Dokumen tersebut membahas tentang emisi gas buang pada motor bakar bensin. Secara singkat, dibahas mengenai penyebab terjadinya emisi gas seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan hidrokarbon akibat proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. Juga disebutkan beberapa metode untuk mengontrol emisi gas buang seperti desulfurisasi menggunakan filter basah.
1. EMISI (REDUKSI POLUTAN, EMISI KONTROL
PADA MOTOR PENYALAAN BUNGA API, EMISI
KONTROL PADA MOTOR PENYALAAN
TEKANAN
Azhari Azis
1121400043
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
2. LATAR BELAKANG
PERKEMBANGA
N OTOMOTIF
Menurut Kusuma (2002) “Otomotif sebagai alat
transportasi, baik di darat maupun di laut, sangat
memudahkan manusia dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Selain mempercepat dan mempermudah
aktivitas, di sisi lain penggunaan kendaraan bermotor juga
menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap
lingkungan, terutama gas buang dari hasil pembakaran
bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar dengan
sempurna”.
3. Seperti diketahui bahwa proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar
menghasilkan gas buang yang secara teoritis mengandung unsur CO,
NO2, HC, C, H2, CO2, H2O dan N2, dimana banyak yang bersifat
mencemari lingkungan sekitar dalam bentuk polusi udara. Unsur gas
karbon monoksida (CO) yang berpengaruh bagi kesehatan makhluk hidup
perlu mendapat kajian khusus, karena unsur karbon monoksida hasil
pembakaran bersifat racun bagi darah manusia pada saat pernafasan,
sebagai akibat berkurangnya oksigen pada jaringan darah. Jumlah CO
yang terdapat di dalam darah, lamanya dihirup dan kecepatan pernapasan
menentukan jumlah karboksi hemoglobin (kombinasihemoglobin/karbon-
monoksida) di dalam darah, dan jika jumlah CO sudah mencapai jumlah
tertentu/jenuh di dalam tubuh maka akan menyebabkan kematian.
Penggunaan kendaraan bermotor di dalam kehidupan manusia tidak bisa
dikurangi, seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Hal
yang perlu diperhatikan pula adalah meningkatnya jumlah kendaraan
namun tidak diikuti dengan upaya pelestarian lingkungan hidup, sehingga
disini perlu dipertimbangkan dampak dari gas buang hasil proses
pembakaran terhadap pencemaran udara dan lingkungan.
4. RUMUSAN
MASALAH
Bagaimanakah mengatasi Emisi
Gas pada Motor Bakar Torak?
Apa yang menjadi penyebab
terjadinya Emisi Gas pada Motor
Bakar Torak?
Mengapa asap kendaraan bermotor
dapat menyebabkan terjadinya
polusi udara di lingkungan?
Dampak apa saja yang di timbulkan
oleh asap kendaraan bermotor
terhadap lingkungan?
5. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui
bagaimana penanganan
Emisi Gas akibat asap
kendaraan bermotor
Untuk mengetahui
seberapa besar
pengaruh asap
kendaraan bermotor
terhadap lingkungan
Untuk mengetahui
bagaimana penanganan
polusi akibat asap
kendaraan bermotor
6. PENGERTIAN
MOTOR BENSIN
Motor bensin (spark Ignition)
adalah suatu tipe mesin
pembakaran dalam (Internal
Combustion Engine) yang dapat
mengubah energi panas dari bahan
bakar menjadi energi mekanik
berupa daya poros pada putaran
poros engkol. Energi panas
diperoleh dari pembakaran bahan
bakar dengan udara yang terjadi
pada ruang bakar (Combustion
Chamber) dengan bantuan bunga
api yang berasal dari percikan busi
untuk menghasilkan gas
pembakaran. (Wiratmaja, 2010).
