SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
INTEGRITAS IMAN
DANIEL 6:1-6
PENDAHULUAN
Nama Daniel adalah nama dari orang Ibrani yakni dani’el yang berarti Allah adalah Hakim-
ku. Ia terkenal dengan ketaatan dan kesetiaanya kepada TUHAN, Allah Israel dan sekaligus
mampu menjadi saksi iman di tengah pembuangannya di Babel. Siapa sesungguhnya Daniel?
Daniel terlahir sebagai bangsawan dan lahir sekitar tahun 625 SM (1:3-4). Ia mendapatkan
pelajaran yang sangat keras melalui pengalaman hidupnya yakni ia dibawa ke dalam
pembuangan oleh raja Nebukadnezar. Pada saat mengalami pembuangan itu, Daniel berusia
sekitar 20 tahun. Menarik untuk disimak bahwa Daniel bersama dengan beberapa orang muda
terpilih dalam rekrutme bekerja di istana raja. Awal pertama mereka harus menikuti kegiatan
pelatihan yang sifatnya “ikatan dinas” yaitu setelah tiga tahun belajar dan dididik dalam
pengetahuan keistanaan mereka wajib bekerja kepada raja (bd.1:4,5).
Alkitab menyebutkan bahwa ada 4 orang dari Yehuda yang lolos seleksi yakni Daniel
(kemudian disebut Beltsazar = kiranya ibu dewa bel melindungi raja); Hananya yang berarti
yang dikasihi Tuhan (kemudian disebut Sadrakh = Disinari oleh Dewa Matahari Ba);
Misael yang berarti Siapakah Allah? (kemudian disebut Mesakh= hamba dari Dewa Shach);
dan Azaraya yang berarti Tuhan adalah penolongku (kemudian disebut Abednego = hamba
dari dewa Nego).
Karier para pemuda Yehuda ini terbilang sangat baik dan terus menanjak, istimewa Daniel
yang diberi nama sebutan orang Babel, yakni Beltsazar itu. Dalam pasal 2:48, Nebukadnezar
mengangkatnya menjadi kepala penguasa di propinsi Babilonia dan kepala gubernur dari
seluruh orang-orang bijak dari Babilonia.
Puncak karier Daniel adalah ketika ia berusia 90 tahun, pada masa pemerintahan Raja Darius
dari Media, yangmengangkat Daniel menjadi salah satu dari tiga pejabat Raja dan bahkan
Sang Raja sempat berpikir untuk menetapkannya menjadi pemimpin seluruh Kerajaannya
(6:4).
PEMBAHASAN
Terdapat beberapa catatan penting dalam pasal 6:1-6 ini yang perlu didalami untuk
mengungkap kesuksesan dibalik karier Daniel ini, yakni:
1. Dalam ayat 1-4 kita disuguhkan suatu kenyataan menarik bahwa Dainel terpilih sebagai
salah satu dari 3 Pejabat Tinggi Kerajaan yang membawahi 120 pejabat wakil raja di seluruh
kerajaan. Tugas utama Daniel adalah menjadi pengawas terhadap para wakil raja serta secara
khusus menjaga wibawa raja agar kekuasaan dan kekayaan raja dapat diper-tanggung-
jawabkan dan tidak terjadi kerugian.
__________________________________
Sumber : Uci Nofianti Gulo
Posisi ini bisa dibilang cukup “basah” dan sangat menjanjikan untuk dapat peluang
memperkaya diri sendiri atau bahasa modern sekarang Korupsi. Mengapa tidak? Seluruh
wakil-wakil raja yang membawahi luasnya kerajaan itu, dan bahkan sampai daerah jajahan
sekalipun wajib untuk melaporkan apapun kondisi dan perkembangan kerajaan kepada Daniel
termasuk juga barangkali jumlah upeti dan kekayaan raja.
Dengan kata lain, 3 0rang ini termasuk Daniel adalah pejabat tertinggi setelah Raja Darius
tentunya. Satu-satunya pejabat yang mengawasi dan dapat memerintah Daniel adalah Raja
sendiri. Tapi adalah mustahil seorang Raja melakukan pengawasan melekat kepada mereka
bertiga sebab tugas itu sudah dilimpahkan kepada mereka sendiri (bd. Ay.3). Maka peluang
untuk terjadi kejahatan “korupsi” sangatlah mungkin tanpa sepengetahuan raja. Daniel bisa
saja memanfaatkan posisi dan jabatannya itu demi kesenangannya. Namun kita menemukan
hingga akhir kisah ini, Daniel tetap “bersih” dari penyalahgunaan jabatan dan kekuasaan.
