Dokumen tersebut merupakan buku panduan untuk kegiatan keterampilan klinik mahasiswa kedokteran yang mencakup pemeriksaan paru, hidung, dan sputum. Terdapat jadwal kegiatan, prosedur pemeriksaan, dan dasar teori yang relevan.
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019 seri keterampilan sputum 2
1. 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Jln.Perintis Kemerdekaan Padang 25127
Telp. 0751 31746 Fax. 0751 32838
.
BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK 4
BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI
Seri Keterampilan Sputum 2
Tahun Ajaran 2018/2019 Edisi Kelima
PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Tahun 2019
2. 2
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
VISI
Menjadi program studi profesi dokter yang terkemuka dan bermartabat terutama
di bidang penyakit tidak menular pada tahun 2023
MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas yang
menghasilkan tenaga dokter yandgprofesional
2. Melaksanakan penelitian dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Kedokteran yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kedokteran terutama di bidang penyakit tidakmenular
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas yang
berdasarkan perkembangan ilmu kedokteran terkini terutama di bidang
penyakit tidak menular dengan melibatkan peran sertamasyarakat
3. 3
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini Koordinator Program Studi Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyatakan bahwa Buku Panduan
Keterampilan Klinik 4, Blok 2.6 Gangguan Resporasi yang disusun oleh:
Ketua : dr. Rauza Sukma Rita,Ph.D
Sekretaris : Dra. Elmatris Sy, MS
Telah mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Periode 2014-2019 dan dapat
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan blok pada pendidikan tahap
akademik Program Studi Kedokteran FK UNAND tahun 2018/2019.
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya
Padang, 16 April 2019
Koordinator Program Studi
Kedokteran
FK UNAND
Dr. dr. Aisyah Elliyanti, SpKN, M.Kes
NIP. 19690307 199601 2 001
4. 4
TIM PENYUSUN
PENYUSUN:
1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap:
dr. Irvan Medison SpP(K)
dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K)
dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)
2.Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon:
dr. Yan Edward, Sp.THT-KL(K)
dr. Fachzi Fitri, Sp.THT-KL, MARS
dr. Novialdi, Sp.THT-KL(K)
dr. Bestari J. Budiman, Sp.THT-KL(K)
dr. Effy Huriyati, Sp.THT-KL(K)
dr. Jacky Munilson, Sp.THT-KL(K)
dr. Sukri Rahman, Sp.THT-KL(K), FICS
dr. Nirza Warto, Sp.THT-KL
dr. Ade Asyari, Sp.THT-KL
dr. Al Hafiz, Sp.THT-KL
dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL
dr. Rossy Rosalinda, Sp.THT-KL
3. SPUTUM 2: Pewarnaan BTA
Staf Bagian Mikrobiologi FK-UNAND
4. Pemeriksaan Radiografi Toraks:
dr. Tuti Handayani, Sp.Rad.
Staf Bagian Radiologi FK-UNAND
JENIS KETERAMPILAN:
1. Pemeriksaan THT 2
Pemeriksaan hidung
Pemasangan tamponade anterior
2. Pemeriksaan Thoraks 3
Pemeriksaan paru lengkap
3. Permintaan dan Interpretasi X-Ray Toraks (Paru)
4. Seri Ketrampilan Sputum 2
Pewarnaan dan pemeriksaan BTA
5. 5
KONTRIBUTOR:
TIM PENYUSUN KURIKULUM KETERAMPILAN KLINIK
FK-UNAND
TIM EDITOR:
dr. Laila Isrona, M.Sc
dr. Eka Nofita, M.Biomed
dr.Rauza Sukma Rita, Ph.D
6. 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan
karena telah selesai menyusun PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK blok
Kegiatan keterampilan klinik pada blok ini terdiri atas:
1. Pemeriksaan Thoraks 3 (4x pertemuan)
2. Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon (2x pertemuan)
3. Seri Keterampilan Sputum 2 (2x pertemuan)
4. Pemeriksaan Radiografi Toraks (2x pertemuan)
Semua materi di atas merupakan kompetensi yang harus diberikan kepada
mahasiswa sehingga secara umum mereka mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang cukup dan memadai untuk menjadi seorang dokter.