8. PENJELASAN CARA KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH
Langkah
Isap
• Langkah isap terjadi ketika torak bergerak dari titik mati atas menuju titik mati
bawah akan menghasilkan tekanan yang sangat rendah di dalam ruang silinder
sehingga campuran bahan bakar udara akan masuk mengisi silinder melalui katup
masuk yang terbuka saat langkah isap sampai torak meninggalkan titik mati bawah,
sementara katup buang dalam keadaan tertutup
Langkah
Kompresi
• Langkah kompresi dimulai torak meninggalkan titik mati bawah menuju titik mati
atas, mengkompresikan campuran bahan bakar udara didalam silinder. Bunga api
listrik diumpankan melalui busi ketika torak berada beberapa derajat poros engkol
sebelum titik mati atas, membakar campuran bahan bakar udara untuk
menghasilkan temperatur dan tekanan yang tinggi
Langkah
Kerja
• Langkah kerja dimulai ketika torak bergerak dari titik mati atas menuju titik mati
bawah. Gerakan torak ini terjadi karena gas panas hasil pembakaran berekspansi
sehingga memperbesar volume silinder
Langkah
Pembuan
gan
• Langkah terakhir adalah langkah pembuangan, terjadi ketika torak bergerak dari
titik mati bawah menuju titik mati atas menekan gas sisa hasil pembakaran keluar
melalui katup buang yang berada dalam posisi terbuka dan katup masuk dalam
keadaan masih tertutup. Katup buang akan tertutup dan katup masuk akan terbuka
ketika torak bergerak kembali melakukan langkah isap berikutnya
10. PENJELASAN CARA KERJA MOTOR
BENSIN 2 LANGKAH
Langkah isap dan
kompresi
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah
piston menjadi vakum/hampa udara,
akibatnya udara dan campuran bahan
bakar terisap masuk ke dalam ruang
dibawah piston. Sementara dibagian ruang
atas piston terjadi langkah kompresi,
sehingga udara dan campuran bahan bakar
yang sudah berada di ruang atas piston
suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada
saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi
memercikan bunga api, sehingga
campuran udara dan bahan bakar yang
telah naik temperatur dan tekanannya
menjadi terbakar dan meledak.
Langkah usaha dan
buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat
piston bergerak ke bawah. Pada saat
piston terdorong ke bawah/bergerak ke
bawah, ruang di bawah piston menjadi
dimampatkan/dikompresikan. Sehingga
campuran udara dan bahan bakar yang
berada di ruang bawah piston menjadi
terdesak keluar dan naik ke ruang diatas
piston melalui saluran bilas. Sementara
sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong
ke luar dan keluar menuju saluran buang,
kemudian menuju knalpot. Langkah kerja
ini terjadi berulang-ulang selama mesin
hidup.
11.
12. SIKLUS UDARA VOLUME KONSTAN
(SIKLUS OTTO)
Siklus udara volume konstan ( Siklus Otto ) adalah
siklus ideal yang menerima tambahan panas yang
terjadi secara konstan ketika piston dalam posisi
titik mati atas (TMA). Siklus udara volume konstan
dapat digambarkan dalam diagram P – V dan
diagram T – S
13. Proses 0-1
• adalah langkah
hisap tekanan
konstan yaitu
campuran bahan
bakar dan udara
yang di hisap
kedalam silinder
Proses 1 – 2
• adalah langkah kompresi
adiabatik reversibel
yaitu campuran bahan
bakar dan udara
dikompresikan
Proses 2 – 3
• adalah proses
pembakaran volume
konstan, campuran
udara dan bahan
bakar dinyalakan
dengan bunga api
Proses 3 – 4
• adalah proses
pembakaran
volume konstan,
campuran udara
dan bahan bakar
dinyalakan dengan
bunga api
Proses 3 – 4
• adalah proses
pembuangan panas
pada volume konstan,
panas dibuang
melewati dinding
ruang bakar
Proses 1 – 0
• adalah proses
pembuangan kalor,
katup buang terbuka
maka gas sisa
pembakaran
terbuang keluar
menuju ke knalpot.
KETERANGAN UNTUK PROSES
SIKLUSNYA
14. PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
“Pembakaran dapat didefinisikan
sebagai kombinasi secara kimiawi
yang berlangsung secara cepat antara
oksigen dan unsur yang mudah
terbakar dari bahan bakar pada suhu
dan tekanan tertentu”. (Yeliana,Dkk,
2004).
15. Pembakaran pada motor bensin diawali oleh
percikan bunga api listrik dari busi yang terjadi pada
saat beberapa derajat poros engkol sebelum torak
mencapai titik mati atas, membakar campuran bahan
bakar udara yang telah dikompresikan oleh gerakan
torak dari titik mati bawah menuju titik mati atas.
