SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
PEMISAHAN MEKANIS
Bahan yang dipisahkan :
- padat dengan padat
- padat dengan cair
- Cair dengan cair
- gas dengan gas
- dst
Prinsip pemisahan :
- beda densitas
- beda ukuran dan bentuk
- beda berat atau masa
- beda kelarutan
- beda titik didih
- dst
MENCARI PERBEDAAN
MEMPERBESAR PERBEDAAN
PEMISAHAN MEKANIS :
1. SEDIMENTASI
2. SENTRIFUGASI
3. FILTRASI
4. MEMBRANE SEPARATION
5. AYAKAN
SEDIMENTASI :
Proses pemisahan untuk bahan padatan dan cairan, cair
dengan cair yang tidak saling melarutkan, padatan dengan
padatan melalui media fluida
Pemisahan tersebut berdasarkan perbedaan densitas,
ukuran, bentuk atau kombinasi.
PENGUKURAN KECEPATAN SEDIMENTASI
Kecepatan sedimentasi, diukur dalam bentuk “kecepatan
terminal” (terminal velocity)
Fd
Fe Kecepatan terminal dipengaruhi oleh :
1. Ukuran partikel
2. Densitas partikel
3. Bentuk partikel
4. Kekentalan (viskositas medium)
V terminal pada saat Fe = Fd
(gaya eksternal netto = gaya gesek)
Gaya eksternal netto (Fe) = g/gc. V ( rp – rf )
Gaya gesek (Fd) = C rf v2 A/2gc
Keterangan : g = gaya gravitasi, gc = tetapan gravitasi,
V = volume partikel, rp = densitas partikel, rf = densitas fluida,
C = konstanta gesek, v = kecepatan partikel jatuh/naik,
A = luas permukaan partikel.
Dalam keadaan steady : Fe = Fd
gc
2
A
v
C.
)
-
(
V
.
gc
g 2
f
f
p r
r
r =
Jika partikel berbentuk bola,volume
6
D
V
3

=
Luas permukaan
4
D
A
2

=
Persamaan menjadi :
gc
gc 2
.
4
D
.
v
C.
6
)
(
g
.
D 2
2
f
f
p
3

r
r
r

=
−
gc
8
).
-
(
.
g
.
D
gc
6
.
D
.
v
.
C. f
p
3
2
2
f r
r


r =
( )8
.
g
D.
6
.
v
.
C. f
p
2
f r
r
r −
=
Untk. Aliran laminer menurut Stoke
e
R
24
C =
v.
D.
Re f

r
=
f
v.
D.
24
C
r

=
( )8
.
g.
D.
6
.
v
.
.
v.
D.
24
f
p
2
f.
f
r
r
r
r

−
=
( )8
.
g
D.
D
6
v.
.
.
24
f
p r
r

−
=
( )
6
.
24
8
.
g.
.
D
v
f
p
2

r
r −
=
( )

r
r
.
18
g.
.
D
v
f
p
2
−
=
Persamaan tersebut dikenal sebagai Hukum/persamaan
Stoke, dengan beberapa asumsi :
1). Partikel berbentuk bola
2). Partikel jatuh bebas
3) jarak antar partikel dan jarak dengan dinding 10-20
kali diamerter partikel
4) Tidak dapat dimampatkan 5) Gaya percepatan merata
Sedimentasi :
Laminer
Turbulen
Hindered settling
Berbentuk bola atau tidak
berbentuk bola
Untuk aliran turbulen : ( ) 5
,
0
f
f
C
.
3
g
.
D.
4.
v







 −
=
r
r
r p
C = koefisien gesek
Hk.Stoke Re  2
2  Re  1000 C = 18,5 / NRe0,6
1000  Re  200.000 C = 0,44
Re  200.000 C = 0,20
Jika partikel tidak berbentuk bola ( aliran laminer maupun
turbulen), maka dalam persamaam D diganti dengan Ds
Ds = diameter partikel yang di-ekuivalensikan dengan bentuk
bola
Bnt.partikel Spheresitas  Ds/Davg
Bola
Silinder
h = 2 r
h = 3 r
Prisma
a x a x 2a
a x 2a x 2a
Kubus
Disk (h=r)
1,00
0,874
0,860
0,767
0,761
0,806
0,827
1,00
1,135
1,131
1,564
0,985
1,24
0,909
Silinder h = 2 r , dari tabel Ds/D(avg) = 1,135
Ds = D(avg). 1,135
D(avg)
Dari hasil analisis ayakan (screen analysis)
Dimensi terbesar ke-2
( )

