Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Cerita Dewasa Pengalaman Seksku Ketika Menjadi Pengasuh Hewan
1. Cerita Dewasa Pengalaman Seksku Ketika Menjadi Pengasuh Hewan. Berawal dari saat
dulu saat aku beserta mas Heru suamiku merantau ke Kalimantan. Kami tinggal 2 tahun
lamanya disana. Oya, namaku Ayu, saat itu sudah dikaruniai 2 orang anak yang masih
kecil kecil. Banyak orang bilang wajahku mirip artis seksi Emma Warokah, aku asli
Sunda,sedang suamiku dari Solo.
Kisah ini berarti telah lewat belasan tahun dari kejadian itu. Kini aku sudah sangat mapan
dan menjadi pengusaha eksportir kain dan kerajian tangan. Tapi walaupun begitu, ada
keinginan yang mengusikku untuk menceritakan kisah unik yang pernah kualami ini
kepada kalian.
Tahun 1996, kami adalah keluaraga menengah yang mengikuti jatah transmigrasi
pemerintah ke Kalimantan. Aku berusia 32 tahun waktu itu. Saat berangkat menuju
kesana banyak harapan yang menggantung dipundakku dan mas Heru untuk
mendapatkan hidup yang lebih layak. Namun apa lacur. 2 tahun berlalu tetapi ternyata
mas Heru tidak berbakat berladang. Beberapa hektar ladang yang diberikan pemerintah
ternyata tidak sanggup dia kelola. Sebenarnya akupun tidak bisa menyalahkannya
sepenuhnya. Beberapa dari tetangga kami memilih pulang ke Jawa daripada bertahan
disana. Hanya tersisa 10 KK saat itu di sekitar rumah kami.
2. Saat itu kami sebenarnya sudah hendak pulang ke Jawa. Memasrahkan diri, sampai
suatu ketika suatu tawaran dating ke rumah kami. Mas Herulah yang membawanya, dia
bercerita padaku bahwa di desa seberang, tidak jauh dari rumah kami ada penawaran
pengasuh hewan orang utan dengan gaji yang lumayan.
Singkat cerita kami menuju ke rumah sang panawar. Rumahnya besar seperti villa
ditengah hutan. Pemiliknya seorang nenek-nenek usianya kira kira 60 tahunan, dia
tinggal bersama dua orang anak perempuannya yang tidak menikah. Dua orang anak
lakinya diceritakan tinggal merantau. Dia memiliki industri kain tenun namun letaknya
terpisah dari rumahnya. Jadi kehadiranku disitu diharapkan dapat membantunya
membersihkan rumah dan kandang serta merawat seekor orang utan jinak dan berbulu
kuning emas yang bernama Tokang. Uangngya lumayang besar, disamping itu rumahnya
tidak terlalu jauh dan besar serta nyaman. Aku diminta tinggal selama seminggu, jadi
hanya setiap hari sabtu dan minggu aku bisa pulang kerumah.
Mulanya aku ragu, namun tawaran sang saudagar sangat sulit untuk ditolak, disamping
itu kami butuh modal untuk memulai hidup lagi di Jawa. Akhirnya aku terima tawarannya.
Singkat cerita, aku mulai tinggal dirumah nenek, dan diperkenalkan dengan Tokang,
orang utan asuhanku. Nenek menjelaskan segala cara mengasuhnya. Hari pertama kedua
dan ketiga terasa menyenangkan karena Tokang sangat lucu dan tidak menyusahkan.
Dihari keempat Tokang mulai rewel dan tidak mau makan. Sang nenek pun
menegurkudan berkata “ Ayu, Tokang sangat suka air susu wanita, tidakkah kamu bisa
memberinya ? pengasuhnya yang dulu memberinya setiap hari jadi karena itu aku
mencari pengasuh wanita yang sudah menikah”. “hmm air susuku tentunya tidak keluar
nek, kataku, karena sudah lama sejak aku melahirkan.
Nenek mendekatiku dan berkata pelan, “hmm..tidak apa, disini, kami punya cara untuk
memancing air susu supaya keluar tanpa hamil…, maukah kamu? Nanti nenek kasih
bonus “katanya.. akupun mengiyakannya.
Dihutan dekat sini ada bunga besar yang serbuk sarinya biasanya digunakan untuk
memperbanyak air susu ternak. Nenek dan aku mencari bunga itu disekitar pemandian
dekat sungai. Setelah kami menemukannya, nenek berkata “ Ayu, ini yang disubut bunga
besar, besarnya seukuran bunga bangkai, dan lihat kepala putiknya, dari situ keluar
getah cairan “serbuk sari” namun cairan itu juga bermanfaat untuk membuat
ternak-ternak betina kami birahi dan memproduksi susu lebih banyak, walaupun dia
sedang tidak hamil, “caranya bagaimana nek ?” tanyaku sambil menatap keherannan
bunga itu.