2. Daniel bukan saja hidup “bersih” dari penyalah-gunaan jabatan dan kekuasaan, ia bahkan
mampun untuk bekerja dengan baik dan berhasil dalam tugas dan tanggung-jawabnya itu. Hal
ini terbukti lewat suksesnya Daniel “mengkaryakan” posisinya untuk kejayaan kerajaan
sehingga oleh raja ia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi lagi dari rekan-rekan
sekerjanya. Daniel disiapkan menjadi penguasa seluruh kerajaan Darius (ay.4).
Dengan kata lain, Daniel adalah seorang pekerja keras dan bukan pribadi yang cepat puas
terhadap capaian diri. Ini tidak berarti bahwa Daniel seorang yang ambisius dan tidak pernah
ingin berhenti mencapai posisi. Bukan, Daniel tidak seperti itu!! Hal ini disebabkan, menurut
ayat 4, karena Daniel memiliki roh yang luar biasa. Apapun maksud dari pernyataan ayat
tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Daniel memperoleh “Karunia” lebih dari mereka
yang lain karena TUHAN menganugerahkannya. Dapatlah dikatakan bahwa semakin besar
karunia yang ia miliki, semakin tinggi juga nilai capaian dan pertanggung-jawabannya
kepada Sang Pemberi karunia. Artinya, talenta itu tidak ditanam Daniel dalam tanah.
3. Mengapa Daniel mampu mencapai prestasi sedemikian? Kita pastilah sepakat bahwa itu
atas anugerah TUHAN, Allah Israel yang juga adalah Allah-nya Daniel. Namun, hal yang
perlu ditelusuri adalah kehadiran Allah bagi Daniel pastilah ada alasannya. Mengapa ia
begitu disertai TUHAN; apakah yang sudah dilakukan Daniel? Jawabannya kita temukan
pada sikap dan sifat Daniel sebagai pribadi yang dikasihi Allah (10:11), yakni:
a. Daniel hidup dalam ketaatan (6:5,6)
Sesuatu yang penting dan utama dari tokoh ini adalah Daniel seorang pribadi yang memiliki
semangat rohani yang luar biasa. Hal ini nampak dan jelas dinyatakan dalam ayat 5 bacan
kita bahwa ketaatanNya kepada Allah dilakukan lewat “hidup bersih” dari segala kesalahan
dan penyelewengan aturan kerajaan; yang diimbangi dengan Ketaatannya beribadah kepada
Allah.
__________________________________
Sumber : Uci Nofianti Gulo
Daniel berhasil melakukan apa yang dikehendaki raja. Nilai kepercayaan raja tidak disia-
siakan Daniel. Ia berhasil dipercayai manusia sehingga tidak satupun ditemukan kesalahan
terhadapnya. Di sisi lain, kedekatannya dengan TUHAN adalah nilai lebih dan nilai beda dari
para pejabat kerajaan. Kehidupan spiritualitasnya demikian baik yang justru terbentu karena
hidupnya yang selalu beribadah kepada TUHAN.
b. Daniel memilih menyenangkan TUHAN dari pada manusia (6:11-12)
Disebutkan di atas bahwa Daniel taat pada aturan kerajaan. Namun Daniel juga memiliki
prinsip hidup spiritualitas yang teruji. Saat aturan kerajaan menghalanginya untuk beribadah
kepada Allah, Daniel lebih memilih taat kepada TUHAN, Allah-nya dari pada aturan dan
ketetapan manusia.
Perhatikanlah apa yang terjadi pada ayat 11 dan 12 bacaan kita. Harusnya jika ingin “aman”
dari masalah hukum, bisa saja Daniel mengambil langkah taktis yang kompromistis yaitu:
untuk sementara menunda beribadah kepada TUHAN selama 30 hari (aturan ayat 8) dengan
keyakinan “pastilah TUHAN mengerti” kondisi ini. Luar biasanya adalah, Daniel tidak
memilih langkah “aman” ini.
Apa yang ia lalukan? Daniel sadar bahwa ada larangan tentang beribadah kepada TUHAN,
Allah. Kalaupun Daniel tetap berniat beribadah, harusnya ia segera menutup jendela dan
kemudian berdoa diam-diam kepada TUHAN, Allahnya. Namun justru yang dilakukannya
berbeda. Pada ayat 11 pasal 6, Daniel justru berdoa dengan jendela yang terbuka mengarah ke
Yerusalem dan tentu saja efeknya, setiap orang dapat melihat dan mendengar ketika ia sedang