Penuntun keterampilan klinik ini disusun untuk memudahkan mahasiswa
dan instruktur dalam melakukan kegiatan keterampilan klinik pada blok ini.
Namun diharapkan juga mereka dapat menggali lebih banyak pengetahuan dan
keterampilan melalui referensi yang direkomendasikan. Semoga penuntun ini
akan memberikan manfaat bagi mahasiswa dan instruktur keterampilan klinik
yang terlibat.
Kritik dan saran untuk perbaikan penuntun ini sangat kami harapkan.
Akhirnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan pengadaan
penuntun ini, kami ucapkan terima kasih.
Padang, April 2019
Koordinator KK 4
dr.Rauza Sukma Rita, Ph.D
NIP. 198408022009122003
7. 7
DAFTAR ISI
Visi dan Misi.......................................................................................................ii
Lembar Pengesahan ...........................................................................................iii
Tim Penyusun.....................................................................................................iv
Kata Pengantar ...................................................................................................vi
Daftar Isi ............................................................................................................... vii
Jadwal Kegiatan per Minggu ...........................................................................viii
Pemeriksaan Sputum 2: Pewarnaan BTA ...........................................................9
8. 8
JADWAL KEGIATAN PER MINGGU:
No. TOPIK KETRAMPILAN JUMLAH
KEGIATAN
(Latihan dan Ujian)
TEMPAT
1. THT 2 (hidung + tamponade
anterior)
(2x)
Gedung F
FK Limau
Manis
2. THORAKS 3:Pemeriksaan Paru
Lengkap
(4x)
Gedung F
FK Limau
Manis
3. Permintaan & Interpretasi X-Ray
Toraks (Paru)
(2x)
Gedung F
FK Limau
Manis
4. SPUTUM 2:Pewarnaan dan
pemeriksaan BTA
(2x)
Lab Sentral
FK Limau
Manis
Nilai akhir ketrampilan klinik: Nilai = PF1+2PF2+R+L+K
6
Keterangan:
PF1 = Keterampilan pemeriksaan fisik THT
PF2 = Keterampilan pemeriksaan fisik Toraks 3
R = Keterampilan pembacaan rontgen toraks
K = keterampilan komunikasi
L = Keterampilan laboratorium
Total pertemuan untuk ketrampilan klinik di blok 2.6 gangguan respirasi ada 10
kali pertemuan. 2 kali pertemuan dalam setiap minggu.
Ketentuan :
1 Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/ketrampilan klinik/praktikum harus
mengikuti persyaratan berikut :
i. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%
ii. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90%
iii. Minimal kehadiran dalam kegiatan ketrampilan klinik 100%
iv. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
2 Penilaian akhir Ketrampilan Klinik = 30% penilaian instruktur + 70% OSCE
9. 9
SPUTUM 2: PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM ( BTA )
Acid Fast Staining
1. PENGANTAR
Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) adalah termasuk teknik pewarnaan bakteri khusus atau
selektif, oleh karena teknik ini hanya ditujukan untuk golongan bakteri tertentu saja, yaitu khusus
untuk kuman Mycobacterium.
Waktu: 2 x 2 x 50 menit /minggu
Hari I : melaksanakan pewarnaan slide, membaca hasil & interpretasi pewarnaan BTA
Hari II : ujian
Tempat: Laboratorium sentral FK Unand
2. KOMPETENSI INTI DAN LEVEL KOMPETENSI
2.1.Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan skill lab ini mahasiswa mampu menyiapkan, melaksanakan,
membaca serta menginterpretasikan hasil pewarnaan BTA secara benar.
Tujuan Khusus
1. Mampu merencanakan dan mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
Pewarnaan BTA.
2. Mampu membuat sediaan untuk Pewarnaan BTA dengan benar.
3. Mampu melakukan sendiri pewanaan BTA dengan benar sesuai dengan masing-masing
urutan tahap-tahapnya sehingga didapatkan hasil pewarnaan sediaan yang baik.
4. Mampu menunjukkan dan menjelaskan mana mana bakteri yang Basil Tahan Asam pada
pewarnaan BTA.