Kamu liat kepala putik itu ? katanya..kepala putik bunga itu sebesar dua jari manusia,
bentuknya kasar dan keras mirip buah Paya. “caranya sekarang adalah membuat
tubuhmu terangsang untuk mengeluarkan air susu, cairan bunga ini bisa merangsangnya
3. keluar. Tetapi untuk melakukannya harus dimasukan kedalam liang kemaluanmu…hal ini
sering dilakukan penduduk disini, untuk menolong keluarnya air susu ibu yang baru
melahirkan, namun hal ini hanya boleh dilakukan kepada wanita yang sudah menikah,
karena…kau sudah tentu tahu maksudku bukan?” katanya sambil tersenyum’ “itulah
sebabnya aku mencari pengasuh Tokang yang sudah menikah Ayu, kamu boleh
menolaknya jika kamu keberatan” pungkasnya…
Namun bagiku, hal seperti ini bukanlah suatu hal yang patut dibesar besarkan, nenek
benar, aku telah menikah dan punya 2 orang anak, bagiku hubungan intim sudah bukan
hal asing lagi, alat kelaminku sudah terbiasa , selain juga karena mas Heru selalu gemas
melihat kemontokan dan kesintalan tubuhku. Memasukan benda kedalam liang vaginaku
tentu merupakan hal aneh pertama yang kulakukan namun karena nenek menjanjikan
memberikan modal usaha bagi suamiku, akupun bersedia.
Malamnya seteah mandi, aku membuka bungkusan “alat kelamin” bunga yang telah
terpotong itu, nenek telah memotongnya dan membungkus rapat kepala putik itu. Sesaat
kupandangi kepala putik itu, sepintas memang mirip alat kelaminmanusia, ah
tidak…mirip terong, warnanya ungu kehijauan, bergurat dan bentol bentol, ukurannya
sebesar satu setengah jari manusia, panjangnya kira kira 15 cm. agaknya ukurannya
mengkerut, mungkin karena dipotong, nenek juga berpesan agar kepala putiknya cepat
cepat “dipakai” agar tidak layu. Tanpa ragu lagi kuangkat rokkudan melepas celana
dalamku. Dengan perlahan kumasukan kepala putik itu ke liang vaginaku, perlahan lahan
namun pasti seluruh kepala putik telah masuk kedalam. Sementara itu aku masih berdiri
mengangkang dengan sebuah benda terjepit di dalam liang kemaluanku. Lama kelamaan
timbul keisengan untuk menggesekgesekannya..sekali, dua kali..kupikir itu cukup
menyenangkan untuk mengusir sepi…beberapa menit kemudian benda itu agak
membengkak dan mengeluarkan cairannya tepat didalam liang kemaluanku,
croootttt…semburannya ternyata cukup banyak…sampai sampai menetes keluar dan
membasahi kedua paha putihku yang mulus. Nenek berpesan agar tidak mencucinya,
jadi aku biarkan saja begitu dan pergi tidur.
Besoknya aku mendapatkan jatah pulang kerumah, sesampainya disana aku mendapati
mas Heru sedang bersiap siap pergi ke Balikpapan untuk mengurus order pembelian
pupuk, syukurlah dia mendapatkn rezeki baru, aku tidak khawatir dengan mas Heru
karena dia lelaki baik baik. Selama 2 hari dia akan menempuh perjalanan jadi hari sabtu
dan minggu aku dirumah mengasuh anak sedangkan hari senin kami harap urusan mas
Heru sudah selesai dan dia bisa mengantikan aku tinggal dirumah selama aku bekerja di
rumah nenek.
Haripun berlalu, cukup lama juga rasanya, aku pikir aku akan bisa kumpul dengan mas
Heru hari itu, setelah kesepian selama beberapa hari, akupun sendirian dirumah, dan
selama beberapa hari kedepan akan tetap sendiri.
4. Hari senin tiba tanpa terasa, akupun pergi kerumah nenek, dan akupun disambut oleh
Tokang dengan ceria, rupanya dia sangat merindukanku. Selama dua hari ini tidak
kurasakan apa apa yang berubah dari diriku. Kecuali susuku bertambah agak besar, dan
memang benar susuku bisa mengeluarkan air sekarang. Tokang amat girang dengan
“mainan” barunya, untung dirumah selalu sepi, karena nenek dan kedua anaknya pergi
mengurus pabrik mereka.