berdoa. Akhirnya ia ditangkap.
c. Daniel hidup mengekspresikan Kasih Allah (6:22-23)
Normalnya reaksi seseorang ketika disakiti adalah merasa dendam dan lebih cendrung
memutuskan tali silahturahmi dengan orang lain yang telah melukai hati. Namun tidak
demikian dengan Daniel. Ia mampu mengekspresikan Kasih Allah dalam dirinya lewat
“melepaskan pengampunan” dan memaafkan sikap raja yang kurang bijak menjatuhi
hukuman ke goa singa untuknya.
Sikap Daniel ini tergambar dalam ayat 22-23 ketika menjawab pertanyaan Raja dengan penuh
hormat dan sanjungan tanpa menunjukkan sedikitpun rasa benci atau dendam. Inilah
integritas pribadi yang mengasihi dan dikasihi Allah.
d. Daniel tidak “silau” dengan harta duniawi (5:16,17)
Kita juga menemukan pribadi Daniel yang tahan uji dalam hal kekayaan dan kehormatan.
Saat ia harus membaca tulisan di dinding itu dan menguraikan maknanya, Daniel ditawarkan
hadiah dan jabatan yang luar biasa tak ternilai. Jika ia tidak tahan uji, pastilah tidak akan
terucap dari bibirnya dalam ayat 17 yang berbunyi: “tahanlah hadiah tuanku …
berikanlah kepada orang lain.” Mengapa demikian? Karena yang utama bagi Daniel adalah
__________________________________
Sumber : Uci Nofianti Gulo
menyampaikan pesan TUHAN melalui tulisan itu dan bukan soal iming-iming hadiah yang
menggiurkan.
Daniel Fokus pada misi Allah bagi raja yang mencoreng kekudusan-Nya karena menajiskan
alat-alat Bait Suci yang kudus itu. Harta dan kekuasaan tidak mampu mengalihkan Daniel
pada prioritas utamanya ketika dihadirkan TUHAN dalam pembuangan tersebut, yakni
menjadi jurubicara-Nya bagi bangsa tersebut.
Itulah empat alasan dari sekian banyak hal lain tentang sikap dan sifat Daniel sehingga ia
menjadi pribadi yang berhasil di tengah pergumulan pembuangan dan sekaligus menjadi
pribadi yang sangat di kasihi TUHAN, Allah Israel.
PENUTUP
Dari uraian di atas, pastilah ditemukan beberapa pokok penting yang cukup relevan dengan
kehidupan orang percaya saat ini, secara khusus berhubung dengan menjadi pribadi yang
berkenan kepada Tuhan Yesus Kristus.
Silakan direnungkan dan kembangkan beberapa pokok ini yang mungkin dapat
direlevansikan:
1. Jangan hanya bangga dan berhenti pada menjadi orang KRISTEN yang percaya, tapi
jadilah orang yang dapat DIPERCAYA! Daniel adalah pribadi yang sangat dipercayai
dikalangan istana termasuk raja karena sikap dan sifat yang ditunjukkannya.
2. Pada jaman Daniel bangsa Media menyembah berhala. Tetapi Daniel justru 3 kali sehari
berlutut untuk berdoa dan menyembah Allah dan setia beribadah kepadaNya. Lingkungan
seringkali memperngaruhi pola pikir, pola tutur dan pola laku setiap orang. Tapi hal ini tidak
mempengaruhi Daniel. Mengapa? Karena ia setia kepada Allah. Pada bagian akhir justru
bukan lingkungan pembuangan itu yang mempengaruhi Daniel, namun justru kerajaan itu
berhasil dipengaruhi Daniel karena imannya (bd. 6:26-28)
3. Banyak orang sering melupakan Tuhan saat telah mencapai nikmat hidup. Tidak demikian
dengan Daniel. Kesetiaannya kepada TUHAN tetap terjaga di tengah gemilaunya harta dan
tingginya jabatan dan kekuasaan yang ia peroleh. Kejatuhan orang percaya lewat
meninggalkan TUHAN lebih besar kemungkinannya saat hidup dan keadaan sangat
berkelimpahan dan tak berkesusahan. Semakin bergumul, pastilah semakin dekat dengan
TUHAN. Namun jika jauh dari persoalan, jauh juga hidup kerohaniaannya dari TUHAN.
Daniel adalah contoh pribadi yang memiliki integritas iman yang mampu ketika ia tidak
mampu dipengaruhi oleh keadaan apapun.
__________________________________
Sumber : Uci Nofianti Gulo

