Kabupaten Barru di Sulawesi Selatan memiliki risiko terjadinya berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, angin topan, kebakaran hutan, dan tanah longsor karena kondisi geografis dan demografis wilayahnya.
1. KABUPATEN BARRU Provinsi Sul - sel memiliki Potensi Terjadinya Bencana Alam. . .Yuk
simak slanjuknya
Berdasarkan kondisi geografi dan demografi, Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan
memiliki potensi terjadinya bencana alam yaitu :
a. - Gempa Bumi
Sama halnya dengan daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan, Kabupaten Barru termasuk salah satu
wilayah daerah cukup rawan gempa bumi tektonik. Bencana gempa bumi telah menimbulkan kerugian,
kerusakan dan korban jiwa yang cukup besar, seperti gempa bumi tektonik yang pernah terjadi di
daerah Mamuju, Bulukumba, Pinrang, dan Majene.
Dalam klasifikasinya terbagi atas, gempa bumi tektonik umumnya dangkal (0 Km sampai dengan 50 Km),
terjadi karena adanya aktifitas sesar baik di darat maupun di laut.
Beberapa akibat gempa bumi adalah kerusakan, kerugian dan korban jiwa, seperti kehancuran
bangunan, tsunami, pergerakan tanah horizontal dan vertical, tanah longsor.
b. - Tsunami
Tsunami umumnya terjadi di daerah pantai. Berdasarkan sejarah terjadinya tsunami, di Provinsi Sulawesi
Selatan pantai barat (Majene) yang pernah di terjang tsunami berkisar antara 2m – 5m, sedangkan
pantai selatan Sulawesi Selatan bias mendapat tsunami akibat dari di luar Sulawesi Selatan seperti Laut
Flores. Kabupaten Barru memiliki daerah pantai yang cukup luas. Sehingga potensi terjadinya Tsunami
tergolong rawan.
c. - Banjir
Penyebab utama dari bencana banjir adalah di beberapa tempat dan bulan tertentu, curah hujan yang
sangat tinggi, penggundulan hutan di hulu sungai, penyumbatan aliran atau saluran, tidak berfungsinya
tanggul, bangunan jembatan kecil dan rendah, gorong-gorong dan selokan air yang tidak menampung
derasnya/besarnya debit air pada saat musim hujan
d. - Angin Topan
Bencana Angin Topan terjadi bersamaan dengan datangnya musim hujan dan musim pancaroba.
Bencana Angin Topan telah banyak menimbulkan kerugian dan kerusakan cukup besar seperti tanaman
pertanian dan perkebunan penduduk bahkan jiwa manusia.
2. e. -Kebakaran Hutan
Bencana kebakaran hutan terjadi sebagai akibat dari kemarau panjang dan ulah dari masyarakat sekitar
hutan yang membuka dan mengolah lahan dengan melakukan pembakaran. Bencana kebakaran hutan
mengakibatkan terjadinya kerusakan hutan dan ekosistem
b. - Tanah Longsor
Bencana tanah longsor sebagai akibat dari adanya hujan yang lebat, gempa bumi, pergerakan tanah,
banjir dan penggalian tanah/batu kapur/penambangan secara tidak terkendali. Bencana tanah longsor
ini telah banyak menimbulkan korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan sarana dan prasarana
serta lingkungan hidup. Wilayah/daerah rawan bencana tanah longsor, sebagian besar di daerah
pegunungan, daerah sepanjang jalan, wilayah pertambangan dan daerah aliran sungai. Dengan kondisi
wilayah rawan tersebut, Kabupaten Barru memiliki potensi rawan terjadinya bencana Tanah Longsor.