SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Oleh :
KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI
INSTITUT MUAMALAH INDONESIA
8 OKTOBER 2020
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
“ALLAH MENURUNKAN BESI”
QS AL HADID AYAT 25

‫قال‬
‫هللا‬
‫تعالى‬
:

ْ
‫د‬َ‫ق‬‫ل‬
‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫س‬‫ر‬َ‫أ‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬
ْ
َ‫ب‬‫ٱل‬ِ‫ب‬
ِْ‫ت‬ََٰ‫ن‬ِ‫ي‬
‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬َ‫و‬
ْ
َ‫ع‬َ‫م‬
ْ
ُ‫م‬ُ‫ه‬
َْ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫ٱل‬
َْ‫ان‬َ‫يز‬ِ‫م‬‫ٱل‬َ‫و‬
ْ
َ‫م‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ِ‫ل‬
ُْ‫اس‬َّ‫ن‬‫ٱل‬
ْ
‫ٱل‬ِ‫ب‬
ِْ‫ط‬‫س‬ِ‫ق‬
ْۖ
‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬َ‫و‬
‫ٱ‬
ْ
َ‫د‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬‫ل‬
ْ
ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
ْ
‫س‬‫أ‬َ‫ب‬
ْ
‫يد‬ِ‫د‬َ‫ش‬
ُْ‫ع‬ِ‫ف‬ََٰ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
ْ
َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬
ِْ
‫اس‬
ْ
َ‫م‬َ‫ل‬‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬
ْ
ُ َّ
‫ٱّلل‬
َْ‫م‬
‫ن‬
‫ۥ‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ُ‫ص‬‫ن‬َ‫ي‬
‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬َ‫و‬
ْ
ِ‫ب‬‫ي‬َ‫غ‬‫ٱل‬ِ‫ب‬
ْۚ
َّْ‫ن‬ِ‫إ‬
ْ
َ َّ
‫ٱّلل‬
ْ
‫ى‬ِ‫و‬َ‫ق‬
ْ
‫يز‬ ِ
‫َز‬‫ع‬

‫الحديد‬
:
25
TERJEMAHAN QS AL HADID AYAT 25
 “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul
Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan
neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
(QS Al Hadid : 25).
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Para ulama berbeda pendapat menafsirkan
frasa “wa anzalnaa al hadiid” ( ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬َ‫و‬
‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬‫ٱل‬
‫د‬ ),
yang makna harfiyahnya berarti,”Dan
Kami turunkan besi”.
 Dalam terjemahan Al Quran versi
Kementerian Agama (Kemenag), frasa
tersebut diterjemahkan dengan
kalimat,”Dan Kami ciptakan besi.”
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Terdapat dua pendapat ulama mengenai
tafsir “wa anzalnaa al hadiid” ( ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬َ‫و‬
‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬‫ٱل‬
‫د‬ );
 Pertama, jumhur ulama menafsirkan kata
“wa anzalnaa” dalam makna majazi-nya
(makna kiasan), yaitu dimaknai (‫)وخلقنا‬ “wa
khalaqanaa” (Kami ciptakan), atau “wa
ansya`naa” (‫)وأنشأنا‬ (Kami adakan).
 Misalnya Tafsir Al Jalalain, Tafsir Ibnu
Katsir, dll.
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Kedua, sebagian ulama, seperti Ibnu
Taimiyyah, dan sebagian ulama
kontemporer, menafsirkan kata “wa
anzalnaa” dalam makna hakiki (makna
sebenarnya), yaitu kata “anzala” (‫)أنزل‬
(menurunkan) yang bermakna :

‫الهبوط‬
‫من‬
‫العلو‬
 Al Hubuuth mina al ‘uluw (Jatuh dari atas /
ketinggian).
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Penafsiran yang kedua ini lebih
dicenderungi oleh sebagian ulama
kontemporer, khususnya yang menggeluti
apa yang mereka sebut “kemu’jizatan
ilmiyyah” (Al I’jaz Al ‘Ilmi) dari Al Qur`an.
 Mereka berargumen bahwa pada akhir
tahun 1950-an telah ditemukan teori ilmiah
bahwa besi memang “turun” dari langit
akibat suatu ledakan benda langit.
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Dari dua versi penafsiran mengenai kata
“anzalnaa” tersebut di atas, kira-kira
manakah penafsiran yang lebih sahih?
 Apakah kata “anzalnaa” itu lebih tepat
diartikan “Kami ciptakan” (sesuai
pendapat ulama jumhur), ataukah lebih
tepat diartikan “Kami turunkan” sesuai
pendapat sebagian ulama?
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
Sesungguhnya jawaban untuk
pertanyaan tersebut, akan berpangkal
pada jawaban untuk pertanyaan
sebagai berikut :
Jika suatu lafazh (kata) dapat
diartikan menurut makna hakikinya
dan majazi-nya secara bersamaan,
manakah makna yang diutamakan?
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Menurut Imam Taqiyuddin An Nabhani :