Orang utan kecil itu menetek kepadaku di sepanjang siang…rasanya geli juga teteku
dikulum kulumnya…ada perbedaan antara menyusui saat hamil dan tidak hamil.dan
sepanjang hari itu tampak biasa biasa saja, dan haripun berlalu dengan cepat.
Seusai mandi aku terbiasa membawa Tokang ke kandangnya, namun kali ini dia menjerit
jerit, sepertinya dia ingin bersamaku seharian. Nenek memintaku mengajaknya..”tak apa,
ajaklah dia, Tokang tak akan mengganggu, dulu dengan pengasuhnya juga dia tidur
disana..”katanya, akupun mengajaknya tidur dikamarku, ada dua bed disana, sebenarnya
aku memang ingin mengajaknya tidur disini, lumayan ada teman, pikirku…
Dimalam harinya tiba tiba aku merasakan gatal gatal di bagian paha atasku, aku
mengelus-elusnya untuk mengusir gatalku, namun kemudian vaginaku juga terasa agak
gatal…dan bahkan liangnya juga terasa seperti agak gatel. Aku mulai meraba dan
menggesek celana dalamku…berharap bisa menghilangkan gatalnya. Aku mulai tidak
tahan…tanganku mulai menggesek gesek celana dalamku lebih keras…lebih cepat. Dan
akupun mengalah…tiba tiba karena liang kemaluanku gatal, ingin sekali aku
menggaruknya kedalam…kubuka celana dalamku…dan mulai memasukan jari jariku
kedalamnya.
Aku mulai panik…namun keenakan juga…aku tebangun dan hendak mencuci vaginaku di
kamar mandi. Tapi tiba tiba mataku tertuju pada kotak kecil tempat menyimpan “kepala
putik”. Iseng aku membuka kotak itu, dan ternyata kepala putik itu masih disitu,
walaupun ukurannya telah menysut, namun jangkauannya masih lebih panjang dari jari
jariku”ini alat bantu yang berguna” pikirku…
Kepala putik kumasuan kedalam vaginaku yang berbulu. Perlahan lahan kukorek
korekkan kepala putik itu kedalamnya. Semakin lama semakin nikmaaatt…uhhh..rasanya
sangat enak…dan aku pikir bahkan aku belum pernah menikmati yang seperti ini
sebelumnya. Tiba tiba aku merasaakan birahi yang besar, keringatku bercucuran dan
korekan kepala putik itu semakin kupercepat, liang vaginaku sekarang telah basah, dan
sesaat kemudian…sreettt sreettt ceeerrrrr..ughhh…aku mengalami ledakan orgasme
yang luar biasa…liang vaginaku sepertinya berdenyut hebat…aku masih bisa merasakan
kepal putik itu tertancap di liang kemaluanku turut bergetar settiap kali vaginaku
berdenyut…”ughhh …nikmat sekali…”pikirku
5. Kedua mataku kututup dengan bantal…rasa orgasme masih menyelimuti diriku..”apa
yang terjadi ?” tanyaku dalam hati…” mungkin cairan kepala putik itu menyebabkan
kegatalan pada vaginaku, itu sebabnya para peternak disini menggunakannya untuk
membuat sapi betina mereka lebih birahi.
Sesaat berlalu, kedua tanganku masih mendekat bantal yang menutup mataku. Tiba –tiba
oh..sungguh diluar dugaanku ada tangan yang meraba bibir kemaluanku yang merekah
akibat tertancap kepala putik tadi. Dengan sigap aku terbangun, dan hampir saja aku
berteriak…rupanya Tokang telah terbangun, dan aku tidak tahu apakah dia melihat
pengasuhnya bermasturbasi, namun kali ini dia telah meraba-raba vaginaku…sesaat
kemudian kepala putik itupun terjatuh…pluk…dan tampak jelas lubang vaginaku
berdenyut dan basah…Tokang semakin tertarik dengan itu…tangannya meraba raba
dinding vaginaku yang basah. Aku sanagt terkejut dan gugup, astaga…baru pertama kali
ada yang meraba vaginaku selain suamiku mas Heru…aku tidak bisa berbuat banyak….
Tokang sepertinya terheran heran dengan alat kelamin betina dewasa, tiba tiba dia
membauinya..membaui vaginaku..sniff..sniff…dan mulai menjilati tangannya sendiri yang
berlumuran cairan vaginaku…dan buruknya Tokang menyukai rasanya…dia mulai
menempelkan mulutnya ke vaginaku…oh..astaga…apa yang dilakukannya…tapi semua
itu sirna…kupikir lebih baik untuk menikmati saja semuanya..kubiarkan Tokang menjilati
vaginaku…dan bahkan dia menyedotnya dalam dalam….kepalanya sibuk beroperasi di
selangkanganku sementara kukangkangkan kedua pahaku lebar lebar…dan
ughhh…crooottt..serrrr….kurasakan orgasme kedua yang lebih hebat lagi….