More Related Content

What's hot

Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.amargland
 
Bab iv kelas xi memilih yang benar
Bab iv kelas xi memilih yang benarBab iv kelas xi memilih yang benar
Bab iv kelas xi memilih yang benarSabam Sitinjak
 
Alkitab bahasa melayu malay bible - new testament
Alkitab bahasa melayu   malay bible - new testamentAlkitab bahasa melayu   malay bible - new testament
Alkitab bahasa melayu malay bible - new testamentBiblesForYOU
 
Alkitab bahasa melayu malay bible - new testament
Alkitab bahasa melayu   malay bible - new testamentAlkitab bahasa melayu   malay bible - new testament
Alkitab bahasa melayu malay bible - new testamentBiblesForYOU
 
Tafsir Surah At-Tin
Tafsir Surah At-TinTafsir Surah At-Tin
Tafsir Surah At-TinWan Aiman
 
Iam muslim malay
Iam muslim malayIam muslim malay
Iam muslim malayiam-muslim
 
Allah mengasihi bangsa bangsa (aspek teologis)
Allah mengasihi bangsa bangsa (aspek teologis)Allah mengasihi bangsa bangsa (aspek teologis)
Allah mengasihi bangsa bangsa (aspek teologis)Daniel Saroengoe
 
Khutbah idul 'adha
Khutbah idul 'adhaKhutbah idul 'adha
Khutbah idul 'adhaTrisna Putra
 
Kisah nabi ibrahim as
Kisah nabi ibrahim asKisah nabi ibrahim as
Kisah nabi ibrahim asJaki Zulfikar
 
Riwayat nabi ibrahim as
Riwayat nabi ibrahim asRiwayat nabi ibrahim as
Riwayat nabi ibrahim asUmar Kun
 
Hbis2103 pengajian asuhan tilawah al quran
Hbis2103 pengajian asuhan tilawah al quranHbis2103 pengajian asuhan tilawah al quran
Hbis2103 pengajian asuhan tilawah al quranFaridah Husin
 
Khutbah idul adha 1434 h
Khutbah idul adha 1434 hKhutbah idul adha 1434 h
Khutbah idul adha 1434 hAman Kadis
 
Surat at tin
Surat at tinSurat at tin
Surat at tinAndhika7
 
Bab 10 beriman kepada qada dan qadar
Bab 10 beriman kepada qada dan qadarBab 10 beriman kepada qada dan qadar
Bab 10 beriman kepada qada dan qadaramirulmuminin9
 

What's hot (18)

Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
Pel ss ke 13, triw 2, 2013.
 
Bab iv kelas xi memilih yang benar
Bab iv kelas xi memilih yang benarBab iv kelas xi memilih yang benar
Bab iv kelas xi memilih yang benar
 
Alkitab bahasa melayu malay bible - new testament
Alkitab bahasa melayu   malay bible - new testamentAlkitab bahasa melayu   malay bible - new testament
Alkitab bahasa melayu malay bible - new testament
 
Alkitab bahasa melayu malay bible - new testament
Alkitab bahasa melayu   malay bible - new testamentAlkitab bahasa melayu   malay bible - new testament
Alkitab bahasa melayu malay bible - new testament
 
Tafsir Surah At-Tin
Tafsir Surah At-TinTafsir Surah At-Tin
Tafsir Surah At-Tin
 
Perukunan islam
Perukunan islamPerukunan islam
Perukunan islam
 
Iam muslim malay
Iam muslim malayIam muslim malay
Iam muslim malay
 
Allah mengasihi bangsa bangsa (aspek teologis)
Allah mengasihi bangsa bangsa (aspek teologis)Allah mengasihi bangsa bangsa (aspek teologis)
Allah mengasihi bangsa bangsa (aspek teologis)
 
surat At-Tiin
surat At-Tiinsurat At-Tiin
surat At-Tiin
 
Surat at tin
Surat at tinSurat at tin
Surat at tin
 
Khutbah idul 'adha
Khutbah idul 'adhaKhutbah idul 'adha
Khutbah idul 'adha
 
Kisah nabi ibrahim as
Kisah nabi ibrahim asKisah nabi ibrahim as
Kisah nabi ibrahim as
 
Riwayat nabi ibrahim as
Riwayat nabi ibrahim asRiwayat nabi ibrahim as
Riwayat nabi ibrahim as
 
Hbis2103 pengajian asuhan tilawah al quran
Hbis2103 pengajian asuhan tilawah al quranHbis2103 pengajian asuhan tilawah al quran
Hbis2103 pengajian asuhan tilawah al quran
 
Khutbah idul adha 1434 h
Khutbah idul adha 1434 hKhutbah idul adha 1434 h
Khutbah idul adha 1434 h
 
