SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAKALAH
TEKNIK PENGELASAN
“LAS OXY-ACETYLEN”
Disusun Oleh :
 Fajar Budiharto (02.2013.1.08697)
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa
mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu
barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga
konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan
logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat
dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak mungkin terjadi.
Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alat bantu
kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan dan lainnya dapat
tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi
perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan
pengelasan. Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu :
1.Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambungan logam yang dapat
dilepas kembali.
2.Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan cara
mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam pengisi. Termasuk
dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan.Dari teknik tersebut dijadikan sebagai
dasar dibentuknya benda-benda logam seperti yang dimaksud pada uraian diatas.
B. SASARAN
Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-orang yang terkait dalam
praktik pengelasan khususnya dalam lingkup POLMAN.Dengan sasaran utama adalah
mahasiswa dan mahasiswi yang berperan penting dalam kegiatan praktik di bengkel khususnya
pengelasan yakni las gas.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini merupakan tugas utama dalam mengisi tugas
praktikum las gas program studi teknik pemeliharaan mesin.
BAB 2
ISI MAKALAH
A. Pengertian Las Oksi-Asetilin
Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis
gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,gas
yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan
bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan
dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia
C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain.
Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih
tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
B. Bahan Bakar Gas
●) Asetilin ( C2H2 )
Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada
alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana,
karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena,
kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon
memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom
pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°.
●) Propan
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan
normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam
kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleumlain pada
pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan
bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.
C. Peralatan Las Oksi Asetilin
●) Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan.
Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-
tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk
beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena
disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang
ditampung.Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen,
Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu.
●) Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup
iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup
biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup
ini terbuat dari material Baja.
●) Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub
tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai
tekanan kerja torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya
tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam
tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator
terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup
pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup
pengatur keluar gas menuju selang.
●) Selang gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas.
Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan
tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang
dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang
Asetilen mak cukup memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan
table yang berisi informasi tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang
mengalir dalam selang.
●) Torch ( Pembakar )
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan oleh torch, tercampur
didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan
diatas, tochmemiliki dua fungsi yaitu :
•Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar.
•Sebagai pembentuk nyala api diujungnosel.
Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :
 Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur.
Dibedakan atas :
•Injector /torch (tekanan rendah)
Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari
tekanan gas oksigen.
•Equal pressure torch (torch bertekanan sama)
Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran
masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur
berlangsung dalam tekanan yang sama.
 Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas :
•Toch normal
•Torch ringan/kecil
 Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas :
•Torch nyala api tunggal
•Torch nyala api jamak
 Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas :
•Torch untuk gas asetilen
•Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain.
 Menurut aplikasi. Dibedakan atas :
•Torch manual
•Torch otomatik/semi otomatik
●) Pematik api Las
Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.
D. Proses Pengelasan Oksi Acetilin
●) Menentukan nyala api
•Nyala api Karburasi
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut
dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baruberwarna biru. Di antara
kerucut yang menyaladan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna
keputih-putihan,yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak
digunakandalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-
macambahan pengerasan permukaan non-ferous.
•Nyala api Netral
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala
terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang
berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu
maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai padaujung nyala kerucut.
• Nyala api oksidasi
Bila gas oksigen lebih daripada yangdibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral
maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu.
Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada
logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan
fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan
lainnya.
●) Teknik Pengelasan
•Posisi pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di
bawahtangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung
pembakar(brander) terletak diantara 60° dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan
dengansudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke
sudutsambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada
sambungan.Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan
dangerakannya adalah lurus.
•Posisi pengelasan datar ( horizontal )
Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan denganarah
mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk ituayunan brander
sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap bendakerja menyudut 70°
dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkankawat pengisi
dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar.
• Posisi pengelasan tegak ( vertical )
Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke
bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang
bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°.
• Posisi pengelasan di atas kepala ( Overhead )
Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan
posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan
daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari
garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°.
•Pengelasan arah ke kiri ( maju )
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke
kiridengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja
sedangkansudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini
banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi
yangsulit saat mengelas.
•Pengelasan arah ke kanan ( mundur )
Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke
kiri.Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya
4,5mm ke atas.
•Operasi Branzing ( Flame Brazing )
Yang dimaksud dengan branzing disini ada lah proses penyambunngan
tanpamencairkan logaminduk yang disambung, hanya logam p eng isi saja.
Misalnyasaja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las
darikuningan. Ingat bahwa titik cair Baja ( ± 1550 °C) lebih tinggi dari kuningan
(sekitar 1080°C). dengan perbedaan titik car itu, proses branzing, akan lebihmudah
dilaksanakan daripada proses pengelasan.
• Operasi Pemotongan Logam ( Flame Cut )
Kasus pemotongan logam sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Proses
penggergajian (sewing) dan menggunting(shearing) merupakan contoh dari proses
pemotongan logam dan lembaran logam. Proses menggunting hanya cocok
diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat
diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapimemerlukan waktu pemotongan yang
lebih lama. Untuk dapat memotong pela ttebal denngan waktu lebih singkat dari cara
gergaji maka digunakan las gas inidengan peralatan khusus misalnya mengganti
torchnya ( dibengkel-bengkel menyebutnya brender ). Pemotongan pelat logam
dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikansuplai gas Oksigen berlebih.
Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur padatorch yang memang dibuat untuk
keperluan memotong.
• Operasi Perluasan ( Flame Gauging )
Operasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada produk/ komponen
logam yang terdapat cacat/ retak permukaannya. Retak/ cacat tadi sebelum ditambal
kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuk tujuan
menghilangkan retak itu. Setelah retak dihilangkan barulah kemudian alurhasil
pencungkilan tadi diisi kembali dengan logam las.
• Operasi Pelurusan ( Flame Straightening )
Operasi pelurusan dilaksanakan denganmemberikan panas pada komponendengan
bentuk pola pemanasan tertentu.Ilustrasi dibawah ini menunjukkanprinsip dasar
pemuaian dan pengkerutanpada suatu logam batang.Batang lurus dipanaskan dengan
polapemanasan segitiga. Logam cenderungmemuai pada saat dipanaskan.
Daerahpemanasan tersebut menghasilkan pemuaian yang besar. Logam mengkerut
pasa saat didinginkan. Daerah pemanasan terbesar.
E. Keuntungan mengelas Oksi Asetilin
 Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit.
 Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang
tinggi sehingga mudah untuk dipelajari.
 Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-
bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana
 Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat
ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.
F. Perlengkapan Keselamatan Kerja
 Helm Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungikulit muka dan mata dari
sinar las (sinar ultra violet danultra merah) yang dapat merusak kulit maupun
mata,Helmlas ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapatmengurangi sinar ultra
violet dan ultra merah tersebut.Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh
dilihatdangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat
mengelas harusmengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinsar las dengan
kaca las. Ukurankaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan.
Umumnya penggunaankaca las adalah sebagai berikut: No. 6. dipakai untuk Ias titik
No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk pengelasan dari 30
sampai 75 amper. No. 10untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk
pengelasan dari 200 sampai400 amper. No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper.
Untuk melindungi kacapenyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam
dilapisi dengan kaca putih.
 Sarung Tangan (Welding Gloves)
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang
pemegang elektroda. Pada waktumengelas harus selalu dipakai sepasang sarung
tangan.
 Apron
Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit
atau dari asbes.Ada beberapa jenis/bagian apron :
 apron lengan
 apron lengkap
 apron dada
 Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api,Bila tidak ada
sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai
 Masker Las
Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka
gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun
 Kamar las
kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang disekitarnya
tidak terganggu oleh cahaya las. untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las
dilengkapi dengan ventilasi. dalam kamar las ditempatkan meja las. meja las harus
bersih dari bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya
kebakaran karena percikan api las.
 Jaket pelindung
Jaket pelindung badan+tangan yang tebuat dari kulit/asbes
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan
makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakanpada
praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses las gas.
B. Saran
Bagi pembaca setelah membaca makalah ini semoga dapat berguna , karena suatu saat
nanti kita kan mempraktikannya sehingga kita harus mempelajari seluk beluk las gas ,
dan ketika kita praktik kan mengurangi sedikit kecelakaan.

