Seminar ini akan menyajikan macam-macam Industri Kreatif yang ada di Indonesia, sehingga para mahasiswa lebih mengenal macam-macam industri kreatif dan peluangnya dalam dunia Industri. Disisi lain mahasiswa Teknik Industri dapat mengembangkan skill dalam membuat sebuah simulasi bisnis tentang Industri Kreatif. Hasil yang dicapai dari seminar ini ialah bertambahnya minat mahasiwa terhadap industri kreatif, dan mahasiswa dapat merancang sebuah model bisnis yang memiliki daya saing tinggi dalam Industri Kreatif.
2. CURRICULUM VITAE
Indonesia
Lahir : 1967 di Padang Pariaman Sumatra Barat
Indonesia.
Pendidikan : S1-ISI Yogyakarta
Alamat : Rogocolo RT 09 DK IX No 284, Tirtonirmolo,
Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Mobile phone : +62 81 8276 753
Email : pos_umar @ yahoo. co.uk
3. PAMERAN TUNGGAL
1999: Pameran Tunggal ”Seni Tiga Dimensional” di Benda Art Space
Yogyakarta.
2000: Pameran Tunggal “Solusi” di Rumah Kontrakan Yogyakarta.
PAMERAN BERSAMA
1990: Pameran Bersama Seni Patung di Gedung Purawisata Yogyakarta.
1991: Experimental Art “Destructive Image” di Yogyakarta.
: Pameran Seni Rupa Solidaritas Seni Sono Yogyakarta.
1992: Pameran Festival Mahasiswa se-Indonesia di Purna Budaya
Yogyakatra.
1992: Pameran Tunggal “Miniatur Patung” pada acara Bienalle
Yogyakarta.
1993: Pameran Kelompok Sakato di Purna Budaya Yogyakarta.
1996: Pameran Bersama di Taman Budaya Padang Sumatera Barat.
1997: Pameran Tugas Akhir di Sasana Ajiyasa ISI Yogyakarta.
: Pameran “Syawalan” di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
4. 1999: Pameran Patung di Gedung Societet Militer Yogyakarta.
: Pameran Patung “Indoor and Outdoor” di Museum Affandi dan
Dirix Art Gallery Yogyakarta.
2000: Pameran Sakato III di Benteng Vredeburg Yogyakarta.
: Pameran Bersama Alumni ISI di Natour Garuda Hotel
Yogyakarta.
2001: Pameran Seni Patung Indonesia 2000 di Taman Budaya Yogyakarta.
2001: Pameran Sanggar Sakato IV di Purna Budaya Yogyakarta.
: Pameran Seni Rupa Not Just Political di Museum H. Widayat
Mungkid Magelang.
: Pameran Patung Asosiasi Pematung Indonesia di Galeri
Nasional Jakarta.
2002: Pameran Object Object di Fabriek Gallery Bandung
: Pameran dan Kolaborasi bersama Fauzi As’ad, ISI dan Seniman
Liechtenstein dalam Yogyakarta Journey.
: Pameran Bersama Pembukaan Lab Seni Nasional di Kudus.
: Pameran Lampu Dalam Sentuhan Seniman di Benda Art Space
Yogyakarta.
5. : Pameran “Tujuh Jam” dalam 17-an di Ontoseno Wirobrajan
Yogyakarta.
: Pameran Seni Rupa Alumni SSRI-SMSR-SMK4 Padang di
Padang.
: Pameran Bersama ”Rekreasi” 115 Seniman Mengenang 100 hari
Bpk H.Widayat di Museum H. Widayat Mungkid Magelang.
2002: Pameran Berlima ”Transit” di Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta.
2003: Pameran Seni Rupa 32 Tahun “Kebersamaan” Sanggar Dewata
Indonesia di Gedung Societet Yogyakarta
: Dolanan (Boneka) di Studio Ugo Untoro Yogyakarta.
: Pameran Borobudur Internasional Festival di Museum H.Widayat
JATENG.
