SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.235,2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Penyelenggaraan.
Sistem Pengendalian. Intern Pemerintah. Petunjuk
Pelaksanaan.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21 TAHUN 2012
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (1)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di lingkungan Kementerian Dalam Negeri,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi Kolusi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286;
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.235 2
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4916);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890);
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.235
3
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun
2010 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 311);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 317) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 168);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Sistem Pengendalian Intern, yang selanjutnya disingkat SPI, adalah
proCses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat
SPIP, adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara
menyeluruh terhadap proses perancangan dan pelaksanaan kebijakan
serta perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri.
3. Komponen adalah unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian
sebagai penyelenggara SPIP.
4. Unit Kerja Mandiri adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.235 4
Kementerian sebagai penyelenggara SPIP, terdiri dari adalah Institut
Pemerintahanan Dalam Negeri (IPDN), Balai Pemberdayaan
Masyarakat Desa, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Regional.
5. Tingkat Kementerian adalah tingkatan pembuatan keputusan dalam
proses integrasi pengendalian dengan proses manajemen
pemerintahan lingkup kementerian.
6. Tingkat Komponen adalah tingkatan pembuatan keputusan dalam
proses integrasi pengendalian dengan proses manajemen
pemerintahan lingkup komponen.
7. Tingkat Unit Kerja Mandiri adalah tingkatan pembuatan keputusan
dalam proses integrasi pengendalian dengan proses manajemen
pemerintahan lingkup unit kerja mandiri.
8. Tingkat Kegiatan adalah tingkatan pembuatan keputusan dalam
proses integrasi pengendalian dengan proses manajemen
pemerintahan lingkup kegiatan.
9. Instansi Pemerintah adalah Unit kerja eselon I, eselon II , eselon III
dan eselon IV yang melaksanakan penerapan SPIP di lingkungan
Kementerian.
10. Satuan Tugas kegiatan yang selanjutnya disebut satgas adalah pejabat
eselon II/III yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan SPIP
dilingkup komponen.
BAB II
PENGORGANISASIAN PENYELENGGARAAN SPIP
Pasal 2
(1) SPIP wajib diselenggarakan oleh Menteri, Pimpinan Komponen dan
Unit Kerja Mandiri serta seluruh pegawai di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri.
(2) Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian Dalam Negeri
dilaksanakan dalam 3 (tiga) tingkatan pengendalian, yaitu:
a. tingkat Kementerian Dalam Negeri;
b. tingkat Komponen dan Unit Kerja Mandiri; dan
c. tingkat Kegiatan.
Pasal 3
(1) Penyelenggaraan SPIP pada Tingkat Kementerian Dalam Negeri,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, ayat (2) huruf a, dilaksanakan
oleh Kelompok Kerja SPIP Kementerian Dalam Negeri.
(2) Kelompok Kerja SPIP Kementerian Dalam Negeri sebagaimana
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.235
5
dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas dalam periode dua tahun
anggaran.
(3) Susunan Kelompok Kerja SPIP Kementerian Dalam Negeri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan
Menteri.
Pasal 4
(1) Penyelenggaraan SPIP pada Tingkat Komponen dan Unit Kerja
Mandiri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b,
dilaksanakan oleh Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri.
(2) Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari para pejabat Komponen dan Unit Kerja
Mandiri yang terkait dengan Program sejak dari penanggung jawab
Program sampai dengan pelaksana Program.
(3) Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) melaksanakan tugas dalam periode dua tahun anggaran.
(4) Susunan Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri yang ditandatangani Pimpinan Komponen.
Pasal 5
(1) Penyelenggaraan SPIP pada Tingkat Kegiatan, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c, dilaksanakan oleh Satgas Kegiatan.
(2) Satgas Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari para
pejabat Eselon II/III yang terkait dengan Kegiatan sejak dari
penanggung jawab Kegiatan sampai dengan pelaksana Kegiatan.
(3) Satgas Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melaksanakan
tugas dalam periode dua tahun anggaran.
(4) Susunan Satgas Kegiatan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang
ditandatangani Pimpinan Komponen.
BAB III
TUGAS MASING-MASING TINGKATAN PENGENDALIAN
Pasal 6
Tugas Kelompok Kerja (Pokja) SPIP Kementerian Dalam Negeri,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, meliputi:
a. menyusun dokumen Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri;
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.235 6
b. menyusun dokumen Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Penguatan SPIP di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri;
c. sosialisasi penyelenggaraan SPIP;
d. melakukan uji coba/piloting penerapan sesuai dokumen pengaturan
penyelenggaraan SPIP;
e. melakukan instalasi ke seluruh tingkatan pengendalian melalui
pendidikan dan latihan dan pembimbingan teknis;
f. melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kesiapan penyelenggaraan
SPIP secara menyeluruh pada Tahun 2012; dan
g. melakukan fasilitasi dan supervisi pelaksanaan tugas dari masing-
masing Satgas.
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
Kelompok Kerja (Pokja) SPIP Kementerian Dalam Negeri dibantu oleh
Sekretariat Kelompok Kerja (Pokja).
Pasal 8
Tugas Sekretariat Kelompok Kerja (Pokja) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 meliputi:
a. melakukan tugas kesekretariatan kelompok kerja penyelenggaraan
SPIP;
b. menyiapkan tempat, peralatan, perlengkapan, sarana dan prasarana
untuk pertemuan dan rapat; dan
c. menyiapkan dan menyampaikan undangan pertemuan dan rapat.
Pasal 9
Tugas Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4, meliputi:
a. menyelenggarakan pembangunan SPIP pada Tingkat Komponen dan
Unit Kerja Mandiri;
b. menyelenggarakan pelaksanaan SPIP pada Tingkat Komponen dan
Unit Kerja Mandiri; dan
c. menyelenggarakan pengembangan SPIP pada Tingkat Komponen dan
Unit Kerja Mandiri.
Pasal 10
Tugas Satgas Kegiatan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, meliputi:
a. menyelenggarakan pembangunan SPIP pada Tingkat Kegiatan;
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.235
7
b. menyelenggarakan pelaksanaan SPIP pada Tingkat Kegiatan; dan
c. menyelenggarakan pengembangan SPIP pada Tingkat Kegiatan.
BAB IV
MEKANISME DAN TATA KERJA PENYELENGGARAAN SPIP
Pasal 11
Mekanisme dan Tata Kerja penyelenggaraan SPIP, berpedoman dan
mengacu pada petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan SPIP, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
BAB V
PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Februari 2012
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
GAMAWAN FAUZI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
www.djpp.depkumham.go.id