Surat at tin
Surat at tinSurat at tin
Surat at tin
 
Siapakah manusia
Siapakah manusiaSiapakah manusia
Siapakah manusia
 
Bab 10 beriman kepada qada dan qadar
Bab 10 beriman kepada qada dan qadarBab 10 beriman kepada qada dan qadar
Bab 10 beriman kepada qada dan qadar
 

Similar to INTEGRITAS IMAN DANIEL

Daniel di Gua Singa _Pengajaran tentang kitab Daniel - Katolik
Daniel di Gua Singa _Pengajaran tentang kitab Daniel - KatolikDaniel di Gua Singa _Pengajaran tentang kitab Daniel - Katolik
Daniel di Gua Singa _Pengajaran tentang kitab Daniel - Katoliklusilaretno
 
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan ii 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan ii 2018Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan ii 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan ii 2018David Syahputra
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan I 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan I 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan I 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan I 2020David Syahputra
 
Belajar dari daniel
Belajar dari danielBelajar dari daniel
Belajar dari danieliyan satar
 
Pelajaran ss 5 qtr 3 2015 misionari dalam buangan
Pelajaran ss 5 qtr 3 2015 misionari dalam buanganPelajaran ss 5 qtr 3 2015 misionari dalam buangan
Pelajaran ss 5 qtr 3 2015 misionari dalam buanganHaisler Vasco Layup
 
Daniel 1. MASA PEMBUANGAN KE BABEL.pptx
Daniel 1.  MASA PEMBUANGAN KE BABEL.pptxDaniel 1.  MASA PEMBUANGAN KE BABEL.pptx
Daniel 1. MASA PEMBUANGAN KE BABEL.pptxIndraKinarto
 
0656. KEBUTUHAN HIDUP ROHANI YANG STABIL.pptx
0656. KEBUTUHAN HIDUP ROHANI YANG STABIL.pptx0656. KEBUTUHAN HIDUP ROHANI YANG STABIL.pptx
0656. KEBUTUHAN HIDUP ROHANI YANG STABIL.pptxHansTobing
 
Renungan sabat, 10 august 2013 (2)
Renungan sabat, 10 august 2013 (2)Renungan sabat, 10 august 2013 (2)
Renungan sabat, 10 august 2013 (2)Filani Pangemanan
 
Generasi DANIEL!
Generasi DANIEL!Generasi DANIEL!
Generasi DANIEL!SABDA
 
Eksposisi Nehemia 1: Lahirnya Visi Pelayanan
Eksposisi Nehemia 1: Lahirnya Visi PelayananEksposisi Nehemia 1: Lahirnya Visi Pelayanan
Eksposisi Nehemia 1: Lahirnya Visi PelayananJohan Setiawan
 

Similar to INTEGRITAS IMAN DANIEL (12)

Daniel di Gua Singa _Pengajaran tentang kitab Daniel - Katolik
Daniel di Gua Singa _Pengajaran tentang kitab Daniel - KatolikDaniel di Gua Singa _Pengajaran tentang kitab Daniel - Katolik
Daniel di Gua Singa _Pengajaran tentang kitab Daniel - Katolik
 
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan ii 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan ii 2018Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan ii 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan ii 2018
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan I 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan I 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan I 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan I 2020
 
Belajar dari daniel
Belajar dari danielBelajar dari daniel
Belajar dari daniel
 
Pelajaran ss 5 qtr 3 2015 misionari dalam buangan
Pelajaran ss 5 qtr 3 2015 misionari dalam buanganPelajaran ss 5 qtr 3 2015 misionari dalam buangan
Pelajaran ss 5 qtr 3 2015 misionari dalam buangan
 
Daniel 1. MASA PEMBUANGAN KE BABEL.pptx
Daniel 1.  MASA PEMBUANGAN KE BABEL.pptxDaniel 1.  MASA PEMBUANGAN KE BABEL.pptx
Daniel 1. MASA PEMBUANGAN KE BABEL.pptx
 
0656. KEBUTUHAN HIDUP ROHANI YANG STABIL.pptx
0656. KEBUTUHAN HIDUP ROHANI YANG STABIL.pptx0656. KEBUTUHAN HIDUP ROHANI YANG STABIL.pptx
0656. KEBUTUHAN HIDUP ROHANI YANG STABIL.pptx
 
Daniel 10
Daniel 10Daniel 10
Daniel 10
 
Renungan sabat, 10 august 2013 (2)
Renungan sabat, 10 august 2013 (2)Renungan sabat, 10 august 2013 (2)
Renungan sabat, 10 august 2013 (2)
 
Metery of Daniel 6
Metery of Daniel 6Metery of Daniel 6
Metery of Daniel 6
 
Generasi DANIEL!
Generasi DANIEL!Generasi DANIEL!
Generasi DANIEL!
 