: FKY Baz Art Yogyakarta XV
: Pameran 25 x 25 x 50 Sculpture di Benda Art Space Yogyakarta.
: Pameran Bermain Jerami (Warsawa) Sonosewu Yogyakarta.
: Pameran CP BIENALLE, Galeri Nasional Jakarta.
: Unidentified Fucking object, Homage to Doraemon, Kedai Kebun
6. Forum, Yogyakarta.
: Sculpture 25x25x50 Gallery Lontar, Komunitas Utara Kayu 56,
Jakarta.
2003: MC Crow media contemporary sculpture, Langgeng Gallery
Yogyakarta.
: In Search of Peace Indonesian Contemporary sculptors WTC
Jakarta.
2004: Pameran Seni Rupa (Perupa Minang Se-Indonesia) di Galeri
Nasional Jakarta.
: Pameran Seni Rupa Transformasi di UGM Yogyakarta.
: Kolaborasi bersama seniman Malaysia (Mata Hati & Gelaran) di
studio Djoko Pekik, Yogyakarta.
: Pameran kriya kontemporer “OBJECT HOOD” Taman Budaya
Yogyakarta
: Pameran Patung” Patung Masa Kini” Jogja-Solo, di Balai
Soedjatmoko Solo
: Kompetisi dan Pameran Patung di Citra Raya Jakarta
2005: Pameran” Art for Aceh” Taman Budaya Yogyakarta
7. 2005: Pameran “ Makan Seni Rupa” di Rumah Michelle Chin,
Yogyakarta
: Pameran Patung “API” di Taman Budaya Solo (TBS), Surakarta
: Pameran “Asian Potential” di Aichi Prefectural Museum of Art Japan
2006: Pameran “Patung Jogja” Taman Budaya Yogyakarta
: Pameran “Small Works” (API) Taman Budaya Yogyakarta
: Pameran “Multi Tradisi” (Multi-Faced) Sanggar Luhur Bandung
: Pameran “Small Works” (API) Edwin Galeri Jakarta
: Pameran “Subversif Ornament” Antena Projects Yogyakarta
: Pameran Bersama “Vice Versa” Genta Sriwijaya di Arts Centre Yogyakarta
: Pameran Bersama “Lindu” Organized Bentara Yogyakarta
: Institute Tecnologi Bandung (ITB) Art Fair 2006, Bandung, Jawa Barat
: Pameran Bersama Jakarta Kolektor, September 2006, Jakarta
2007: Pameran “Domestic Art Object and Still Life”, Jogja Gallery, Yogyakarta
: Pameran Art Residence, UIJAE Studio, UIJAE Museum, Gwangju, Korea
: 100 Year The Centennial of AFFANDI “ Boeng Ajo Boeng”, Yogyakarta
: Koleksi “Tanda Mata VI”, Bentara Budaya Yogyakarta
: Pameran “BUZER” di Tamana Budaya Yogyakarta
8. 2008: Pameran Bersama Katalis “ Katalis It’s Fund” di Galeri Biasa Yogyakarta
: Pameran “ Manifesto” di Galeri Nasional Jakarta
: Pameran “ Kere Munggah Bale” Bentara Budaya Yogyakarta
: Pameran “ Yasin” Jogja Gallery, Yogyakarta
: Pameran “ 3D” Katalis Arts Forum, Jogja Nasional Museum
: Pameran JOGJA DEATHMATCH, Roommate Yogyakarta
: Pameran “The Show”, Katalis Arts Forum JNM Yogyakarta
: Pameran “The Highight”, JNM Yogyakarta
: Pameran ”The Show”, Katalis Arts Forum, JNM Yogyakarta
2009: Pameran Kelompok Kecil ”Antara Nama dan Nama”, Museum Store, JNM Yogyakarta
PENGHARGAAN
2000: Karya Terbaik dalam Kemah Budaya 2000 di Pantai Parangtritis
Yogyakarta.