r
r
.
18
g.
.
D
v
f
p
2
s −
=
( ) 5
,
0
f
f
s
C
.
3
g
.
.
D
4.
v







 −
=
r
r
rp
Laminer (Stoke)
Turbulen
Untuk Hk. Stoke, :
Re  0,3
Re  0,1 ; Re  0,2; Re  2
Hindered settling :
Jika pengendapan dilakukan dengan konsentrasi padatan yang
tinggi dalam suatu cairan(fluida) sehingga antar partikel akan
saling bersinggungan dan saling berbenturan, partikel yang
lebih berat akan membentur partikel yang lebih ringan
Kita ambil kesepakatan laminer jika Re  2
Pengendapan hindered settling :
Kecepatan pengendapan : Ut = Uto ψ ε
Ut = kecepatan pengendapan suspensi dalam keadaan
hindered settling
Uto = kecepatan terminal pengendapan partikel dalam
keadaan jatuh bebas
suspensi
volume
padat
partikel
volume
-
suspensi
volume
=

ψ ε =  2 . 10 –1,82 (1 – )
Nilai ε bervariasi antara 0,5 – 0,95
Volume padatan / volume suspensi bervariasi aaantara 0,05 – 0,50
Contoh Soal :
Buah arbei dan beberapa buah yang lain yang rusak selama
penanganan begitu setelah di panen berhubungan erat
dengan kecepatan terminal dalam udara. Hitung kecepatan
terminal buah arbei yang berdiameter 0,60 cm, densitas 1120
kg/m3 dalam udara pada tekanan 1 atmosfer pada suhu 20oC.
Bila buah tersebut dianggap berbentuk bola
Penyelesaian :
Dianggap benda jatuh bebas dalam keadaan laminer
( )

r
r
.
18
g.
.
D
v
f
p
2
−
=
D = 0,60 cm = 0,006 m ; g = 9,806 m/dt2 ;
µ = 1,828 . 10-5 kg/m dt ; ρp = 1120 kg/m3 ;
ρf = 1,2 kg/m3
( ) ( )
( )
5
2
1,828.10
.
18
1,2
-
1120
9,806.
.
0,006
v =
( )

r
r
.
18
g.
.
D
v
f
p
2
−
=
Kecepatan terminal v = 1200 m/dt
Chek bilangan Reynold :
v.
D.
Re f

r
=
( ) ( ) ( ) 5
5
-
10
4,73.
10
.
828
,
1
1,2
.
1200
.
0,006
Re =
=
Dengan nilai Re tersebut menunjukkan aliran bukan
laminer
Untuk aliran turbulen : ( ) 5
,
0
f
f
C
.
3
g
.
D.
4.
v







 −
=
r
r
r p
Untuk menentukan C, dicari dengan cara pendekatan, yaitu
Re >200.000, nilai C = 0,20
( )( )
( )( )
( )
dt
m
19,1
1,2
-
1120
1,2
2
,
0
9,806
0,006
3
4
U
5
,
0
t =






=
( ) ( )
( ) ( )
( ) m/dt
13,5
1,2
-
1120
1,2
.
44
,
0
3
9,806
.
0,006
.
4
v
5
,
0
=






=
Chek bil Re:
( )( )( ) 7.523
10
.
828
,
1
0,006
19,1
1,2
N 5
Re =
= −
Untuk Re = 7.523 (1000 s/d 200.000), digunakan C= 0,44
( )( )( ) 5.317
10
.
828
,
1
0,006
13,5
1,2
N 5
Re =
= −
Chek bil.Re:
Jadi hasil yang cocok adalah V = 13,5 m/dt, dengan C= 0,44
Chek Bilangan Reynold :
v.
D.
Re f