Tokang semakin menikmatinya…mungkin dia pikir ini sama dengan air susu
payudara..he he mungkin juga dia berpikir begitu, Tokang masih kecil untuk mengenal
sex, walaupun akupun tidak bisa memastikan dia tidak memiliki keinginan bersetubuh
denganku…setelah cairannya habis Tokang pindah dan tertidur…syukurlah dia tidak
ingin macam macam pikirku…dan karena lelah akupun juga tertidur …terlentang dan
telanjang….
Siangnya aku terbangun, suasana sudah sepi…akupun makan, setelah mengurus
Tokang, akupun memasukannya ke kandangnya. Kali ini aku akan membersihkan
kandang kuda milik nenek. Kuda disana ada tiga ekor semuanya betina, akupun
membersihkannya dan menyemprotkan air dan bersih bersih, setelah memberi makan
kuda akupun ingin segera mandi…namun sepertinya gatal gatal itu mulai terasa
lagi…selama mengurus kuda aku mulai merasakannya lagi, hal ini membuatku merasa
sedikit tersiksa…pada sudut sebuah meja aku mulai menggesek gesekan
kemaluanku…namun rasanya malah semakin terasa…akupun kehilangan akal
sehat…rasa gatal itu telah menguasaiku…aku mulai belingsatan untuk mencari “benda
yang enak” untuk pelampiasanku…akhirnya sebatang kayu silinder tebal 5 cm melintang
memberikan aku sebuah ide…kayu bulat itu melintang horisontal dan tersambung pada
dua buah tiang kayu. Akupun melepas celana dalamku…rasanya tidak akan ada yang
6. melihat, aku tidak tahan…aku mengangkang dan tepat dibawah vaginaku, kayu
horisontal itu… kugesek gesekan vaginaku…dan mulai basah…sambil mengawasi kuda
kuda itu makan akupun menikmati sex nikmatku sendiri…
Dan kali ini vaginaku memang basah…saat itu, Joki anjing nenek masuk ke kandang,
Joki memang anjing kampung, gunanya menjaga rumah ketika sepi. Dia terbengong
melihatku duduk diatas sebatang kayu…perlahan didekatinya aku..dan mengendus
endus. Joki tidak terlalu besar hanya sepaha bawah ku, tubuhnya biasa saja. Mula-mula
dia mulai curiga dengan bau yang dia cium…dia mulai agak tegang dan seperti
kebingungan…tapi perlahan dia mulai mendekat…dan akupun mulai curiga kalau-kalau
anjing kampung ini membaui cairan vaginaku yang mulai menetes…”huss ..huss kataku
mulai mengusirnya…namun Joki semakin mendekat..dan Happ! Anjing kampung itu
nekad memasukan moncongnya ke balik daster pendekku…ughh…akupun mundur
secara refleks namun tubuhku terhalang tiang kayu dibelakangku…aku tidak bisa
berkelit…kakiku mengangkang sempurna dan vaginaku tanpa penutup apapun…aku
tidak mengerti mengapa Joki doyan menjilati vagian wanita ? ughhh…aku tidak bisa
berbuat apa-apa…sapuan lidah kasar Joki membelah vaginaku yang telah basah oleh
cairan…aku tidak bisa berbuat apa-apa…jujur saja aku agak takut dengan ajing itu..jadi
kiubiarkan saja dia menjilati kemaluanku..segera setelah mendapatkan jeda, aku
melompat dan pergi kedalam rumah…
Sesampainya disana, nenek dan kedua anaknya telah sampai, Joki masih saja berusaha
menjilat-jilati kelaminku…dan untuk menghindari ketahuan oleh penghuni runah,(apalagi
aku tidak pakai cd ) aku segera menyelinap ke dapur… kuberikan Joki sepotong kue dan
perhatiannya sejenak beralih. Tiba-tiba nenek masuk kedapur, kami berbasa-basi
sebentar dan setelah mengecek semua pekerjaan rumah beres dia berkata “ kalo semua
sudah beres kamu boleh mandi…oya, si Joki ini sepertinya agak kotor mandikanlah dia..”
aku mengangguk, “keenakan deh anjing ini..”pikirku
Aku menarik Joki segera ke kamar mandi pembantu, (kamar mandiku berbeda dengan
kamar mandi utama), setelah mengunci pintu, akupun hanya tinggal berdua didalam
dengannya…kali ini benar-benar tidak ada yang bisa memisahkan aku dari anjing
kampung ini…hanya daster pendek dan tipis ini yang memisahkan tubuhku darinya.