2006: Art Residence and Exhibition In UIJAE Museum-Gwangju, Korea Selatan
9. Inggris
Born : Padang Pariaman, West Sumatra.
Education SI : Department of Sculpture-ISI (Indonesian Art
Institute) Yogyakarta.
Address : Rogocolo RT 09 DK IX No 284. Tirtonirmolo,
Kasihan, Bantul. Yogyakarta.
Mobile phone: 0818276753.
Email : pos_umar @ ya hoo. Co. uk.
10. SOLO EXHIBITION
1999: Solo exhibition “Seni Tiga Dimensi (Three Dimension Art)” at
Benda Art Space Yogyakarta.
2000: Open House “Solusi (Solution)” at My House Leased Out,
Yogyakarta.
GROUP EXHIBITION
1990: Sculpture Art Group Exhibition at Purawisata Building
Yogyakarta.
1991: Experimental Art “ Destructive Image “ at Yogyakarta.
: Art Exhibition Of Solidarity Seni Sono Yogyakarta.
1992: Festival Exhibition Of Indonesian Art Student at Purna
Budaya Yogyakarta.
1992: Private Initiative “ sculpture Miniature “ in Biennale Yogyakarta.
1993: Group Exhibition “Sakato” at Purna Budaya Yogyakarta.
1996: Group Exhibition at Taman Budaya Padang , West Sumatra.
1997: Final Exhibition at Sasana Aji Yasa ISI Yogyakarta.
11. : Exhibition “Swalayan” at Museum of Vredeburg Fort, Yogyakarta.
1999: Sculpture Exhibition at Yogyakarta Culture Centre, Yogyakarta.
: Sculpture “Indoor and Outdoor” at Affandi Museum and Dirix Art
Gallery, Yogyakarta.
2000: Exhibition “Sakato III” at Museum of Vredeburg Fort Yogyakarta.
: Exhibition of the Alumni ISI at Natour Garuda Hotel Yogyakarta.
2001: Exhibition of 2000 Indonesian Art Sculpture at Taman Budaya
Yogyakarta.
: Exhibition “Sakato IV” at Purna Budaya Yogyakarta
: Exhibition Not Just Political” at Museum of H. Widayat Mungkid Magelang.
Exhibition of Indonesia Sculpture Association at National Gallery
in Jakarta.
2002: Exhibition Object Object at Fabriek Gallery Bandung
: Exhibition and Collaboration with Fauzi As’at ISI and
Liechtenstein artists on Yogyakarta.
: Group Exhibition at The Opening of National Art Lab, Kudus
: Light in the Artists Touch Exhibition, Benda Art Space,
Yogyakarta.
12. : Exhibition “ Seven Hour On The Indonesian Independence Day”
Ontoseno, Wirobrajan Yogyakarta.
: Art Exhibition of the Alumni SSRI-SMSR 4 Padang, Padang.
: Group Exhibition on “Rekreasi ( recreation)” of 115 Magelang
Artists in Commemoration of H. Widayat, held at H. Widayat
Museum in Magelang.
: Exhibition oF 5 Artists “Transit” Museum of Vredeburg Fort
Yogyakarta.
: In Memorial Gampingan I Exhibition held At Geleran Budaya and Benda Art Space, Yogyakarta.
2003: Art Exhibition: 32 Years of “Togetherness” with Sanggar Dewata
Indonesia, Sociteit Building.
: Exhibition of Children Toys (Dolls) , Ugo Untoro Studio,
Yogyakarta.
: Exhibition “Borobudur International Festival” at Museum of H.
Widayat, Jateng.
: FKY Baz Art Yogyakarta XV.
: Exhibition “25X25X50 Sculpture” at Benda Art Space
Yogyakarta.
13. : Exhibition “ Play Straw (Warsawa)” Sonosewu Yogyakarta.
: Exhibition of CP Biennale at National Gallery, Jakarta.
