Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini membahas perbedaan konsumsi energi, protein, dan indeks prestasi mahasiswa berdasarkan status tempat tinggalnya, yaitu tinggal bersama orang tua atau tidak;
2) Hasilnya menunjukkan perbedaan signifikan konsumsi energi dan protein antara kedua kelompok, namun tidak untuk indeks prestasinya.
3. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes NAD berada dalam lingkungan Direktorat
Poltekkes Kemenkes NAD yang beralamat di jalan
Soekarno Hatta, Desa Lagang, Kecamatan Darul
Imarah Aceh Besar, berjarak 10 km dari pusat kota.
Batas wilayah Program Studi DIII Gizi Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes NAD adalah:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Lamreung
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Lheu
Blang
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Lagang
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Lam
Sayeung
4. Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes NAD memiliki 4 ruang kuliah, 1 ruang
sidang, 1 buah kantor, laboratorium DIIT, IBM, ITP
dan Kuliner digabung menjadi 1 buah laboratorium,
serta laboratorium Kimia dan Biokimia juga digabung
menjadi 1 buah laboratorium.
5. B.Gambaran Umum Sampel
1. Status Tempat Tinggal
Tabel 4.
Distribusi Sampel berdasarkan Status Tempat Tinggal
Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes NAD
Status Tempat Tinggal n %
Tinggal bersama orang tua 40 47,06
Tidak tinggal bersama orang tua 45 52,94
Jumlah 85 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
status tempat tinggal mahasiswa terbanyak adalah
tidak tinggal bersama orang tua sebanyak 45 orang
(52,94%)
6. 2.Umur
Tabel 5.
Distribusi Sampel berdasarkan Umur Mahasiswa/i Program Studi
DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal
Bersama Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang
Tua
Umur Tinggal Bersama Orang Tidak Tinggal n %
Tua Bersama Orang Tua
<20 7 13 20 23,5
20 28 25 53 62,4
>20 5 7 12 14,1
Jumlah 40 45 85 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa umur
mahasiwa/i yang terbanyak adalah mahasiswa yang
berumur 20 tahun sebanyak 53 orang (62,4%).
7. 3. Jenis Kelamin
Tabel 6.
Distribusi Sampel berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa/i
Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD
yang Tinggal Bersama Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal
Bersama Orang Tua
Jenis Tinggal Bersama Tidak Tinggal n %
Kelamin Orang Tua Bersama Orang Tua
Laki-laki 6 2 8 9,4
Perempuan 34 43 77 90,6
Jumlah 40 45 85 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
mahasiswa terbanyak adalah jenis kelamin perempuan
sebanyak 77 orang (90,6%).
8. C.Hasil Penelitian
1. Gambaran Konsumsi Energi Mahasiswa berdasarkan
Status Tempat Tinggal
Berdasarkan hasil penelitian terhadap konsumsi
energi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua
mempunyai konsumsi energi minimal = 1287,6 Kkal,
konsumsi energi maksimal = 2517,2 Kkal dan konsumsi
energi rata-rata = 1854,81 Kkal dengan standar deviasinya
adalah 291,6126. Sedangkan konsumsi energi mahasiswa/i
Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
NAD yang tidak tinggal bersama orang tua mempunyai
konsumsi energi minimal = 1248,7 Kkal, konsumsi energi
maksimal = 2107,3 Kkal dan konsumsi energi rata-rata =
1605,55 Kkal dengan standar deviasinya adalah 207,3132.
9. Grafik 1. Histogram Konsumsi Energi Mahasiswa/i Program Studi
DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal
bersama Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang
Tua
Berdasarkan histogram dan gambaran deskriptif
menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi
mahasiswa yang tinggal bersama orang tua lebih
tinggi dibandingkan dengan yang tidak tinggal
bersama orang tua.
10. 2.Gambaran Konsumsi Protein Mahasiswa
berdasarkan Status Tempat Tinggal
Berdasarkan hasil penelitian terhadap konsumsi
protein mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama
orang tua mempunyai konsumsi protein minimal =
37,4 gram, konsumsi protein maksimal = 92,9 gram
dan konsumsi protein rata-rata = 63,548 gram dengan
standar deviasinya adalah 11,2243. Sedangkan
konsumsi protein mahasiswa/i Program Studi DIII
Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tidak
tinggal bersama orang tua mempunyai konsumsi
protein minimal = 36,8 gram, konsumsi protein
maksimal = 88 gram dan konsumsi protein rata-rata =
55,298 gram dengan standar deviasinya adalah
10,9026.