…aku segera mengambil selang dan memandikannya, setelah dia basah, aku segera
menyabuni anjing itu dengan sabun, sesaat ketika aku agak berjongkok vaginaku terlihat
oleh Joki, hal ini memberikannya ide sekali lagi untuk menjilatinya..
Aku mulai terbiasa dengan itu, kubuka baju dan braku…dengan telanjang bulat kami
mulai madi bersama…aku berdiri di pancuran dan mulai merasa nyaman…kubiarkan Joki
menjilati belahan pantatku…kutunggingkan sedikit sehingga dia bisa menjilati
anusku…akupun tertawa geli…tidak apa pa toh..pikiranku mulai berusaha membenarkan
tindakanku ini…toh aku tidak bersetubuh dengan anjing ini pikirku…anjing ini cukup
berguna juga, aku mulai merasakan keenakan…
7. Kisahku dengan Joki dan Tokang belum selesai sampai disitu, suatu hari air susuku
berkurang dan kadang kadang macet sama sekali, akupun mengadukannya kepada
nenek tentang hal ini, “ hmm, kasiat serbuk sari itu sudah habis, sepertinya kamu harus
mecarinya lagi, kalau yang dekat sini ada beberapa buah yaitu didekat permandian yang
kutunjukan waktu ini, sedangkan kalau sudah habis berarti kamu harus mencarinya
disungai Kimo di barat sana” kata nenek. Jadi kuputuskan untuk mencari di pemandian
dekat sini saja…aku kesana siang hari, pemandian didindingi tembok, dan memakai pintu
seng , pemandangan alamnya sungguh luar biasa, suasananya juga adem khas hutan
tropis…
Aku melihat 3 bunga besar disana, 2 sudah masak dan 1 lagi masih kecil, kudekati bunga
yang besar. Sementara Tokang kuikat didekat pohon yang agak besar disana. Setelah
aman, aku tidak tahan untuk membuka bajuku, menikmati jernihnya air pemandian
itu…bunga besar tumbuh langsung ditanah, layaknya bunga bangkai…hanya saja kepala
putiknya tampak menonjol keatas…setelah puas mandi, akupun mendekati bunga itu,
kupikir jika kupotong kepala putiknya mungkin dia akan mati seperti bunga terdahulu,
dan jika semua bunga disini mati, akupun akan repot mencarinya di sungai Kimo yang
agak jauh.
Jadi kuputuskan untuk “melakukannya” disini saja, kupilih bunga yang paling
tersembunyi tempatnya, disini, bahkan Tokangpun tidak bisa melihatku karena terhalang
sebuah batu besar. Akupun mulai bersiap-siap, setelah mengeringkan badanku dan
menggunakan dasterku, akupun mengangkang diatas bunga itu. Ragu-ragu juga aku
mulai perlahan mendekatkan kelaminku dengan kepala kelamin sang bunga.
Dan saat kepala putiknya bersentuhan dengan liangku..kurasakan ada sensasi getaran
darinya…akhirnya kuberanikan untuk mendorong pantatku kebawah..dan blesss…kepala
putik seukuran 15 cm amblass amsuk ke liang kewanitaanku , kuberanikan juga duduk di
kelopak bunga itu (bunganya keras seperti kayu, sehingga bisa menopang tubuhku)
kakiku mengangkang sempurna, kedua pahaku ditopang oleh kelopaknya yang kuat
sedangkan vaginaku mengurut urut kepala putiknya yang keras dan bertekstur kasar….
AV Mansion
Aku mulai merasakan keenakan, tiba tiba kurasakan kepala ptik itu bergerak gerak,
keatas-kebawah dan kadang bergetar-getar…rasanya memang enak…ughhh..kepala
putik itu juga semakin membesar..namun tidak masalah karena vaginaku bisa
menyesuaikan diri…aku duduk dalam posisi statis..sendangkan kepala putik sibuk
berkelojotan menusuk nususk vaginaku…teksturnya yang kasar dan berbintil bintil
menambah kegelian yang kurasakan…ughhh…ahhh…aku benar benar merasakan
kegelian sekaligus kenikmatan yang sangat di vaginaku…tak kusadari tanganku mulai
menysup dan mulai memainkan itilku…emakin lama semakin cepat…dan
ughhhh…orgasme pertamaku…kurasakan beguitu hebat…bahkan dengan mas Heru aku
8. tidak pernah merasakannya…kurasakan liang kemaluanku mulai basah dan licin…dan
cairan itu –entah bagaimana- merangsang si kepala putik untuk semain keras
menodok…sepertinya kepala putik itu mulai terangsang oleh cairan vaginaku..dan
sodokannya sangat keras dan liar…”astaga..stop stop…pelan-pelan..”rintihku…tapi
kepla putik itu tetap melakukannya.