: Unidentified Fucking Object, Homage to Doraemon, Kedai Kebun
Forum, Yogyakarta.
: MC Crow Media Contrmpory Sculpture, Langgeng Gallery,
Yogyakarta.
: In Search of Peace Indonesian Contemporary Sculpturors WTC
Jakarta.
2004: Exhibition of Indonesia Minang Sculpture at National Gallery,
Jakarta.
: Exhibition of Transformation Sculpture at UGM Yogyakarta.
: Collaboration with Malaysia’s Artist “Mata hati (The mind’s eye)
& Gelaran” at Joko Pekik’s studio, Yogyakarta.
: Exhibition of contemporary craft “ OBJECT HOOD” at Taman
Budaya Yogyakarta
: Exhibition of sculpture “ Patung masa kini” Jogja-Solo, at Balai
Soejatmoko, Solo
: Competition and Exhibition sculpture at Citra Raya, Jakarta
14. 2005: Exhibition “ Art for Aceh” at Taman Budaya Jogyakarta
: Group Exhibition “ Makan Seni Rupa “ Michel chin house, At
Yogyakarta
: Exhibition of sculpture “ API” at TBS Solo
: Exhibition “Asian Potential” at Aichi Prefectural Museum of Art
Japan
2006: Exhibition "Sculpture Jogja" Taman Budaya Yogyakarta
: Exhibition "Small Works" (API), Taman Budaya Yogyakarta
: The exhibition "Multiple Traditions" (Multi-Faced) Sanggar Luhur Bandung
: Exhibition "Small Works" (API), Edwin Gallery Jakarta
: The exhibition "Ornament Subversive" Antenna Projects Yogyakarta
: Group Exhibition "Vice Versa" Genta Sriwijaya in Yogyakarta Arts Centre
: Group Exhibition "Lindu" Organized Bentara Yogyakarta
: Tecnologi Institute of Bandung (ITB) Art Fair 2006, Bandung, West Java
: Collector's Exhibition in Jakarta, September 2006, Jakarta
2007: Exhibition "Domestic Art Object and Still Life", Jogja Gallery, Yogyakarta
: Residence Art Exhibition, UIJAE Studio, UIJAE Museum, Gwangju, Korea
15. : 100 Year of The Centennial of AFFANDI "Ajo Boeng Boeng", Yogyakarta
: Collection "Signs Eye VI", Bentara Budaya Yogyakarta
: Exhibition "BUZER" in Tamana Cultural Centers
2008: Joint Exhibition Catalysts "It's Catalyst Fund" in the Gallery Normal Yogyakarta
: Exhibition "manifesto" at the National Gallery Jakarta
: Exhibition "puppy Munggah Bale" Bentara Budaya Yogyakarta
: Exhibition "Yasin" Jogja Gallery, Yogyakarta
: Exhibition "3D" Catalyst Arts Forum, Jogja National Museum
: Deathmatch JOGJA Exhibition, Yogyakarta Roommate
: Exhibition of "The Show", Catalyst Arts Forum JNM Yogyakarta
: Exhibition "The Highight", JNM Yogyakarta
: Exhibition of "The Show", Catalyst Arts Forum, Yogyakarta JNM
2009: Small-Group Exhibition "Between Names and Name", Museum Store, JNM Yogyakarta
16. AWARD
2000 : The Best Of Works in Kemah Budaya 2000 (2000 Culture Camp)
at Parangtritis Beach Yogyakarta.
2006: Art Exhibition In UIJAE Residence and Museum, Gwangju, South Korea.
20. Tentang Ali Umar
Ali Umar adalah seorang perupa tetapi, seringkali dikenali publik seni rupa sebagai pematung. Mengenai kelahirannya "Umar' begitu
sering dipanggil akrab dilingkungan temannnya, diceritakan agak khusus, bahwa orang tuanya memberitahukan padanya bahwa Dia lahir
pads tahun 1964, namun Umar sendiri meragukannya, dan yang menjadi patokanya adalah pada ijasah yaitu lahir pada 3 January 1967 di
Padang, Sumatera Barat, desa Lubukipuh, Kelurahan Kuraitaji, kecamatan Nansabaras. Umar merupakan anak ke 7 dari 7 bersaudara.
