EDUCATION

1. Kajian Informal Learning
Moving Toward a Cosmogonic Paradigm in Alaska Native Education
OLEH : SUGIONO
NIM. 23011440030
1. DESKRIPSI
Artikel ini menjelaskan upaya Alaska Native Policy Center untuk mengembangkan
konsepsi keberhasilan pendidikan yang berpusat pada peran, berbeda dengan praktik umum yang
berpusat pada sekolah dan budaya dalam penelitian pendidikan Pribumi. Karena sentralisasi peran
didasarkan pada hubungan dengan sumber daya, jelas bahwa hal ini berbahaya jika menyangkut
norma dan model akuntabilitas. Oleh karena itu, fokus pada peran kesuksesan didasarkan pada
model kosmologis yang menekankan hubungan antar tempat; pada saat ; dan melampaui alam
manusia, alam dan spiritual.
Dengan mengeksplorasi silsilah yang berisiko tinggi, penulis menyoroti batasan norma dan
model akuntabilitas. Selain itu, dengan menyajikan pendekatan pengumpulan data berbasis
tempat yang memprioritaskan perbandingan antar masyarakat adat dan laporan singkat penelitian
tentang konsep keberhasilan penduduk asli Alaska, buku ini menjelaskan bagaimana keberhasilan
kerja yang berpusat pada peran dapat memberikan masukan bagi kebijakan dan pengembangan
pendidikan masyarakat adat.
2. INTERPRETASI
Kita harus mengubah paradigma mendasar untuk memahami kebohongan tentang
pengujian berisiko tinggi terhadap sistem pendidikan yang merusak ini. Meskipun beberapa pakar
telah menetapkan bahwa model ini adalah tentang keserakahan terhadap tanah dan sumber
dayanya, ada yang berpendapat bahwa mereka yang berkuasa tidak perlu lagi mengintimidasi
pemuda adat: mereka menguasai sebagian besar tanah di Amerika Serikat, sehingga
memungkinkan Amerika menjadi kekuatan dunia.
3. EVALUASI
Paradigma kosmogonik muncul dari seperangkat keyakinan tentang bagaimana dunia
terbentuk. Hal ini terutama berkaitan dengan bagaimana pengetahuan, dan di sini pengetahuan
Pribumi, tentang dunia dan tujuan manusia di dalamnya dikembangkan dan dibagikan. Konsep-
konsep kunci dalam paradigma ini mencakup silsilah, orientasi berbasis tempat, dan tanggung
jawab berbasis peran.
Dengan demikian paradigma ini mengistimewakan hubungan pada tempat tertentu;
lembur; dan melintasi alam manusia, alam, dan spiritual. Salah satu langkah pertama menuju
paradigma akosmogonik adalah mengembangkan pemahaman tentang batasan model pendidikan
yang berpusat pada kesenjangan.
4. REKOMENDASI
Model kosmik muncul dari pemahaman budaya tentang tujuan kita sebagai manusia
diciptakan serta peran dan tanggung jawab yang kita miliki sebagai akibat dari tujuan kita di alam
semesta. Fokus model ini adalah pada hubungan, bukan pada sumber daya; dan mengembangkan
pendidikan yang mengakui dan memperkuat hubungan.
Namun hubungan manusia – hubungan dan apa yang terjadi di masa sekarang tidak
memiliki nilai atau kepentingan lebih dari hubungan lainnya. Gagasan tentang keseimbangan dan
timbal balik sangat penting untuk menjamin penghormatan terhadap kehidupan dalam segala
bentuknya.