SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
MENULIS &
BERBALAS
PANTUN
Oleh:
RENDRA SETYADIHARJA. S.Sos., M.IP
• Pemecah Rekor MURI Berbalas Pantun Terlama
Selama 6 Jam Tanpa Henti di TIM Jakarta pada April
2008
• Penulis/Pengiat Pantun/Sastrawan/Penyair
• Pengurus Asosiasi Tradisi Lisan Kepulauan Riau
BIODATA NARASUMBER
rendra_tanjungpinang@yahoo.co.id
@setyadiharjarendra
https://pantunesiaid.wordpress.com/
RENDRA SETYADIHARJA, M.IP
Pengalaman dengan Pantun
SEKILAS PRESTASI
• Lomba Berbalas Pantun antar Kelurahan di RRI
Tanjungpinang (2005) : Juara 3
• Lomba Berbalas Pantun antar Paguyuban (2006) :
Juara 3
• Lomba Berbalas Pantun antar Sanggar Kesenian
(2007) : Juara 1
• Lomba Berbalas Pantun antar Kabupaten / Kota se
Provinsi Kepri : Juara 3 (2007 & 2008)
• Penampilan Eksebisi Berbalas Pantun dalam acara
Festival Tradisi Lisan Se-Nusantara di Teater Kecil
TIM Jakarta (2007)
• Pemecahan Rekor MURI Berbalas Pantun Terlama
selama 6 Jam Tanpa Henti di TIM Jakarta (2008)
Pengalaman dengan Pantun
SEKILAS PENGALAMAN
• Narasumber Bengkel Sastra bagi Guru dan Siswa SLTA:
Penulisan dan Apresiasi Pantun yang diselenggarakan di
Kabupaten Seluma Bengkulu Pada Tanggal 22-23 Mei 2012
• Narasumber Bengkel Sastra bagi Guru dan Siswa SLTA:
Penulisan dan Apresiasi Pantun yang diselenggarakan di
Kabupaten Bengkulu Utara Pada Tanggal 24-25 Mei 2012
• Narasumber Bengkel Sastra Guru: Penulisan dan Apresiasi
Pantun yang diselenggarakan di Kabupaten Bone Bolango,
Provinsi Gorontalo pada Tanggal 13-14 juni 2013
• Narasumber Bengkel Sastra Guru: Penulisan dan Apresiasi
Pantun yang diselenggarakan di Kota Gorontalo, Provinsi
Gorontalo pada Tanggal 11-12 juni 2013
• Narasumber Peningkatan Bahasa Indonesia: Solidaritas dan
Kreativitas Siswa yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 2-3 Desember 2013
• Dewan Juri Lomba Berbalas Pantun Bagi Mahasiswa Pekan
Sastra Balai/Kantor Bahasa se- Sumatera Tahun 2016 yang
diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu
tanggal 5-9 September 2016
• Narasumber Bengkel Pantun Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung, Tahun
2016
• Narasumber Bengkel Pantun Daring Tingkat SLTP sederajat se Indonesia,
Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2020
• Narasumber Verifikasi dan Validasi Pantun sebagai WBTB Nasional, Pusdatin
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Tahun 2020,
• Narasumber Sastrawan Masuk Sekolah Daring-Karya Sastra Pantun untuk
Guru, Tenaga Kependidikan dan Siswa se Indonesia, Badan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Tahun 2020
• Narasumber dan Pemantun dalam Berbalas Pantun Tiga Negara, RRI, RTM
Malasyia, RTB Brunei yang ditaja oleh RRI Tanjungpinang, tahun 2020
• Narasumber Bengkel Pantun PT Pegadaian Indonesia tahun 2021
• Dewan Juri Berbalas Pantun Tingkat Nasional PT Balai Pustaka, April – Mei
2021
• Narasumber Simposium International Jalur Rempah Universitas Nahdatul Ulama
Indonesia 31 Agustus 2021
• Narasumber Share and Learning Pantun PT Pegadaian Indonesia, 06 Agustus
2021
• Dewan Juri Battle Pantun Si Cepat se-Indonesia 10 September 2021
• Dewan Juri Festival Pantun Pegadaian Indonesia se-Indonesia 14 September
2021
• Narasumber dan Project Manager Kegiatan Jalur Rempah Pulau Bintan –
Podcast Pantun 23-25 September 2021
• Narasumber Seminar Internasional Festival Sastra Internasional Gunung Bintan
Kepri tanggal 25 Sept 2021
• Narasumber Bincang Santai Serumpun Indonesia, Thailand, Singapura dan
Malaysia dengan tema “Bahasa Dalam Pendidikan 26 September 2021
Pengalaman dengan Pantun
SEKILAS KARYA
TAHAPAN PEMBELAJARAN PANTUN
Mengenal Pantun
Proses Kreatif Menyusun Pantun
Praktik Menyusun Pantun
Berbalas Pantun
Mengenal
Pantun
Pantun dan Kebudayaan Indonesia
Definisi Pantun
• Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “PAN”
yang merujuk kepada sifat Sopan dan kata “TUN” yang merujuk pada sifat Santun, Teratur, Lurus, Baik. Kata “TUN” dapat
diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019)
• Tuntun (Pampanga): teratur, Tonton (Tagalog): mengucapkan sesuatu dengan susunan yang teratur, Tuntun (Jawa
Kuno): benang, Atuntun: teratur, Matuntun: pemimpin, Panton (Bisaya): mendidik, Pantun (Toba); kesopanan atau
kehormatan (Hussain, 2019)
• Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-
Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan
etika (Mu’jizah, 2019)
• Pantun merujuk kepada sesuatu yang teratur dan lurus, baik secara maujud (konkrit) maupun mujarad (abstrak) serta
bertujuan memimpin, mendidik, dan memberikan panduan (Harun Mat Piah dalam Bakar, 2020)
