Pemerintah benar-benar berusaha mendorong kesiapan penerapan Kurikulum 2013 dalam tahun ajaran 2014/2015 ini. Setelah siap mendisribusikan buku-buku pelajarannya, beberapa hari ini guru-guru di Kota Tasikmalaya, secara bergiliran mendapat pendidikan dan pelatihan (diklat) kurikulum baru itu sesuai jenjang pendidikan.
1. Dikonsentrasikan di SMKN Bantarkalong
73 Guru SMK di Tasik Selatan Ikuti Diklat Kurikulum Baru
Sebanyak 73 guru SMK di wilayah Tasikmalaya
Selatan, mengikuti pendidikan dan latihan
(Diklat) implementasi Kurikulum 2013. Kegiatan
Diklat yang digagas Kemendikbud RI itu
dikonsentrasikan di SMKN Bantarkalong, Desa
Hegarwangi, Tasikmalaya Selatan.
Salah seorang tim Instruktur yang ditugaskan
Kemendikbud RI, Temy Syamsu Taufiq, MEd,
menjelaskan, Diklat itu diselenggarakan agar para
guru menguasai isi Kurikulum 2013, dan siap
mengimplementasikannya pada tahun ajaran baru
2014/2015 secara serempak.
Ada perbedaan dalam implementasi Kurikulum
2013 dengan kurikulum sebelumnya. Di antaranya,
kata Temy, penilaian sekolah siswa tidak hanya
didasarkan kepada hasil nilai, atau angka-angka
semata. Tapi, juga akan melihat aspek lain siswa,
terdiri soft skill (kemampuan), intelegensi question
(IQ), dan moral (budi pekerti). Seluruh capaian nilai
itu akan dideskripsikan dalam hasil kemampuan
belajar siswa.
“Jika saja nilai (angka)nya tinggi namun aspek
budi pekertinya kurang baik, akan mengurangi.
Jadi, tak hanya yang sifatnya fisik melainkan juga
memperhatikan psikologi siswa,” ujar Temy saat
ditanya.
Sementara itu, Kepala SMKN Bantarkalong,
Drs. Taryo, MPd, menyambut, baik adanya Diklat
Kurikulum 2013 bagi kalangan guru. Seluruh
guru mendapat pembekalan sampai perangkat
lunaknya.
“Setidaknya dengan Diklat ini seluruh guru tidak
asing lagi dengan kurikulum pendidikan baru itu,
dan nanti mengimplementasikannya dengan baik
kepada siswa. Pun guru diharapkan lebih siap dan
tahu apa yang harus dilakukan terhadap siswanya,”
papar Taryo. T-03
Agar siap menerapkan kurikulum baru di tahun ajaran aru
2014/2015, para guru SMK pengajar mata pelajaran Matematika di
Tasik Selatan, mengikuti Diklat Kurikulum 2013 yang dipusatkan di
SMKN Bantarkalong.
Guru-guru SD Tasik Utara Ikuti Diklat Kurikulum 2013
Menjelang penerapan Kurikulum 2013,
kalangan guru mengikuti pendidikan
dan latihan (diklat) untuk penguasaan kurikulum
pendidikan baru. Kegiatan diklat, di antaranya
dilaksanakan di wilayah Tasikmalaya Utara,
yang diikuti guru-
guru sekolah
dasar (SD) Kec.
Kadipaten dan Kec.
Ciawi. Kegiatan
diklat kurikulum
dipusatkan di SDN
Pakemitan 3, Kec.
Ciawi.
Yoga Nugraha,
seorang ketua
kelas dalam diklat
di sela kegiatan
saat ditanya
menyebutkan, ia
bersama rekan-
rekannya mengikuti diklat selama empat hari.
Jumlah peserta diklat rombongannya 160 orang.
Adapun guru-guru yang mendapat panggilan
diklat, terdiri guru-guru kelas 2 dan guru kelas
lima.
Pelaksanaannya
sejak 23 – 26
Juni. Ia mengikuti
orientasi kurikulum
pendidikan
baru itu yang
diarahkan untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan.
Implementasi
Kurikulum 2013
akan dimulai
pada tahun ajaran
2014/2015 ini.