Selama 20 menit aku merasakan kenikmatan bersenggama dengan supucuk bunga??,
astaga…tapi itulah faktanya.
Sang kepala putik menyemprotkan cairannya dengan keras, kali ini lebih banyak dan
lebih keras dibandingkan yang dulu…dan uniknya kelopak bunganya berubah warna
lebih merah dan cerah…astaga…dia menikmatinya..pikirku dalam hati…tanganku
mengelus-elus kelopak bunga itu, pertanda akupun menikmatinya…ini hanya sebuah
permainnan pikirku..bukan perselingkuhan..pikiranku waktu itu berusaha untuk
membenar-benarkan tindakanku..dan memang benar, toh ini seperti memasukan
mentimun kedalam vaginaku, suamiku pernah mencobanya, jadi anggap saja seperti itu
toh ?!…
Kejadianku bersenggama dengan sang kepala putik sedikit banyak telah merubahku, kini
aku tidak malu-malu lagi dengan Tokang dan Joki, walaupun aku tetap menjaga agar
tidak bersetubuh dengan mereka. Tokang sekarang sudah resmi berbagi kamar
denganku. Sekarang setiap kali aku berganti baju dan mandi aku mengajaknya, monyet
kecil ini seringkali meraba kemaluanku…hal itu bukan barang aneh lagi baginya,
walaupun kadang aku melarangnya tapi disaat saat suntuk kubiarkan saja dia
bereksperimen, diapun sudah mulai mahir memelorotkan celana dalamku…kadang
kadang aku tertawa dibuatnya. Joki lain lagi, anjing itu kadang cuek padaku, namun
disaat kegatalan akibat cairan bunga beraksi, hidungnya yang tajam membuatnya
membaui aroma vaginaku yang terangsang. Berbeda dengan Tokang yang masih kecil
(belum puber) Joki sudah cukup usia, sepertinya dia tahu bagaimana cara menggauli
betina termasuk aku. Itulah sebabnya aku lebih membatasinya, hanya jika aku
memandikannya saja dia bisa melihatku telanjang bulat, kadang juga jika aku merasa
“gatal” kubiarkan anjing ini menjilat-jilati anusku..rasanya geli banget. Namun biasanya
aku tidak tahan, dan membiarkannya menjilati kemaluanku juga. Kadang dia berusaha
melompatiku, sepertinya dia ingin menyetubuhiku, namun tentunya tidak kubiarkan.
Tiga hari sejak kubiarkan bunga itu memasukan kepala putiknya kedalam liang
kewanitaanku aku menginginkannya lagi, Tokang dan Joki yang sering iseng juga
menambah kuat keinginanku untuk melakukannya, tanpa mas Heru sebagai pejantan,
hanya bunga itu yang memenuhi syaratku. Akupun melakukannya sekali lagi.
Tak terasa hari sabtu telah tiba, akupun sampai dirumah dan berkumpul bersama
keluargaku…singkat cerita aku merasakan kembali kehidupan normal, malamnya
mendapatkan jatah dari mas Herupun tiba, setelah melakukannya aku merasa hal itu
9. biasa saja, mas Heru type pria konvensional, hanya kucek kucek kucek sebentar, trus
selesai, senggama menjadi suatu kewajiban belaka.
Hari senin, aku kembali ke rumah nenek, dan entah kenapa hari itu rasa gatal kembali
menyergapku, keinginan untuk mengurut urut sesuatu di sela kemaluanku yang gatal
terasa sangat .aku ingat siklus cairan bunga itu, dua hari setelah bersenggama maka aku
akan merasa tanpa gairah, namun dihari ketiga akan membuatku ketagihan. Pantas saja
aku dan mas Heru merasa biasa-biasa saja dalam dua hari ini, pikirku.