• Pantun adalah termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan
pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020).
• Pantun dengan akar kata “TUN” adalah sebagai kiasan atau perumpamaan dengan maksud mengandungi unsur-unsur
pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019)
• Kamus Bahasa Melayu Nusantara (2003) menjelaskan bahwa Pantun adalah sejenis peribahasa yang digunakan sebagai
sindiran
TRANSFORMASI PANTUN
Tradisi
Lisan
Tradisi
Tulisan
Seni
Pertunjukan
Karakteristik Pantun
PANTUN Terdiri dari empat baris
Dua baris pertama disebut
dengan “SAMPIRAN” dan dua
baris kedua disebut dengan
“ISI”
Bersajak A,B,A,B
Setiap barisnya terdiri dari 4
sampai 5 kata saja
Setiap barisnya terdiri dari 8
sampai 12 suku kata saja
PERBEDAAN	PANTUN	DENGAN	KARYA	SASTRA	PUISI	LAMA	LAINNYA
Cara Menemukan Ide dalam Menulis Pantun
Memahami
Kaidah Pantun
Menguasai
Perbendaharaan
Kata
Memahami
Simbol-Simbol
Alam
Menentukan Isi
Pantun Terlebih
Dahulu
Menyusun
Sampiran
Pantun yang
Tepat
1. Memahami Kaidah Pantun
TERDIRI DARI EMPAT BARIS
Berpadapada menanam padi
Jangan pula ditebas orang
Berpadapada menanam budi
Ekor mata di anak orang
Sampiran
Isi
1. Memahami Kaidah Pantun
BERSAJAK a-b-a-b (Sajak Akhir)
Burung merpati terbang seribu ( a )
Hinggap seekor di tengah laman ( b )
Hendak mati di ujung kuku ( a )
Hendak berkubur di telapak tangan ( b )
BERSAJAK a-b-a-b (Sajak Awal, Tengah dan Akhir)
Jangan dipetik si daun sirih
Jika tidak dengan gagangnya
Jangan diusik orang berkasih
Jika tidak dengan sayangnya
BERSAJAK a-b-a-b (Sajak Kata-Kata Lengkap)
1. Memahami Kaidah Pantun
JENIS-JENIS PERSAJAKAN PANTUN
Sajak Penuh: Sajak yang keseluruhan suku akhirnya sama bunyi
Kata Lantai bersajak dengan Pantai
Kata Datang bersajak dengan Petang
Kata Jati bersajak dengan Mati
Kata Nanti bersajak dengan Titi
JENIS-JENIS PERSAJAKAN PANTUN
Sajak Separuh: Sajak yang sebagian suku akhirnya sama bunyi
Kata Mandi bersajak dengan Nanti
Kata Bersatu bersajak dengan Rindu
Kata Rumah bersajak dengan Sawah
Kata Burung bersajak dengan Patung
1. Memahami Kaidah Pantun
TERDIRI DARI EMPAT SAMPAI LIMA KATA
Harapkan bunga terus mewangi
(1) (2) (3) (4)
Tumbuh bunga di semak perdu
(1) (2) (3) (4)
Harapkan cinta terus bersemi
(1) (2) (3) (4)
Pendam rasa di tampuk rindu
(1) (2) (3) (4)
1. Memahami Kaidah Pantun
TERDIRI DARI 8 – 12 SUKU KATA
Ka-lau su-dah ter-sang-kut be-ting = 2/2/3/2 = 9
A-la-mat han-cur ka-pal pun pe-cah = 3/2/2/1/2 = 10
Bu-nga pa-tah ja-ngan di-sun-ting = 2/2/2/3 = 9
Bi-ar han-cur ber-ka-lang ta-nah = 2/2/3/2 = 9
Proses Kreatif
Menulis Pantun
2. Menguasai Banyak Pembendaharaan kata
Brainstorming dan Riset
3. Memahami Komunikasi Simbolik
SIMBOL DI
DALAM
PANTUN
SIMBOL
ALAM
SIMBOL
TUMBUHAN
SIMBOL
HEWAN
(EIZAH MAT HUSSAIN, 2019)
Pemilahan
Kata atau
Diksi
Pantun
BEBERAPA	CONTOH	DIKSI	SIMBOLIK	DI	DALAM	PANTUN	
SIMBOL ALAM
Jangan dipaksa memetik melati
Jika	letai di	akar perdu	
Jangan dipaksa hujan berhenti
Jika	renyai bersandung merdu
SIMBOL TUMBUHAN
Elok menanam bunga Kasturi
Tumbuh di	taman daunnya lebat
Padah menanam bunga berduri
Luka	di	tangan tiadalah obat
Jikalau kasau di	bumbung tinggi
Pasak juga	jadi pengikat
Jikalau bangau terbang	meninggi
Paya juga	tempat mendarat
SIMBOL HEWAN
(Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan
Alaika)
(Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun
Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika)
(Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika)
Menggunakan Diksi Bernuansa Peribahasa
Perang tuan	di	Tanjung Palas
Gagah panglima si Raja	Haji	
Bukannya badan	diretak panas
Terhempas semua cermin di	diri
Persetujuan atau persahabatan harus datang daripada kedua belah pihak
Jangan ditetak batang kenari
Biji kenari jatuh berserak
Kundur tidak melata pergi
Melata mari labu pun	tidak
Yang	riak sungai tak dalam
Yang	lebar di	Batang Gadis	
Yang	muak ditanam dalam
Yang	segar	ditelan habis
(Sumber Peribahasa: Kamus Istimewa Peribahasa Melayu, DPB, 2016)
Orang tua tidak boleh berputus asa dalam mendidik, memelihara dan mengajar
anak, segala hal-hal buruk harus disembunyikan dari anak
(Sumber Peribahasa: Kamus Istimewa Peribahasa Melayu, DPB,
2016)
Suatu kejadian itu berlaku karena terlalu banyak diperbincangkan orang
(Sumber Peribahasa: Nilai Budi Pekerti Dalam Pantun, 1993)
Telur itik dari senggora
Pandan tersandar di batang hari
Darahnya itik di Singapura
Badan terlantar di Langkawi
DIKSI	BERNUANSA	HIKAYAT	ATAU	SEJARAH
Sayang Laksamana di tanah Jawa
Laksamana Tuah si Taming Sari
Berbunuh rasa pada kecewa
Luka berdarah sedenyut nadi
Sungai Duyung nama diberi
