Performance Coaching is a process where one person facilitates the development and action planning of another, in order that the individual can bring about changes in their lives. Performance Coaching is not advice giving and does not involve the coach sharing their experience or opinions.
SOBAT (Kelompok) Semua Orang (Individu) Bisa Hebat
Ke-HEBAT-an adalah mengetahui apa yang DITUJU
TUJUAN adalah ARAH, BUKAN HASIL
SOBAT adalah “jalan” dalam PARADOX
PROSES adalah yang UTAMA
BELAJAR adalah PROSES
MEMAHAMI, MENERIMA, MENGARAHKAN, MENGGUNAKAN dan MENINGKATKAN adalah BELAJAR
Konsep SOBAT = Orang yang Hebat adalah yang tumbuh dan berkembang serta belajar bersama kelompoknya dalam berbagai situasi yang Paradox
Tantangan dan peluang sangat besar dan berubah dengan cepat serta fokus pada produktifitas dan kontribusi. Mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi banyak orang
PERUBAHAN adalah ABADI BELAJAR adalah jalan PERUBAHAN.
Menjadi HEBAT dalam memberikan Manfaat dalam PERUBAHAN Sobat way
TAKUT – YA tapi CEMAS - TIDAK.
Mulai: MEMAHAMI, MENERIMA, MENGARAHKAN, MENGGUNAKAN dan MENINGKATKAN adalah BELAJAR
Performance Coaching is a process where one person facilitates the development and action planning of another, in order that the individual can bring about changes in their lives. Performance Coaching is not advice giving and does not involve the coach sharing their experience or opinions.
SOBAT (Kelompok) Semua Orang (Individu) Bisa Hebat
Ke-HEBAT-an adalah mengetahui apa yang DITUJU
TUJUAN adalah ARAH, BUKAN HASIL
SOBAT adalah “jalan” dalam PARADOX
PROSES adalah yang UTAMA
BELAJAR adalah PROSES
MEMAHAMI, MENERIMA, MENGARAHKAN, MENGGUNAKAN dan MENINGKATKAN adalah BELAJAR
Konsep SOBAT = Orang yang Hebat adalah yang tumbuh dan berkembang serta belajar bersama kelompoknya dalam berbagai situasi yang Paradox
Tantangan dan peluang sangat besar dan berubah dengan cepat serta fokus pada produktifitas dan kontribusi. Mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi banyak orang
PERUBAHAN adalah ABADI BELAJAR adalah jalan PERUBAHAN.
Menjadi HEBAT dalam memberikan Manfaat dalam PERUBAHAN Sobat way
TAKUT – YA tapi CEMAS - TIDAK.
Mulai: MEMAHAMI, MENERIMA, MENGARAHKAN, MENGGUNAKAN dan MENINGKATKAN adalah BELAJAR
2. Dasar Pemikiran:
Setengah Penuh atau Setengah Kosong?
Deficiencies atau
Needs
(Kekurangan /
Kebutuhan)
Kapasitas dan
Aset
Kebutuhan/
Masalah
Potensi/Aset
3. Menggeser Cara Pandang
Community Problem Community Asset
Identifikasi Masalah
Analisis Penyebab
Analisis Solusi
Implementasi Solusi
Asumsi Dasar:
Individu/organisasi/Masyarakat
sebagai persoalan
Apresiasi dan Menghargai
apa yang dimiliki
Berimajinasi/ Memikirkan apa
yang mungkin dilakukan
Berdialog dan Melakukan apa
yang harus dilakukan
Asumsi Dasar:
Individu/organisasi/Masyarakat
sebagai potensi/aset
4. Menggeser Cara Pandang
Community Problem Community Asset
• Communicable & non-
communicable diseases
• Poor housing
• Low income, Kemiskinan
• Kebiasaan-kebiasaan positif
seperti olah raga yang
sering/bisa dilakukan
• Construction skills, kebiasaan
gotong royong
• Kebiasaan menabung, peluang
pasar, Keterampilan yang
dapat dikembangkan,
kelompok perempuan,
koperasi, dll
7. ABCD adalah:
• Prinsip Dasar:
▫ Sebuah pendekatan berbasis pemahaman
dan pengembangan potensi/aset yang
dimiliki oleh individu/masyarakat.
▫ Pemberdayaan melalui partisipasi
masyarakat
▫ Perpaduan antara asset dan
opportunity
11. SDM - Individual Skills
Head
• Leadership
• Analysis
• teaching,
• Communication
• Writing
• Planning & Organizing
• Preaching
Heart
• Human Relation
• Simpathy
• Tolerance
• Commitment
• Religious
• Empathy
• Creative
Feet
• Community Actions
• Research
• Lokakarya
• Sport activities
12. PETA A SET MASYARAKAT
BISNIS SEKOLAH
RUMAH SAKIT PEMERINTAH
KLUB
MAJELIS TA’LIM
MASJID/TEMPAT IBADAH
TIM OLAHRAGA
TETUA
REMAJ
A
ARTIS
SEMUA
MASYARAK
AT
TOKOH-
TOKOH
DEWAN
LOKAL
INSTITUSI LOKAL
ASOSIASI/PERKUMPULAN
DALAM KOMUNITAS
BAKAT INDIVIDU
FASILITAS
13. Partisipasi Masyarakat:
Community Oriented vs Community Driven
• Masyarakat dipandang sebagai
beneficiaries atau recipients
• Keputusan/program
diputuskan/berasal dari luar
masyarakat
• Prioritas di set/ditentukan
oleh “orang-orang yg lebih
tahu” untuk kepentingan
masyarakat
• Anggota masyarakat
berpartisipasi dalam setiap
aspek pengambilan keputusan
dan mampu melakukan
kontrol thdp proses.
• Setiap anggota masyarakat
terlibat scr equitable.
• Inisiatif beasal dari anggota
masyarakat
• Capacity building merupakan
prioritas