Eksposisi Nehemia 1: Lahirnya Visi Pelayanan
Eksposisi Nehemia 1: Lahirnya Visi PelayananEksposisi Nehemia 1: Lahirnya Visi Pelayanan
Eksposisi Nehemia 1: Lahirnya Visi Pelayanan
 

INTEGRITAS IMAN DANIEL

  • 1. INTEGRITAS IMAN DANIEL 6:1-6 PENDAHULUAN Nama Daniel adalah nama dari orang Ibrani yakni dani’el yang berarti Allah adalah Hakim- ku. Ia terkenal dengan ketaatan dan kesetiaanya kepada TUHAN, Allah Israel dan sekaligus mampu menjadi saksi iman di tengah pembuangannya di Babel. Siapa sesungguhnya Daniel? Daniel terlahir sebagai bangsawan dan lahir sekitar tahun 625 SM (1:3-4). Ia mendapatkan pelajaran yang sangat keras melalui pengalaman hidupnya yakni ia dibawa ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar. Pada saat mengalami pembuangan itu, Daniel berusia sekitar 20 tahun. Menarik untuk disimak bahwa Daniel bersama dengan beberapa orang muda terpilih dalam rekrutme bekerja di istana raja. Awal pertama mereka harus menikuti kegiatan pelatihan yang sifatnya “ikatan dinas” yaitu setelah tiga tahun belajar dan dididik dalam pengetahuan keistanaan mereka wajib bekerja kepada raja (bd.1:4,5). Alkitab menyebutkan bahwa ada 4 orang dari Yehuda yang lolos seleksi yakni Daniel (kemudian disebut Beltsazar = kiranya ibu dewa bel melindungi raja); Hananya yang berarti yang dikasihi Tuhan (kemudian disebut Sadrakh = Disinari oleh Dewa Matahari Ba); Misael yang berarti Siapakah Allah? (kemudian disebut Mesakh= hamba dari Dewa Shach); dan Azaraya yang berarti Tuhan adalah penolongku (kemudian disebut Abednego = hamba dari dewa Nego). Karier para pemuda Yehuda ini terbilang sangat baik dan terus menanjak, istimewa Daniel yang diberi nama sebutan orang Babel, yakni Beltsazar itu. Dalam pasal 2:48, Nebukadnezar mengangkatnya menjadi kepala penguasa di propinsi Babilonia dan kepala gubernur dari seluruh orang-orang bijak dari Babilonia. Puncak karier Daniel adalah ketika ia berusia 90 tahun, pada masa pemerintahan Raja Darius dari Media, yangmengangkat Daniel menjadi salah satu dari tiga pejabat Raja dan bahkan Sang Raja sempat berpikir untuk menetapkannya menjadi pemimpin seluruh Kerajaannya (6:4). PEMBAHASAN Terdapat beberapa catatan penting dalam pasal 6:1-6 ini yang perlu didalami untuk mengungkap kesuksesan dibalik karier Daniel ini, yakni: 1. Dalam ayat 1-4 kita disuguhkan suatu kenyataan menarik bahwa Dainel terpilih sebagai salah satu dari 3 Pejabat Tinggi Kerajaan yang membawahi 120 pejabat wakil raja di seluruh kerajaan. Tugas utama Daniel adalah menjadi pengawas terhadap para wakil raja serta secara khusus menjaga wibawa raja agar kekuasaan dan kekayaan raja dapat diper-tanggung- jawabkan dan tidak terjadi kerugian. __________________________________ Sumber : Uci Nofianti Gulo
  • 2. Posisi ini bisa dibilang cukup “basah” dan sangat menjanjikan untuk dapat peluang memperkaya diri sendiri atau bahasa modern sekarang Korupsi. Mengapa tidak? Seluruh wakil-wakil raja yang membawahi luasnya kerajaan itu, dan bahkan sampai daerah jajahan sekalipun wajib untuk melaporkan apapun kondisi dan perkembangan kerajaan kepada Daniel termasuk juga barangkali jumlah upeti dan kekayaan raja. Dengan kata lain, 3 0rang ini termasuk Daniel adalah pejabat tertinggi setelah Raja Darius tentunya. Satu-satunya pejabat yang mengawasi dan dapat memerintah Daniel adalah Raja sendiri. Tapi adalah mustahil seorang Raja melakukan pengawasan melekat kepada mereka bertiga sebab tugas itu sudah dilimpahkan kepada mereka sendiri (bd. Ay.3). Maka peluang untuk terjadi kejahatan “korupsi” sangatlah mungkin tanpa sepengetahuan raja. Daniel bisa saja memanfaatkan posisi dan jabatannya itu demi kesenangannya. Namun kita menemukan hingga akhir kisah ini, Daniel tetap “bersih” dari penyalahgunaan jabatan dan kekuasaan. 