Tempat laksamana tembuni tertanam
Rindu dikandung di dalam hati
Tinggalkan cinta diamuk diam
Sumur Hang Tuah di Sungai Duyung
Riwayat lama hikayat disebut
Sedalam resah rindu dikandung
Selaksa purnama kasih bertaut
Sayang derhaka Laksamana Jebat
Menderhaka Sultan negeri Melaka
Bertembung mata hanya sesaat
Namun igauan sepanjang masa
(Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika)
(Sumber Pantun: Sulalatus Salatin, 2015
Sayang Laksamana memakai pelikat
Bertanjak merah songketnya indah
Taat setia hendaklah cermat
Lagi Tuah dapat difitnah
Jikalau Daik Istana Damnah
Nama istana riwayat tersebut
Jikalau putik gugur di tanah
Takkan bunga hamba ’kan rebut
DIKSI	DENGAN	NAMA	TEMPAT	LOKAL	YANG	IKONIK
Bagai menyeberang ke Pulau Pandan
Dari Daik pergi berkelah
Bagai pisang berbuah setandan
Habis dipetik rebah ke tanah
Sungguh tinggi si Gunung Daik
Gunung pula bercabang tiga
Cinta sejati dirisik-risik
Selaksa purnama bertemu juga
Tinggi gunung di Gunung Daik
Bercabang tiga di awan putih
Cinta bergaung rindu berbisik
Jasad pula Menyusun kasih
Hendak hati mendaki bukit
Gunung Jantan jauh di seberang
Malu hati si burung pipit
Hendak berkawan dengan si enggang
(Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan
Alaika)
Sirih bertemu dengan pinang
Tepak jua jadi penghantar
Bila bertemu datanglah senang
Berpisah pula tangis membayar
DIKSI	NUANSA	ADAT	ISTIADAT
Adat sirih balik ke gagang
Adat pinang balik ke tampuk
Elok kasih bersimpul sayang
Elok sayang berajut pujuk
Apa tanda eloknya tepak
Jika tidak dengan kacipnya
Apa tanda orang yang bijak
Jika tidak dengan ilmunya
(Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan
Alaika)
Sepinang dua pinang
Habis pinang dalam raga
Sudah dimakan sirih pinang
Apa cerita mahu dibuka ?
(Sumber Pantun: Buku Pantun Melayu
Bingkisan Permata, 2007)
Putih cahaya si kunang-kunang
Terbang hinggap ke dahan kayu
Di antara sirih beradat pinang
Di jari sepuluh sembah selalu
(Sumber Pantun: Buku Pantun Melayu
Bingkisan Permata, 2007)
Latihan
Menulis
Pantun
LENGKAPI ISI PANTUN BERIKUT !
… … … …
… … … …
Apa tanda kasih sejati
Akan teringat sepanjang masa
LANGKAH-LANGKAHNYA:
1. PANTUNINI SUDAH MEMILIKI ISI DENGAN TEMA KASIH ATAU CINTA
2. PERHATIKAN KATA-KATAYANGDICETAK TEBAL
3. CARILAH KATA-KATAYANGBUNYINYA SAMA DENGAN KATA-KATAYANGDICETAK TEBAL TERSEBUT
4. SUSUNLAH KALIMAT PADABARIS PERTAMA DAN KEDUA MASING-MASING BARIS BERJUMLAH 4 KATA SAJA.
LENGKAPI ISI PANTUN BERIKUT !
Apa tanda si kayu jati
Kayunya berat tiada terhingga
Apa tanda kasih sejati
Akan teringat sepanjang masa
LANGKAH-LANGKAHNYA:
1. PANTUNINI SUDAH MEMILIKI ISI DENGAN TEMA KASIH ATAU CINTA
2. PERHATIKAN KATA-KATAYANGDICETAK TEBAL
3. CARILAH KATA-KATAYANGBUNYINYA SAMA DENGAN KATA-KATAYANGDICETAK TEBAL TERSEBUT
4. SUSUNLAH KALIMAT PADABARIS PERTAMA DAN KEDUA MASING-MASING BARIS BERJUMLAH 4 KATA SAJA.
Berbalas
Pantun
UNSUR-UNSUR BERBALAS PANTUN
Menggunakan Pantun
dengan Kaidah dan Struktur
yang Tepat dan Baik, sesuai
dengan tema pantun yang
diinginkan
Pantun yang berbalas,
terjadi komunikasi antara
pemantun dan pantun
disajikan harus memenuhi
unsur berbalas pantun
Penyajian berbalas pantun
harus menarik dan kreatif,
ada unsur seni pertunjukan,
hiburan, kualitas video,
suara, artikulasi, dinamika,
dan penghayatan pantun
yang maksimal
Menggunakan pantun dengan kaidah yang tepat seperti,
persajakan yang baik, jumlah kata dan jumlah suku yang
tepat, diksi yang tepat baik pada sampiran dan isi,
substansi pantun sesuai dengan tema
Dalam berbalas pantun, pantun harus berbalas, bukan
pantun yang berdiri sendiri dan hanya disampaikan
bergantian, namun pantun harus memiliki keterkaitan
antara satu pemantun dengan pemantun lainnya, isi pantun
yang satu dengan yang lainnya dan secara kesinambungan
Cara pengucapan pantun yang benar, tidak hanya sekedar
didendangkan namun makna dan maksud pantun harus
tersampaikan dengan jelas, bukan samar atau bias, kesesuaian
nada dengan pantun dan makna pantun, penghayatan terhadap
pantun, kualitas video, dinamika berbalas pantun yang menarik dan
kreatif
UNSUR
STRUKTUR
DAN TEMA
PANTUN
UNSUR
TEKNIK
BERBALAS
PANTUN
UNSUR
PENAMPILAN,
ADAB, SIKAP,
DAN
KEKOMPAKAN
Penutup
Apa tanda	sebait pantun
Dua	dan	empat beriring irama
Apa tanda	insan	yang santun
Mencinta kerabat serta sesama
Apa tanda	eloknya pantun
Sampiran dan	isi	mengandung makna
Apa tanda	insan	yang santun
Akal	diisi ilmu berguna
Apa tanda eloknya pantun	
Mengandung sindiran serta pepatah
Apa tanda insan yang	santun
Mendengar amaran serta petuah
Pergi berkelah menjaja katun
Saudagar arab di tengah pekan
Segala madah telah disusun
Salah	silap	mohon	maafkan