‫إذا‬
‫دار‬
‫اللفظ‬
‫بين‬
‫الحقيقة‬
‫والمجاز‬
‫فحمله‬
‫على‬
‫الحقيقة‬
‫هو‬
‫الراجح‬
 “Jika suatu lafazh (kata) dapat diartikan
menurut makna hakikinya dan makna
majazi-nya, yang lebih kuat (rajih) adalah
makna hakikinya.”
 (Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al
Islamiyyah, 3/143).
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Hanya saja, persoalan dalam makna “wa
anzalnaa” dalam QS Al Hadid 25 lebih
rumit,
 karena pemaknaan hakiki untuk frasa itu,
yaitu “Kami turunkan” baru dimungkinkan
pada era modern ini, yang menurut
sebagian pakar sains, memang besi itu
“diturunkan” dari langit, bukan bagian
integral dari materi bumi.
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Artinya, pemaknaan hakiki oleh sebagian
ulama, seperti Ibnu Taimiyyah, terhadap
frasa “wa anzalnaa” tersebut, tentu harus
dijelaskan lagi,
 karena pada masa beliau, teori ilmiah
bahwa besi itu “diturunkan” dari langit,
tentu belum ada.
 Jadi atas dasar apa beliau memaknai “wa
anzalnaa” secara makna hakiki?
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Jawaban kami, wallahu a’lam, bahwa Ibnu
Taimiyyah menafsirkan “wa anzalnaa”
tersebut dalam makna hakiki-nya, adalah
sesuai dengan paham yang dianut Ibnu
Taimiyyah,
 yaitu pemahaman bahwa tidak ada makna
majazi dalam Al Qur`an. Karena semua
ayat Al Qur`an maknanya adalah makna
hakiki. Tidak ada makna yang lain.
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Adapun makna “wa anzalnaa” dalam QS Al
Hadid ayat 25 tersebut, menurut kami,
wallahu a’lam, sebagai berikut :
 Frase “wa anzalnaa” dapat diartikan
sekaligus dalam kedua maknanya, yaitu
“Kami ciptakan” (menurut makna
majazinya) dan “Kami turunkan” (menurut
makna hakiki-nya).
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Dalam ilmu ushul fiqih, menurut pendapat
jumhur ulama, yaitu ulama Malikiyyah,
Syafiiyyah, dan Hanabillah, suatu kata
dimungkinkan mempunyai dua makna sekaligus,
yaitu makna hakiki dan makna majazinya, tanpa
pentarjihan (pengunggulan salah satunya),
dengan syarat dua makna tersebut tidak saling
bertentangan atau bertolak belakang.
 (Muhammad Musthofa Zuhaili, Al Wajiz fi Ushul
Al Fiqh Al Islami, Juz II, hlm. 16)
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Sebagai contoh, firman Allah SWT :

ْ
ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ ِ
‫وص‬ُ‫ي‬
ْ
ُ َّ
‫ّللا‬
‫ي‬ِ‫ف‬
ْ
‫ُم‬‫ك‬ِ‫د‬ َ
‫َل‬‫و‬َ‫أ‬
[
‫النساء‬
:
11
]
 “Allah telah mensyari'atkan bagimu tentang
(pembagian waris untuk) anak-anakmu.” (QS
An Nisaa` : 11).
 Kata “anak-anakmu” (ْ
‫ُم‬‫ك‬ِ‫د‬ َ
‫َل‬‫و‬َ‫)أ‬ mempunyai dua
makna sekaligus, yaitu makna hakikinya, yaitu
“anak-anakmu”, dan makna majazinya, yaitu
“anak-anak dari anak-anakmu” (maksudnya,
cucu-cucumu).
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Ayat tersebut merupakan ayat yang
mempunyai makna hakiki dan majazi secara
bersamaan, tanpa perlu pentarjihan, karena
kedua makna tersebut tidak bertolak
belakang.
 Namun, jika ada ayat yang mempunyai makna
hakiki dan majazi secara bersamaan, namun
maknanya bertolak belakang, di sinilah
diperlukan pentarjihan untuk memilih makna
yang lebih kuat (rajih).
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Sebagai contoh, firman Allah SWT tentang salah
satu sebab berwudhu :