r
=
( ) ( ) ( ) 5.317
10
.
828
,
1
0,006
.
13,5
.
1,2
Re 5
=
= −
Jadi hasil yang sesuai adalah kecepatan buah jatuh
V = 13,5 m/dt, dengan C = 0,44
Contoh soal :
Tentukan kecepatan pengendapan untuk hindered settling dari
partikel padatan yang berbentuk bola dalam air pada suhu 68oF.
Diketahui dalam 1140 cm3 suspensi berisi 1206 g partikel
padat. Diameter rerata partikel padat adalah 0,0061 in,
densitas partikel padat 154 lb/ft3
Penyelesaian :
D = 0,0061/12 ft = 0,000508 ft
Air pada suhu 68oC, ρ = 62,2 lb/ft3 ; μ = 6,72. 10 –4 lb/ft dt
( ) ( ) ( )
( ) dt
ft
0,0620
10
6,72.
.
18
32,2
.
62,2
-
154
.
0,000508
U 4
-
2
to =
=
densitas
berat
padatan
partikel
Volume =
3
3
ft
0,0173
lb/ft
154
lb/g
453,6
g
1206
padat
partikel
Volume =
=
Suspensi 1140 cm3 = 0,0403 ft3
0,57
0,0403
0,0173
-
1 =
=

=  2 . 10 –1,82 (1 – )
Ψ (ε )
Ut = Uto . Ψ ( ε )
= (0,57) 2 . 10 –1,82 (0,43) = 0,0540
Maka : Ut = Uto. Ψ ( ε )
Ut = 0,0620. (0,0540) = 0,00340 ft/dt
Chek. Bilangan Reynold (Re)
v.
D.
Re f

r
=
( )( ) ( ) 0,160
10
.
72
,
6
62,2
.
0,00340
.
10
5,08.
Re 4
-
-4
=
=
Re = 0,160 laminer
Dari hasil percobaan : kecepatan = 0,0039 ft/dt
Soal untuk latihan :
Calculate the settling velocity of dust particle of 60 µm
diameter in air at 21oC and 100 kPa pressure. Assume that
the particle are spherical and of density 1280 kg m-3, and
that the viscosity of air = 1.8 x 10-5 N s m-2 and density of
air = 1.2 kgm-3
SEDIMENTASI PARTIKEL DALAM CAIRAN
Dalam silinder vertikal yang berisi suspensi yang seragam
jika dibiarkan mengendap, pada suatu saat akan
terbentuk beberapa daerah (zone) ;
Pada bagian atas berupa zone jernih, dibawahnya terdapat
zone dengan komposisi yang relatif konstan. Konstan
karena kecepatan pengendapan yang sama karena
ukuran partikel seragam. Pada bagian bawah adalah
zone endapan
Tetapi jika ukuran partikel sangat besar variasinya maka
zone dengan komposisi tetap tak bisa terjadi, dan
terbentuk zone dengan komposisi yang variabel.
Dalam proses pengentalan kontinyu, yaitu cairan jernih diambil
dari bagian atas /bagian permukaan, dan bagian
padatan/pekatan diambil dari bagian dasar tangki. Maka dapat
diperkirakan luasan minimal yang diperlukan, dengan
persamaan berikut;
( )
r

A.
d
dw
L
-
F
vu






=
vu = kecepatan aliran cairan
ke atas
F = rasio masa cairan
terhadap padatan dalam
feed
L = rasio masa cairan
terhadap padatan pada
keluaran
dw/dθ = kecepatan masa padatan masuk; ρ = densitas cairan
A = luas area untuk pengendapan dalam tangki
Apabila kecepatan pengendapan partikel adalah v, dan
v = vu, maka :
( )
r

v.
d
dw
L
-
F
A






=
Persamaan tersebut juga dapat digunakan untuk
droplets cairan yang tidak saling melarutkan, seperti
pada partikel padatan.
Contoh soal :
Tangki pemisah yang bekerja secara kontinyu digunakan
untuk pemisahan minyak dan air. Perkirakan luas area yang
diperlukan untuk tangki. Jika diketahui minyak meninggalkan
tangki dalam bentuk globula pada diameter 5,1. 10 –5 m.
Feed terdiri atas air 4 kg dan minyak 1 kg, air yang
meninggalkan tangki tidak mengandung minyak. Feed masuk
dengan kecepatan 1000 kg/jam Densitas minyak 894 kg/m3
, suhu air dan minyak 38 oC
Penyelesaian :
Viskositas air pada suhu 38 oC = 0,7 . 10 –3 N dt/m2
Densitas air = 1000 kg/m3 dan diameter globula = 5,1 . 10-5 m
( )