More Related Content

Similar to PKN _ PANTUN_RENDRA.pdf

Teks puisi rakyat
Teks puisi rakyatTeks puisi rakyat
Teks puisi rakyatpudjotri
 
pdf_20230311_124100_0000.pdf
pdf_20230311_124100_0000.pdfpdf_20230311_124100_0000.pdf
pdf_20230311_124100_0000.pdf06DurrotunNafisah
 
Puisi_Rakyat_Lia_Cahyanti.pptx
Puisi_Rakyat_Lia_Cahyanti.pptxPuisi_Rakyat_Lia_Cahyanti.pptx
Puisi_Rakyat_Lia_Cahyanti.pptxTengkuAldyHatta
 
KISI KISI TEMA 8 SEMESTER 2.docx
KISI KISI  TEMA 8 SEMESTER 2.docxKISI KISI  TEMA 8 SEMESTER 2.docx
KISI KISI TEMA 8 SEMESTER 2.docxSOFIANTITALIBO
 
RESENSI - DIBENUA BUTA
RESENSI - DIBENUA BUTARESENSI - DIBENUA BUTA
RESENSI - DIBENUA BUTAUder Ahmad
 
ASSIGNMENT : MEMBINA PANTUN
ASSIGNMENT : MEMBINA PANTUNASSIGNMENT : MEMBINA PANTUN
ASSIGNMENT : MEMBINA PANTUNLia Osman
 
TEMBANG MACAPAT.pdf
TEMBANG MACAPAT.pdfTEMBANG MACAPAT.pdf
TEMBANG MACAPAT.pdfiniacaa1
 
Pantun teka teki
Pantun teka tekiPantun teka teki
Pantun teka tekinickroznie
 
Bd8 kd6-wulangan 6 budi pekerti
Bd8 kd6-wulangan 6 budi pekertiBd8 kd6-wulangan 6 budi pekerti
Bd8 kd6-wulangan 6 budi pekertiSMPK Stella Maris
 
