3. Upload API-SDGs
• Selama seminggu dibuka upload android SDGs, tujuannya:
• Data-data di HP segera diupload, sehingga tersimpan di server SID
• Data langsung dialihkan ke “server antara” untuk cleaning
• Data lalu ditransfer ke database web dashboard-sdgs.kemendesa.go.id à untuk
analisis dan rekomendasi
• Caranya
• Dari android SDGs Desa, klik UPLOAD untuk data-data yang belum terupload,
pastikan tersambung ke jaringan internet
• Jika tidak bisa, ulang beberapa waktu, atau coba lagi keesokan harinya, karena setiap
hari database API-SDGs langsung dikosongkan kembali
• Minggu berikutnya:
• update android SDGs Desa di GooglePlay, yang belum terupload datanya bisa
terhapus oleh versi berikutnya (seperti biasa dahulu terjadi)
• Akan menyesuaikan kebutuhan upload android SDGs Desa dahulu
4. INOVASI KEBIJAKAN PENDAMPINGAN DESA
INOVASI
1. Satker-satker provinsi menjadi satker pusat
Kemendesa PDTT
2. Etika pendampingan: informasi, pekerjaan,
kerja sama
3. Pendampingan berbasis wilayah
4. Yang utama mencatat kejadian lapangan
5. Peningkatan kapasitas dan honor
6. Komunikasi berbasis telematika
KONSEKUENSI
1.a. Adagium: anak kandung Menteri Desa PDTT
b. Evaluasi internal Kemendesa PDTT
c. Pengelolaan internal: JK, EK, Evkin, SP
2. Pelanggaran etika basis SP
3.a. Tugas pendampingan berbasis wilayah
b. Mentoring dan mentee
c. Orientasi pengelolaan wilayah, bukan spesialisasi
tugas
d. Wilayah diutamakan desa, kec, kab/kota
4. Data lapangan sebagai basis pengambilan kebijakan
5.a. Pelatihan, peningkatan kapasitas mandiri, mentoring
b. SBML untuk PLD dan PD
c. Penjenjangan/karier pendampingan
6.a. DRP, MonevDD, SipemberdayaanDesa
b. Komunikasi langsung dengan Menteri
5. ANAK KANDUNG MENTERI DESA PDTT
• Ibarat dari Windows sistem-terbuka ke Mac sistem-tertutup
• Sumber honor: anggaran Kemendesa PDTT, sehingga dikelola kembali oleh
Satker di Kemendesa PDTT
• Dikontrak Kemendesa PDTT
• Kemendesa PDTT turut meningkatkan kapasitas pendamping
• Kemendesa PDTT memonitor
• Kemendesa PDTT mengevaluasi
• Ditingkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan etika à tujuannya: agar
diukur dengan apapun tetap berkualitas à sesuai Permendesa PDTT
19/2020 agar meningkatkan kapasitas mandiri, mentoring, menggunkan
kelompok pembelajar atau sumber pengetahuan seluas-luasnya
• Ditingkatkan material: honor, jenjang pendampingan, promosi/rekrutmen
hanya PLD
6. SEJARAH INOVASI EVALUASI KINERJA
Dievaluasi oleh pemdes
dan pemda
Evaluasi kualitatif/skor
kualitatif
Evaluasi akhir tahun
Evaluasi tahunan
Evaluasi internal
Kementerian Desa PDTT
Evaluasi kuantitatif
70%, kualitatif 30%
Evaluasi tahunan pada 15 Okt
Evaluasi bulanan: lebih cepat
memperbaiki diri, ada waktu
klarifikasi, ada aktu perbaikan diri
Evaluasi tidak elektronik Evaluasi elektronik: ada jejak
digital di server
7. INOVASINYA ADALAH
1. Menunjukkan kerja pendampingan secara kuantitatif: jam kerja, hari
kerja, dalam DRP
2. Mengedepankan kemajuan kerja (achievement) daripada basis subyektif
(ascribed):
1. proporsi kerja 70%, dan tidak akan hilang oleh proporsi subyektif
2. Dinilai internal Kemendesa PDTT, tidak ada pihak luar
3. Terbaca dari bulan ke bulan sebelum sampai pada tahunan
3. Dikeluarkan pada 15 Oktober, cara cerdik mengolah honorer tahunan
namun secara faktual ialah multiyear: yang A dan B langsung aman
kontrak tahun berikutnya, yang klarifikasi bisa aman kontrak tahun
berikutnya
4. Nyaman bekerja sampai akhir tahun
5. Hasil evaluasi kinerja sebagai basis promosi/demosi,
12. POLA TELEMATIKA DAN ADUAN
HASIL
DRP
ADUAN
DARI
LAPANGAN
• Aduan komponen penting dalam pendampingan desa
• Dibutuhkan kanal pengaduan yang bersih, aman/rahasia, cepat, langsung penanganan
• Kanal: berjenjang di BPSDM, Call Center 1500040, Sapa Desa, komunikasi Menteri Desa PDTT
13. ADUAN SAMPAI 15 November 2021
• Yang Grade C, D
• Cek laporan bulanan:
• Jika Grade A atau B, tapi di SK C atau D, karena mentor menilai setelah 15
Oktober 2021
• Jika JK 100, EK 0, karena belum dinilai mentor
• Perubahan wilayah mentor dalam evaluasi kinerja:
• Dari koordinator menjadi masing-masing mentor