r
r
.
18
g.
.
D
v
f
p
2
−
=
( )( )( )
( )( )
3
-
-5
10
.
0,7
18
894
-
1000
9,81
10
.
5,1
v =
v = 2,15. 10 –4 m/dt = 0,77 m/jam
Dianggap mengikuti hukum stokes
dw/dθ = aliran untuk komponen globula minyak
F = 1000 kg/jam
Air 4 kg
Minyak 1 kg
5 kg
Flow globula minyak = 1/5 . 1000 = 200 kg/jam
F = 4/1 = 4; dan L = 0
( )
r

v.
d
dw
L
-
F
A






=
Luas permukaan yang diperlukan (A)
( )( )
( )( )
2
m
1,0
1000
77
,
0
200
0
-
4
A =
=
Jadi luas permukaan tangki yang diperlukan adalah 1 m 2
Materi Pertemuan ke 12-13.pdf

More Related Content

Similar to Materi Pertemuan ke 12-13.pdf

Laporan aliran fluida melalui benda padat ivan
Laporan aliran fluida melalui benda padat ivanLaporan aliran fluida melalui benda padat ivan
Laporan aliran fluida melalui benda padat ivanivan sidabutar
 
Soal Fluida diam dan Bergerak
Soal Fluida diam dan BergerakSoal Fluida diam dan Bergerak
Soal Fluida diam dan BergerakNeli Narulita
 
Karakteristik aliran fluida1
Karakteristik aliran fluida1Karakteristik aliran fluida1
Karakteristik aliran fluida1Alen Pepa
 
pdf-stunting(1).pptx
pdf-stunting(1).pptxpdf-stunting(1).pptx
pdf-stunting(1).pptxkamalia23
 
Getaran teredam
Getaran teredamGetaran teredam
Getaran teredamSHITAIDRUS
 
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluidaRiswan Badu
 
Mekanika fluida i @ tia setiawan
Mekanika fluida i @ tia setiawanMekanika fluida i @ tia setiawan
Mekanika fluida i @ tia setiawanTiaSetiawan5
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika itopik152
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikFransiska Puteri
 
2. fluida
2. fluida2. fluida
2. fluidaZo Ri
 
Tekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatisTekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatisVero Nika
 

Similar to Materi Pertemuan ke 12-13.pdf (20)

Laporan aliran fluida melalui benda padat ivan
Laporan aliran fluida melalui benda padat ivanLaporan aliran fluida melalui benda padat ivan
Laporan aliran fluida melalui benda padat ivan
 
Soal Fluida diam dan Bergerak
Soal Fluida diam dan BergerakSoal Fluida diam dan Bergerak
Soal Fluida diam dan Bergerak
 
S
SS
S
 
Karakteristik aliran fluida1
Karakteristik aliran fluida1Karakteristik aliran fluida1
Karakteristik aliran fluida1
 
pdf-stunting(1).pptx
pdf-stunting(1).pptxpdf-stunting(1).pptx
pdf-stunting(1).pptx
 
Getaran teredam
Getaran teredamGetaran teredam
Getaran teredam
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Divergensi
DivergensiDivergensi
Divergensi
 
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
1. pengantar pengetahuan teknik dan mesin fluida
 
Sistem dan dimensi
Sistem dan dimensiSistem dan dimensi
Sistem dan dimensi
 
Mekanika fluida i @ tia setiawan
Mekanika fluida i @ tia setiawanMekanika fluida i @ tia setiawan
Mekanika fluida i @ tia setiawan
 
Mekanika_Fluida_1.ppt
Mekanika_Fluida_1.pptMekanika_Fluida_1.ppt
Mekanika_Fluida_1.ppt
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika i
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
 
Viskositas.ppt
Viskositas.pptViskositas.ppt
Viskositas.ppt
 
Aliran fluida lengkap
Aliran fluida lengkapAliran fluida lengkap
Aliran fluida lengkap
 
2. fluida
2. fluida2. fluida
2. fluida
 
Tekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatisTekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatis
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 

Recently uploaded

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 

Recently uploaded (19)