Senarai buku-buku terbitan Majlis Sastera Asia Tenggara (MASTERA)
Senarai buku-buku terbitan Majlis Sastera Asia Tenggara (MASTERA)Senarai buku-buku terbitan Majlis Sastera Asia Tenggara (MASTERA)
Senarai buku-buku terbitan Majlis Sastera Asia Tenggara (MASTERA)Rosmuliati Yahya
 

Similar to PKN _ PANTUN_RENDRA.pdf (20)

Ppsb taklimat
Ppsb taklimatPpsb taklimat
Ppsb taklimat
 
Ppsb taklimat
Ppsb taklimatPpsb taklimat
Ppsb taklimat
 
Pengajaran Peribahasa
Pengajaran PeribahasaPengajaran Peribahasa
Pengajaran Peribahasa
 
Teks puisi rakyat
Teks puisi rakyatTeks puisi rakyat
Teks puisi rakyat
 
pdf_20230311_124100_0000.pdf
pdf_20230311_124100_0000.pdfpdf_20230311_124100_0000.pdf
pdf_20230311_124100_0000.pdf
 
Materi Tembang Macapat
Materi Tembang MacapatMateri Tembang Macapat
Materi Tembang Macapat
 
Jenis jenis pantun
Jenis jenis pantunJenis jenis pantun
Jenis jenis pantun
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Puisi_Rakyat_Lia_Cahyanti.pptx
Puisi_Rakyat_Lia_Cahyanti.pptxPuisi_Rakyat_Lia_Cahyanti.pptx
Puisi_Rakyat_Lia_Cahyanti.pptx
 
KISI KISI TEMA 8 SEMESTER 2.docx
KISI KISI  TEMA 8 SEMESTER 2.docxKISI KISI  TEMA 8 SEMESTER 2.docx
KISI KISI TEMA 8 SEMESTER 2.docx
 
pdf_20230307_220509_0000.pdf
pdf_20230307_220509_0000.pdfpdf_20230307_220509_0000.pdf
pdf_20230307_220509_0000.pdf
 
RESENSI - DIBENUA BUTA
RESENSI - DIBENUA BUTARESENSI - DIBENUA BUTA
RESENSI - DIBENUA BUTA
 
Tembang Macapat E-book
 Tembang Macapat E-book Tembang Macapat E-book
Tembang Macapat E-book
 
ASSIGNMENT : MEMBINA PANTUN
ASSIGNMENT : MEMBINA PANTUNASSIGNMENT : MEMBINA PANTUN
ASSIGNMENT : MEMBINA PANTUN
 
TEMBANG MACAPAT.pdf
TEMBANG MACAPAT.pdfTEMBANG MACAPAT.pdf
TEMBANG MACAPAT.pdf
 
Pantun teka teki
Pantun teka tekiPantun teka teki
Pantun teka teki
 
Bd8 kd6-wulangan 6 budi pekerti
Bd8 kd6-wulangan 6 budi pekertiBd8 kd6-wulangan 6 budi pekerti
Bd8 kd6-wulangan 6 budi pekerti
 
Makalah Pantun
Makalah PantunMakalah Pantun
Makalah Pantun
 
Format rpp kur.2013
Format rpp kur.2013Format rpp kur.2013
Format rpp kur.2013
 
Senarai buku-buku terbitan Majlis Sastera Asia Tenggara (MASTERA)
Senarai buku-buku terbitan Majlis Sastera Asia Tenggara (MASTERA)Senarai buku-buku terbitan Majlis Sastera Asia Tenggara (MASTERA)
Senarai buku-buku terbitan Majlis Sastera Asia Tenggara (MASTERA)
 