ْ
‫و‬َ‫أ‬
ْ
ُ‫م‬ُ‫ت‬‫س‬َ‫م‬ َ
‫َل‬
ْ
َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬
[
‫النساء‬
:
43
]
 “atau kamu telah menyentuh perempuan.” (QS
An Nisaa` : 11).
 Makna hakiki “menyentuh perempuan” adalah
“menyentuh dengan tangan.” (massastum bil
yad). Sedang makna majazinya “berhubungan
badan dengan perempuan (istri)” (jaama’tum an
nisa`).
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
Kedua makna tersebut bertolak belakang,
misalnya seorang suami menyentuh
istrinya dengan tangan, batalkah wudhu
suami?
Jawabannya, menurut satu versi
pendapat wudhunya batal, sementara
menurut versi pendapat lainnya,
wudhunya tidak batal. Nah, maknanya
bertentangan bukan?
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Nah, dalam ayat yang demikian itu, dapat
diamalkan kaidah ushuliyah yang disebutkan
oleh Imam Taqiyuddin An Nabhani di atas :

‫إذا‬
‫دار‬
‫اللفظ‬
‫بين‬
‫الحقيقة‬
‫والمجاز‬
‫فحمله‬
‫على‬
‫الحقيقة‬
‫هو‬
‫الراجح‬
 “Jika suatu lafazh (kata) dapat diartikan
menurut makna hakikinya dan makna majazi-
nya, yang lebih kuat (rajih) adalah makna
hakikinya.” (Taqiyuddin An Nabhani, Al
Syakhshiyyah Al Islamiyyah, 3/143).
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Adapun makna ayat “wa anzalna” dalam QS
Al Hadid 25 tadi, apakah makna hakiki dan
makna majazinya bertolak belakang sehingga
diperlukan tarjih?
 Ataukah kedua maknanya sejalan, sehingga
tidak diperlukan tarjih?
 Menurut pemahaman kami, kedua makna
dalam “wa anzalna” dalam QS Al Hadid : 25,
sama dengan QS An Nisa : 11 yang kedua
maknanya tidak bertolak belakang.
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Jadi, makna “anzalna” QS Al Hadid 25
tersebut, memungkinkan mengandung dua
makna sekaligus, tanpa perlu pentarjihan
(pengunggulan satu makna atas makna
lainnya), yaitu :
 Pertama, makna hakikinya, yaitu “Kami
turunkan”
 Kedua, maka majazinya, yaitu “Kami
ciptakan”.
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Ada dimensi tafsir yang lain dari QS Al
Hadid 25 tersebut, yaitu tafsir politik.
 Sebagian ulama, telah menjadikan ayat
tersebut sebagai salah satu dalil wajibnya
sistem pemerintahan Islam (Khilafah).
 Penafsiran seperti itu antara lain oleh
Syekh Abdullah Ad Dumaiji dalam kitabnya
Al Imamah Al Uzhma dan Syekh Yusuf Al
Qaradhawi dalam Min Fiqih ad Daulah.
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
Syekh Syekh Abdullah Ad Dumaiji
menafsirkan QS Al Hadid 25 dalam Al
Imamah Al Uzhma hlm. 48 berkata:

‫فمهمة‬
‫الرسل‬
‫عليهم‬
‫الصالة‬
‫والسالم‬
‫ومن‬
‫أتى‬
‫بعدهم‬
‫م‬
‫ن‬
‫أتباعهم‬
‫أن‬
‫يقيموا‬
‫العدل‬
‫بين‬
‫الناس‬
‫على‬
‫وفق‬
‫ما‬
‫في‬
‫الكتاب‬
‫المنزل‬
،
‫وأن‬
‫ينصروا‬
‫ذلك‬
‫بالقوة‬
،
‫وهذا‬
‫َل‬
‫يأت‬
‫ي‬
‫ألتباع‬
‫الرسل‬
‫إَل‬
‫بتنصيب‬
‫إمام‬
‫يقيم‬
‫فيهم‬
‫العدل‬
،
‫وينظم‬
‫جيوشهم‬
‫المناصرة‬
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 “Maka tugas para rasul itu, juga siapa saja
generasi sesudah mereka yang merupakan
pengikut para rasul, adalah menegakkan
keadilan di antara manusia sesuai dengan kitab
yang diturunkan, dan menolong tugas itu
dengan kekuatan. Hal ini tidak mungkin
terwujud bagi para pengikut rasul-rasul itu
kecuali dengan mengangkat seorang Imam
[Khalifah] yang akan menegakkan keadilan di
tengah mereka dan mengatur tentara yang
akan menolong mereka.”
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 Selanjutnya Syekh Dumaiji mengutip
pendapat Ibnu Taimiyah yang menegaskan
hubungan antara Kitab Suci pemberi
petunjuk dan Besi (kekuatan pendukung
Kitab Suci) :