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 

Materi Pertemuan ke 12-13.pdf

  • 1. PEMISAHAN MEKANIS Bahan yang dipisahkan : - padat dengan padat - padat dengan cair - Cair dengan cair - gas dengan gas - dst Prinsip pemisahan : - beda densitas - beda ukuran dan bentuk - beda berat atau masa - beda kelarutan - beda titik didih - dst MENCARI PERBEDAAN MEMPERBESAR PERBEDAAN
  • 2. PEMISAHAN MEKANIS : 1. SEDIMENTASI 2. SENTRIFUGASI 3. FILTRASI 4. MEMBRANE SEPARATION 5. AYAKAN SEDIMENTASI : Proses pemisahan untuk bahan padatan dan cairan, cair dengan cair yang tidak saling melarutkan, padatan dengan padatan melalui media fluida Pemisahan tersebut berdasarkan perbedaan densitas, ukuran, bentuk atau kombinasi.
  • 3. PENGUKURAN KECEPATAN SEDIMENTASI Kecepatan sedimentasi, diukur dalam bentuk “kecepatan terminal” (terminal velocity) Fd Fe Kecepatan terminal dipengaruhi oleh : 1. Ukuran partikel 2. Densitas partikel 3. Bentuk partikel 4. Kekentalan (viskositas medium) V terminal pada saat Fe = Fd (gaya eksternal netto = gaya gesek)
  • 4. Gaya eksternal netto (Fe) = g/gc. V ( rp – rf ) Gaya gesek (Fd) = C rf v2 A/2gc Keterangan : g = gaya gravitasi, gc = tetapan gravitasi, V = volume partikel, rp = densitas partikel, rf = densitas fluida, C = konstanta gesek, v = kecepatan partikel jatuh/naik, A = luas permukaan partikel. Dalam keadaan steady : Fe = Fd gc 2 A v C. ) - ( V . gc g 2 f f p r r r = Jika partikel berbentuk bola,volume 6 D V 3  = Luas permukaan 4 D A 2  =
  • 5. Persamaan menjadi : gc gc 2 . 4 D . v C. 6 ) ( g . D 2 2 f f p 3  r r r  = − gc 8 ). - ( . g . D gc 6 . D . v . C. f p 3 2 2 f r r   r = ( )8 . g D. 6 . v . C. f p 2 f r r r − = Untk. Aliran laminer menurut Stoke e R 24 C = v. D. Re f  r = f v. D. 24 C r  = ( )8 . g. D. 6 . v . . v. D. 24 f p 2 f. f r r r r  − =
  • 6. ( )8 . g D. D 6 v. . . 24 f p r r  − = ( ) 6 . 24 8 . g. . D v f p 2  r r − = ( )  r r . 18 g. . D v f p 2 − = Persamaan tersebut dikenal sebagai Hukum/persamaan Stoke, dengan beberapa asumsi : 1). Partikel berbentuk bola 2). Partikel jatuh bebas 3) jarak antar partikel dan jarak dengan dinding 10-20 kali diamerter partikel 4) Tidak dapat dimampatkan 5) Gaya percepatan merata
  • 7. Sedimentasi : Laminer Turbulen Hindered settling Berbentuk bola atau tidak berbentuk bola Untuk aliran turbulen : ( ) 5 , 0 f f C . 3 g . D. 4. v         − = r r r p C = koefisien gesek Hk.Stoke Re  2 2  Re  1000 C = 18,5 / NRe0,6 1000  Re  200.000 C = 0,44 Re  200.000 C = 0,20
  • 8. Jika partikel tidak berbentuk bola ( aliran laminer maupun turbulen), maka dalam persamaam D diganti dengan Ds Ds = diameter partikel yang di-ekuivalensikan dengan bentuk bola Bnt.partikel Spheresitas  Ds/Davg Bola Silinder h = 2 r h = 3 r Prisma a x a x 2a a x 2a x 2a Kubus Disk (h=r) 1,00 0,874 0,860 0,767 0,761 0,806 0,827 1,00 1,135 1,131 1,564 0,985 1,24 0,909
  • 9. Silinder h = 2 r , dari tabel Ds/D(avg) = 1,135 Ds = D(avg). 1,135 D(avg) Dari hasil analisis ayakan (screen analysis) Dimensi terbesar ke-2 ( )  r r . 18 g. . D v f p 2 s − = ( ) 5 , 0 f f s C . 3 g . . D 4. v         − = r r rp Laminer (Stoke) Turbulen