PKN _ PANTUN_RENDRA.pdf

  • 1. MENULIS & BERBALAS PANTUN Oleh: RENDRA SETYADIHARJA. S.Sos., M.IP • Pemecah Rekor MURI Berbalas Pantun Terlama Selama 6 Jam Tanpa Henti di TIM Jakarta pada April 2008 • Penulis/Pengiat Pantun/Sastrawan/Penyair • Pengurus Asosiasi Tradisi Lisan Kepulauan Riau
  • 3. Pengalaman dengan Pantun SEKILAS PRESTASI • Lomba Berbalas Pantun antar Kelurahan di RRI Tanjungpinang (2005) : Juara 3 • Lomba Berbalas Pantun antar Paguyuban (2006) : Juara 3 • Lomba Berbalas Pantun antar Sanggar Kesenian (2007) : Juara 1 • Lomba Berbalas Pantun antar Kabupaten / Kota se Provinsi Kepri : Juara 3 (2007 & 2008) • Penampilan Eksebisi Berbalas Pantun dalam acara Festival Tradisi Lisan Se-Nusantara di Teater Kecil TIM Jakarta (2007) • Pemecahan Rekor MURI Berbalas Pantun Terlama selama 6 Jam Tanpa Henti di TIM Jakarta (2008)
  • 4. Pengalaman dengan Pantun SEKILAS PENGALAMAN • Narasumber Bengkel Sastra bagi Guru dan Siswa SLTA: Penulisan dan Apresiasi Pantun yang diselenggarakan di Kabupaten Seluma Bengkulu Pada Tanggal 22-23 Mei 2012 • Narasumber Bengkel Sastra bagi Guru dan Siswa SLTA: Penulisan dan Apresiasi Pantun yang diselenggarakan di Kabupaten Bengkulu Utara Pada Tanggal 24-25 Mei 2012 • Narasumber Bengkel Sastra Guru: Penulisan dan Apresiasi Pantun yang diselenggarakan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Tanggal 13-14 juni 2013 • Narasumber Bengkel Sastra Guru: Penulisan dan Apresiasi Pantun yang diselenggarakan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Tanggal 11-12 juni 2013 • Narasumber Peningkatan Bahasa Indonesia: Solidaritas dan Kreativitas Siswa yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 2-3 Desember 2013 • Dewan Juri Lomba Berbalas Pantun Bagi Mahasiswa Pekan Sastra Balai/Kantor Bahasa se- Sumatera Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu tanggal 5-9 September 2016 • Narasumber Bengkel Pantun Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung, Tahun 2016 • Narasumber Bengkel Pantun Daring Tingkat SLTP sederajat se Indonesia, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2020 • Narasumber Verifikasi dan Validasi Pantun sebagai WBTB Nasional, Pusdatin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Tahun 2020, • Narasumber Sastrawan Masuk Sekolah Daring-Karya Sastra Pantun untuk Guru, Tenaga Kependidikan dan Siswa se Indonesia, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Tahun 2020 • Narasumber dan Pemantun dalam Berbalas Pantun Tiga Negara, RRI, RTM Malasyia, RTB Brunei yang ditaja oleh RRI Tanjungpinang, tahun 2020 • Narasumber Bengkel Pantun PT Pegadaian Indonesia tahun 2021 • Dewan Juri Berbalas Pantun Tingkat Nasional PT Balai Pustaka, April – Mei 2021 • Narasumber Simposium International Jalur Rempah Universitas Nahdatul Ulama Indonesia 31 Agustus 2021 • Narasumber Share and Learning Pantun PT Pegadaian Indonesia, 06 Agustus 2021 • Dewan Juri Battle Pantun Si Cepat se-Indonesia 10 September 2021 • Dewan Juri Festival Pantun Pegadaian Indonesia se-Indonesia 14 September 2021 • Narasumber dan Project Manager Kegiatan Jalur Rempah Pulau Bintan – Podcast Pantun 23-25 September 2021 • Narasumber Seminar Internasional Festival Sastra Internasional Gunung Bintan Kepri tanggal 25 Sept 2021 • Narasumber Bincang Santai Serumpun Indonesia, Thailand, Singapura dan Malaysia dengan tema “Bahasa Dalam Pendidikan 26 September 2021
  • 6. TAHAPAN PEMBELAJARAN PANTUN Mengenal Pantun Proses Kreatif Menyusun Pantun Praktik Menyusun Pantun Berbalas Pantun
  • 8. Pantun dan Kebudayaan Indonesia Definisi Pantun • Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “PAN” yang merujuk kepada sifat Sopan dan kata “TUN” yang merujuk pada sifat Santun, Teratur, Lurus, Baik. Kata “TUN” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019) • Tuntun (Pampanga): teratur, Tonton (Tagalog): mengucapkan sesuatu dengan susunan yang teratur, Tuntun (Jawa Kuno): benang, Atuntun: teratur, Matuntun: pemimpin, Panton (Bisaya): mendidik, Pantun (Toba); kesopanan atau kehormatan (Hussain, 2019) • Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu- Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019) • Pantun merujuk kepada sesuatu yang teratur dan lurus, baik secara maujud (konkrit) maupun mujarad (abstrak) serta bertujuan memimpin, mendidik, dan memberikan panduan (Harun Mat Piah dalam Bakar, 2020) • Pantun adalah termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020). • Pantun dengan akar kata “TUN” adalah sebagai kiasan atau perumpamaan dengan maksud mengandungi unsur-unsur pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019) • Kamus Bahasa Melayu Nusantara (2003) menjelaskan bahwa Pantun adalah sejenis peribahasa yang digunakan sebagai sindiran