More Related Content

Similar to bn235-2012.pdf

P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pdP mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pdMikhail Rasyid
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012KutsiyatinMSi
 
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem internNo. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem internkabupaten_pakpakbharat
 
PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR...
PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR...PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR...
PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR...ItjenKLHK
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmNandang Sukmara
 
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...ppbkab
 
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatPedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
Permendagri no. 35 tahun 2012 tentang analisis jabatan
Permendagri no. 35 tahun 2012 tentang analisis jabatanPermendagri no. 35 tahun 2012 tentang analisis jabatan
Permendagri no. 35 tahun 2012 tentang analisis jabatanTresna Juhanda
 
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdfSalinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdfPurwanto583027
 
69 pmk.02-2018per
69 pmk.02-2018per69 pmk.02-2018per
69 pmk.02-2018pertaufikplus2
 
Permenpan nomor 5 tahun 2018
Permenpan nomor 5 tahun 2018Permenpan nomor 5 tahun 2018
Permenpan nomor 5 tahun 2018Evi Harini
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfsantoni toni
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfsantoni toni
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfsantoni toni
 
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Bayu Wahyudi
 

Similar to bn235-2012.pdf (20)

9.pdf
9.pdf9.pdf
9.pdf
 
Permen no.21 th 2012
Permen no.21 th 2012Permen no.21 th 2012
Permen no.21 th 2012
 
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pdP mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
 
Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022
 
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem internNo. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
 
PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR...
PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR...PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR...
PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR...
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
Sop
SopSop
Sop
 
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
 
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatPedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
 
Permendagri no. 35 tahun 2012 tentang analisis jabatan
Permendagri no. 35 tahun 2012 tentang analisis jabatanPermendagri no. 35 tahun 2012 tentang analisis jabatan
Permendagri no. 35 tahun 2012 tentang analisis jabatan
 
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdfSalinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
 
69 pmk.02-2018per
69 pmk.02-2018per69 pmk.02-2018per
69 pmk.02-2018per
 
Permenpan nomor 5 tahun 2018
Permenpan nomor 5 tahun 2018Permenpan nomor 5 tahun 2018
Permenpan nomor 5 tahun 2018
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
 
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
 

Recently uploaded

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 

Recently uploaded (8)