2. Daniel bukan saja hidup “bersih” dari penyalah-gunaan jabatan dan kekuasaan, ia bahkan mampun untuk bekerja dengan baik dan berhasil dalam tugas dan tanggung-jawabnya itu. Hal ini terbukti lewat suksesnya Daniel “mengkaryakan” posisinya untuk kejayaan kerajaan sehingga oleh raja ia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi lagi dari rekan-rekan sekerjanya. Daniel disiapkan menjadi penguasa seluruh kerajaan Darius (ay.4). Dengan kata lain, Daniel adalah seorang pekerja keras dan bukan pribadi yang cepat puas terhadap capaian diri. Ini tidak berarti bahwa Daniel seorang yang ambisius dan tidak pernah ingin berhenti mencapai posisi. Bukan, Daniel tidak seperti itu!! Hal ini disebabkan, menurut ayat 4, karena Daniel memiliki roh yang luar biasa. Apapun maksud dari pernyataan ayat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Daniel memperoleh “Karunia” lebih dari mereka yang lain karena TUHAN menganugerahkannya. Dapatlah dikatakan bahwa semakin besar karunia yang ia miliki, semakin tinggi juga nilai capaian dan pertanggung-jawabannya kepada Sang Pemberi karunia. Artinya, talenta itu tidak ditanam Daniel dalam tanah. 3. Mengapa Daniel mampu mencapai prestasi sedemikian? Kita pastilah sepakat bahwa itu atas anugerah TUHAN, Allah Israel yang juga adalah Allah-nya Daniel. Namun, hal yang perlu ditelusuri adalah kehadiran Allah bagi Daniel pastilah ada alasannya. Mengapa ia begitu disertai TUHAN; apakah yang sudah dilakukan Daniel? Jawabannya kita temukan pada sikap dan sifat Daniel sebagai pribadi yang dikasihi Allah (10:11), yakni: a. Daniel hidup dalam ketaatan (6:5,6) Sesuatu yang penting dan utama dari tokoh ini adalah Daniel seorang pribadi yang memiliki semangat rohani yang luar biasa. Hal ini nampak dan jelas dinyatakan dalam ayat 5 bacan kita bahwa ketaatanNya kepada Allah dilakukan lewat “hidup bersih” dari segala kesalahan dan penyelewengan aturan kerajaan; yang diimbangi dengan Ketaatannya beribadah kepada Allah. __________________________________ Sumber : Uci Nofianti Gulo
  • 3. Daniel berhasil melakukan apa yang dikehendaki raja. Nilai kepercayaan raja tidak disia- siakan Daniel. Ia berhasil dipercayai manusia sehingga tidak satupun ditemukan kesalahan terhadapnya. Di sisi lain, kedekatannya dengan TUHAN adalah nilai lebih dan nilai beda dari para pejabat kerajaan. Kehidupan spiritualitasnya demikian baik yang justru terbentu karena hidupnya yang selalu beribadah kepada TUHAN. b. Daniel memilih menyenangkan TUHAN dari pada manusia (6:11-12) Disebutkan di atas bahwa Daniel taat pada aturan kerajaan. Namun Daniel juga memiliki prinsip hidup spiritualitas yang teruji. Saat aturan kerajaan menghalanginya untuk beribadah kepada Allah, Daniel lebih memilih taat kepada TUHAN, Allah-nya dari pada aturan dan ketetapan manusia. Perhatikanlah apa yang terjadi pada ayat 11 dan 12 bacaan kita. Harusnya jika ingin “aman” dari masalah hukum, bisa saja Daniel mengambil langkah taktis yang kompromistis yaitu: untuk sementara menunda beribadah kepada TUHAN selama 30 hari (aturan ayat 8) dengan keyakinan “pastilah TUHAN mengerti” kondisi ini. Luar biasanya adalah, Daniel tidak memilih langkah “aman” ini. Apa yang ia lalukan? Daniel sadar bahwa ada larangan tentang beribadah kepada TUHAN, Allah. Kalaupun Daniel tetap berniat beribadah, harusnya ia segera menutup jendela dan kemudian berdoa diam-diam kepada TUHAN, Allahnya. Namun justru yang dilakukannya berbeda. Pada ayat 11 pasal 6, Daniel justru berdoa dengan jendela yang terbuka mengarah ke Yerusalem dan