  • 10. Untuk Hk. Stoke, : Re  0,3 Re  0,1 ; Re  0,2; Re  2 Hindered settling : Jika pengendapan dilakukan dengan konsentrasi padatan yang tinggi dalam suatu cairan(fluida) sehingga antar partikel akan saling bersinggungan dan saling berbenturan, partikel yang lebih berat akan membentur partikel yang lebih ringan Kita ambil kesepakatan laminer jika Re  2
  • 11. Pengendapan hindered settling : Kecepatan pengendapan : Ut = Uto ψ ε Ut = kecepatan pengendapan suspensi dalam keadaan hindered settling Uto = kecepatan terminal pengendapan partikel dalam keadaan jatuh bebas suspensi volume padat partikel volume - suspensi volume =  ψ ε =  2 . 10 –1,82 (1 – ) Nilai ε bervariasi antara 0,5 – 0,95 Volume padatan / volume suspensi bervariasi aaantara 0,05 – 0,50
  • 12. Contoh Soal : Buah arbei dan beberapa buah yang lain yang rusak selama penanganan begitu setelah di panen berhubungan erat dengan kecepatan terminal dalam udara. Hitung kecepatan terminal buah arbei yang berdiameter 0,60 cm, densitas 1120 kg/m3 dalam udara pada tekanan 1 atmosfer pada suhu 20oC. Bila buah tersebut dianggap berbentuk bola Penyelesaian : Dianggap benda jatuh bebas dalam keadaan laminer ( )  r r . 18 g. . D v f p 2 − =
  • 13. D = 0,60 cm = 0,006 m ; g = 9,806 m/dt2 ; µ = 1,828 . 10-5 kg/m dt ; ρp = 1120 kg/m3 ; ρf = 1,2 kg/m3 ( ) ( ) ( ) 5 2 1,828.10 . 18 1,2 - 1120 9,806. . 0,006 v = ( )  r r . 18 g. . D v f p 2 − = Kecepatan terminal v = 1200 m/dt Chek bilangan Reynold : v. D. Re f  r =
  • 14. ( ) ( ) ( ) 5 5 - 10 4,73. 10 . 828 , 1 1,2 . 1200 . 0,006 Re = = Dengan nilai Re tersebut menunjukkan aliran bukan laminer Untuk aliran turbulen : ( ) 5 , 0 f f C . 3 g . D. 4. v         − = r r r p Untuk menentukan C, dicari dengan cara pendekatan, yaitu Re >200.000, nilai C = 0,20 ( )( ) ( )( ) ( ) dt m 19,1 1,2 - 1120 1,2 2 , 0 9,806 0,006 3 4 U 5 , 0 t =       =
  • 15. ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) m/dt 13,5 1,2 - 1120 1,2 . 44 , 0 3 9,806 . 0,006 . 4 v 5 , 0 =       = Chek bil Re: ( )( )( ) 7.523 10 . 828 , 1 0,006 19,1 1,2 N 5 Re = = − Untuk Re = 7.523 (1000 s/d 200.000), digunakan C= 0,44 ( )( )( ) 5.317 10 . 828 , 1 0,006 13,5 1,2 N 5 Re = = − Chek bil.Re: Jadi hasil yang cocok adalah V = 13,5 m/dt, dengan C= 0,44
  • 16. Chek Bilangan Reynold : v. D. Re f  r = ( ) ( ) ( ) 5.317 10 . 828 , 1 0,006 . 13,5 . 1,2 Re 5 = = − Jadi hasil yang sesuai adalah kecepatan buah jatuh V = 13,5 m/dt, dengan C = 0,44
  • 17.
  • 18. Contoh soal : Tentukan kecepatan pengendapan untuk hindered settling dari partikel padatan yang berbentuk bola dalam air pada suhu 68oF. Diketahui dalam 1140 cm3 suspensi berisi 1206 g partikel padat. Diameter rerata partikel padat adalah 0,0061 in, densitas partikel padat 154 lb/ft3 Penyelesaian : D = 0,0061/12 ft = 0,000508 ft Air pada suhu 68oC, ρ = 62,2 lb/ft3 ; μ = 6,72. 10 –4 lb/ft dt ( ) ( ) ( ) ( ) dt ft 0,0620 10 6,72. . 18 32,2 . 62,2 - 154 . 0,000508 U 4 - 2 to = =
