2. CAHAYA Merupakan salah bentuk gelombang.
Cahaya dapat merambat tanpa medium termasuk jenis GEM
(Gelombang Elektromagnetik)
Tuhan menciptakan Matahari dan cahayanya sedemikian rupa
sehingga makhluk yang berada di Bumi dapat memanfaatkan
CAHAYA tsb.
SIFAT-SIFAT CAHAYA :
1. MERAMBAT MENURUT GARIS LURUS
2. MEMILIKI ENERGI
3. DAPAT DILIHAT
4. DIPANCARKAN DALAM BENTUK RADIASI
5. MEMILIKI ARAH RAMBAT YANG TEGAK LURUS ARAH GETAR
6. DAPAT MENGALAMI PEMANTULAN , PEMBIASAN,
INTERFERENSI, DIFRAKSI, DAN POLARISASI
Pengertian CAHAYA DAN SIFAT CAHAYA
3. Cahaya memiliki sifat antara lain; dapat merambat
lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dapat
dilenturkan, dapat digabungkan, dapat merambat
dalam ruang hampa, dan memiliki kecepatan
300.000.000 m/s. (3. 10^8 m/s)
4. Pemantulan Cahaya
Cahaya memiliki sifat dimantulkan jika menumbuk suatu
permukaan bidang.
Pemantulan terjadi berupa pemantulan baur dan
pemantulan teratur.
1. PEMANTULAN BAUR TERJADI JIKA CAHAYA
DIPANTULKAN OLEH BIDANG TAK RATA (EX :
aspal,tembok, dan batangkayu)
2. PEMANTULAN TERATUR TERJADI JIKA CAHAYA
DIPANTULKAN OLEH BIDANG DATAR (EX: cermin
datar)
5. Hukum Pemantulan Cahaya
Poin penting hukum pemantulan cahaya atau Hukum
Snellius yaitu:
• Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
• Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).
6. Hukum Pemantulan Cahaya (Hukum Snellius)
1.Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
2.Sudut datang cahaya (i) sama dengan sudut pantul
cahaya (r), atau (<AON = <NOB)
7. Pemantulan Cahaya pd Cermin Datar
Sifat bayangan pada cermin datar; maya, tegak,
sama besar, jarak bayangan sama dengan jarak
benda, tinggi bayangan sama dengan tinggi
benda, dan posisi bayangan berlawanan dengan
posisi benda. JARAK BAYANGAN= JARAK
BENDA
8. Contoh soal
1. Perhatikan gambar dibawah ini !
Sebuah sinar datang membentuk sudut 25° terhadap cermin, hitunglah sudut pantulnya !
90 ‘ – 25 ‘ = 65’
9. Contoh soal
Seorang pria dg tinggi 170 cm ingin memasang cermin . Berapa panjang cermin
agar ia dapat melihat seluruh tubuhnya ? Jika jarak matanya dari atas kepala 10
cm, berapa tinggi posisi ujung bawah cermin dari lantai ?
pakai konsep kesebangunan
X alas tinggi
𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍
𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓
𝟐
𝟒
=
𝒙
𝟏𝟕𝟎
X . 4 = 2. 170
X =
𝟐
𝟒
. 𝟏𝟕𝟎 =
𝟏
𝟐
. 𝟏𝟕𝟎 = 𝟖𝟓 𝒄𝒎 (𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒄𝒆𝒓𝒎𝒊𝒏)
Y/160 =2/4
Y . 4 = 160 . 2
Y = 320 / 4 = 80 CM
10. 2. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
Bagian-bagian cermin cekung
SU = sumbu utama
P = titik pusat kelengkungan cermin
F = titik focus cermin
O = titik pusat optic
R = jari-jari cermin
f = jarak titik focus cermin
O-F= ruang I
F-P = ruang II
P- tak hingga = ruang III
O-tak hingga = ruang IV
11. Cermin Cekung
(konvergen/mengumpulkan sinar)
Sifat bayangan yg terjadi
R benda + R bayangan = 5
1 + 4 maya, tegak ,diperbesar
2 + 3 nyata , terbalik, diperbesar
3 + 2 nyata , terbalik diperkecil
12. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama
dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat
cermin dipantulkan kembali
melalui titik pusat cermin.
13. Lukisan bayangan pada cermin cekung:
Benda di ruang I di depan cermin cekung.
Sifat bayangan: maya, tegak, diperbesar, di ruang IV
14. Benda di ruang II di depan cermin cekung.
Sifat bayangan: nyata,
terbalik, diperbesar, di
ruang III
Benda di ruang III di depan cermin cekung.
Sifat bayangan: nyata,
terbalik, diperkecil, di
ruang II
15. Benda di titik fokus di depan cermin cekung.
Sifat bayangan: nyata, di
jauh tak terhingga
Benda di titik pusat di depan cermin cekung.
Sifat bayangan: nyata,
terbalik, sama besar, di
titik P
16. Rumus cermin cekung.
So = jarak benda
Si = jarak bayangan
f = jarak fokus cermin cekung
R = jari-jari cermin cekung
Catatan: pada cermin cekung f dan R bernilai negatif (+)
17. 3. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
Bagian-bagian cermin cembung.
SU = sumbu utama
P = titik pusat kelengkungan cermin
F = titik focus cermin
O = titik pusat optic
R = jari-jari cermin
f = jarak titik focus cermin
O-F = ruang I
F-P = ruang II
P-tak terhiungga = ruang III
O-tak terhingga = ruang IV
Jarak fokusnya selalu -f
18. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah-olah dari titik
fokus
2. Sinar datang menuju titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju titik pusat
cermin dipantulkan kembali
seolah-olah dari titik pusat cermin.
19. Lukisan bayangan pada cermin cembung
Sifat bayangan: maya, sama tegak,
diperkecil, di ruang I
20. Rumus cermin cembung
So = jarak benda
Si = jarak bayangan
f = jarak focus cermin cembung
R = jari-jari cermin cembung
Catatan: pada cermin cembung f dan R bernilai negatif (-)
21. Rumus umum Cermin
f = ½ R
1/s + 1/s’ = 1/f
Perbesaran Bayangan M = -s’/s = h’/h
S+ benda nyata (depan cermin)
S- benda maya (belakang cermin)
S’ + bayangan nyata (depan cermin)
S’ - bayangan maya (belakang cermin)