Pendidikannya di SD tahun 1974 SMP pada tahun 1980, dan SMSR(Sekolah Menengah Seni Rupa) tahun 1980. Dunia seni mulai
dikenalinya secara akademik ketika Umar memasuki SMSR, walau sebenarnya Umar sudah melukis semenjak SD hingga SMP. Umar
mulai semakin yakin akan pilihannya untuk meneruskan studi di seni rupa, hal ini di dorong oleh kesannya pada saat Umar kenal seorang
guru SMSR yang kebetulan PKL(Praktek Kerja Lapangan) di SMPnya. Hingga jadilah Dia memasuki SMSR dengan pilihan seni patung.
Alasannya pemilihan jurusan seni patungnya semata karena Umar terkesan ketika melihat kakak kelasnya yang begitu asik membuat
karya-karya patung.
Ada catatan disini mengenai latar belakang Umar 'kecil dan remaja' bahwa lingkungan di sekitar Umar bertempat tinggal sama sekali
tidak ada semacam sanggar kesenian demikian juga ceremonial' adat-istiadat budaya juga tidak begitu ketat pada lingkungannya. Yang
ada adalah aktivitas keagamaan yang berlangsung dengan sewajarnya.
Umar lantas memasuki FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Disain) ISI pada tahun 1987, dengan mengambil jurusan seni patung. Awal-awal
semester dijalani sebagaimana biasa mahasiswa FSRD ISI pada umumnya. Begitu pula seni patungnya didalami dengan mengikuti
konvensi kurikulum yang ada. Umar pernah melakukan terobosan gaya patung, karena saat seni patung waktu itu banyak yang bergaya
figuratif cukup dominan, dari sini bisa dilihat sebenarnya bagaimana sikap ini merupakan karakter yang mendasari kesenirupaan Umar
dalam membuat karya seni patung yang lain daripada yang lain. Umar sendiri pernah membaca dari sebuah katalog sebuah pameran,
ditulis dikatalog itu bahwa untuk membuat karya abstrak perlu waktu lama untuk menemukan 'bentuk karya yang ideal'. Ini juga
kemudian dibuktikan oleh umar dalam tempo beberapa malam Umar membuat sketsa patung abstrak dan beberapanya di manifestasikan
menjadi karya. Pameran secara tunggal, bersama-sama bahkan seni eksperimental aktif diikuti oleh Umar. Pada saat Bienal Yogyakarta
diselenggarakan Umar memamerkan karya patungnya secara tunggal pada event Binal seni rupa vogyakarta yang merupakan oposis
event dari Bienal seni rupa Dada waktu itu. Alasan pameran tunggalnya pada saat event binal, seperti yang dikatakannya "saat itu
pameran tunggal sni patung hanya pertama kali dilakukan oleh pematung I Nyoman Nuarta, Saya pikir mengapa tidak untuk juga
memamerkan karya patung saya di peristiwa itu". Jadilah Umar memamerkan karya patungnya di lobi dalam stasiun Tugu Yogyakarta.
21. Kegiatan pameran yang lain dilakukan juga dengan kelompok Sakato(Kelompok perupa yang berasal dari Padang) hingga pameran
terakhirnya (1999) di pameran Alumni ASRI (ISI), Hotel Garuda Yogyakarta. 1997 merupakan tahap akhir studinya di FSRD ISI setelah
10 tahun belajar di pendidikan tersebut, ada yang perlu dicatat disini yaitu komentar Umar tentang Karya tugas akhirnya yang bagi Umar
dikerjakan hanya untuk 'formalitas' artinya sekedar upaya untuk lulus saja.
