3. 1. PENGERTIAN KALAMBA
• Kalamba dalam istilah lokal diartikan perahu
dan tutupnya disebut ‘tuatena’, merupakan
sebuah benda arkeologi berbentuk seperti
drum/tong batu yang berbentuk silinder
terpotong. Kalamba yang terdapat di situs
Pokekea berjumlah 29 buah, yang
terkonsentrasi pada bagian tengah situs. Pada
umumnya wadah Kalamba yang terdapat di
situs ini tidak tertutup lagi, tutup kalamba
tersebut berserakan di atas tanah disamping
Kalamba.
4. 2. FUNGSI KALAMBA
• Menurut kepercayaan lokal, Kalamba digunakan sebagai bak berendam
untuk para petinggi atau raja. Sementara yang lainnya menduga bahwa
benda tersebut dulunya digunakan sebagai peti mati atau tangki air.
• Tutup terbuat dari batu sering ditemukan di dekat Kalamba, dan muncul
dugaan bahwa benda tersebut digunakan untuk menutupi Kalamba
sehingga tak mungkin digunakan sebagai bak berendam.
5. 3. CIRI-CIRI KALAMBA
• Kalamba, merupakan sebuah benda megalitik berbentuk seperti drum/tong batu yang berbentuk
silinder terpotong, yang umumnya ditemukan di Situs Megalitik Pokekea di Lembah Behoa, Lore
Tengah. Dalam bahasa Besoa diartikan sebagai perahu dan tutupnya disebut tuatena. Kalamba
yang ditemukan ini diduga berfungsi sebagai wadah penguburan. Di situs Pokekea, terdapat 29
buah Kalamba yang sebagian besar terletak pada bagian tengah situs. Secara garis besar, wadah
Kalamba yang terdapat di situs ini tidak tertutup lagi, dan tutupnya berserakan di atas tanah di
samping Kalamba.
• Sebagian besar Kalamba yang terdapat di situs Pokekea memiliki ciri khas di bagian badannya,
berupa garis geometris dan relief wajah manusia. Kalamba-kalamba tersebut berbentuk bulat
silindrik, dan pada bagian tengahnya terdapat lubang. Kalamba yang berada di sini mempunyai
ukuran yang berbeda-beda, dengan yang terbesar mempunyai ukuran tinggi 188 cm, diameter
tubuh 223 cm, kedalaman lubang 78 cm, kedalaman 65 cm dan tebal bibir 22 cm. Untuk ukuran
yang kecil memiliki tinggi 90 cm, diameter badan 76 cm, kedalaman lubang 62 cm dan tebal bibir
6 cm
6. 4. KAPAN DITEMUKANNYA KALAMBA ?
• Kalamba ditemukan pertama kali pada 1908
• Kalamba ditemukan Di Kabupaten Sigi, dikenal dengan nama Lindu, dan di Kabupaten
Poso, dikenal dengan kawasan Lore di mana terdapat tiga lembah yang memiliki
persebarannya, yakni Lembah Napu, Lembah Behoa dan Lembah Bada.
• Penelitian peninggalan arkeologi prasejarah di Sulawesi Tengah telah dilakukan oleh para
peneliti bangsa Eropa sejak akhir abad 19, yang dimulai oleh Adriani dan A.C. Kruyt dalam
tulisannya “Van Poso naar Parigi een Lindoe” pada tahun 1898. Kemudian pada tahun 1938
Kruyt menerbitkan tulisannya “De West Toradjas in Midden Celebes”, dan dalam tulisan
tersebut Kruyt menyebutkan beberapa tinggalan arkelogis di Kulawi seperti kalamba di
Gimpu, batu dulang di Mapahi, dan peti kubur kayu di Danau Lindu. Walter Kaudern,
seorang peneliti berkebangsaan Swedia pada tahun 1938 menebitkan tulisannya “Megalithic
Finds in Central Celebes” dan sebuah tulisan tentang etnografi “Structure and Settlements in
Central Celebes”.
7. 5. BAHAN PEMBUATAN KALAMBA
• Kalamba terbuat dari batu andesit, berbentuk bulat dan pada bagian
tengahnya terdapat lubang.