‫فالدين‬
‫الحق‬
‫َل‬
‫بد‬
‫فيه‬
‫من‬
‫الكتاب‬
‫الهادي‬
‫والسيف‬
‫الناصر‬
..
‫فالكتاب‬
‫يبين‬
‫ما‬
‫أمر‬
‫هللا‬
‫به‬
‫وما‬
‫نهى‬
‫عنه‬
،
‫والسيف‬
‫ينصر‬
‫ذ‬
‫لك‬
‫ويؤيده‬
(
‫منهاج‬
‫السنة‬
‫النبوية‬
‫في‬
‫نقض‬
‫كالم‬
‫الشيعة‬
‫والقدرية‬
.
‫لشيخ‬
‫اإلسالم‬
‫ابن‬
‫تيمية‬
:
1/142
)
TAFSIR QS AL HADID AYAT 25
 “Agama yang haq (benar) itu, tidak boleh tidak
harus mempunyai Kitab Suci Pemberi
Petunjuk, dan juga mempunyai Pedang
Penolong…
 Jadi, Kitab Suci itu menjelaskan apa yang
diperintah dan apa yang dilarang oleh Allah,
sedang Pedang Penolong itu, akan menolong
dan menguatkan Kitab Suci itu.”
 (Ibnu Taimiyyah, Minhaj As Sunnah An
Nabawiyyah, Juz I, hlm. 142). Wallahu a’lam.
TERIMA KASIH.
WASSALAM
M. SHIDDIQ AL JAWI
Institut Muamalah Indonesia
www.shiddiqaljawi.com
www.fissilmi-kaffah.com

More Related Content

Recently uploaded (7)

Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 

Featured

Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 

5_6336652958763057525.ppt

  • 1. Oleh : KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI INSTITUT MUAMALAH INDONESIA 8 OKTOBER 2020 TAFSIR QS AL HADID AYAT 25 “ALLAH MENURUNKAN BESI”
  • 2. QS AL HADID AYAT 25  ‫قال‬ ‫هللا‬ ‫تعالى‬ :  ْ ‫د‬َ‫ق‬‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫س‬‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ ْ َ‫ب‬‫ٱل‬ِ‫ب‬ ِْ‫ت‬ََٰ‫ن‬ِ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ َ‫ع‬َ‫م‬ ْ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َْ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫ٱل‬ َْ‫ان‬َ‫يز‬ِ‫م‬‫ٱل‬َ‫و‬ ْ َ‫م‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ُْ‫اس‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ ْ ‫ٱل‬ِ‫ب‬ ِْ‫ط‬‫س‬ِ‫ق‬ ْۖ ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ٱ‬ ْ َ‫د‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬‫ل‬ ْ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ ‫س‬‫أ‬َ‫ب‬ ْ ‫يد‬ِ‫د‬َ‫ش‬ ُْ‫ع‬ِ‫ف‬ََٰ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ِْ ‫اس‬ ْ َ‫م‬َ‫ل‬‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ ُ َّ ‫ٱّلل‬ َْ‫م‬ ‫ن‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ُ‫ص‬‫ن‬َ‫ي‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ْ ِ‫ب‬‫ي‬َ‫غ‬‫ٱل‬ِ‫ب‬ ْۚ َّْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ َ َّ ‫ٱّلل‬ ْ ‫ى‬ِ‫و‬َ‫ق‬ ْ ‫يز‬ ِ ‫َز‬‫ع‬  ‫الحديد‬ : 25
  • 3. TERJEMAHAN QS AL HADID AYAT 25  “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS Al Hadid : 25).
  • 4. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Para ulama berbeda pendapat menafsirkan frasa “wa anzalnaa al hadiid” ( ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬‫ٱل‬ ‫د‬ ), yang makna harfiyahnya berarti,”Dan Kami turunkan besi”.  Dalam terjemahan Al Quran versi Kementerian Agama (Kemenag), frasa tersebut diterjemahkan dengan kalimat,”Dan Kami ciptakan besi.”
  • 5. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Terdapat dua pendapat ulama mengenai tafsir “wa anzalnaa al hadiid” ( ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬‫ٱل‬ ‫د‬ );  Pertama, jumhur ulama menafsirkan kata “wa anzalnaa” dalam makna majazi-nya (makna kiasan), yaitu dimaknai (‫)وخلقنا‬ “wa khalaqanaa” (Kami ciptakan), atau “wa ansya`naa” (‫)وأنشأنا‬ (Kami adakan).  Misalnya Tafsir Al Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, dll.
  • 6. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Kedua, sebagian ulama, seperti Ibnu Taimiyyah, dan sebagian ulama kontemporer, menafsirkan kata “wa anzalnaa” dalam makna hakiki (makna sebenarnya), yaitu kata “anzala” (‫)أنزل‬ (menurunkan) yang bermakna :  ‫الهبوط‬ ‫من‬ ‫العلو‬  Al Hubuuth mina al ‘uluw (Jatuh dari atas / ketinggian).
  • 7. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Penafsiran yang kedua ini lebih dicenderungi oleh sebagian ulama kontemporer, khususnya yang menggeluti apa yang mereka sebut “kemu’jizatan ilmiyyah” (Al I’jaz Al ‘Ilmi) dari Al Qur`an.  Mereka berargumen bahwa pada akhir tahun 1950-an telah ditemukan teori ilmiah bahwa besi memang “turun” dari langit akibat suatu ledakan benda langit.
  • 8. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Dari dua versi penafsiran mengenai kata “anzalnaa” tersebut di atas, kira-kira manakah penafsiran yang lebih sahih?  Apakah kata “anzalnaa” itu lebih tepat diartikan “Kami ciptakan” (sesuai pendapat ulama jumhur), ataukah lebih tepat diartikan “Kami turunkan” sesuai pendapat sebagian ulama?
  • 9. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25 Sesungguhnya jawaban untuk pertanyaan tersebut, akan berpangkal pada jawaban untuk pertanyaan sebagai berikut : Jika suatu lafazh (kata) dapat diartikan menurut makna hakikinya dan majazi-nya secara bersamaan, manakah makna yang diutamakan?