  • 19. densitas berat padatan partikel Volume = 3 3 ft 0,0173 lb/ft 154 lb/g 453,6 g 1206 padat partikel Volume = = Suspensi 1140 cm3 = 0,0403 ft3 0,57 0,0403 0,0173 - 1 = =  =  2 . 10 –1,82 (1 – ) Ψ (ε ) Ut = Uto . Ψ ( ε ) = (0,57) 2 . 10 –1,82 (0,43) = 0,0540
  • 20. Maka : Ut = Uto. Ψ ( ε ) Ut = 0,0620. (0,0540) = 0,00340 ft/dt Chek. Bilangan Reynold (Re) v. D. Re f  r = ( )( ) ( ) 0,160 10 . 72 , 6 62,2 . 0,00340 . 10 5,08. Re 4 - -4 = = Re = 0,160 laminer Dari hasil percobaan : kecepatan = 0,0039 ft/dt
  • 21. Soal untuk latihan : Calculate the settling velocity of dust particle of 60 µm diameter in air at 21oC and 100 kPa pressure. Assume that the particle are spherical and of density 1280 kg m-3, and that the viscosity of air = 1.8 x 10-5 N s m-2 and density of air = 1.2 kgm-3
  • 22. SEDIMENTASI PARTIKEL DALAM CAIRAN Dalam silinder vertikal yang berisi suspensi yang seragam jika dibiarkan mengendap, pada suatu saat akan terbentuk beberapa daerah (zone) ; Pada bagian atas berupa zone jernih, dibawahnya terdapat zone dengan komposisi yang relatif konstan. Konstan karena kecepatan pengendapan yang sama karena ukuran partikel seragam. Pada bagian bawah adalah zone endapan Tetapi jika ukuran partikel sangat besar variasinya maka zone dengan komposisi tetap tak bisa terjadi, dan terbentuk zone dengan komposisi yang variabel.
  • 23. Dalam proses pengentalan kontinyu, yaitu cairan jernih diambil dari bagian atas /bagian permukaan, dan bagian padatan/pekatan diambil dari bagian dasar tangki. Maka dapat diperkirakan luasan minimal yang diperlukan, dengan persamaan berikut; ( ) r  A. d dw L - F vu       = vu = kecepatan aliran cairan ke atas F = rasio masa cairan terhadap padatan dalam feed L = rasio masa cairan terhadap padatan pada keluaran dw/dθ = kecepatan masa padatan masuk; ρ = densitas cairan A = luas area untuk pengendapan dalam tangki
  • 24. Apabila kecepatan pengendapan partikel adalah v, dan v = vu, maka : ( ) r  v. d dw L - F A       = Persamaan tersebut juga dapat digunakan untuk droplets cairan yang tidak saling melarutkan, seperti pada partikel padatan.
  • 25. Contoh soal : Tangki pemisah yang bekerja secara kontinyu digunakan untuk pemisahan minyak dan air. Perkirakan luas area yang diperlukan untuk tangki. Jika diketahui minyak meninggalkan tangki dalam bentuk globula pada diameter 5,1. 10 –5 m. Feed terdiri atas air 4 kg dan minyak 1 kg, air yang meninggalkan tangki tidak mengandung minyak. Feed masuk dengan kecepatan 1000 kg/jam Densitas minyak 894 kg/m3 , suhu air dan minyak 38 oC Penyelesaian : Viskositas air pada suhu 38 oC = 0,7 . 10 –3 N dt/m2 Densitas air = 1000 kg/m3 dan diameter globula = 5,1 . 10-5 m
  • 26. ( )  r r . 18 g. . D v f p 2 − = ( )( )( ) ( )( ) 3 - -5 10 . 0,7 18 894 - 1000 9,81 10 . 5,1 v = v = 2,15. 10 –4 m/dt = 0,77 m/jam Dianggap mengikuti hukum stokes dw/dθ = aliran untuk komponen globula minyak F = 1000 kg/jam Air 4 kg Minyak 1 kg 5 kg
  • 27. Flow globula minyak = 1/5 . 1000 = 200 kg/jam F = 4/1 = 4; dan L = 0 ( ) r  v. d dw L - F A       = Luas permukaan yang diperlukan (A) ( )( ) ( )( ) 2 m 1,0 1000 77 , 0 200 0 - 4 A = = Jadi luas permukaan tangki yang diperlukan adalah 1 m 2