More Related Content

What's hot (6)

Las asetilin
Las asetilinLas asetilin
Las asetilin
 
las asetilen
las asetilenlas asetilen
las asetilen
 
Modul new
Modul newModul new
Modul new
 
Teori lasoxy
Teori lasoxyTeori lasoxy
Teori lasoxy
 
pengertian las oaw (oxy acetylen welding)
pengertian las oaw (oxy acetylen welding)pengertian las oaw (oxy acetylen welding)
pengertian las oaw (oxy acetylen welding)
 
07 joko win-1-apr-13
07 joko win-1-apr-1307 joko win-1-apr-13
07 joko win-1-apr-13
 

Viewers also liked (7)

Asetilen
AsetilenAsetilen
Asetilen
 
Rev up load gel ii ppdb 2015
Rev up load gel ii ppdb 2015Rev up load gel ii ppdb 2015
Rev up load gel ii ppdb 2015
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
 
Pengantar Metodologi Desain 2014 oleh Drs. Nasbahry Couto, M.Sn
Pengantar  Metodologi  Desain 2014 oleh Drs. Nasbahry Couto, M.Sn Pengantar  Metodologi  Desain 2014 oleh Drs. Nasbahry Couto, M.Sn
Pengantar Metodologi Desain 2014 oleh Drs. Nasbahry Couto, M.Sn
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
 
Shielded Metal Arc Welding
Shielded Metal Arc WeldingShielded Metal Arc Welding
Shielded Metal Arc Welding
 
K to 12 Welding Learning Module
K to 12 Welding Learning ModuleK to 12 Welding Learning Module
K to 12 Welding Learning Module
 

Similar to OXY ACETYLEN WELDING

KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptxKEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
Yhurico1
 
Melaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termalMelaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termal
Eko Supriyadi
 
fdokumen.com_instrumen-spektrofotometer-serapan-atom.pptx
fdokumen.com_instrumen-spektrofotometer-serapan-atom.pptxfdokumen.com_instrumen-spektrofotometer-serapan-atom.pptx
fdokumen.com_instrumen-spektrofotometer-serapan-atom.pptx
ENSofyanita
 
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasTeknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Agus Cahyono
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahan
resa_06
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Muhammad Nanda
 

Similar to OXY ACETYLEN WELDING (20)

Teori lasoxy
Teori lasoxyTeori lasoxy
Teori lasoxy
 
N
NN
N
 
Type mesin las & system pengelasan
Type mesin las & system pengelasanType mesin las & system pengelasan
Type mesin las & system pengelasan
 
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptxKEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
KEL 6_OXY-ACETILYNE WELDING (OAW) & FUNGSI KELENGKAPANNYA.pptx
 
Pengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxPengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docx
 
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilanPemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilan
 
Welding
WeldingWelding
Welding
 
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 SemarangAlat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
 
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
 
Melaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termalMelaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termal
 
Kimpalan 2
Kimpalan 2Kimpalan 2
Kimpalan 2
 
Kimpalan 2
Kimpalan 2Kimpalan 2
Kimpalan 2
 
Job 1 las gas
Job 1 las gasJob 1 las gas
Job 1 las gas
 
Las asetilin.
Las asetilin.Las asetilin.
Las asetilin.
 
Proposal tugas akhir hendra
Proposal tugas akhir hendraProposal tugas akhir hendra
Proposal tugas akhir hendra
 
fdokumen.com_instrumen-spektrofotometer-serapan-atom.pptx
fdokumen.com_instrumen-spektrofotometer-serapan-atom.pptxfdokumen.com_instrumen-spektrofotometer-serapan-atom.pptx
fdokumen.com_instrumen-spektrofotometer-serapan-atom.pptx
 
Paper instrumen ssa
Paper instrumen ssa Paper instrumen ssa
Paper instrumen ssa
 
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasTeknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahan
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 

Recently uploaded

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 

Recently uploaded (16)

