2. JENIS ALAT UJI LAPANGAN
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
Pressuremeter Test (PMT) Cone penetration Test (CPT) Standard Penetration Test (SPT)
Vane Shear Test (VST)
Flat Plate Dilatometer (DMT)
3. Vane Shear Test (VST)
➢ Istilah lain: Uji geser baling lapangan
➢ Referensi standar:
SNI 03-2487-1991 (ASTM D2573/D2573M-15)
➢ Parameter tanah yang diperoleh dari
pengujian:
a. Kuat geser tanah tak terdrainasi, su
b. Sensitivitas
➢ Prosedur pengujian:
1. Tekan alat ke dalam tanah pada kedalaman
yang diinginkan
2. Putar alat dengan kecepatan 6˚ per menit.
3. Setelah torsi maksimum, Tmax diperoleh,
tambahkan putaran sebanyak 8 sampai 10
kali untuk mengukur torsi residu, Tres.
4. Sensitivitas, St =
Tmax
Tres
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
Source: Professor Paul Mayne, Georgia Tech
4. Standard Penetration Test (SPT)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
➢ Referensi standar:
SNI 4153-2008
➢ Parameter tanah yang diperoleh dari
pengujian:
a. Jumlah pukulan (blows)
➢ Prosedur pengujian:
1. Lakukan pengeboran sebelum penujian SPT
2. Pasang blok penahan (knocking block)
pada pipa bor;
3. Beri tanda pada ketinggian sekitar 75 cm
pada pipa bor yang berada di atas
penahan;
4. Bersihkan lubang bor pada kedalaman
yang akan dilakukan pengujian dari bekas-
bekas pengeboran;
5. Standard Penetration Test (SPT)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
5. Pasang split barrel sampler pada pipa bor,
dan pada ujung lainnya disambungkan
dengan pipa bor yang telah dipasangi blok
penahan;
6. Masukkan peralatan uji SPT ke dalam dasar
lubang bor atau sampai kedalaman
pengujian yang diinginkan;
7. Beri tanda pada batang bor mulai dari
muka tanah sampai ketinggian 15 cm, 30
cm dan 45 cm.
8. Tarik tali pengikat palu (hammer) sampai
pada tanda yang telah dibuat sebelumnya
(kira-kira 75 cm);
9. Lepaskan tali sehingga palu jatuh bebas
menimpa penahan (anvil)
6. Standard Penetration Test (SPT)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
5. Hitung jumlah pukulan atau tumbukan N pada penetrasi 15 cm yang pertama;
6. Ulangi langkah 8 dan 9 sampai pada penetrasi 15 cm yang ke-dua dan ke-tiga;
7. Catat jumlah pukulan N pada setiap penetrasi 15 cm secara berurutan sebagai N1, N2, dan N3.
➢ Hal yang harus diperhatikan saat pengujian:
✓ Interval pengujian dilakukan pada
kedalaman antara 1,50 m s.d 2,00 m
(untuk lapisan tanah tidak seragam) dan
pada kedalaman 4,00 m kalau lapisan
seragam;
✓ Jika ada air tanah, harus dicatat.
7. Standard Penetration Test (SPT)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
➢ Form uji bor log berisikan:
a. Kedalaman tanah (m)
b. Lokasi muka air tanah
c. Jenis tanah
d. Kepadatan relative atau
konsistensi tanah
e. Kedalaman pengambilan
sampel
f. Kode sampel tanah
g. Hasil uji SPT
h. Grafik N-SPT
8. Cone penetration Test (CPT/CPTu)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
➢ Istilah lain: sondir
➢ Referensi standar:
SNI 2827-2008
➢ Parameter tanah yang diperoleh dari
pengujian:
a. Hambatan ujung, qc
b. Hambatan lekat tanah, fs
c. Tegangan air pori, u
➢ Prosedur pengujian:
1. Tegakkan batang dalam dan pipa dorong di
bawah penekan hidraulik pada kedudukan
yang tepat;
2. Dorong/tarik kunci pengatur pada
kedudukan siap tekan, sehingga penekan
hidraulik hanya akan menekan pipa
dorong;
9. Cone penetration Test (CPT/CPTu)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
3. Putar engkol searah jarum jam, sehingga
gigi penekan dan penekan hidraulik
bergerak turun dan menekan pipa luar
sampai mencapai kedalaman 20 cm sesuai
interval pengujian;
4. Pada tiap interval 20 cm lakukan
penekanan batang dalam dengan menarik
kunci pengatur, sehingga penekan hidraulik
hanya menekan batang dalam saja
5. Putar engkol searah jarum jam dan jaga
agar kecepatan penetrasi konus berkisar
antara 10 mm/s sampai 20 mm/s ± 5.
Selama penekanan batang pipa dorong
tidak boleh ikut turun, karena akan
mengacaukan pembacaan data.
10. Cone penetration Test (CPT/CPTu)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
6. Baca nilai perlawanan konus pada penekan batang dalam sedalam kira-kira 4 cm pertama
dan catat pada formulir pada kolom Cw ;
7. Baca jumlah nilai perlawanan geser dan nilai perlawanan konus pada penekan batang
sedalam kira-kira 4 cm yang ke-dua dan catat pada formulir pada kolom Tw.
11. Cone penetration Test (CPT/CPTu)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
Keterangan:
qt = tahanan ujung
fs = hambatan gesek
u = tegangan air pori
Rf = rasio gesekan
= fs/qc
12. Pressuremeter Test (PMT)
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
Keterangan:
Menard pressuremeter dan tegangan di sekitar probe
➢ Referensi standar:
EN-ISO 22476
➢ Parameter tanah yang diperoleh dari
pengujian:
a. Tegangan tanah horisontal, σh
b. Modulur geser
c. Kuat geser tanah tak terdrainasi, su
➢ Prosedur pengujian:
1. Letakkan probe pada lubang bor pada
kedalaman yang diinginkan.
2. Terapkan tekanan udara pada alat sehingga
dinding sel akan mengembang ke dinding
silinder.
3. Tekanan udara meningkat pada interval
waktu yang konstan dan perubahan
volume udara akan tercatat teratur.
13. FLAT PLATE DILATOMETER
www.elearning.api.ac.id
BPSDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN
Jl. Tirta Raya, Kota Madiun Jawa Timur 63129
Keterangan:
Menard pressuremeter dan tegangan di sekitar probe
➢ Referensi standar:
ASTM D 6635-01
➢ Parameter tanah yang diperoleh dari pengujian:
a. Kuat geser tanah tak terdrainasi, su
b. Tegangan tanah lateral
c. Rasio overconsolidated soil
d. Modulus elastis tanah
➢ Prosedur pengujian:
1. Tekan alat dilatometer ke dalam tanah dengan
kecepatan 2 cm/detik menggunakan mesin bor tanah.
2. Lakukan pengukuran setiap interval 200mm.
3. Tekanan pneumatic diberikan sehingga membrane
mengembang sebesar 1,1mm dan menekan
permukaan tanah.
4. Pengambilan data dilakukan aat membrane kembali ke
kedudukan semula.