Seorang suami bertanggung jawab untuk mendidik dan mengajarkan agama kepada istri dan anak-anaknya sejak usia dini. Suami juga harus memperlakukan istri dengan baik dan hormat, serta memenuhi kebutuhan materiil dan emosional istri.
1. Tanggung Jawab Seorang Suami
"Seorang suami adalah pemimpin di tengah keluarganya dan dia akan ditanya tentang orang-
orang yang dipimpinnya." Sebagaimana hadits shahih dari Rasulullah SAW. Maka dia bertanggung
jawab untuk mendidiknya dan mendidik isterinya serta anak-anaknya. Siapa yang lalai dalam hal ini,
kemudian sang isteri dan anak-anaknya berbuat maksiat, maka dia berdosa, karena sebabnya adalah
karena dia tidak mendidik dan mengajarkan mereka. Jika dia tidak lalai dalam mendidik anak dan
kemudian keluarganya melakukan sebagian kemaksiatan, maka dia tidak berdosa. Akan tetapi, dia tetap
diwajibkan mengingatkan mereka setelah terjadi kemaksiatan tersebut agar mereka meninggalkan
perkara-perkara yang bertentangan dengan syariat.
Syekh Saleh Al-Fauzan hafizhahullah berkata: Pendidikan terhadap anak-anak hendaknya
dimulai pada usia mumayyiz. Awali dengan pendidikan agama, berdasarkan sabda Nabi shallallahu
'alaihi wasallam:
"Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah pada usia sepuluh
tahun. Pisahkan tempat tidur di antara mereka." (HR. Abu Daud).
Maka siapa yang tidak memerintahkan anak-anaknya melakukan shalat, dia telah bermaksiat
kepada Nabi shallallahu'alaihi wasallam dan melakukan perbuatan yang diharamkan serta
meninggalkan kewajiban yang diperintahkan Rasulullah SAW.
Jika sang anak telah mencapai usia tamyiz, maka ketika itu, bapaknya diperintahkan untuk
mengajarkannya dan mendidiknya dengan cara mengajarkannya Al-Quran dan beberapa hadits-hadits.
Juga hendaknya dia mengajarkan sang anak hukum-hukum syariat yang sesuai dengan usia anak-anak,
misalnya mengajarkannya bagaimana berwudu, bagaimana shalat, kemudian mengajarkannya zikir
untuk tidur, ketika bangun tidur, ketika makan, minum. Karena, jika anak sudah mencapai usia tamyiz,
maka dia sudah dapat memahami perintah dan larangan. Kemudian hendaknya dia juga dilarang dari
perkara-perkara yang tidak layak sambil menjelaskan bahwa hal-hal tersebut tidak dibolehkan
melakukannya, seperti dusta, namimah, dan lainnya. Sehingga dia terdidik dengan benar dan
meninggalkan keburukan sejak kecil.
Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang orang-orang yang dia pimpin."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun poin-poin mengenai tanggung jawab Suami terhadap Istri antara lain sbb:
1. Menghayati fungsi suami terhadap istri
2. Memberikan nafkah
3. Memenuhi persyaratan istri atau keluarganya
4. Menyediakan rumah
5. Melunasi hutang mahar
6. Berhias diri untuk menyenangkan istri
7. Mengurus anak-anak istri
8. Memenuhi kebutuhan seksual istri dengan baik
9. Tidak menyenggamai istri saat haid
10. Memperlakukan istri dengan sopan dan hormat
11. Menasehati istri dan membina akhlak istri
12. Mendahulukan kepentingan istri daripada kepentingan orang lain
2. 13. Menyuruh istri sholat
14. Menyuruh istri berjilbab
15. Menjauhkan istri dari perbuatan dosa
16. Meringankan beban kerja istri
17. Memaafkan kekurangan istri
18. Menggilir istri dengan adil bila berpoligami
19. Menghukum istri bila berbuat duharka
20. Mengajak dan mendorong istri melakukan ibadah dan syiar islam
21. Segera pulang bila selesai urusan di luar
22. Mengambil penengah jika ada perselisihan dengan istri
23. Memberikan pesangon kepada bekas istri selama iddah
24. Segera menemui istri, kalau tertarik kepada wanita lain
25. Tidak menyakiti dan mengusir istri
26. Tidak menjadikan istri sebagai pemimpin rumaha tangga
27. Tidak membangunkan istri bila pulang tengah malam
28. Tidak membawa istri ke pemandian umum
29. Tidak bersumpah menjauhi istri untuk selama-lamanya
30. Tidak mendhihar istri (menganggap istri sebagai ibunya)
31. Tidak menuduh istri berzina tanpa bukti secara sah secara islam
32. Tidak menarik kembali mahar dari istri
33. Tidak memadu istri dengan saudarinya atau bibinya
34. Tidak menempatkan istri serumah dengan ipar laki-laki
35. Tidak menyenangkan hati istri dengan melanggar agama
36. Tidak sewenang-wenang menceraikan istri
37. Tidak menghalangi istri minta cerai, bila alasannya sah
38. Mengantarkan istri pergi haji
39. Tidak menceritakan hubungan suami istri kepada orang lain
40. Rela atas kematian istri
Sumber :
1. Al-Muntaqa fi Fatawa Syekh Al-Fauzan, 5/297, 298, soal no. 421
2. Drs. M. Thalib. 1995. 40 Tanggung Jawab Suami Terhadap Istri. Bandung : Irsyad Baitus Salam