SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
peran cadangan
makanan terhadap
perkembangan dan
pertumbuhan kecambah
Disusun Oleh kelompok 3 :
Maharani Andita Mayangsari 19308141043
Yenni Parwati 19308144009
Tantri Ayu Ratnasari 19308144015
Tsuraya Auliya’ Q. 19308144022
Biologi E 2019
Latar Belakang
Kacang merah termasuk dalam Famili Leguminoseae alias polong-polongan. satu
keluarga dengan kacang hijau, kacang kedelai dan kacang tolo. Kacang merah mudah
didapatkan karena sudah ditanam di seluruh propinsi di Indonesia. Berdasarkan
USDA (Unites State Departement of Agriculture) tahun 2015 bahwa klasifikasi
kacang merah yaitu sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdevision: Spermatophyta
Devision: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Subclass: Rosidae
Order: Fabales
Family: Faacease/Leguminosae
Genus: Phaseolus L.
Spesies: Phaseolus vulgaris L.
Latar Belakang
Poliembrioni merupakan peristiwa dimana dalam satu biji terdapat lebih dari satu
endosperm. Poliembrioni dapat terjadi karena:
1. Peleburan 2 atau lebih bakal biji
2. Beberapa kantung embrio di nucellus dari bakal biji yang sama
3. Pembelahan dari proembrio
4. Beberapa sel kantung embrio yang sama berkembang menjadi embrio
Adapun berikut klasifikasi tanaman jeruk:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Bangsa : Citreae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sinensis (Putra, 2013).
Tujuan
Mengetahui hubungan kotiledon dengan
pertumbuhan biji kacang merah dan mengetahui
peristiwa poliembrioni pada biji tanaman jeruk
Alat dan Bahan
Alat
Polybag sebanyak 7 buah (4
untuk Kacang merah dan 3
Untuk Jeruk) dan gunting
Bahan
Biji (Kacang merah dan
Jeruk), tanah, dan air untuk
menyiram
Metode
1. Menyiapkan alat dan bahan. Khusus untuk biji kacang merah harus direndam
sehari sebelum penanaman
2. Menanam Kacang merah pada polybag 1, 2, 3, dan 4
3. Memberi label pada polybag kacang merah dengan ketentuan sbb:
A. Polybag 1: perlakuan kontrol (ditanami 3 kacang merah dikode K1, K2, dan
K3)
B. Polybag 2: perlakuan 1 dipotong setengah di salah satu kotiledon (ditanami
3 kacang merah dikode K4, K5, dan K6)
C. Polybag 3: perlakuan 2 dipotong setengah di kedua kotiledon (ditanami 3
kacang merah dikode K7, K8, dan K9)
D. Polybag 4: perlakuan 3 dipotong setengah di salah satu kotiledon dan
dipotong satu kotiledon utuh di kotiledon lainnya (ditanami 3 kacang
merah dikode K10, K11, dan K12)
Metode
1. Menyiapkan alat dan bahan.rus direndam
2. Menanam Kacang merah pa
3. Memberi label pada polybag kacang m
4. Menanam biji jeruk pada polybag 5, 6, dan 7
5. Memberi label paa polybag jeruk dengan ketentuan sbb:
➔ Polybag 5 (J1, J2, dan J3)
➔ Polybag 6 (J4, J5, dan J6)
➔ Polybag 7 (J7, J8, dan J9)
6. Meletakkan seluruh polybag di tempat yang terkena cahaya matahari
7. Menyirami polybag seperlunya dan meneduhkan jika terjadi hujan
Kacang Merah
Sebelum
tumbuh
Kacang Merah
Setelah
tumbuh
Kacang Merah
Kontrol Perlakuan 1
Kacang Merah
Perlakuan 2 Perlakuan 3
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan praktikum didapati tidak semua biji kacang merah yang dapat tumbuh. Pada setiap pot hanya
bertahan 1 kecambah saja, walaupun di tengah proses pertumbuhan nampak ada pot yang menunjukkan 2 kecambah
tumbuh, namun akhirnya hanya tersisa 1 kecambah saja akibat adanya serangan dari siput yang memakan kecambah.
Pada Pot 1 (kontrol) didapati pertumbuhan kecambah mencapai 21,5 cm. Pada pot 2 (perlakuan 1) didapati
pertumbuhan kecambah mencapai 20,5 cm. Pada pot 3 (perlakuan 2) didapati pertumbuhan kecambah mencapai 22 cm.
Dan pada pot 4 (perlakuan 3) didapati pertumbuhan kecambah mencapai 19 cm. Dari hasil yang diperoleh tidak
menunjukkan hasil yang signifikan akibat pemotongan kotiledon.
Daun lembaga (cotyledo) dianggap merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai
fungsi yang berbeda-beda antara lain:
1.Sebagai tempat penimbunan makanan yang lalu kelihatan tebal, seringkali mempunyai bentuk cembung pada suatu sisi
dan rata pada sisi yang lain, jumlahnya biasanya dua dan duduk berhadapan pada sisi yang rata tadi.
2.Sebagai alat untuk melakukan asimilasi/fotosintesis, jadi bertugas sebagai daun-daun tumbuhan biasanya. Terlihat