Secara umum hanya terdapat tiga unsur yang penting
di dalam bahan bakar yaitu Karbon, Hidrogen, dan
Sulfur (Belerang). Dalam proses pembakaran, energi
kimia diubah menjadi energi dalam bentuk panas
dimana pada setiap pembakaran selalu dihasilkan
gas sisa hasil dari proses pembakaran yang
dinamakan gas buang yang meliputi beberapa
komponen-komponen gas buang antara lain CO2,
NO2, H2O, SO2 dan CO
16. Contoh pembakaran secara kimia antara karbon (C),
Hidrogen (H2) dengan oksigen (O2) dapat dilihat
pada reaksi dibawah ini :
• C + O2 CO2
• 2H2 +1/2 O2 2H2O
Proses pembakaran secara teoritis suatu bahan
bakar bensin (isooktan) dapat dilihat pada reaksi
dibawah ini :
• C8H18 + 12,5 O2 8 CO2 + 9 H2O
17. Secara umum proses pembakaran pada motor bensin
dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
• Pembakaran Sempurna (Normal)
• Pembakaran sempurna adalah
pembakaran dimana semua unsur
yang dapat terbakar di dalam bahan
bakar membentuk gas CO2, dan
H2O, sehingga tak ada lagi bahan
bakar yang tersisa. Mekanisme
pembakaran sempurna dalam motor
bensin dimulai pada saat terjadi
loncatan bunga api listrik dan busi.
Selanjutnya api membakar
campuran bahan bakar udara yang
berada di sekelilingnya dan terus
menjalar ke seluruh bagian sampai
semua campuran bahan bakar -
udara habis terbakar.
• Pembakaran Tidak Sempurna
• Pembakaran Tidak Sempurna
Pembakaran yang tidak sempurna akan
menimbulkan suatu gejala yang
dinamakan dengan detonasi. Hal ini
terjadi karena disebabkan pada proses
pembakaran yang tidak serentak pada
saat langkah kompresi belum berakhir (
busi belum memercikkan bunga api )
ditandai dengan adanya pengapian
sendiri yang muncul mendadak pada
bagian akhir dari campuran. Campuran
yang telah terbakar akan menekan
campuran bahan bakar yang belum
terbakar. Akibatnya, campuran bahan
bakar yang belum terbakar tersebut
temperaturnya meningkat sehingga
melewati temperatur untuk menyala
sendiri.
18. Sebagai
bahan bakar
utama
untuk
kendaraan
bermotor
saat ini, ada
beberapa
persyaratan
yang harus
dipenuhi
bensin
sebagai
bahan bakar
yaitu :
Mudah tercampur dengan udara dan terdistribusi
merata di dalam intake manifold.
Tahan terhadap detonasi atau knocking
Tidak sendiri sebelum mudah terbakar waktu
yang di tentukan (preignition).
Tidak memiliki kecenderungan menurunkan
efisiensi volumetris dari mesin
Mudah ditangani apabila dalam keadaan genting
Murah harganya dan mudah didapat
Bahan Bakar Bensin
20. Komposisi dan Perilaku Gas Buang
Kendaraan Bermotor
• Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai
senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa
kimianya tergantung dari kondisi mengemudi, jenis
mesin, alat pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi
dan faktor lain yang semuanya ini membuat pola emisi
menjadi rumit. Jenis bahan bakar pencemar yang
dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin
maupun bahan bakar solar sebenarnya sama saja, hanya
berbeda proporsinya karena perbedaan cara operasi
mesin. Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot
kendaraan bermotor dengan bahan bakar solar, yang
umumnya tidak terlihat pada kendaraan bermotor dengan
bahan bakar bensin.
21. Walaupun gas buang kendaraan bermotor terutama
terdiri dari senyawa yang tidak berbahaya seperti
nitrogen, karbon dioksida dan uap air, tetapi
didalamnya terkandung juga senyawa lain dengan
jumlah yang cukup besar yang dapat membahayakan
gas buang membahayakan kesehatan maupun
lingkungan. Bahan pencemar yang terutama terdapat
didalam gas buang buang kendaraan bermotor adalah
karbon monoksida (CO), berbagai senyawa
hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan
sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbel (PB).
Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel
organik, dilepaskan keudara karena adanya penguapan
dari sistem bahan bakar
22. MENGONTROL EMISI
GAS BUANG
KENDARAAN
Gas-gas buang seperti
sulfur oksida, nitrogen
oksida, karbon
monoksida, dan
hidrokarbon dapat
dikontrol
pengeluarannya melalui
beberapa metode. Gas
sulfur oksida dapat
dihilangkan dari udara
hasil pembakaran bahan
bakar dengan cara
desulfurisasi
menggunakan filter
basah (wet scrubber).
