Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Apakah tafsir mimpi itu merupakan bentuk kesyrikan
1. Apakah Tafsir Mimpi Merupakan Bentuk Kesyrikan?
Banyak orang beranggapan bahwa mimpi itu merupakan bunga tidur bagi umat
manusia, karena di sela-sela tidur itu biasanya di barengi oleh mimpi. Walaupun mimpi
merupakan halusinasi pikiran di bawah alam sadar, tetapi ada orang yang beranggapan juga
bahwa di setiap-tiap mimpi itu mengandung arti atau makna yang merupakan bentuk kejadian
di masa depan.
Primbon, merupakan salah satu buku yang menerangkan bahwa mimpi itu
memiliki arti dan di dalamnya terkandung firasat-firasat mimpi yang akan terjadi pada
kehidupan nyata. Contohnya, apabila ada seseorang bermimpi tentang dirinya sendiri yang
menikah dengan seseorang, maka menurut primbon, orang tersebut dalam beberapa hari akan
meninggal. Padahal, hidup dan mati seseorang itu hanya Allah SWT-lah yang tau (bersifat
ghaib). Ada sebagian kecil orang yang memegang buku ini sebagai pedoman. Contoh yang
biasa di tulis dalam primbon mengenai ramalan weton, tanggal lahir, firasat mimpi, mencari
jodoh, dujana dll. Menurut kakek saya, beliau menyatakan bahwa ”primbon itu merupakan
kebiasaan-kebiasaan dan pengalaman-pengalaman masyarakat jawa pada zaman dahulu dan
kemudian membukukannya dalam sebuah buku”. Dari pernyataan tersebut, primbon tidak
bisa dipercayai sepenuhnya dan tidak bisa dipergunakan sebagai pedoman.
Di dalam otak, kondisi mimpi itu di alami ketika dalam kondisi tetha. Orang yang
tidur dan ketika otak dalam kondisi tetha maka orang tersebut akan mengalami mimpi dan
sebaliknya, jika seseorang tidur dan otak dalam kondisi alfa maka orang tersebut tidak akan
mengalami mimpi. Mimpi itu terjadi dalam kondisi tetha atau bisa dikatakan juga terjadi di
alam bawah sadar manusia. ada sebagian orang yang dapat mengendalikan pikiran bawah
sadar manusia yang di tandai dengan mengendalikan mimpi. Yang di maksudkan
mengendalikan mimmpi adalah dimana seseorang dapat mengatur mimpinya tersebut apabila
dia tahu masih dalam kondisi mimpi. Jadi bisa dikatakan bahwa mimpi bisa dibuat-buat
manusia dan terkadang tidak bisa di kendalikan karena di lakukan di alam bawah sadar.
Di dalam islam, tafsir mimpi itu ada. Nabi yusuf as di beri wahyu oleh Allah
SWT dalam menafsirkan mimpi. Nabi Muhammad SAW ketika beliau bermimpi pernah
meminta tafsir dari sahabat-sahabat rosul dan meminta pertimbangan atas mimpi itu. Dari
hadist mimpi juga pernah disampaikan oleh rosul. Ada ustadz yang menyatakan bahwa
mimpi itu merupakan peringtan dari ruh oleh jasad, jadi ketika ruh mau berkomunikasi
dengan jasad itu melalui mimpi dengan menggunakan bahasa mimpi. Kesulitan manusia
dalam menafsirkan mimpi adalah tidak biasa memahami bahasa mimpi.
Dapat disimpulkan bahwa, percaya atas tafsir mimpi itu boleh, akan tetapi
mempercayai mimpi atas dasar syirik itu tidak diperbolehkan. Kita sebaiknya memahami
lebih jauh tentang hadist-hadist mimpi dan bagai mana menyikapinya dalam kehidupa sehari-
hari.