Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Transformasi fasa besi dan aluminium pada berbagai suhu
2. Perubahan sifat magnetik besi seiring dengan peningkatan suhu
3. Pengkodean paduan aluminium menggunakan standar AA
2. • -iron magnetik stabil diantara
0-769C
• Di atas 769C bertransformasi
menjadi -iron nonmagnetik
(BCC)
• Di atas 911C bertransformasi
menjadi -iron (FCC)
• Di atas 1392C bertransformasi
menjadi -iron (BCC)
• Di atas 1536C akan menjadi
besi cair murni
• Jadi, kemagnetisan berkurang
dengan peningkatan temperatur.
3.
4.
5. • Pada temperatur kritis bawah (A1) terjadi :
₋ reaksi eutektoid (austenit menjadi perlit)
• Pada temperatur kritis atas (A3) terjadi :
₋ awal perubahan dari ke (saat
pendinginan)
₋ akhir perubahan dari ke (saat
pemanasan)
• Bila pendinginan tidak setimbang :
₋ untuk baja hypoeutektoid (%C < 0.8),
maka titik eutektoidnya (S) akan bergeser
ke kiri, sehingga perlit mengandung
karbon < 0.8% dan terbentuk ferrite
₋ untuk baja hypereutektoid (0.8 < %C < 2),
maka titik eutektoidnya (S) akan bergeser
ke kanan, sehingga perlit mengandung
karbon > 0.8% dan terbentuk cementit
6. • Gambar (a) terlihat pada 0.8%C, terjadi pemanasan pada 723°C hingga terbentuk austenit.
Namun diagram ini tidak menjelaskan tentang berapa lama transformasi terjadi.
• Gambar (b) terlihat pada 0.8%C, terjadi transformasi pada 730°C 30s, pada 750°C 10s dan
pada 810°C 1s. Transformasi perlit ke austenit dan sementit (A+C) pada 810°C 6s . Untuk
membentuk austenit sempurna (A) maka dilakukan pemanasan selama 5 jam.
(Skala Logaritmic)
7. • Gambar (c dan d) terlihat pada 0.45%C, perlit berubah menjadi ferrite (F), austenit (A),
dan sementit (C) dengan pemanasan pada 810°C 5s, 1 menit kemudian karbon berdifusi ke
ferrite untuk membentuk austenit
(Skala Logaritmic)
8. • Gambar (e dan f) terlihat pada 1.2%C, perlit berubah menjadi austenit (A) dan sementit
(C) pada 810°C 5s, untuk melarutkan sementit secara sempurna maka temperatur
dinaikkan paling sedikit 860°C
(Skala Logaritmic)
9. • Gambar (a) menunjukkan struktur asli
baja 0.45%C yang terdiri dari 50% ferrit
dan 50 % pearlit, hardness 220 HV
• Gambar (b) pemanasan 725°C 5min,
beberapa lapisan sementit membentuk
speroid, hardness 215 HV
• Gambar (c) pemanasan 735°C 5min,
perlit berubah menjadi austenit,
hardness 376 HV
• Gambar (d) pemanasan 750°C 5 min,
hardness 662 HV
• Gambar (e) pemanasan 775 °C min,
hardness 738 HV
• Gambar (f) pemanasan 825 °C 5 min,
hardness 744 HV
• Jadi heat treatment dapat meningkatkan
hardenability suatu material
Mikrostruktur Baja 0.45% C
Setelah Heat Treatments
11. Pengkodean aluminium berdasarkan standar AA (Aluminium Association of America) dengan
menggunakan penamaan 4 angka :
• Huruf pertama A adalah singkatan dari Aluminium
• Angka ke-2 : menunjukkan jenis paduannya seperti ditunjukkan di tabel berikut:
• Angka ke-3 : menggunakan angka 0 9. 0 menunjukkan paduan dasar, sedangkan 1 9
menunjukkan perbaikan dari paduan.
• Angka ke-4 dan 5 menunjukkan kadar kemurnian aluminium untuk aluminum murni.
Contoh : A1100 memiliki unsur paduan total 1% dengan aluminium 99 %
A1050 memiliki unsur paduan 0.5% dengan aluminium 99.5%
12. • Angka ke-6 menunjukkan bentuk dari material
• Angka ke-7 menunjukkan jenis perlakuan panas yang dilakukan seperti dalam tabel berikut :
Editor's Notes
Pada baja hypereutektoid perlit akan berubah menjadi austenit pada 723C tetapi sementit tidak akan hilang hingga temperatur dinaikkan di atas garis kesetimbangan Acm (batas kelarutan karbon dalam austenit)
< 0.8% ferrite
> 0.8% ferrite+sementit
30s =30.10^3 sekon
10s = 10.10^1 sekon
Pengkodean aluminium umumnya berdasarkan standar AA (Aluminium Association of America)
dengan menggunakan penamaan 4 angka.
Anil = pemanasan hingga temperatur austenit kemudian ditahan dan didinginkan perlahan dalam furnace
Solution heat-treated = memanaskan dibawah garis solvus dan didinginkan cepat
Aging = natural (pengerjaan dingin lalu dibiarkan pada suhu ruang) n artificial aging (pengerjaan dingin lalu dibiarkan diatas suhu ruang)