Siangnya seperti biasa keinginanku tidak tertahankan, aku mengajak Tokang untuk pergi
ke pemandian, segera setibanya disana, Tokang seperti biasa hendak kuikat terlebih
dahulu, namun kali ini dia lebih cekatan daridugaanku, semakin lama orang utan kecil ini
semakin cerdas dan gesit. Dia melompat dan masuk ke sebuah gua kecil, akupun berlari
mengejarnya, ketika aku masuk ke dalam ternyata aku telah menembus ke suatu tempat
lain yang belum pernah kulihat, disana ada banyak bunga dan jamur yang besar, ada
juga kelinci yang besar (sebesar anjing pudel), pohon pohon pinus..dan kupu-kupu,
seperti di negeri dongeng. Aku mengejar Tokang dia memanjat sebuah batu dan
diatasnya duduk seekor kurakura yang sudah tampak tua. Aku mendekat untuk
menangkap Tokang , namun tiba tiba dikejutkan oleh suara sang kura-kura jantan
“jangan menangkapnya, dia tidak bermaksud merepotkanmu, tempat ini adalah tempat
bermain bagi siapa saja…Tokang adalah teman kami, dan aku adalah kura kura tua
temannya.” Aku terkejut dan gelagapan, namun postur dan perawakan si kura-kura
(tingginya mungkin sekitar dadaku) membuat aku tidak takut-takut amat. “si…siapa
kamu?” tanyaku…”aku adalah penguasa kolam tempatmu mandi…” jawabnya
tegas…”uhh,…maaf, tapi aku tidak tahu jika kolam itu ada penunggunya, bisakah aku
meminta maaf ?” jawabku agak terpojok, “ karena kamu telah menggunakan kolam kami
dengan tanpa izin, maka kami meminta suatu kesepakatan” aku bertanya kesepakatan
apa yang diminta” aku menyukai payudara wanita, jika kamu mau membiarkan aku
menyusu, aku akan memberikanmu perhiasan sebagai imbalannya” akupun
menyetujuinya.
Hari itu aku membiarkan kura kura tua itu menikmati payudaraku, dia menghisap dan
meremas remasnya dengan penuh rasa kenikmatan…”aku sudah lama ga bermain
beginian…”katanya senang, walaupun begitu kura kura ajaib ini menepati janjinya
padaku, dia memberikan segenggam perhiasan. Karena senang dengan pemberian
kurakura itu, keesokannya aku pergi kesana lagi…kura kura tampak senang dengan
kehadiranku, dan singkat cerita dia puas dengan payudaraku yang montok dan
legit…sampai suatu saat aku mulai merasakan rasa gatal lagi di vaginaku…kucoba untuk
menahannya namun tidak bisa…akhirnya kucoba untuk menggaruknya secara sembunyi
sembunyi, namun rupanya kura kura ini curiga dan bertanya, akupun menjelaskan
dengan malu-malu bahwa vaginaku terasa gatal dan mulai berair. Kura kura mengatakan”
itu akibat kamu memasukan kepala putik bunga besar kedalam liang
kemaluanmu…sekarang coba kulihat, aku bisa mengobatinya” dengan ragu-ragu
10. kusibakkan kainku dan kupelorotkan celana dalamku, bulu kemaluan yang lebat
menghiasi auratku…”coba duduk dan mengangkang katanya “ aku dengan ragu-ragu
mengikuti perintahnya..dibukanya bibir vaginaku, namun kupasrahkan saja, mungkin
saja dia bisa menyembuhkannya…
Setelah memeriksanya sejenak kurakura itu berkata” hmmm, dahulu, majikanmu juga
melakukan hal yang sama…ketahuilah sebuah rahasia , Tokang bukanlah orang utan
biasa, tidak lihatkah engkau bahwa dia berbulu emas? Dia adalah yang terakhir dari
generasinya, akulah yang memberikan kepada majikanmu dulu…orang utan emas dapat
menarik segala kekayaan bagi yang memeliharanya…namun syaratnya dia harus
diberikan air susu wanita, sedangkan wanita yang menysuinya akan tersedot nasib
baiknya dan rezekinya” pungkas si kura kura “hah , jadi selama ini aku telah
dipermainkan oleh nenek itu ?” tanyaku…”ya, apakah kamu tidak berpikir, jika
pekerjaannya mudah dan bayarannya bagus kenapa pengasuh Tokang yang terdahulu
bisa mundur ?, itu karena mereka telah kehilangan rezekinya dan setelah itu majikannya
akan menendangnya….”jawab sang kura kura
“lalu bagaimana cara mengatasinya, aku mohon bantulah aku..”pintaku..”hmmm
sulit…tapi jika kau tidak mau hidup menderita sepanjang hidupmu, kamu harus
membawakan seekor anjing jantan kemari…hanya itu yang bisa membantumu “sahut
sang kura-kura.