11. Grafik 2. Histogram Konsumsi Protein Mahasiswa/i Program Studi DIII
Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal bersama
Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang Tua
Berdasarkan histogram dan gambaran deskriptif
menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi protein mahasiswa
yang tinggal bersama orang tua lebih tinggi dibandingkan
dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
12. 3.Gambaran Indeks Prestasi Mahasiswa
berdasarkan Status Tempat Tinggal
Berdasarkan hasil penelitian terhadap indeks
prestasi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama
orang tua mempunyai IP minimal = 1,56, IP maksimal
= 3,43 dan IP rata-rata = 2,58 dengan standar
deviasinya adalah 0,46710. Sedangkan indeks prestasi
mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes NAD yang tidak tinggal bersama
orang tua mempunyai IP minimal = 1,09, IP maksimal
= 3,71 dan IP rata-rata = 2,74 dengan standar
deviasinya adalah 0,56270.
13. Grafik 3. Histogram Indeks Prestasi Mahasiswa/i Program Studi
DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal
bersama Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang
Tua
Berdasarkan histogram dan gambaran deskriptif
menunjukkan bahwa rata-rata indeks prestasi mahasiswa
yang tidak tinggal bersama orang tua lebih tinggi
dibandingkan dengan yang tinggal bersama orang tua.
14. 4.Perbedaan Konsumsi Energi dan Protein serta Indeks
Prestasi Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal bersama
Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang
Tua
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi
energi mahasiswa yang tinggal bersama orang tua yaitu
1854,81 Kkal dengan deviasi 291,6126 dan rata-rata
konsumsi energi mahasiswa yang tidak tinggal bersama
orang tua yaitu 1605,55 Kkal dengan deviasi 207,3132.
Selanjutnya hasil uji statistik T-Independent pada CI:95%
diperoleh nilai t-hitung = 4,491 dan p-value = 0,000 (p <
0,005), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulannya yaitu ada perbedaan yang signifikan
konsumsi energi mahasiswa yang tinggal bersama orang
tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
15. Pada tabel 7 juga menunjukkan bahwa rata-rata
konsumsi protein mahasiswa yang tinggal bersama
orang tua yaitu 63,548 gram dengan deviasi 11,2243,
sedangkan rata-rata konsumsi protein mahasiswa yang
tidak tinggal bersama orang tua yaitu 55,298 gram
dengan deviasi 10,9026. Selanjutnya hasil uji statistik
T-Independent pada CI:95% diperoleh nilai t-hitung =
3,434 dan p-value = 0,001 (p < 0,005), hal ini berarti
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya
yaitu ada perbedaan yang signifikan konsumsi protein
mahasiswa yang tinggal bersama orang tua dengan
yang tidak tinggal bersama orang tua.
16. Sedangkan untuk variabel indeks prestasi
menunjukkan rata-rata indeks prestasi mahasiswa
yang tinggal bersama orang tua yaitu 2,58 dengan
deviasi 0,46710 dan rata-rata indeks prestasi
mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua yaitu
2,74 dengan deviasi 0,56270. Hasil uji statistik T-
Independent pada CI:95% diperoleh nilai t-hitung = -
1,413 dan p-value = 0,161 (p > 0,005), hal ini berarti
bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya
yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan indeks
prestasi mahasiswa yang tinggal bersama orang tua
dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
17. D.Pembahasan
1.Perbedaan konsumsi energi dan protein
berdasarkan status tempat tinggal
Secara statistik perbedaan ini dibuktikan dengan
uji t-test independent pada derajat kepercayaan ( =
0,05), didapatkan nilai P value < 0,05 (P=0,000), maka
Ho ditolak dengan kata lain ada perbedaan konsumsi
energi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama
orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang
tua.
18. Secara statistik perbedaan ini dibuktikan dengan
uji t-test independent pada derajat kepercayaan ( =
0,05), didapatkan nilai P value < 0,05 (P=0,001), maka
Ho ditolak dengan kata lain ada perbedaan konsumsi
protein mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama
orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang
tua.
19. Penelitian sejenis yang peneliti temui adalah
penelitian yang dilakukan Rabiatul Adawiyah (2010)
dengan judul penelitian “Studi Keanekaragaman
Konsumsi Pangan Mahasiswa Universitas Lampung”.
Analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata
konsumsi energi pada mahasiswa yang tinggal
bersama orangtua lebih tinggi yaitu 2.246 kkal dan
protein 71,54 gram dibandingkan dengan mahasiswa
yang tidak tinggal bersama orang tua dengan rata-rata
konsumsi energi 2.087 kkal dan protein 67,3 gram.
20. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat
Brown (2005) dalam skripsi Liliana, faktor keluarga
merupakan faktor yang paling banyak berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak, dimana secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap kebiasaan makan dan aktivitas anak.
Perilaku makan dan pilihan makanan pada anak
sangat dipengaruhi oleh orang tua. Orang tua
bertanggungjawab terhadap situasi saat makan di
rumah, jenis dan jumlah makanan yang disajikan dan
waktu makan.
21. Konsumsi energi dan protein mahasiswa yang
tinggal bersama orang tua lebih tinggi dibandingkan
dengan mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang
tua. Berdasarkan fakta yang didapatkan pada saat
penelitian, hal ini disebabkan karena mahasiswa yang
tidak tinggal bersama orang tua mengelola sendiri
keuangan mereka termasuk pengeluaran untuk
membeli bahan makanan atau makanan yang
dikonsumsi.
22. Menurut pendapat Brown (2005) dalam skripsi
Liliana, status tempat tinggal mempengaruhi
pemilihan makanan yang dikonsumsinya. Dalam hal
ini seringkali anak memilih makanan yang salah
karena tidak adanya orang tua yang mengelola
makanan mereka, terlebih orang tua yang tidak
memberi petunjuk atau bimbingan kepada anak,
sehingga terkadang mereka lebih banyak
mengkonsumsi makanan makanan selingan.
23. 2.Perbedaan indeks prestasi berdasarkan status
tempat tinggal
Setelah dilakukan uji statistik dengan
menggunakan uji statistik T-test independent pada
derajat kepercayaan ( = 0,05), didapatkan nilai P value
> 0,05 (P=0,161), maka Ho diterima dengan kata lain
tidak ada perbedaan indeks prestasi mahasiswa/i
Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua
dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
24. Sesuai dengan teori Hakim (2002), faktor yang
mempengaruhi indeks prestasi tidak hanya berasal
dari faktor lingkungan keluarga saja, tetapi terdapat
faktor-faktor lain yang mempengaruhi indeks prestasi
yaitu kesehatan fisik, intelegensi, kemauan, bakat,
daya ingat, daya konsentrasi, faktor lingkungan
tempat belajar (kampus), faktor lingkungan
masyarakat, dan faktor waktu.
Kemauan dapat dikatakan sebagai faktor utama
penentu keberhasilan belajar seseorang. Lebih dari itu,
dapat dikatakan kemauan merupakan motor
penggerak utama yang menentukan keberhasilan
seseorang dalam setiap segi kehidupannya, (Hakim,
2002).
25. Berdasarkan fakta di lapangan, status tempat
tinggal tidak mempengaruhi indeks prestasi
mahasiswa karena walaupun mereka tinggal bersama
orang tua, orang tua tidak selalu mengontrol jam
belajar mereka. Untuk mencapai indeks prestasi yang
bagus tergantung dari niat dan minat dari diri masing-
masing mahasiwa tersebut, apakah mereka benar-
benar berniat untuk belajar dan mendapatkan nilai
bagus atau tidak.
27. A. Kesimpulan
1. Ada perbedaan konsumsi energi mahasiswa/i Program
Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD
yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal
bersama orang tua, (P = 0,000).
2.Ada perbedaan konsumsi protein mahasiswa/i Program
Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD
yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal
bersama orang tua, (P = 0,001).
3.Tidak ada perbedaan indeks prestasi mahasiswa/i Program
Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD
yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal
bersama orang tua, (P = 0,161)
28. B. Saran
1.Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan
konsumsi energi dan protein, terutama bagi mahasiswa yang
tidak tinggal bersama orang tua walaupun kondisi keuangan
yang tidak banyak. Karena mereka dapat memilih makanan yang
memiliki kandungan gizi tinggi (terutama energi dan protein)
dengan harga yang murah.
2. Diharapkan kepada para dosen Prodi DIII Gizi Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes NAD untuk dapat menyarankan kepada
mahasiswa agar mengkonsumsi makanan yang mengandung
energi dan protein tinggi.
3. Disarankan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang
faktor lain yang dapat mempengaruhi indeks prestasi mahasiwa.
4. Disarankan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang
apakah konsumsi dapat mempengaruhi indeks prestasi
mahasiswa.