  • 10. Karakteristik Pantun PANTUN Terdiri dari empat baris Dua baris pertama disebut dengan “SAMPIRAN” dan dua baris kedua disebut dengan “ISI” Bersajak A,B,A,B Setiap barisnya terdiri dari 4 sampai 5 kata saja Setiap barisnya terdiri dari 8 sampai 12 suku kata saja
  • 12. Cara Menemukan Ide dalam Menulis Pantun Memahami Kaidah Pantun Menguasai Perbendaharaan Kata Memahami Simbol-Simbol Alam Menentukan Isi Pantun Terlebih Dahulu Menyusun Sampiran Pantun yang Tepat
  • 13. 1. Memahami Kaidah Pantun TERDIRI DARI EMPAT BARIS Berpadapada menanam padi Jangan pula ditebas orang Berpadapada menanam budi Ekor mata di anak orang Sampiran Isi
  • 14. 1. Memahami Kaidah Pantun BERSAJAK a-b-a-b (Sajak Akhir) Burung merpati terbang seribu ( a ) Hinggap seekor di tengah laman ( b ) Hendak mati di ujung kuku ( a ) Hendak berkubur di telapak tangan ( b ) BERSAJAK a-b-a-b (Sajak Awal, Tengah dan Akhir) Jangan dipetik si daun sirih Jika tidak dengan gagangnya Jangan diusik orang berkasih Jika tidak dengan sayangnya
  • 15. BERSAJAK a-b-a-b (Sajak Kata-Kata Lengkap)
  • 16. 1. Memahami Kaidah Pantun JENIS-JENIS PERSAJAKAN PANTUN Sajak Penuh: Sajak yang keseluruhan suku akhirnya sama bunyi Kata Lantai bersajak dengan Pantai Kata Datang bersajak dengan Petang Kata Jati bersajak dengan Mati Kata Nanti bersajak dengan Titi JENIS-JENIS PERSAJAKAN PANTUN Sajak Separuh: Sajak yang sebagian suku akhirnya sama bunyi Kata Mandi bersajak dengan Nanti Kata Bersatu bersajak dengan Rindu Kata Rumah bersajak dengan Sawah Kata Burung bersajak dengan Patung
  • 17. 1. Memahami Kaidah Pantun TERDIRI DARI EMPAT SAMPAI LIMA KATA Harapkan bunga terus mewangi (1) (2) (3) (4) Tumbuh bunga di semak perdu (1) (2) (3) (4) Harapkan cinta terus bersemi (1) (2) (3) (4) Pendam rasa di tampuk rindu (1) (2) (3) (4)
  • 18. 1. Memahami Kaidah Pantun TERDIRI DARI 8 – 12 SUKU KATA Ka-lau su-dah ter-sang-kut be-ting = 2/2/3/2 = 9 A-la-mat han-cur ka-pal pun pe-cah = 3/2/2/1/2 = 10 Bu-nga pa-tah ja-ngan di-sun-ting = 2/2/2/3 = 9 Bi-ar han-cur ber-ka-lang ta-nah = 2/2/3/2 = 9
  • 20. 2. Menguasai Banyak Pembendaharaan kata
  • 21. Brainstorming dan Riset 3. Memahami Komunikasi Simbolik SIMBOL DI DALAM PANTUN SIMBOL ALAM SIMBOL TUMBUHAN SIMBOL HEWAN (EIZAH MAT HUSSAIN, 2019)
  • 23. BEBERAPA CONTOH DIKSI SIMBOLIK DI DALAM PANTUN SIMBOL ALAM Jangan dipaksa memetik melati Jika letai di akar perdu Jangan dipaksa hujan berhenti Jika renyai bersandung merdu SIMBOL TUMBUHAN Elok menanam bunga Kasturi Tumbuh di taman daunnya lebat Padah menanam bunga berduri Luka di tangan tiadalah obat Jikalau kasau di bumbung tinggi Pasak juga jadi pengikat Jikalau bangau terbang meninggi Paya juga tempat mendarat SIMBOL HEWAN (Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika) (Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika) (Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika)
  • 24. Menggunakan Diksi Bernuansa Peribahasa Perang tuan di Tanjung Palas Gagah panglima si Raja Haji Bukannya badan diretak panas Terhempas semua cermin di diri Persetujuan atau persahabatan harus datang daripada kedua belah pihak Jangan ditetak batang kenari Biji kenari jatuh berserak Kundur tidak melata pergi Melata mari labu pun tidak Yang riak sungai tak dalam Yang lebar di Batang Gadis Yang muak ditanam dalam Yang segar ditelan habis (Sumber Peribahasa: Kamus Istimewa Peribahasa Melayu, DPB, 2016) Orang tua tidak boleh berputus asa dalam mendidik, memelihara dan mengajar anak, segala hal-hal buruk harus disembunyikan dari anak (Sumber Peribahasa: Kamus Istimewa Peribahasa Melayu, DPB, 2016) Suatu kejadian itu berlaku karena terlalu banyak diperbincangkan orang (Sumber Peribahasa: Nilai Budi Pekerti Dalam Pantun, 1993)
  • 25. Telur itik dari senggora Pandan tersandar di batang hari Darahnya itik di Singapura Badan terlantar di Langkawi DIKSI BERNUANSA HIKAYAT ATAU SEJARAH Sayang Laksamana di tanah Jawa Laksamana Tuah si Taming Sari Berbunuh rasa pada kecewa Luka berdarah sedenyut nadi Sungai Duyung nama diberi Tempat laksamana tembuni tertanam Rindu dikandung di dalam hati Tinggalkan cinta diamuk diam Sumur Hang Tuah di Sungai Duyung Riwayat lama hikayat disebut Sedalam resah rindu dikandung Selaksa purnama kasih bertaut Sayang derhaka Laksamana Jebat Menderhaka Sultan negeri Melaka Bertembung mata hanya sesaat Namun igauan sepanjang masa (Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika) (Sumber Pantun: Sulalatus Salatin, 2015 Sayang Laksamana memakai pelikat Bertanjak merah songketnya indah Taat setia hendaklah cermat Lagi Tuah dapat difitnah