  • 10. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Menurut Imam Taqiyuddin An Nabhani :  ‫إذا‬ ‫دار‬ ‫اللفظ‬ ‫بين‬ ‫الحقيقة‬ ‫والمجاز‬ ‫فحمله‬ ‫على‬ ‫الحقيقة‬ ‫هو‬ ‫الراجح‬  “Jika suatu lafazh (kata) dapat diartikan menurut makna hakikinya dan makna majazi-nya, yang lebih kuat (rajih) adalah makna hakikinya.”  (Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, 3/143).
  • 11. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Hanya saja, persoalan dalam makna “wa anzalnaa” dalam QS Al Hadid 25 lebih rumit,  karena pemaknaan hakiki untuk frasa itu, yaitu “Kami turunkan” baru dimungkinkan pada era modern ini, yang menurut sebagian pakar sains, memang besi itu “diturunkan” dari langit, bukan bagian integral dari materi bumi.
  • 12. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Artinya, pemaknaan hakiki oleh sebagian ulama, seperti Ibnu Taimiyyah, terhadap frasa “wa anzalnaa” tersebut, tentu harus dijelaskan lagi,  karena pada masa beliau, teori ilmiah bahwa besi itu “diturunkan” dari langit, tentu belum ada.  Jadi atas dasar apa beliau memaknai “wa anzalnaa” secara makna hakiki?
  • 13. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Jawaban kami, wallahu a’lam, bahwa Ibnu Taimiyyah menafsirkan “wa anzalnaa” tersebut dalam makna hakiki-nya, adalah sesuai dengan paham yang dianut Ibnu Taimiyyah,  yaitu pemahaman bahwa tidak ada makna majazi dalam Al Qur`an. Karena semua ayat Al Qur`an maknanya adalah makna hakiki. Tidak ada makna yang lain.
  • 14. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Adapun makna “wa anzalnaa” dalam QS Al Hadid ayat 25 tersebut, menurut kami, wallahu a’lam, sebagai berikut :  Frase “wa anzalnaa” dapat diartikan sekaligus dalam kedua maknanya, yaitu “Kami ciptakan” (menurut makna majazinya) dan “Kami turunkan” (menurut makna hakiki-nya).
  • 15. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Dalam ilmu ushul fiqih, menurut pendapat jumhur ulama, yaitu ulama Malikiyyah, Syafiiyyah, dan Hanabillah, suatu kata dimungkinkan mempunyai dua makna sekaligus, yaitu makna hakiki dan makna majazinya, tanpa pentarjihan (pengunggulan salah satunya), dengan syarat dua makna tersebut tidak saling bertentangan atau bertolak belakang.  (Muhammad Musthofa Zuhaili, Al Wajiz fi Ushul Al Fiqh Al Islami, Juz II, hlm. 16)
  • 16. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Sebagai contoh, firman Allah SWT :  ْ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ ِ ‫وص‬ُ‫ي‬ ْ ُ َّ ‫ّللا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ ‫ُم‬‫ك‬ِ‫د‬ َ ‫َل‬‫و‬َ‫أ‬ [ ‫النساء‬ : 11 ]  “Allah telah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian waris untuk) anak-anakmu.” (QS An Nisaa` : 11).  Kata “anak-anakmu” (ْ ‫ُم‬‫ك‬ِ‫د‬ َ ‫َل‬‫و‬َ‫)أ‬ mempunyai dua makna sekaligus, yaitu makna hakikinya, yaitu “anak-anakmu”, dan makna majazinya, yaitu “anak-anak dari anak-anakmu” (maksudnya, cucu-cucumu).
  • 17. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Ayat tersebut merupakan ayat yang mempunyai makna hakiki dan majazi secara bersamaan, tanpa perlu pentarjihan, karena kedua makna tersebut tidak bertolak belakang.  Namun, jika ada ayat yang mempunyai makna hakiki dan majazi secara bersamaan, namun maknanya bertolak belakang, di sinilah diperlukan pentarjihan untuk memilih makna yang lebih kuat (rajih).
  • 18. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Sebagai contoh, firman Allah SWT tentang salah satu sebab berwudhu :  ْ ‫و‬َ‫أ‬ ْ ُ‫م‬ُ‫ت‬‫س‬َ‫م‬ َ ‫َل‬ ْ َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬ [ ‫النساء‬ : 43 ]  “atau kamu telah menyentuh perempuan.” (QS An Nisaa` : 11).  Makna hakiki “menyentuh perempuan” adalah “menyentuh dengan tangan.” (massastum bil yad). Sedang makna majazinya “berhubungan badan dengan perempuan (istri)” (jaama’tum an nisa`).