Dari sini penjelajahan dan eksperimentasi karya berjalan seiring dengan aktifnya Umar dalam kegiatan-kegiatan ekstern seni rupa dan
seni rupa sendiri balk sebagai panitia maupun peserta. Sosialisai Umar pada awal hingga pertengahan semester kuliah banyak dihabiskan
di Malioboro, salah satu pusat aktivitas, bisnis, jasa, seni, budaya dan pariwisata di Yogyakarta. Demikian juga hasrat dari Umar yang
sering menyempatkan dirinya untuk ikut hadir dalam diskusi-diskusi formal dan informal seni rupa. Karya-karyanya antara lain beberapa
dikoleksi oleh kolektor dan pencinta seni dari berbagai kota, semisal Jakarta, Yogyakarta.
Seni bagi Umar adalah seni yang 'bermanfaat' untuk orang lain, Umar menolak anggapan seni untuk seni saja, karya-karyanya bagi dia
sendiri merupakan suatu pesan penyadaran bagi orang-orang. Sunaryo seorang pematung senior dipujinya sebagai pematung yang
berdedikasi dan berkomitmen tinggi, dimana karya patung nya selalu menghasilkan 'kejutan' dalam olahan visualnya. Begitu pula juga
kesalutanya pada semangat seorang pematung G. Sidharta. Ini yang kemudian bagi Umar disimpulkan bahwa 'berkarya itu adalah juga
berpikir'. Pokok-pokok dasar berkesenian bagi Umar adalah melandaskan pada adat luhur yang bersandarkan pada kitab Suci Al-Quran,
seperti yang dikatakan bahwa " Hukum adat bersandar sara, sara bersandar pada kitab pula", sebuah peribahasa dari Padang. Karya-karya
Umar memperlihatkan sikap pribadi Umar yang sangat peka pada realitas aktual di luar dirinya. Ini diperlihatkan pada beberapa karyanya
yang dilekatkan dan dibuat secara elementer dan simbolis pada karya-karyanya. bagi Umar melihat realitas diluar dirinya adalah dengan
suatu penyikapan yang bisa menghasilkan makna banyak dalam karyanya. "Belum takile latakalam", belum menghadap sudah gelap,
peribahasa ini mendasari pemikiranya dalam melihat realitas bahwa dengan melihat sebabnya maka akibatnya dapat juga diketahui. Bagi
Umar alam membentuk kepribadian, alam juga yang dipahami oleh Umar sebagaimana di ungkapkannya, "Alam takambang jadi guru",
artinya alam adalah guru yang baik. Suatu sikap idealisme alam berkarya bagi Umar adalah Agama adalah hal yang harus dijalankannya,
Adat istiadat yang membentuk kepribadiannya dan hal lain secara teknis adalah kedisiplin, Karya-karya Umar secara konsep dapat
ditemukan benang merahnya sebagai karya yang representasional. Karya Umar mempunyai estetika yang personal, tetapi juga ada sikap
komunal nya yaitu perhatiannya pada hal-hal diluar dirinya, khususnya peristiwa yang aktual terjadi, diperlihatknya dengan sitnbol-sibol
yang dinggapnya mewakili pesan-pesan dalam karyanya.
Disusun oleh : Pengurus Benda Art Space
22. IMAGE ARTWORKS
Foto karya tahun 1991-1997
Exhibition view ‘TA’ in Gedung Sasana Aji Yasa
‘Tukang Becak’, 1996 ‘Sembahyang’, 1992 ‘Bakul-Bakul Jamu’, 1996 ‘Wanita Sembahyang’, 1996
199. AUDIO VISUAL PUBLICATIONs
RCTI (Buletin Malam) ‘Pameran Tunggal di Rumah “Solusi”’, 2000
ANTV ‘Perupa Minangkabau’, 2004
UNISI FM (Dialog Seni Kita) ‘Fine Art dan Applied Art Versi Ali Umar’