2. Pertanyaan untuk didiskusikan:
• Apakah manusia makhluk yang seragam, ataukah unik ?
Mengapa?
• Apakah realitas social bersifat objektif atau subjektif?
Dapatkah diberikan contohnya?
• Apakah realitas manusia ditentukan dari luar, atau
ditentukan oleh manusia itu sendiri? Dapatkah diberikan
contohnya?
• Dapatkah manusia dianggap persis sama seperti benda-
benda alam yang ada dalam dunia? Mengapa?
2
3. 3
Pendekatan kualitatif sangat penting untuk dipahami oleh
mereka yang bersibuk diri dengan studi tentang manusia dan
berbagai penjelmaan tingkah lakunya, baik individual maupun
kolektif. Banyak perilaku manusia yang sulit
dikuantifikasikan, apalagi penghayatannya terhadap berbagai
pengalaman pribadi. Banyak sekali penjelmaan kejiwaan yang
mustahil diukur dan dibakukan, apalagi dituangkan dalam
satuan numerik. Kita mungkin berbicara tentang skala
peringkat, tolok ukur, dan berbagai sarana pengukur lainnya,
akan tetapi perlu tetap disadari bahwa apa yang dapat
ditangkap secara kuantitatif itu tidak sepenuhnya
representative bagi pemahaman ikhwal manusia yang pada
hakekatnya bersifat kualitatif
Prof. Dr. Fuad Hasan
4. Bagaimana mengukur keresahan, keriangan, kebosanan,
kesepian, frustasi, euphoria, rasa percaya diri, rasa malu, rasa
cinta, rasa benci, rasa marah, rasa iri dan sejumlah
penjelmaan kejiwaan lainnya, kecuali melalui kesanggupan
berbagi rasa empathy?
Bukankah segala penjelmaan manusiawi itu sesekali juga
dapat menjadi penghayatan diri kita sendiri?
4
5. 1. Kritik terhadap psikologi konvensional:
1.1. Kompleksitas manusia sering direduksi dalam hubungan cause-
effect dan angka-angka.
5
6. 2.1. Perbedaan mendasar Paradigma Interpretif-Positivistik: Melihat
Subjektivitas Manusia Secara Utuh, atau Mencari Hukum-Hukum
Umum?
Kehidupan manusia lebih
dari rumus matematika
dan perhitungan statistik
Kehidupan manusia
= 𝑆𝑆𝑟 % 𝑥
𝑛2 𝑊2𝑒𝑠𝑡 =
𝑡2−1
𝑡2+𝑛 1+𝑛2−1
6
8. PERPEKTIF TEORITIS ILMU-ILMU SOSIAL
KRITERIA POSITIVISME INTERPRETIF/
FENOMENOLOGIS
KRITIKAL
REALITAS Objektif, di luar
individu
Dipersepsi melalui
indera
Dipersepsi seragam
Diatur oleh hukum-
hukum universal
Terintegrasi
dengan baik untuk
kebaikan semua
Subjektif
Diciptakan, bukan
ditemukan
diinterpretasikan
Berada di antara subjektivitas
dan objektivitas
Merupakan suatu hal kompleks
Diciptakan manusia, bukan
ada dengan sendirinya
Berada dalam ketegangan,
penuh kontradiksi
Didasari opresi (penekanan)
dari eksploitasi terhadap pihak
yang ‘lemah’ posisinya
MANUSIA Rasional
Mengikuti hukum
di luar diri
Tidak memiliki
kebebasan
kehendak
Pencipta dunia
Memberi arti pada dunia
Tidak dibatasi hukum di
luar diri
Menciptakan rangkaian
makna (system of
meaning)
Dinamis, pencipta nasib
Dicuci otak (brain-washed),
diarahkan secara tidak tepat,
dikondisikan
Dihalangi dari realisasi
potensinya secara utuh
8
9. KRITERIA POSITIVISME INTERPRETIF/
FENOMENOLOGIS
KRITIKAL
ILMU Didasarkan pada
hukum dan prosedur
ketat
Dedukatif
Nemotetis (mencari
hukum-hukum
umum)
Didasarkan pada
impresi indera
Bebas nilai
Didasarkan
pengetahuan sehari-
hari
Induktif
Idiografis
Didasarkan pada
interpretasi
Tidak bebas nilai
Diantara positivistik dan interpretif;
kondisi-kondisi sosial membentuk
kehidupan, tetapi hal tersebut
dapat diubah
Membebaskan, memampukan
Menjelaskan dinamika sistem-sistem
yang ada dan berkembang dalam
masyarakat
Tidak bebas nilai
TUJUAN
PENELITIAN
Menjelaskan fakta,
penyebab dan efek
Meramalkan
Menekankan fakta
objektif (‘di luar’)
Menekankan
peramalan
Menginterpretasi
dunia
Memahami
kehidupan sosial
Menekankan makna
Menekankan upaya
memahami
Mengungkapkan yang ada ‘di balik’
yang kelihatan
Mengungkapkan mitos-mitos dan
ilusi
Menekankan terbukanya keyakinan/
ide-ide keliru
Membebaskan, memampukan
PERPEKTIF TEORITIS ILMU-ILMU SOSIAL
9
10. RANGKUMAN KARAKTERISTIK
PENELITIAN KUALITATIF
Perbedaan Pendekatan Kualitatif dan kuantitatif
(disederhanakan)
PENDEKATAN KUALITATIF PENDEKATAN KUANTITATIF
Mendasarkan diri pada kekuatan narasi
Studi dalam situasi alamiah
Kontak langsung di lapangan
Cara berpikir induktif
Perspektif holistik
Perspektif perkembangan, dinamis
Orientasi kasus unik
Cara memperoleh data; netral-empatis
Ada fleksibilitas desain
Sirkuler
Peneliti instrumen kunci
Mendasarkan diri pada angka
Mengambil jarak dari situasi alamiah
Menjaga jarak dari yang diteliti
Cara berpikir deduktif
Reduktif
Menekankan keajegan- ‘statis’,
‘mekanistis’
Orientasi universalitas, generalisasi jumlah
Menjaga ‘objektivitas’ dengan menerapkan
jarak dan aturan
Desain tegas ditentukan dari awal
Linier
Peneliti salah satu aspek dari banyak aspek
lain
10
11. KUANTITATIF KUALITATIF
Logika teori Deduktif Induktif
Pengembangan teori Mulai dari teori Mulai dari realitas
Verifikasi
Berlangsung setelah
proses membangun teori
selesai
Pengumpulan data,
analisis dan verifikasi
teori berjalan bersama
Konsep Didefenisikan tegas
sebelum penelitian mulai
Konsep-konsep luwes
/tidak baku, untuk
orientasi dan sensitisasi
Generalisasi Generalisasi induktif
Generalisasi analitis/
eksemplar
11