Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka rumah sakit dan analisis studi banding antara RS Fatmawati dan RS Telogorejo Semarang. Secara ringkas, dokumen tersebut mendefinisikan rumah sakit sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan darurat 24 jam oleh tenaga medis. Dokumen tersebut juga membandingkan penataan ruang dan sirkulasi antara kedua rumah s
1. BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Tinjauan Rumah Sakit
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit
a. Menurut Undang-Undang tentang rumah sakit bab 1 pasal
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
b. Menurut buku pedoman penyelenggaraan pelayanan rumah sakit
Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan,gawat darurat, tindakan medik, yang
dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehatan perorangan.
c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Rumah sakit adalah gedung tempat merawat orang sakit, gedung tempat
menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai
masalah kesehatan.
d. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan
lainya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, dan tindakan medik
yang dilakukan oleh tenaga ahli selama 24 jam.
2.1.2 Fungsi Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang tentang rumah sakit nomor 44 tahun 2009. Pasal
5 fungsi rumah sakit adalah
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melelui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga seusai kebutuhan medis.
5
2. No. Kelas Kamar Jumlah Prosentase
1. Kelas II 40 TT 43,5 %
2. Kelas I 24 TT 26 %
3. Kelas Utama 28 TT 30,5 %
Total 92 TT 100 %
Tabel II.4 Tempat Tidur Paviliun Bougenvile
Sumber : RS.Telogorejp Semarang
6
3. 2.2.3 Analisa Studi Banding
No. Teori RS. Fatmawati RS.Telogorejo Rekomendasi
Lokasi bangunan Letak paviliun anggrek Letak paviliun Apabila sebuah
khusus rawat inap terletak berdekatan bougenvile berada jauh bangunan terletak
harus terletak pada dengan poliklinik di bagian belakang jauh dan terpisah-
lokasi yang tenang, namun berada jauh RS.Telogorejo. walau pisah dari fungsi
aman, dan nyaman, dari IGD, dan berada di terletak jauh dibelakang pelayanan kesehatan
tetapi tetap memilki lokasi yang jauh dari namun fasilitas yang lain di sebuah
1. kemudahan jalan raya karena pelayanan yang dimiliki RS, dapat disiasati
aksesbilitas / berada di bagian membuat paviliun dengan melengkapi
pencapaian dari belakang. RS.Telogorejo tetap fasilitas pelayanan
sarana penunjang memiliki keuntungan kesehatan yang ada,
rawat inap. dari segi letaknya. tetapi disesuaikan
dengan kebutuhan.
Pengelompokan ruang Pengelompokan ruang Pengelompokan ruang Pengelompokan
berdasarkan kelompok di paviiun ini dengan di paviliun ini ruang berdasarkan
aktivitas yang sejenis memisahkan kelompok membaginya tiap lantai, fungsi dan aktivitas
hingga tiap kegiatan ruang dengan selasar. per lantainya sangatlah penting,
tidak bercampur dan Disebelah kanan-kiri mempunyai kelompok dengan selasar /
tidak membingunkan selasar mempunyai ruang masing-masing. lantai sebagai
pemakai bangunan. kelompok fungsi ruang pemisah cukup
2. Rawat Inap
yang berbeda. efektif. Kelompok
Rawat Jalan ruang jenis
Rawat Inap Spesialis Jantung pelayanan nantinya
Rawat Jalan Radiologi disesuaikan dengan
Gymnasium Citostika fasilitas pelayanan
Unit Stroke Farmasi kesehatan yang
dibutuhkan.
Jumlah kebutuhan Kelas I : 38 Kelas II :40 Kelas ruang yang
ruang harus Kelas VIP B : 4 Kelas I :24 akan terbentuk
disesuaikan dengan Kelas VIP A : 6 Kelas Utama :28 disesuaikan dengan
kebutuhan pasien Suite Room : 4 paviliun garuda yang
3.
yang akan ditampung. lama dan jumlah
ruang sesuai
proyeksi perhitungan
jumlah pengunjung.
Alur petugas dan Sirkulasi antara Sirkulasi antra Sirkulasi haruslah
pasien dipisah. pengunjung, dan pengunjung dan service terpisah, pemisahnya
service terpisah, terpisah, tetapi karena pun harus harus
terdapat entrance letak lift berdekatan jelas, antara pasien,
4.
untuk service. seakan menjadi satu service haruslah jelas
kesatuan. dan tidak
menimbulkan
persepsi yang beda.
Lokasi pos perawat Dengan bentuk denah Tiap lantainya terdapat Lokasi dan jumlah
5. sebaiknya tidak jauh yang terdapat taman, 1 pos perawat dan dan pos perawat
dari ruang rawat inap memisahkan bagian sudah dapat melayani disesuaikan dengan
yang dilayaninya, Timur dan Barat keseluruhan ruang di bentuk denah, dan
7
4. sehingga pengawasan membuat 1 pos lantai tersebut. penempatanya harus
terhadap pasien perawat kurang dapat menjangkau
menjadi lebih efektif menjangkau seluruh keseluruhan
dan efisien. bagian. sehingga lebih efektif.
Tabel II.5 Analisa Studi Banding
Sumber : Data Pribadi
8