5. Mampu menginterpretasikan hasil teknik pewarnaan bakteri ini dan melaporkan secara tertulis
3. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran merujuk pada 5 simple step of teaching in skill lab:
1. Overview
2. Silent demonstration
3. Description
4. Memorizing
5. Performance
4. PRASYARAT :
1. Memiliki ketrampilan penggunaan mikroskop dengan benar
2. Memiliki ketrampilan tata cara perlindungan pribadi (”universal precaution”), terutama
menangani mikroba patogen.
5. DASAR TEORI
Bakteri adalah mikroba dengan ukuran yang sangat kecil. Parameter yang dipakai untuk
mengukur mikroba tersebut adalah mikrometer (0.001mm). Sehingga praktis bakteri tidak dapat
dilihat dengan mata tanpa bantuan alat. Sejak ditemukannya mikroskop, maka bakteri sudah dapat
dilihat. Hanya saja oleh karena bakteri mempunyai index bias cahaya yang relatif sama dengan
kaca object,di bawah mikroskop bayangannya tidak begitu jelas,sehingga diperlukan teknik
pewarnaan tertentu untuk memperjelas bentuk serta ukuran bakteri itu.
Dalam bidang Mikrobiologi dikenal beberapa teknik pewarnaan terhadap bakteri yang pada
dasarnya adalah merupakan reaksi ikatan antara zat warna dengan komponen-komponen pada
10. 10
bakteri terutama yang terdapat pada dinding sel dan sitoplasma. Di antara sekian banyak teknik
pewarnaan terhadap bakteri yang sering dipakai dalam pelayanan medis adalah Pewarnaan
Gram dan Pewarnaan Basil Tahan Asam ( BTA ). Oleh sebab itu diharapkan sekali mahasiswa
kedokteran paham sekali akan kedua teknik pewarnaan ini, baik dari segi dasar teoritis, aplikasi
maupun interpretasinya untuk pemanfaatan di bidang klinis.
Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) adalah termasuk teknik pewarnaan bakteri khusus
atau selektif, oleh karena teknik ini hanya ditujukan untuk golongan bakteri tertentu saja. Dasar
Pewarnaan ini yaitu adanya kemampuan genus Mycobacterium yang tetap mempertahankan zat
warna utama ( Carbol fuchsin ) dan tidak luntur (decolorized) walaupun dicuci dengan alkohol
dan asam (HCl). Sifat tahan terhadap pelunturan (decolorization) dengan asam inilah yang
mendasari keluarnya istilah Tahan Asam (Acid Fastness). Sedangkan bakteri-bakteri lain
termasuk sel-sel darah merah,sel-sel darah putih serta sisa-sisa jaringan akan melepaskan zat
warna utama ini. Sehingga bakteri genus Mycobacterium akan tampak berwarna merah.
Sedangkan selain bakteri ini akan diwarnai oleh zat warna latar belakang (counter stain) yaitu
berwarna biru ( Methylen Blue ). Kemampuan mempertahankan zat warna utama (carbol fuchsin)
pada genus Mycobacterium disebabkan bakteri-bakteri ini mempunyai struktur dinding sel yang
unik yaitu banyak mengandung ikatan lemak (lipid) yang tebal. Struktur lemak ini akan berikatan
kuat dengan carbol fuchsin, Apalagi dibantu dengan pemanasan sampai keluar uap sehingga zat
warna menembus masuk kedalam sitoplasma sel bakteri.
Hasil pemeriksaan BTA ini dilaporkan berdasarkan IUATLD (International Unit
Associated Treatment Lung Disease). Kriterianya adalah sebagai berikut:
tidak ada BTA / 100 LP tidak ada BTA
1-9 BTA / 100 LP hasil dilaporkan
10 – 99 BTA / 100 LP BTA + (positif satu)
1-10 BTA /LP BTA ++ (positif dua)
10 BTA /LP BTA +++ (positif tiga)
6. PROSEDUR KERJA
- Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA)
Indikasi pewarnaan Basil Tahan Asam:
