ball timah K 1/8" steel 10 140 150 130 Sama dengan H scale ball L 1/4" steel 10 50 60 130 Sama dengan H scale ball M 1/4" steel 10 90 100 130 Sama dengan H scale ball P 1/4" steel 10 140 150 130 Sama dengan H scale ball R 1/2" steel 10 50 60 130 Sama dengan H scale ball S 1/2" steel 10 90 100 130 Sama dengan H scale ball V 1/2" steel 10 140 150 130 Sama dengan H scale ball 3. Vikers (HV / VHN)
  • 5. Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan pada gambar 3. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram. Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban uji (F) dengan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) dari indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin (136°/2). Rumus untuk menentukan besarnya nilai kekerasan dengan metode vikers yaitu : Gambar 3 Pengujian Vikers Gambar 4 Bentuk indentor Vickers (Callister, 2001) …………………………………………………………(1) ………………….………………………………………(2) …………………………………………………………(3) Dimana, HV = Angka kekerasan Vickers
  • 6. F = Beban (kgf) d = diagonal (mm) 4. Micro Hardness (knoop hardness) Mikrohardness test tahu sering disebut dengan knoop hardness testing merupakan pengujian yang cocok untuk pengujian material yang nilai kekerasannya rendah. Knoop biasanya digunakan untuk mengukur material yang getas seperti keramik. Gambar 5 Bentuk indentor Knoop ( Callister, 2001) Dimana, HK = Angka kekerasan Knoop F = Beban (kgf) l = Panjang dari indentor (mm) Nah, setelah kita mengetahui macam-macam pengujian untuk uji kekerasan maka kita harus memikirkan apa yang harus kita ketahui untuk menentukan metode uji kekerasan yang digunakan, untuk itu kita harus memperhatikan hal-hal dibawah ini : a. Permukaan material b. Jenis dan dimensi material c. Jenis data yang diinginkan d. Ketersedian alat uji