Keesokan harinya aku membawa Joki ketempat itu, dan disana sang kurakura telah
mengunggu. “ ini adalah anjing jantan yang anda minta, mudah-mudahan cocock”
kataku…”yap, ini cocok, tapi sebelumnya aku jelaskan semuanya, yang bisa
membersihkanmu hanyalah spermaku, disamping itu dengan adanya sperma itu kamu
akan mendapatkan rezeki yang melimpah dan perhiasan yang banyak dariku…namun
karena aku sudah tua, dan tidak bisa bersetubuh lagi maka aku akan menggunakan
tubuh anjing ini sebagai perantaranya….bagaimana ?” pernyataan sang kurakura
membuatku linglung..namun jika hanya ini jalan satu-satunya maka akupun
menyanggupinya…aku mengangguk setuju…apa boleh buat…
Kura kura mengajakku masuk ke gua didekat sana untuk melakukan ritual tersebut. Aku
diminta melepaskan pakaianku dan tidur diatas sebuah batu besar dalam keadaan
telanjang bulat. Sementara itu Joki rupanya sudah tidak sabaran, kupikir tanpa
pergantian rohpun dia tetap berhasart padaku…sang kura kurapun duduk bersila, lalu
tubuhnya ambruk ketanah pertanda rohnya sudah masuk ketubuh Joki. Joki yang
sekarang tiba-tiba terdiam, lalu dia bisa bicara “ wah…sepertinya anjing ini cabul
sekali…dia tidak tahan melihat kemolekan tubuhmu dan dari dulu berhasrat menjalin
senggama denganmu…hal ini akan memudahkanku” ooohhh…tidak…pikirku…aku
pasrah saja, aku hanya ingin sembuh, dan walaupun syaratnya cukup sulit, namun aku
menjalaninya dengan pasrah.
11. Kepala joki yang kasar dan hitam mendekati kemaluanku…aku terlentang tanpa busana
diatas batu besar itu…perlahan lahan dia mengendus-endus…kurasakan semburan
nafasnya disela-sela selangkanganku….
“aku akan menjilati itilmu dahulu, supaya kemaluanmu lebih berair” sahut Joki, akupun
mengangguk, kukangkangkan kedua pahaku sehingga lidah Joki yang kasar bisa
menjilati itilku, lidahnya keras dan kasar, dengan cepat aku mengalami rangsangan,
rupanya sang kurakura tua sangat mahir merangsang wanita. “ah kau sudah mulai
terangsang rupanya, sepertinya ini saatnya” Joki melompat keatas, aku merasa sangat
tegang, namun tak ada yang bisa kulakukan,tubuh molekku dijilatinya semua,
payudaraku yang padat dan kencang juga, akhirnya alat kelamin kami berdua saling
bergesekan semakin lama itilku semakin geli karenanya..” cepat masukakan sebelum aku
keluar “ seru sang kura kura..aku segera menggenggam kontol si Joki dan
memasukannnya kedalam liang wanitaku perlahan tapi pasti kami berdua berusaha
memasukannya perlahan demi perlahan, dan sekarang semuanya amblas hingga buhul
anjing itu juga. Tak pernah kusangka aku akan bersetubuh dengan seekor anjing
kampung…Posisiku terkunci dibawah, terlentang dan mengangkang, sedangkan Joki
menindihku dari atas. Pantatku bergoyang goyang karena sodokannya, tak kusangka aku
bisa bersetubuh dengan anjing kampung ini. Kontolnya yang besar, sesak didalam liang
vaginaku.
Sang penunggu didalam tubuh Joki terus memacu kontolnya, sedangkan aku mulai
merasakan iramanya, ikut menggoyang goyangkan pinggulku. Lama kelamaan
sodokannya makin keras dan cepat….Akhirnya aku orgasme juga, bersamaan dengan
Joki yang menyemprotkan spermanya kedalam liangku…ughh..ugh…Joki menggeram
hebat…croottt..croottt banyak sekali sperma yang ditumpahkannya ke
liangku…sepertinya dia benar benar puas sekali…tubuh anjing Joki agak lama tidak
melakukan perkawinan, dan kali ini nafsunya dikeluarkan didalam kemaluanku, seorang
wanita molek yang sudah menikah…
Aku terlunglai kelelahan, Joki juga, aku kemudian terlelap dan ketika terbangun di
sekitarku terdapat banyak sekali kalung emas dan permata, aku segera
mengumpulkannya dan membawanya pulang, aku berusaha melupakan kejadian
persetubuhanku dengan Joki, dan lebih memikirkan cara membawa pulang semua
perhiasan itu….
Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terbaru , Cerita porno , Cerita Panas , Bokep