23. Mekanisme kerja filter basah ini akan dibahas lebih
lanjut pada pembahasan berikutnya, yaitu mengenai
metode menghilangkan materi partikulat, karena
filter basah juga digunakan untuk menghilangkan
materi partikulat. Gas nitrogen oksida dapat dikurangi
dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan
cara menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas
karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil
pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi
dengan cara memasang alat pengubah katalitik
(catalytic converter) untuk menyempurnakan
pembakaran. Selain cara-cara yang disebutkan diatas,
emisi gas buang juga dapat dikurangi kegiatan
pembakaran bahan bakar atau mulai menggunakan
sumber bahan bakar alternatif yang lebih sedikit
menghasilkan gas buang yang merupakan polutan.
24. Cara mengontrol Emisi Gas Buang melalui beberapa metode :
a) Adsorpsi merupakan cara penanggulangan untuk gas buang berupa karbon
monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, dan amonia. dalam metode
adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Ada berbagai
tipe adsorben yang di pergunakan antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben
mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu di perlukan untuk pergantian, yang
bersifat disposal (sekali pakai buang) atau di berhasilkan kemudian di pakai
kembali.
b) Insinerasi (pembakaran), mempergunakan proses oksida panas untuk
menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan. Hasil
pembakaran berupa (CO2) dan (H2O).
c) Kondensasi, gas hidrokarbn mengalami kondensasi menjadi cairan.
d) Absorpsi, gas buang mengalami reaksi dengan cairan sehingga hidrokarbon
akan larut
e) Reaksi kimia, banyak di pergunakan pada emisi golongan nitrogen dan
belerang. Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara-cara lain,
hanya dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan.
Membersihkan gas golongan nitrogen, caranya dengan menginjeksikan amonia
(NH3) yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat
yang mengendap. Untuk menjernikan glongan belerang di pergunakan copper
oksid kapur dicampur arang.
25. Pencemar Sumber Keterangan
Karbon monoksida (CO) Buangan kendaraan bermotor;
beberapa proses industri
Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9
ppm)
Sulfur dioksida (S02) Panas dan fasilitas pembangkit
listrik
Standar kesehatan: 80 ug/m3
(0.03 ppm)
Partikulat Matter Buangan kendaraan bermotor;
beberapa proses industri
Standar kesehatan: 50 ug/m3
selama 1 tahun; 150 ug/m3
Nitrogen dioksida (N02) Buangan kendaraan bermotor;
panas dan fasilitas
Standar kesehatan: 100 pg/m3
(0.05 ppm) selama 1 jam
Ozon (03) Terbentuk di atmosfir Standar kesehatan: 235 ug/m3
(0.12 ppm) selama 1 jam
Tabel Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang
28. KESIMPULAN
• Motor bensin (spark Ignition) adalah suatu tipe mesin
pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) yang
dapat mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi
energi mekanik berupa daya poros pada putaran poros
engkol.
• Ada dua jenis prinsip kerja dari motor besin diantaranya
adalah Motor Bakar 4 Langkah dan Motor Bakar 2 Langkah.
• Proses pembakaran yang dinamakan gas buang yang
meliputi beberapa komponen-komponen gas buang
antara lain CO2, NO2, H2O, SO2 dan CO.
• Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki
pencemaran udara berbentuk gas yaitu: absorbsi, adsorbsi,
kondensasi, pembakaran, dan reaksi kimia.
29. SARAN
• Pemerintah hendaknya lebih serius memperhatikan
tentang pengendalian pencemaran udara terutama dengan
lebih intensif melakukan pemeriksaan gas buang (uji emisi)
kendaraan bermotor baik untuk roda dua maupun roda
empat (pribadi maupun dinas) dan mensosialisasikan
pentingnya perawatan kendaraan bermotor.
• Masyarakat hendaknya memiliki prinsip hemat dalam
mengonsumsi kendaraan bermotor dengan mengurangi
jumlah kendaraan pribadi dan menggunakan kendaraan
umum.
• Kepada semua masyarakat yang berkompeten agar
menciptakan bahan bakar alternatif yang lebih ramah
lingkungan seperti CNG (Compressed Natural Gas), LPG,
dan minyak nabati.