bahwa daun-daun lembaga ini kemudian berwarna hijau dan tinggal agak lama pada tumbuhan yang masih kecil.
3 Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dan putih lembaga. Karena bentuknya yang seperti perisai alat ini
dinamakan skutelum. Biji tampak utuh dan bagian ini (daun lembaga ) tidak tampak dari luar (Tjitrosoepomo, 1992).
Hasil dan Pembahasan
Saat perkecambahan kacang merah, kotiledon berlaku sebagai daun pertama sementara.
Selanjutnya pada daun, pati yang khas, pembentukan karbohidrat sepanjang siang akan lebih
cepat daripada pengangkutan atau translokasinya, sehingga ada akumulasi dalam bentuk pati.
Oleh karena itu akan terjadi penyimpanan hasil pati yang makin banyak dalam kloroplas selama
sehari penuh. Malam hari jika fotosintesis berhenti, respirasi dan translokasi karbohidrat
berjalan terus, sehingga kandungan pati dalam daun berkurang sepanjang malam sampai tinggal
sedikit atau habis sama sekali pada pagi harinya (Loveless, 1982).
Berdasarkan kacang merah yang ditanam, kemungkinan penyebab tinggi kecambah
kacang merah relatif tidak berbeda jauh adalah karena telah melakukan fotosintesis lebih dahulu
sebelum dilakukan pemotongan. Faktor lain yang berpengaruh adalah adanya unsur hara yang
berlebih dan intensitas cahaya matahari yang cukup terik selama praktikum.
Jeruk
Tidak tumbuh
poliembrioni
Pembahasan
● Poliembrio pada biji jeruk berasal dari jaringan integument dan nusellus. Jaringan
nusellus pada biji jeruk dapat digambarkan seperti kumpulan jaringan juvenile yang
memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
● Jeruk (Citrus sp) merupakan salah satu genus dari famili Rutaceae yang mempunyai
nilai ekonomi paling tinggi. Keragaman genetik jeruk sangat tinggi, yang ditunjukkan
oleh tingginya unit taksonomi (spesies dan hibrida) (Yasin et al., 2017)
● Sifat poliembrioni pada jeruk terjadi karena adanya embrio nuselar. Embrio nuselar
berkembang dari jaringan maternal benih yang berkembang bersamaan dengan embrio
zigotik sehingga dalam satu benih bisa muncul lebih dari satu bibit (Frost & Soost,
1968).
● Embrio zigotik merupakan embrio yang terbentuk dari fusi antara gamet jantan dan
gamet betina sedangkan embrio nuselar terbentuk dari jaringan nuselar tanpa melalui
fertilisasi (Salisbury & Ross, 1992).
Pembahasan
● Embrio nuselar merupakan bentuk adventif dari reproduksi yaitu sel
somatik dari jaringan nuselus diinisiasi untuk memasuki lintasan
perkembangan embrionik. Embrio nuselar berkembang dari sel inisial
nuselus yang berasal dari jaringan nuselus yang mengelilingi kantong
embrio. Tidak terdapat kontribusi gamet jantan dalam pembentukan embrio
nuselar. Dengan demikian, semaian asal embrio nuselar bersifat identik
dengan induknya kecuali terdapat variasi somatik (Kepiro & Roose, 2007).
● Pada praktikum ini kemungkinan penyabab tidak terjadinya poliembrio dari
biji jeruk yang ditanam adalah karena pada biji jeruk hanya memiliki satu
embrio saja.
kesimpulan
Pada praktikum ini pemotongan kotiledon tidak
menunjukkan perbandingan signifikan dengan kontrol pada
kecambah kacang merah dan tidak didapati tumbuhnya
poliembrio pada biji jeruk yang ditanam
Daftar Pustaka
Frost, H. B., & Soost, R. K. (1968). Seed reproduction: Development of Gametes and Embryo. Di dalam
Reuther W, Batchelor LD, Webber HJ, editor. The Citrus Industry. Volume II. Anatomy, Physiology,
Genetics and Reproduction. California (US): 290-324.
Kepiro, J. L, & Roose, M. L. (2007). ‘Nucellar Embryony’, In Khan, IA (ed.). Citrus Genetics, Breeding
and Biotechnology. London (GB), Biddlles Ltd, Kings Lynn.
Loveless, A.R. (1982). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis. Jakarta: PT Gramedia.
Salisbury, P. B., & Ross, C. W. (1992). Plant Physiology. California (US): Wadsworth
Pub.Com.belmont. hlm 682.
Tjitrosoepomo,G. (1978.) Morfologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.
Yasin, M., Saptadi, D., Kendarini, N., & Agisimanto, D. (2017). Keragaman genetic hasil aplikasi
kolkhisisn pada tanaman jeruk siam cv. Pontianak (Citrus nobilis) secara morfologi dan molekuler.
Jurnal produksi tanaman, 5(11):1835-1844.
Terima
kasih