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 

bn235-2012.pdf

  • 1. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.235,2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Penyelenggaraan. Sistem Pengendalian. Intern Pemerintah. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286; www.djpp.depkumham.go.id
  • 2. 2012, No.235 2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); www.djpp.depkumham.go.id
  • 3. 2012, No.235 3 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 311); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 317) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 168); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Pengendalian Intern, yang selanjutnya disingkat SPI, adalah proCses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP, adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh terhadap proses perancangan dan pelaksanaan kebijakan serta perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. 3. Komponen adalah unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian sebagai penyelenggara SPIP. 4. Unit Kerja Mandiri adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan www.djpp.depkumham.go.id
  • 4. 2012, No.235 4 Kementerian sebagai penyelenggara SPIP, terdiri dari adalah Institut Pemerintahanan Dalam Negeri (IPDN), Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Regional. 5. Tingkat Kementerian adalah tingkatan pembuatan keputusan dalam proses integrasi pengendalian dengan proses manajemen pemerintahan lingkup kementerian. 6. Tingkat Komponen adalah tingkatan pembuatan keputusan dalam proses integrasi pengendalian dengan proses manajemen pemerintahan lingkup komponen. 7. Tingkat Unit Kerja Mandiri adalah tingkatan pembuatan keputusan dalam proses integrasi pengendalian dengan proses manajemen pemerintahan lingkup unit kerja mandiri. 8. Tingkat Kegiatan adalah tingkatan pembuatan keputusan dalam proses integrasi pengendalian dengan proses manajemen pemerintahan lingkup kegiatan. 9. Instansi Pemerintah adalah Unit kerja eselon I, eselon II , eselon III dan eselon IV yang melaksanakan penerapan SPIP di lingkungan Kementerian. 10. Satuan Tugas kegiatan yang selanjutnya disebut satgas adalah pejabat eselon II/III yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan SPIP dilingkup komponen. BAB II PENGORGANISASIAN PENYELENGGARAAN SPIP Pasal 2 (1) SPIP wajib diselenggarakan oleh Menteri, Pimpinan Komponen dan Unit Kerja Mandiri serta seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. (2) Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dilaksanakan dalam 3 (tiga) tingkatan pengendalian, yaitu: a. tingkat Kementerian Dalam Negeri; b. tingkat Komponen dan Unit Kerja Mandiri; dan c. tingkat Kegiatan. Pasal 3 (1) Penyelenggaraan SPIP pada Tingkat Kementerian Dalam Negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, ayat (2) huruf a, dilaksanakan oleh Kelompok Kerja SPIP Kementerian Dalam Negeri. (2) Kelompok Kerja SPIP Kementerian Dalam Negeri sebagaimana www.djpp.depkumham.go.id
  • 5. 2012, No.235 5 dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas dalam periode dua tahun anggaran. (3) Susunan Kelompok Kerja SPIP Kementerian Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Pasal 4 (1) Penyelenggaraan SPIP pada Tingkat Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, dilaksanakan oleh Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri. (2) Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari para pejabat Komponen dan Unit Kerja Mandiri yang terkait dengan Program sejak dari penanggung jawab Program sampai dengan pelaksana Program. (3) Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melaksanakan tugas dalam periode dua tahun anggaran. (4) Susunan Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang ditandatangani Pimpinan Komponen. Pasal 5 (1) Penyelenggaraan SPIP pada Tingkat Kegiatan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c, dilaksanakan oleh Satgas Kegiatan. (2) Satgas Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari para pejabat Eselon II/III yang terkait dengan Kegiatan sejak dari penanggung jawab Kegiatan sampai dengan pelaksana Kegiatan. (3) Satgas Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melaksanakan tugas dalam periode dua tahun anggaran. (4) Susunan Satgas Kegiatan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang ditandatangani Pimpinan Komponen. BAB III TUGAS MASING-MASING TINGKATAN PENGENDALIAN Pasal 6 Tugas Kelompok Kerja (Pokja) SPIP Kementerian Dalam Negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, meliputi: a. menyusun dokumen Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; www.djpp.depkumham.go.id
  • 6. 2012, No.235 6 b. menyusun dokumen Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Penguatan SPIP di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; c. sosialisasi penyelenggaraan SPIP; d. melakukan uji coba/piloting penerapan sesuai dokumen pengaturan penyelenggaraan SPIP; e. melakukan instalasi ke seluruh tingkatan pengendalian melalui pendidikan dan latihan dan pembimbingan teknis; f. melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kesiapan penyelenggaraan SPIP secara menyeluruh pada Tahun 2012; dan g. melakukan fasilitasi dan supervisi pelaksanaan tugas dari masing- masing Satgas. Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kelompok Kerja (Pokja) SPIP Kementerian Dalam Negeri dibantu oleh Sekretariat Kelompok Kerja (Pokja). Pasal 8 Tugas Sekretariat Kelompok Kerja (Pokja) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 meliputi: a. melakukan tugas kesekretariatan kelompok kerja penyelenggaraan SPIP; b. menyiapkan tempat, peralatan, perlengkapan, sarana dan prasarana untuk pertemuan dan rapat; dan c. menyiapkan dan menyampaikan undangan pertemuan dan rapat. Pasal 9 Tugas Satgas Komponen dan Unit Kerja Mandiri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, meliputi: a. menyelenggarakan pembangunan SPIP pada Tingkat Komponen dan Unit Kerja Mandiri; b. menyelenggarakan pelaksanaan SPIP pada Tingkat Komponen dan Unit Kerja Mandiri; dan c. menyelenggarakan pengembangan SPIP pada Tingkat Komponen dan Unit Kerja Mandiri. Pasal 10 Tugas Satgas Kegiatan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, meliputi: a. menyelenggarakan pembangunan SPIP pada Tingkat Kegiatan; www.djpp.depkumham.go.id
  • 7. 2012, No.235 7 b. menyelenggarakan pelaksanaan SPIP pada Tingkat Kegiatan; dan c. menyelenggarakan pengembangan SPIP pada Tingkat Kegiatan. BAB IV MEKANISME DAN TATA KERJA PENYELENGGARAAN SPIP Pasal 11 Mekanisme dan Tata Kerja penyelenggaraan SPIP, berpedoman dan mengacu pada petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan SPIP, sebagaimana tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB V PENUTUP Pasal 12 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2012 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, GAMAWAN FAUZI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Februari 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN www.djpp.depkumham.go.id