Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan wanita dalam Islam dan diluar Islam. Dalam Islam, wanita dan pria dianggap setara namun tidak sama. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dihadapan Allah, tetapi pria bertanggung jawab untuk melindungi dan menafkahi keluarga. Islam memperlakukan wanita dengan adil dan hormat. Sebaliknya, tradisi barat lama dan beberapa budaya lain seringkali memperlakukan
1. Kedudukan Wanita dalam Islam
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk
berlaku baik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian
setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia
siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?”
Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-
Birr wa ash-Shilah no. 2548)
Dia wajib memperlakukan istrinya dengan adil dan mengasihi begitu banyak sehingga
menurut Rasulullah (S.A.W), wanita itu adalah seperti kaca. Mereka hendaknya diperlakukan
secara hati-hati. Kita mendapati tulisan pada bungkusan barang, ‟Kaca – bawalah dengan
hati-hati.‟ Inilah secara tepat perintah Nabi Suci (S.A.W) mengenai kaum wanita. Beliau
2. bersabda mengenai kaum wanita: ”Hati-hatilah dengan kaca – perlakukan mereka dengan
kasih sayang, mereka banyak berbuat untuk kalian.” Nabi Suci Islam (S.A.W) juga telah
menyatakan bahwa kaum wanita memikul beban lebih besar dalam kehidupan. Mereka
bukanlah barang mainan untuk kalian nikmati dan tinggalkan. Mereka wajib diperlakukan
dengan hormat dan mereka harus ditunjukkan tempat terhormat yang mereka berhak dalam
masyarakat.
Dalam Islam, pria dan wanita itu equal but not identical (sama tetapi tidak serupa). Oleh
karena itu, Allah memberikan hak dan kewajiban yang sama antara pria dan wanita, seperti
kewajiban sholat, puasa, zakat, haji, „amr ma‟ruf nahi munkar, dan sebagainya.
Allah SWT berfirman, “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan
kelebihan daripada istrinya.” (QS Al-Baqarah : 228)
Dalam ayat yang lain, Allah SWT berfirman, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi
kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari harta mereka…” (QS An-Nisa‟: 34).
Allah SWT mempertegas lagi kesamaan antara laki-laki dan perempuan dalam firman-Nya:
“Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl: 97)
Hak waris yang didapat wanita dan harta pribadi merekan dalam Islam merupakan milik
pribadi wanita tersebut bukan milik keluaga kalau dia telah berumah tangga .
Diluar Islam wanita diperlakukan tidak adil
English Common Law. “All real property which a wife held at the time of a marriage became
a possession of her husband.” “Semua harta benda riil yang dimiliki seorang perempuan pada
saat dia menikah menjadi milik suaminya.” Hanya pada akhir abad ke 19 keadaan ini mulai
berubah. “Dengan serangkaian peraturan, dimulai dengan Pengaturan Kepemilikan wanita
menikah pada tahun 1870, yang diamandemen pada tahun 1882 dan 1887, wanita menikah
memperoleh hak untuk memuliki harta pribadi.
Sementara itu dalam petuah Cina kuno diajarkan "Anda boleh mendengar pembicaraan
wanita tetapi sama sekali jangan mempercayai kebenarannya."
Keadaan wanita diluar Islam penyebab utama yang memburuk keadaan wanita ialah
tingginya angka perceraian, malah angka perceraian di AS meningkat dengan hebat semenjak
tahun 1960-an dan jumlah anak yang dibesarkan dalam keluarga ibu tunggal telah mencapai
50 persen pada tahun 1980-an.
Kebiasaan pergaulan yang bebas dan keengganan untuk menikah , menyebabkan tingginya
angka perkosaan wanita, yaitu enam menit sekali.Di Amerika bahwa 30% dari seluruh anak-
anak hari ini dilahirkan secara tidak sah (di luar nikah) sebab, atas nama kebebasan wanita,
seluruh kecenderungan masyarakat sedang berubah . Para lelaki memanfaatkan wanita hanya
sebatas pemuas nafsu mereka , kalau wanita tersbut sudah tidak menarik selera mereka ,
3. wanita tersebut akan dicampakan begitu saja dan semua resiko kehamilan (anak) jadi
tanggungan wanita tersebut .
Di Australia 18% dari seluruh kelahiran tahun lalu adalah tidak sah (di luar nikah). Itu adalah
yang paling mengguncangkan sebab gambaran ini telah meningkat dari 7% ke 18% dalam
satu tahun. Itu berarti bahwa masyarakat mereka sedang runtuh.