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 

OXY ACETYLEN WELDING

  • 1. MAKALAH TEKNIK PENGELASAN “LAS OXY-ACETYLEN” Disusun Oleh :  Fajar Budiharto (02.2013.1.08697) JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2016
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak mungkin terjadi. Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alat bantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan dan lainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan pengelasan. Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu : 1.Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambungan logam yang dapat dilepas kembali. 2.Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan cara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam pengisi. Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan.Dari teknik tersebut dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda logam seperti yang dimaksud pada uraian diatas. B. SASARAN Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-orang yang terkait dalam praktik pengelasan khususnya dalam lingkup POLMAN.Dengan sasaran utama adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berperan penting dalam kegiatan praktik di bengkel khususnya pengelasan yakni las gas. C. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini merupakan tugas utama dalam mengisi tugas praktikum las gas program studi teknik pemeliharaan mesin.
  • 3. BAB 2 ISI MAKALAH A. Pengertian Las Oksi-Asetilin Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. B. Bahan Bakar Gas ●) Asetilin ( C2H2 ) Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°. ●) Propan Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleumlain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.
  • 4. C. Peralatan Las Oksi Asetilin ●) Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung- tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu. ●) Katup Tabung Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja. ●) Regulator Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan kerja torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang. ●) Selang gas Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas. Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang.
  • 5. ●) Torch ( Pembakar ) Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan oleh torch, tercampur didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, tochmemiliki dua fungsi yaitu : •Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar. •Sebagai pembentuk nyala api diujungnosel. Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :  Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur. Dibedakan atas : •Injector /torch (tekanan rendah) Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen. •Equal pressure torch (torch bertekanan sama) Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam tekanan yang sama.  Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas : •Toch normal •Torch ringan/kecil  Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas : •Torch nyala api tunggal •Torch nyala api jamak  Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas : •Torch untuk gas asetilen •Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain.
  • 6.  Menurut aplikasi. Dibedakan atas : •Torch manual •Torch otomatik/semi otomatik ●) Pematik api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las. D. Proses Pengelasan Oksi Acetilin ●) Menentukan nyala api •Nyala api Karburasi Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baruberwarna biru. Di antara kerucut yang menyaladan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan,yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakandalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam- macambahan pengerasan permukaan non-ferous. •Nyala api Netral Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai padaujung nyala kerucut. • Nyala api oksidasi Bila gas oksigen lebih daripada yangdibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya.
  • 7. ●) Teknik Pengelasan •Posisi pengelasan di bawah tangan Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawahtangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar(brander) terletak diantara 60° dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengansudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudutsambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan.Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dangerakannya adalah lurus. •Posisi pengelasan datar ( horizontal ) Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan denganarah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk ituayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap bendakerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkankawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar. • Posisi pengelasan tegak ( vertical ) Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°. • Posisi pengelasan di atas kepala ( Overhead ) Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°. •Pengelasan arah ke kiri ( maju ) Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiridengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkansudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yangsulit saat mengelas.
  • 8. •Pengelasan arah ke kanan ( mundur ) Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri.Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5mm ke atas. •Operasi Branzing ( Flame Brazing ) Yang dimaksud dengan branzing disini ada lah proses penyambunngan tanpamencairkan logaminduk yang disambung, hanya logam p eng isi saja. Misalnyasaja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las darikuningan. Ingat bahwa titik cair Baja ( ± 1550 °C) lebih tinggi dari kuningan (sekitar 1080°C). dengan perbedaan titik car itu, proses branzing, akan lebihmudah dilaksanakan daripada proses pengelasan. • Operasi Pemotongan Logam ( Flame Cut ) Kasus pemotongan logam sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Proses penggergajian (sewing) dan menggunting(shearing) merupakan contoh dari proses pemotongan logam dan lembaran logam. Proses menggunting hanya cocok diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapimemerlukan waktu pemotongan yang lebih lama. Untuk dapat memotong pela ttebal denngan waktu lebih singkat dari cara gergaji maka digunakan las gas inidengan peralatan khusus misalnya mengganti torchnya ( dibengkel-bengkel menyebutnya brender ). Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikansuplai gas Oksigen berlebih. Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur padatorch yang memang dibuat untuk keperluan memotong. • Operasi Perluasan ( Flame Gauging ) Operasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada produk/ komponen logam yang terdapat cacat/ retak permukaannya. Retak/ cacat tadi sebelum ditambal kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuk tujuan menghilangkan retak itu. Setelah retak dihilangkan barulah kemudian alurhasil pencungkilan tadi diisi kembali dengan logam las.
  • 9. • Operasi Pelurusan ( Flame Straightening ) Operasi pelurusan dilaksanakan denganmemberikan panas pada komponendengan bentuk pola pemanasan tertentu.Ilustrasi dibawah ini menunjukkanprinsip dasar pemuaian dan pengkerutanpada suatu logam batang.Batang lurus dipanaskan dengan polapemanasan segitiga. Logam cenderungmemuai pada saat dipanaskan. Daerahpemanasan tersebut menghasilkan pemuaian yang besar. Logam mengkerut pasa saat didinginkan. Daerah pemanasan terbesar. E. Keuntungan mengelas Oksi Asetilin  Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit.  Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari.  Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel- bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana  Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan. F. Perlengkapan Keselamatan Kerja  Helm Las Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungikulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet danultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,Helmlas ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapatmengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut.Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihatdangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat mengelas harusmengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinsar las dengan kaca las. Ukurankaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Umumnya penggunaankaca las adalah sebagai berikut: No. 6. dipakai untuk Ias titik No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk pengelasan dari 30 sampai 75 amper. No. 10untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk pengelasan dari 200 sampai400 amper. No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper. Untuk melindungi kacapenyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih.
  • 10.  Sarung Tangan (Welding Gloves) Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktumengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.  Apron Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit atau dari asbes.Ada beberapa jenis/bagian apron :  apron lengan  apron lengkap  apron dada  Sepatu Las Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api,Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai  Masker Las Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun  Kamar las kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang disekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las. untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dengan ventilasi. dalam kamar las ditempatkan meja las. meja las harus bersih dari bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran karena percikan api las.  Jaket pelindung Jaket pelindung badan+tangan yang tebuat dari kulit/asbes
  • 11. BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakanpada praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses las gas. B. Saran Bagi pembaca setelah membaca makalah ini semoga dapat berguna , karena suatu saat nanti kita kan mempraktikannya sehingga kita harus mempelajari seluk beluk las gas , dan ketika kita praktik kan mengurangi sedikit kecelakaan.