More Related Content

Similar to Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf

Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)
Naning I. F
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Ismail Fizh
 
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagungKelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Poltekkes Kemenkes Banten
 
Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1
wiwaha17
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
Angga Oktyashari
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Fitroh NH
 

Similar to Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf (20)

Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
 
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagungKelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
 
Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1
 
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptx
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptxKelompok 2 IPA Fiks2.pptx
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptx
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
 
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijauLaporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijau
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
 
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanisi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Laporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum PerkecambahanLaporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum Perkecambahan
 
Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01
Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01
Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitian
 

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 

Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf

  • 2. Disusun Oleh kelompok 3 : Maharani Andita Mayangsari 19308141043 Yenni Parwati 19308144009 Tantri Ayu Ratnasari 19308144015 Tsuraya Auliya’ Q. 19308144022 Biologi E 2019
  • 3. Latar Belakang Kacang merah termasuk dalam Famili Leguminoseae alias polong-polongan. satu keluarga dengan kacang hijau, kacang kedelai dan kacang tolo. Kacang merah mudah didapatkan karena sudah ditanam di seluruh propinsi di Indonesia. Berdasarkan USDA (Unites State Departement of Agriculture) tahun 2015 bahwa klasifikasi kacang merah yaitu sebagai berikut: Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Superdevision: Spermatophyta Devision: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Subclass: Rosidae Order: Fabales Family: Faacease/Leguminosae Genus: Phaseolus L. Spesies: Phaseolus vulgaris L.
  • 4. Latar Belakang Poliembrioni merupakan peristiwa dimana dalam satu biji terdapat lebih dari satu endosperm. Poliembrioni dapat terjadi karena: 1. Peleburan 2 atau lebih bakal biji 2. Beberapa kantung embrio di nucellus dari bakal biji yang sama 3. Pembelahan dari proembrio 4. Beberapa sel kantung embrio yang sama berkembang menjadi embrio Adapun berikut klasifikasi tanaman jeruk: Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliphyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Famili : Rutaceae Bangsa : Citreae Genus : Citrus Spesies : Citrus sinensis (Putra, 2013).
  • 5. Tujuan Mengetahui hubungan kotiledon dengan pertumbuhan biji kacang merah dan mengetahui peristiwa poliembrioni pada biji tanaman jeruk
