Aldi, Ibani, Kensita, dan Andinia duduk bersebelahan saat menghadapi ujian fisika yang sulit. Mereka saling menyontek jawaban, tetapi Budika menolak memberikan jawabannya karena menganggapnya dosa. Akhirnya mereka ketahuan menyontek dan dihukum berdiri di lapangan. Budika ikut dihukum bersama mereka meskipun tidak menyontek. Peristiwa itu menjadi pelajaran bagi mereka untuk belajar lebih giat dan
Pada suatu momen ketika sedang diadakannya ujian semester
1. Pada suatu momen ketika sedang diadakannya ujian semester. Aldi dan Ibani duduk satu
bangku, dan Kensita bersama Andinia duduk sebangku berada di depannya, sedangkan
Budika duduk sendirian disebelah Ibani.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan pada saat itu ialah pelajaran Fisika, semua murid
terlihat kebingungan dan merasa kewalahan melihat soalnya pada saat itu. Dan terjdilah
percakapan antara 5 sahabat, mereka adalah Aldi, Budika, Ibani, Kensita dan Andinia.
Tema : Persahabatan
Jenis : Drama singkat
Jumlah pemeran : 5 (lima) orang
Karakter : -
Ibani: “Din, Saya minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”
Andinia: “A dan C”
Kensita: “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Ibani: “10 A, 11 D, nomor 15 Saya belum”
Aldi: “Whuss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Kensita: “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum Saya kerjakan”
Mereka berempat saling contek-Nyontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budika, ia
terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa Nyontek.
Ibani: “Bud,kamu sudah selesai?”
Budika: “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Ibani: “Saya minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budika: “Tidak Bisa Ban,”
Ibani: “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Andinia: “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Aldi: “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budika: “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Kensita: “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budika: “Nyontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Saya
tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Saya minta maaf”
Kensita: “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Andinia: “Iya Bud, bantu kami”
Budika: “tetap tidak bisa”
Aldi: “Ya sudahlah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami
sendiri.” (marah dan kesal)
Ibani: “biarkan, kita lihat di buku saja”
Ibani lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat
rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Kensita menanyakan hasilnya.
Kensita: “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Ibani: “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Ibani yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri
mereka berempat.
Guru: “Kalian ini, Nyontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Ibani: “Saya tidak menyangka akan seperti ini”
Andinia: “Saya juga tidak menyangka, akan dihukum”
Kensita: “Seharusnya kita belajar ya”
Aldi: “Iya, Budika benar”
2. Ibani: “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Kensita: “Saya menyesal!”
Aldi, Andinia&Ibani: “Saya juga” bersama
Setelah itu Budika keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budika ikut berdiri
hormat seperti yang lain.
Andinia: “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budika: “Tidak, Saya ingin menjalani hukuman kalian juga.
Kita sahabat kan? Saya ingin kita bersama”
Kensita: “Saya berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Andinia: “dan tidak kita ulangi lagi”
Aldi: “Kita sahabat sejati