  • 19. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25 Kedua makna tersebut bertolak belakang, misalnya seorang suami menyentuh istrinya dengan tangan, batalkah wudhu suami? Jawabannya, menurut satu versi pendapat wudhunya batal, sementara menurut versi pendapat lainnya, wudhunya tidak batal. Nah, maknanya bertentangan bukan?
  • 20. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Nah, dalam ayat yang demikian itu, dapat diamalkan kaidah ushuliyah yang disebutkan oleh Imam Taqiyuddin An Nabhani di atas :  ‫إذا‬ ‫دار‬ ‫اللفظ‬ ‫بين‬ ‫الحقيقة‬ ‫والمجاز‬ ‫فحمله‬ ‫على‬ ‫الحقيقة‬ ‫هو‬ ‫الراجح‬  “Jika suatu lafazh (kata) dapat diartikan menurut makna hakikinya dan makna majazi- nya, yang lebih kuat (rajih) adalah makna hakikinya.” (Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, 3/143).
  • 21. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Adapun makna ayat “wa anzalna” dalam QS Al Hadid 25 tadi, apakah makna hakiki dan makna majazinya bertolak belakang sehingga diperlukan tarjih?  Ataukah kedua maknanya sejalan, sehingga tidak diperlukan tarjih?  Menurut pemahaman kami, kedua makna dalam “wa anzalna” dalam QS Al Hadid : 25, sama dengan QS An Nisa : 11 yang kedua maknanya tidak bertolak belakang.
  • 22. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Jadi, makna “anzalna” QS Al Hadid 25 tersebut, memungkinkan mengandung dua makna sekaligus, tanpa perlu pentarjihan (pengunggulan satu makna atas makna lainnya), yaitu :  Pertama, makna hakikinya, yaitu “Kami turunkan”  Kedua, maka majazinya, yaitu “Kami ciptakan”.
  • 23. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Ada dimensi tafsir yang lain dari QS Al Hadid 25 tersebut, yaitu tafsir politik.  Sebagian ulama, telah menjadikan ayat tersebut sebagai salah satu dalil wajibnya sistem pemerintahan Islam (Khilafah).  Penafsiran seperti itu antara lain oleh Syekh Abdullah Ad Dumaiji dalam kitabnya Al Imamah Al Uzhma dan Syekh Yusuf Al Qaradhawi dalam Min Fiqih ad Daulah.
  • 24. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25 Syekh Syekh Abdullah Ad Dumaiji menafsirkan QS Al Hadid 25 dalam Al Imamah Al Uzhma hlm. 48 berkata:  ‫فمهمة‬ ‫الرسل‬ ‫عليهم‬ ‫الصالة‬ ‫والسالم‬ ‫ومن‬ ‫أتى‬ ‫بعدهم‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫أتباعهم‬ ‫أن‬ ‫يقيموا‬ ‫العدل‬ ‫بين‬ ‫الناس‬ ‫على‬ ‫وفق‬ ‫ما‬ ‫في‬ ‫الكتاب‬ ‫المنزل‬ ، ‫وأن‬ ‫ينصروا‬ ‫ذلك‬ ‫بالقوة‬ ، ‫وهذا‬ ‫َل‬ ‫يأت‬ ‫ي‬ ‫ألتباع‬ ‫الرسل‬ ‫إَل‬ ‫بتنصيب‬ ‫إمام‬ ‫يقيم‬ ‫فيهم‬ ‫العدل‬ ، ‫وينظم‬ ‫جيوشهم‬ ‫المناصرة‬
  • 25. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  “Maka tugas para rasul itu, juga siapa saja generasi sesudah mereka yang merupakan pengikut para rasul, adalah menegakkan keadilan di antara manusia sesuai dengan kitab yang diturunkan, dan menolong tugas itu dengan kekuatan. Hal ini tidak mungkin terwujud bagi para pengikut rasul-rasul itu kecuali dengan mengangkat seorang Imam [Khalifah] yang akan menegakkan keadilan di tengah mereka dan mengatur tentara yang akan menolong mereka.”
  • 26. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  Selanjutnya Syekh Dumaiji mengutip pendapat Ibnu Taimiyah yang menegaskan hubungan antara Kitab Suci pemberi petunjuk dan Besi (kekuatan pendukung Kitab Suci) :  ‫فالدين‬ ‫الحق‬ ‫َل‬ ‫بد‬ ‫فيه‬ ‫من‬ ‫الكتاب‬ ‫الهادي‬ ‫والسيف‬ ‫الناصر‬ .. ‫فالكتاب‬ ‫يبين‬ ‫ما‬ ‫أمر‬ ‫هللا‬ ‫به‬ ‫وما‬ ‫نهى‬ ‫عنه‬ ، ‫والسيف‬ ‫ينصر‬ ‫ذ‬ ‫لك‬ ‫ويؤيده‬ ( ‫منهاج‬ ‫السنة‬ ‫النبوية‬ ‫في‬ ‫نقض‬ ‫كالم‬ ‫الشيعة‬ ‫والقدرية‬ . ‫لشيخ‬ ‫اإلسالم‬ ‫ابن‬ ‫تيمية‬ : 1/142 )
  • 27. TAFSIR QS AL HADID AYAT 25  “Agama yang haq (benar) itu, tidak boleh tidak harus mempunyai Kitab Suci Pemberi Petunjuk, dan juga mempunyai Pedang Penolong…  Jadi, Kitab Suci itu menjelaskan apa yang diperintah dan apa yang dilarang oleh Allah, sedang Pedang Penolong itu, akan menolong dan menguatkan Kitab Suci itu.”  (Ibnu Taimiyyah, Minhaj As Sunnah An Nabawiyyah, Juz I, hlm. 142). Wallahu a’lam.
  • 28. TERIMA KASIH. WASSALAM M. SHIDDIQ AL JAWI Institut Muamalah Indonesia www.shiddiqaljawi.com www.fissilmi-kaffah.com