  • 6. Alat dan Bahan Alat Polybag sebanyak 7 buah (4 untuk Kacang merah dan 3 Untuk Jeruk) dan gunting Bahan Biji (Kacang merah dan Jeruk), tanah, dan air untuk menyiram
  • 7. Metode 1. Menyiapkan alat dan bahan. Khusus untuk biji kacang merah harus direndam sehari sebelum penanaman 2. Menanam Kacang merah pada polybag 1, 2, 3, dan 4 3. Memberi label pada polybag kacang merah dengan ketentuan sbb: A. Polybag 1: perlakuan kontrol (ditanami 3 kacang merah dikode K1, K2, dan K3) B. Polybag 2: perlakuan 1 dipotong setengah di salah satu kotiledon (ditanami 3 kacang merah dikode K4, K5, dan K6) C. Polybag 3: perlakuan 2 dipotong setengah di kedua kotiledon (ditanami 3 kacang merah dikode K7, K8, dan K9) D. Polybag 4: perlakuan 3 dipotong setengah di salah satu kotiledon dan dipotong satu kotiledon utuh di kotiledon lainnya (ditanami 3 kacang merah dikode K10, K11, dan K12)
  • 8. Metode 1. Menyiapkan alat dan bahan.rus direndam 2. Menanam Kacang merah pa 3. Memberi label pada polybag kacang m 4. Menanam biji jeruk pada polybag 5, 6, dan 7 5. Memberi label paa polybag jeruk dengan ketentuan sbb: ➔ Polybag 5 (J1, J2, dan J3) ➔ Polybag 6 (J4, J5, dan J6) ➔ Polybag 7 (J7, J8, dan J9) 6. Meletakkan seluruh polybag di tempat yang terkena cahaya matahari 7. Menyirami polybag seperlunya dan meneduhkan jika terjadi hujan
  • 13. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan praktikum didapati tidak semua biji kacang merah yang dapat tumbuh. Pada setiap pot hanya bertahan 1 kecambah saja, walaupun di tengah proses pertumbuhan nampak ada pot yang menunjukkan 2 kecambah tumbuh, namun akhirnya hanya tersisa 1 kecambah saja akibat adanya serangan dari siput yang memakan kecambah. Pada Pot 1 (kontrol) didapati pertumbuhan kecambah mencapai 21,5 cm. Pada pot 2 (perlakuan 1) didapati pertumbuhan kecambah mencapai 20,5 cm. Pada pot 3 (perlakuan 2) didapati pertumbuhan kecambah mencapai 22 cm. Dan pada pot 4 (perlakuan 3) didapati pertumbuhan kecambah mencapai 19 cm. Dari hasil yang diperoleh tidak menunjukkan hasil yang signifikan akibat pemotongan kotiledon. Daun lembaga (cotyledo) dianggap merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara lain: 1.Sebagai tempat penimbunan makanan yang lalu kelihatan tebal, seringkali mempunyai bentuk cembung pada suatu sisi dan rata pada sisi yang lain, jumlahnya biasanya dua dan duduk berhadapan pada sisi yang rata tadi. 2.Sebagai alat untuk melakukan asimilasi/fotosintesis, jadi bertugas sebagai daun-daun tumbuhan biasanya. Terlihat bahwa daun-daun lembaga ini kemudian berwarna hijau dan tinggal agak lama pada tumbuhan yang masih kecil. 3 Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dan putih lembaga. Karena bentuknya yang seperti perisai alat ini dinamakan skutelum. Biji tampak utuh dan bagian ini (daun lembaga ) tidak tampak dari luar (Tjitrosoepomo, 1992).