tentu saja efeknya, setiap orang dapat melihat dan mendengar ketika ia sedang berdoa. Akhirnya ia ditangkap. c. Daniel hidup mengekspresikan Kasih Allah (6:22-23) Normalnya reaksi seseorang ketika disakiti adalah merasa dendam dan lebih cendrung memutuskan tali silahturahmi dengan orang lain yang telah melukai hati. Namun tidak demikian dengan Daniel. Ia mampu mengekspresikan Kasih Allah dalam dirinya lewat “melepaskan pengampunan” dan memaafkan sikap raja yang kurang bijak menjatuhi hukuman ke goa singa untuknya. Sikap Daniel ini tergambar dalam ayat 22-23 ketika menjawab pertanyaan Raja dengan penuh hormat dan sanjungan tanpa menunjukkan sedikitpun rasa benci atau dendam. Inilah integritas pribadi yang mengasihi dan dikasihi Allah. d. Daniel tidak “silau” dengan harta duniawi (5:16,17) Kita juga menemukan pribadi Daniel yang tahan uji dalam hal kekayaan dan kehormatan. Saat ia harus membaca tulisan di dinding itu dan menguraikan maknanya, Daniel ditawarkan hadiah dan jabatan yang luar biasa tak ternilai. Jika ia tidak tahan uji, pastilah tidak akan terucap dari bibirnya dalam ayat 17 yang berbunyi: “tahanlah hadiah tuanku … berikanlah kepada orang lain.” Mengapa demikian? Karena yang utama bagi Daniel adalah __________________________________ Sumber : Uci Nofianti Gulo
  • 4. menyampaikan pesan TUHAN melalui tulisan itu dan bukan soal iming-iming hadiah yang menggiurkan. Daniel Fokus pada misi Allah bagi raja yang mencoreng kekudusan-Nya karena menajiskan alat-alat Bait Suci yang kudus itu. Harta dan kekuasaan tidak mampu mengalihkan Daniel pada prioritas utamanya ketika dihadirkan TUHAN dalam pembuangan tersebut, yakni menjadi jurubicara-Nya bagi bangsa tersebut. Itulah empat alasan dari sekian banyak hal lain tentang sikap dan sifat Daniel sehingga ia menjadi pribadi yang berhasil di tengah pergumulan pembuangan dan sekaligus menjadi pribadi yang sangat di kasihi TUHAN, Allah Israel. PENUTUP Dari uraian di atas, pastilah ditemukan beberapa pokok penting yang cukup relevan dengan kehidupan orang percaya saat ini, secara khusus berhubung dengan menjadi pribadi yang berkenan kepada Tuhan Yesus Kristus. Silakan direnungkan dan kembangkan beberapa pokok ini yang mungkin dapat direlevansikan: 1. Jangan hanya bangga dan berhenti pada menjadi orang KRISTEN yang percaya, tapi jadilah orang yang dapat DIPERCAYA! Daniel adalah pribadi yang sangat dipercayai dikalangan istana termasuk raja karena sikap dan sifat yang ditunjukkannya. 2. Pada jaman Daniel bangsa Media menyembah berhala. Tetapi Daniel justru 3 kali sehari berlutut untuk berdoa dan menyembah Allah dan setia beribadah kepadaNya. Lingkungan seringkali memperngaruhi pola pikir, pola tutur dan pola laku setiap orang. Tapi hal ini tidak mempengaruhi Daniel. Mengapa? Karena ia setia kepada Allah. Pada bagian akhir justru bukan lingkungan pembuangan itu yang mempengaruhi Daniel, namun justru kerajaan itu berhasil dipengaruhi Daniel karena imannya (bd. 6:26-28) 3. Banyak orang sering melupakan Tuhan saat telah mencapai nikmat hidup. Tidak demikian dengan Daniel. Kesetiaannya kepada TUHAN tetap terjaga di tengah gemilaunya harta dan tingginya jabatan dan kekuasaan yang ia peroleh. Kejatuhan orang percaya lewat meninggalkan TUHAN lebih besar kemungkinannya saat hidup dan keadaan sangat berkelimpahan dan tak berkesusahan. Semakin bergumul, pastilah semakin dekat dengan TUHAN. Namun jika jauh dari persoalan, jauh juga hidup kerohaniaannya dari TUHAN. Daniel adalah contoh pribadi yang memiliki integritas iman yang mampu ketika ia tidak mampu dipengaruhi oleh keadaan apapun. __________________________________ Sumber : Uci Nofianti Gulo