1. Pemeriksaan langsung pada kasus-kasus Tb.paru dan Tb jaringan lainnya
2. Pemeriksaan langsung pada kasus-kasus dugaan Lepra.
3. Pemeriksaan konfirmatif pada hasil pemeriksaan biakan / kultur Tb sendiri.
Bahan dan alat pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA):
1. Bak pewarnaan dan standar untuk meletakkan kaca objek.
2. Bahan pemeriksaan ( sputum pasien ).
3. Kaca Objek ( Object Glass ).
4. Zat warna utama ( Larutan Carbol Fuchsin ).
5. Lampu spiritus.
6. Larutan Asam –alkohol.
7. Zat warna latar belakang (counter stain) Larutan Methylen Blue.
8. Air mengalir (tap-water).
9. Hand schoen 1 pasang/mahasiswa
10. Masker 1/mahasiswa
Prosedur pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) (lihat gambar pada lampiran):
1. Dengan memakai tissu atau kapas alkohol dibersihkan kaca objek secukupnya.
11. 11
2. Ambil ose yang ujungnya berbentuk lingkaran, kemudian pijarkan dengan lampu spiritus.
Kemudian dinginkan sebentar pada suhu kamar.
3. Celupkan ujung ose tersebut ke dalam cairan bahan pemeriksaan ( sputum ) dan oleskan
secara merata di atas kaca objek dengan ketebalan dan luas secukupnya. Pilih sputum
dengan bahan mucin yang tebal, kalau ada bercak darah pilih yang ada bercak darah.
4. Genangi dengan zat warna utama ( Larutan Carbol fuchsin ) selama 5 menit, sementara
itu panaskan dengan nyala api dari bawah kaca objek beserta genangan carbol fuchsin
sampai keluar asap dari genangan carbol fuchsin itu.
5. Buang genangan zat warna carbol fuchsin panas tersebut. Cuci dengan aliran kecil air
keran.
6. Letakkan kaca objek itu di atas standarnya kemudian genangi dengan larutan asam-
alkohol selama lebih kurang 1 menit ( sampai zat warna carbol fuchsin luntur ).
7. Celupkan beberapa saat kaca objek tersebut ke dalam larutan asam-alkohol.
8. Bersihkan sisa asam-alkohol dengan mencucinya pada aliran kecil air keran.
9. Letakkan kaca objek pada standarnya dan genangi dengan larutan zat warna latar belakang
(counter stain), Methylen Blue. Biarkan selama 1 menit.
10. Buang larutan zat warna Methylen Blue tersebut kemudian cuci dengan aliran kecil air
keran sampi tidak ada lagi zat warna biru mengalir.
11. Keringkan kaca objek yang telah siap diwarnai tersebut dengan kertas saring dan lihat
dengan mikroskop sebagaimana pada pada pewarnaan Gram di atas.
12. Tunjukkan mana bakteri yang Basil Tahan Asam tersebut mana yang bukan.
Interpretasi hasil :
Pewarnaan BTA :
BTA (+) : tampak kuman berwarna merah, berbentuk batang halus kadang-
kadang bergranul disertai kuman-kuman lain non BTA dan sel leukosit yang
berwarna biru.
BTA (-) : tidak ditemukan kuman batang berwarna merah, hanya terlihat kuman-
kuman non BTA dan sel leukosit yang berwarna biru
12. DAFTAR TILIK PENILAIAN KETRAMPILAN KLINIK 4
PEMERIKSAAN SPUTUM DENGAN PEWARNAAN BTA
SEMESTER IV TA.2018/2019
Nama : ...........................................................
No. BP : ...........................................................
Kelompok : ...........................................................
No ASPEK YANG DINILAI
NILAI
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Menyampaikan kepada pasien tujuan pemeriksaan
3 Menyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan BTA
4 Membuat sediaan (preparat) untuk pewarnaan BTA
5 Melakukan proses pewarnaan BTA sesuai dengan tahap
demi tahap yang benar
6 Melakukan pemeriksaan peparat dengan mikroskop
dengan benar.
7 Menunjukkan mana bakteri BTA dan mana yang bukan
BTA.
8 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan BTA dan
melaporkan secara tertulis
9 Menyampaikan kepada pasien hasil pemeriksaan
TOTAL
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan dengan perlu perbaikan
2 = Dilakukan dengan sistematis, berurutan dan lancar
Penilaian : Jumlah Skor x 100 =................
18
Padang,
Instruktur
(……………..…………….)
NIP.