  • 26. Jikalau Daik Istana Damnah Nama istana riwayat tersebut Jikalau putik gugur di tanah Takkan bunga hamba ’kan rebut DIKSI DENGAN NAMA TEMPAT LOKAL YANG IKONIK Bagai menyeberang ke Pulau Pandan Dari Daik pergi berkelah Bagai pisang berbuah setandan Habis dipetik rebah ke tanah Sungguh tinggi si Gunung Daik Gunung pula bercabang tiga Cinta sejati dirisik-risik Selaksa purnama bertemu juga Tinggi gunung di Gunung Daik Bercabang tiga di awan putih Cinta bergaung rindu berbisik Jasad pula Menyusun kasih Hendak hati mendaki bukit Gunung Jantan jauh di seberang Malu hati si burung pipit Hendak berkawan dengan si enggang (Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika)
  • 27. Sirih bertemu dengan pinang Tepak jua jadi penghantar Bila bertemu datanglah senang Berpisah pula tangis membayar DIKSI NUANSA ADAT ISTIADAT Adat sirih balik ke gagang Adat pinang balik ke tampuk Elok kasih bersimpul sayang Elok sayang berajut pujuk Apa tanda eloknya tepak Jika tidak dengan kacipnya Apa tanda orang yang bijak Jika tidak dengan ilmunya (Sumber Pantun: Buku Kerongsang-500 Pantun Warisan-Setyadiharja, Nugraha, dan Alaika) Sepinang dua pinang Habis pinang dalam raga Sudah dimakan sirih pinang Apa cerita mahu dibuka ? (Sumber Pantun: Buku Pantun Melayu Bingkisan Permata, 2007) Putih cahaya si kunang-kunang Terbang hinggap ke dahan kayu Di antara sirih beradat pinang Di jari sepuluh sembah selalu (Sumber Pantun: Buku Pantun Melayu Bingkisan Permata, 2007)
  • 29. LENGKAPI ISI PANTUN BERIKUT ! … … … … … … … … Apa tanda kasih sejati Akan teringat sepanjang masa LANGKAH-LANGKAHNYA: 1. PANTUNINI SUDAH MEMILIKI ISI DENGAN TEMA KASIH ATAU CINTA 2. PERHATIKAN KATA-KATAYANGDICETAK TEBAL 3. CARILAH KATA-KATAYANGBUNYINYA SAMA DENGAN KATA-KATAYANGDICETAK TEBAL TERSEBUT 4. SUSUNLAH KALIMAT PADABARIS PERTAMA DAN KEDUA MASING-MASING BARIS BERJUMLAH 4 KATA SAJA.
  • 30. LENGKAPI ISI PANTUN BERIKUT ! Apa tanda si kayu jati Kayunya berat tiada terhingga Apa tanda kasih sejati Akan teringat sepanjang masa LANGKAH-LANGKAHNYA: 1. PANTUNINI SUDAH MEMILIKI ISI DENGAN TEMA KASIH ATAU CINTA 2. PERHATIKAN KATA-KATAYANGDICETAK TEBAL 3. CARILAH KATA-KATAYANGBUNYINYA SAMA DENGAN KATA-KATAYANGDICETAK TEBAL TERSEBUT 4. SUSUNLAH KALIMAT PADABARIS PERTAMA DAN KEDUA MASING-MASING BARIS BERJUMLAH 4 KATA SAJA.
  • 32. UNSUR-UNSUR BERBALAS PANTUN Menggunakan Pantun dengan Kaidah dan Struktur yang Tepat dan Baik, sesuai dengan tema pantun yang diinginkan Pantun yang berbalas, terjadi komunikasi antara pemantun dan pantun disajikan harus memenuhi unsur berbalas pantun Penyajian berbalas pantun harus menarik dan kreatif, ada unsur seni pertunjukan, hiburan, kualitas video, suara, artikulasi, dinamika, dan penghayatan pantun yang maksimal Menggunakan pantun dengan kaidah yang tepat seperti, persajakan yang baik, jumlah kata dan jumlah suku yang tepat, diksi yang tepat baik pada sampiran dan isi, substansi pantun sesuai dengan tema Dalam berbalas pantun, pantun harus berbalas, bukan pantun yang berdiri sendiri dan hanya disampaikan bergantian, namun pantun harus memiliki keterkaitan antara satu pemantun dengan pemantun lainnya, isi pantun yang satu dengan yang lainnya dan secara kesinambungan Cara pengucapan pantun yang benar, tidak hanya sekedar didendangkan namun makna dan maksud pantun harus tersampaikan dengan jelas, bukan samar atau bias, kesesuaian nada dengan pantun dan makna pantun, penghayatan terhadap pantun, kualitas video, dinamika berbalas pantun yang menarik dan kreatif UNSUR STRUKTUR DAN TEMA PANTUN UNSUR TEKNIK BERBALAS PANTUN UNSUR PENAMPILAN, ADAB, SIKAP, DAN KEKOMPAKAN
  • 33. Penutup Apa tanda sebait pantun Dua dan empat beriring irama Apa tanda insan yang santun Mencinta kerabat serta sesama Apa tanda eloknya pantun Sampiran dan isi mengandung makna Apa tanda insan yang santun Akal diisi ilmu berguna Apa tanda eloknya pantun Mengandung sindiran serta pepatah Apa tanda insan yang santun Mendengar amaran serta petuah Pergi berkelah menjaja katun Saudagar arab di tengah pekan Segala madah telah disusun Salah silap mohon maafkan