T-31
Guru-guru sekolah dasar di Tasikmalaya Utara mulai mengikuti diklat untuk
penguasaan Kurikulum 2013, menjelang penerapan kurikulum pada tahun ajaran
2014/2015.
2. Jelang Penerapan Kurikulum 2013
Bergiliran Guru di Kota Tasik Ikuti Diklat
Pemerintah benar-benar berusaha mendorong
kesiapan penerapan Kurikulum 2013
dalam tahun ajaran 2014/2015 ini. Setelah
siap mendisribusikan buku-buku pelajarannya,
beberapa hari ini guru-guru di Kota Tasikmalaya,
secara bergiliran mendapat pendidikan dan
pelatihan (diklat) kurikulum baru itu sesuai
jenjang pendidikan.
Pelaksanaan diklat, sesuai matapelajaran
dan jenjang sekolah. Halnya untuk guru-guru
matapelajaran kelas VII dan VIII SLTP, sebanyak
1.624 orang guru jenjang ini bergiliran dipanggil
diklat dalam delapan angkatan, ditempatkan di
SMPN 5 dan 10 Kota Tasikmalaya. Begitu pun
proyeksi sama untuk sekitar 790 jenjang SD, dan
tentunya jenjang SMA/SMK.
Menurut Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan
Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota
Tasikmalaya, Dr.H.Dadang Yudistira,MPd,
pemerintah Kota Tasikmalaya, dalam pelaksanaan
diklat kurikulum ini hanya memfasilitasi tempat
dan pemanggilan peserta. Adapun pelaksananya
untuk jenjang SD oleh LPMP Jabar, dan jenjang
SMP oleh P4PK Bahasa dan Sastra Kementerian
Dikbud.
“Sepatutnya kita bersyukur atas fasilitasi diklat
kurikulum ini. Ini investasi sumber daya manusia
(SDM) pendidikan yang luar biasa,”ujar Dadang
yang saat dihubungi lewat ponselnya, Rabu pekan
kemarin.
Tidak kecil alokasi anggaran diklat, setara
dengan perhitunagn rata-rata tiap peserta diklat
kurikulim ini Rp 800 ribu per orang. “Berat kalau
digelar pemerintah daerah”, tambah Dadang.
Para guru mengikuti diklat penguasaan
kurikulum baru itu masing-masing lima hari.
Bahkan ada yang mengikutinya memasuki bulan
Ramadan. T-01
Dalam Iringan Pawai Ta’aruf
Semarak, Desa Sukamanah Sambut Ramadan
Menyambut datangnya bulan suci
Ramadan, jajaran perangkat Desa
Sukamanah, Kec.Cigalontang, Kab.
Tasikmalaya, bekerja sama dengan
lembaga desanya seperti MUI desa, BPD,
LPM, dan melibatkan ketua RT/RW,
menggelar acara pawai ta’aruf, diikuti
ratusan warga.
Kegiatan tersebut pun tambah bergema
dalam iringan serempak marching band.
Penuh antusias warga menyambutnya, dan
kebanyakan turut serta dalam kegiatan
pawai ta’aruf dengan raut-raut sumringah,
mengikutinya di belakang iringan
marching band.
Kepala Desa Sukamanah, Drs Totong Ahmad di sela acara mengatakan, kegiatan itu digelar sebagai
bentuk rasa syukur, memfasilitasi kegembiraan masyarakat, menyambut datangnya bulan suci Ramadan,
sekaligus menjadi momentum untuk bersilaturahmi warga antar-kampung.
Ketua MUI Kec.Cigalontang, Kiayi Abdul Majid, usai memberikan tausiah di hapadan ratusan warga,
dalam obrolan singkat dengan //Tasiklpus// menuturkan, momen yang bisa diambil dari kegiatan pawai
ta’aruf itu yakni, ajang silaturahmi. Selain itu, dalam hal ini menggemakan syiar Islam, saling sampaikan
tausiah bil haq wasobri.
Abdul Majid pun berharap, pemerintah supaya bisa menertibkan kegiatan-kegiatan yang bersifat
mengganggu jalannya kegiatan ibadah shaum. Salah satunya dengan memberantas tempat- tempat maksiat.
Tak hanya itu, permintaannya, pemerintah lebih peka terhadap perjudian-perjudian. agus salim