Dokumen tersebut merangkum program Kampung Glintung Go Green (3G) di bawah kepemimpinan Pak Bambang Irianto untuk menangani masalah awal seperti kriminalitas tinggi, banjir, dan kemiskinan. Program utama meliputi tidak memberikan cap RW tanpa penghijauan, kegiatan penghijauan malam, menanam di lahan sempit, dan menabung air hujan untuk mengurangi banjir dan meningkatkan perekonomian warga. Hasilnya,
2. Profil Inisiator
Pak Bambang Irianto adalah ketua
RW 23 di Kel. Purwantoro, Kec.
Blimbing, Malang dan sudah menjabat
sejak tahun 2012.
Bambang Irianto adalah lulusan
sarjana Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya tahun 1982.
Prinsip ‘ Bangunlah jiwanya,
bangunlah badannya’ dimana Pak
Bambang memulainya dengan
membangun mindset para warga.
3. Permasalahan Awal
• Angka Kriminalitas tinggi
• Banjir pada musim hujan
• Infrastruktur yang kurang memadai
• Tingkat kesehjateraan warga rendah
• Uang kas RW pada pergantian ketua RW Rp. 0 ,-
4. Program yang diterapkan
• Tidak memberikan cap RW jika di rumah warga tersebut
belum dilakukan gerakan penghijauan
• Suku Dalu - Kegiatan Penghijauan Pada Malam Hari
• Gerakan Asal Menanam pada Lahan Sempit
• Gerakan Menabung Air (GEMAR)
5. Cap RW dibayar dengan menanam
tanaman di rumah
• Salah satu strategi yang diterapkan oleh pak Bambang
adalah dengan tidak memberikan cap RW untuk proses
surat menyurat apapun jika warga yang bersangkutan
belum memiliki pohon di sekitar halaman rumah.
6. Suku Dalu - Kegiatan Penghijauan Pada
Malam Hari
Pada awal gerakan penghijauan dimulai, banyak warga
yang tidak mau dan tidak bisa berpartisipasi. Waktu dan
pekerjaan yang menjadi alasan bagi para warga untuk
tidak berpartisipasi. Tetapi, muncullah ide dari benak Pak
Bambang untuk melaksanakan kegiatan penghijauan pada
malam hari.
7. Gerakan Asal Menanam pada Lahan
Sempit
Mmenerapkan metode menanam hidproponik,
polybag, skygarden dan flying garden yang dapat
menggunakan kaleng, botol, pot dan barang-barang bekas
lainnya.
Terung, sayur mayur dan cabai adalah contoh
tumbuhan wajib yang harus ditanam di setiap rumah
minimal 2 tanaman. Di RW 23 terdapat 400 rumah, dimana
jika setiap rumah menanam 2 tanaman per jenis maka ada
800 tanaman/jenisnya.
8. Gerakan Menabung Air
‘Air adalah berkat dari Tuhan dan jangan sampai
diambil oleh kampung lain’. Hujan adalah masa untuk
mengumpulkan air sebelum terjadi kekeringan, untuk itu
RW 23 membuat banyak daerah resapan air saat hujan.
Salah satu pola yang diterapkan oleh Pak Bambang
adalah menghimbau setiap warga ketika hujan untuk
memperhatikan titik genangan air yang ada, supaya
dibangun lubang biopori pada titik tersebut.
9. Hasil
Dari sebuah kampung dengan kas sebesar Rp. 0 ,-
sekarang kampung Glintung menjadi salah satu kampung
terkaya di Indonesia, kampung Glintung menjadi kampung
yang mandiri dalam mensejahterakan masyarakatnya.
Hasil dari program penghijauan Kampung Glintung,
berupa:
1. Membina generasi muda.
2. Membina sosial ekonomi masyarakat melalui Koperasi
3G dan Penghijauan orientasi bisnis.
3. Gerakan bisnis hijau melalui gerakan penghijauan yang
berorientasi pada indah & nyaman serta bank sampah.
4. Gerakan menabung air melalui 1.000 biopori di RW 23,
sumur injeksi dan listrik Micro Hydro.
10. Hasil lainnya
Tidak mau kalah dengan perkembangan teknologi,
Kampung Glintung pun memiliki website pribadi yang
menyediakan informasi mengenai program, aktivitas dan
produk yang dijual.
Website tersebut dijadikan sarana edukasi bagi para
pengunjung website. Website tersebut menyediakan
informasi bagaimana cara untuk menanam hidroponik dari
proses dasar sampai dengan cara pemeliharaan.
11. Kunci Sukses
Menurut Pak Bambang Irianto sebagai Ketua RW 23 di
Kelurahan Purwantoro, Kec. Blimbingan kunci sukses dari
Kampung Glintung Go Green adalah :
1. Komitmen pimpinan dalam fungsi sebagai pemimpin
2. Gerakan pembangunan dari bawah yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan warga
3. Dana bukanlah hambatan utama dan tidak bergantung
pada bantuan pemerintah
4. Gerakan penghijauan melibatkan seluruh warga