  • 14. Hasil dan Pembahasan Saat perkecambahan kacang merah, kotiledon berlaku sebagai daun pertama sementara. Selanjutnya pada daun, pati yang khas, pembentukan karbohidrat sepanjang siang akan lebih cepat daripada pengangkutan atau translokasinya, sehingga ada akumulasi dalam bentuk pati. Oleh karena itu akan terjadi penyimpanan hasil pati yang makin banyak dalam kloroplas selama sehari penuh. Malam hari jika fotosintesis berhenti, respirasi dan translokasi karbohidrat berjalan terus, sehingga kandungan pati dalam daun berkurang sepanjang malam sampai tinggal sedikit atau habis sama sekali pada pagi harinya (Loveless, 1982). Berdasarkan kacang merah yang ditanam, kemungkinan penyebab tinggi kecambah kacang merah relatif tidak berbeda jauh adalah karena telah melakukan fotosintesis lebih dahulu sebelum dilakukan pemotongan. Faktor lain yang berpengaruh adalah adanya unsur hara yang berlebih dan intensitas cahaya matahari yang cukup terik selama praktikum.
  • 16. Pembahasan ● Poliembrio pada biji jeruk berasal dari jaringan integument dan nusellus. Jaringan nusellus pada biji jeruk dapat digambarkan seperti kumpulan jaringan juvenile yang memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. ● Jeruk (Citrus sp) merupakan salah satu genus dari famili Rutaceae yang mempunyai nilai ekonomi paling tinggi. Keragaman genetik jeruk sangat tinggi, yang ditunjukkan oleh tingginya unit taksonomi (spesies dan hibrida) (Yasin et al., 2017) ● Sifat poliembrioni pada jeruk terjadi karena adanya embrio nuselar. Embrio nuselar berkembang dari jaringan maternal benih yang berkembang bersamaan dengan embrio zigotik sehingga dalam satu benih bisa muncul lebih dari satu bibit (Frost & Soost, 1968). ● Embrio zigotik merupakan embrio yang terbentuk dari fusi antara gamet jantan dan gamet betina sedangkan embrio nuselar terbentuk dari jaringan nuselar tanpa melalui fertilisasi (Salisbury & Ross, 1992).
  • 17. Pembahasan ● Embrio nuselar merupakan bentuk adventif dari reproduksi yaitu sel somatik dari jaringan nuselus diinisiasi untuk memasuki lintasan perkembangan embrionik. Embrio nuselar berkembang dari sel inisial nuselus yang berasal dari jaringan nuselus yang mengelilingi kantong embrio. Tidak terdapat kontribusi gamet jantan dalam pembentukan embrio nuselar. Dengan demikian, semaian asal embrio nuselar bersifat identik dengan induknya kecuali terdapat variasi somatik (Kepiro & Roose, 2007). ● Pada praktikum ini kemungkinan penyabab tidak terjadinya poliembrio dari biji jeruk yang ditanam adalah karena pada biji jeruk hanya memiliki satu embrio saja.
  • 18. kesimpulan Pada praktikum ini pemotongan kotiledon tidak menunjukkan perbandingan signifikan dengan kontrol pada kecambah kacang merah dan tidak didapati tumbuhnya poliembrio pada biji jeruk yang ditanam
  • 19. Daftar Pustaka Frost, H. B., & Soost, R. K. (1968). Seed reproduction: Development of Gametes and Embryo. Di dalam Reuther W, Batchelor LD, Webber HJ, editor. The Citrus Industry. Volume II. Anatomy, Physiology, Genetics and Reproduction. California (US): 290-324. Kepiro, J. L, & Roose, M. L. (2007). ‘Nucellar Embryony’, In Khan, IA (ed.). Citrus Genetics, Breeding and Biotechnology. London (GB), Biddlles Ltd, Kings Lynn. Loveless, A.R. (1982). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis. Jakarta: PT Gramedia. Salisbury, P. B., & Ross, C. W. (1992). Plant Physiology. California (US): Wadsworth Pub.Com.belmont. hlm 682. Tjitrosoepomo,G. (1978.) Morfologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia. Yasin, M., Saptadi, D., Kendarini, N., & Agisimanto, D. (2017). Keragaman genetic hasil aplikasi kolkhisisn pada tanaman jeruk siam cv. Pontianak (Citrus nobilis) secara morfologi dan molekuler. Jurnal produksi tanaman, 5(11):1835-1844.