Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Data drainase
1. HASIL SURVEY LAPANGAN
SALURAN DRAINASE JALAN AES NASUTION DAN
JALAN SIMPANG KAPTEN PIERRE TENDEAN
Dosen Pengajar :
Herliyani Farial Agoes
Oleh :
Muhammad Siddiq Bukhari
NIM A010317081
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL
BANJARMASIN
2020
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin pesat pertumbuhan perkotaan maka permasalahan drainase
perkotaan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan drainase masih
bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan
secara tuntas. Pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara
menyeluruh, dimulai dari tahap perencanaan, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan, serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta
partisipasi masyarakat. Peningkatan pemahaman mengenai drainase kepada pihak
yang terlibat baik bagi pelaksana maupun masyarakat perlu dilakukan secara
berkesinambungan agar penanganan drainase dapat dilakukan dengan sebaik-
baiknya.
Kota Banjarmasin, khususnya di Jalan Aes Nasution dan Jalan Simpang
Kapten Pierre Tendean merupakan sebuah wilayah yang penduduknya cukup
padat. Pada saat musim hujan biasanya berbagai masalah muncul, salah satunya
adalah genangan air hujan yang sering kali menggenangi jalan akibatnya
mengganggu aktivitas warga sekitar, oleh sebab itu perlu dilakukan pengamatan
lebih lanjut untuk mengidentifikasi kondisi fisik saluran drainase dari Jalan Aes
Nasution dan Jalan Simpang Kapten Pierre Tendean.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi fisik saluran drainase di Jalan Aes Nasution dan Jalan
Simpang Kapten Pierre Tendean saat ini?
3. 1.3 Tujuan
Mengidentifikasi saluran drainase pada Jalan Aes Nasution dan Jalan
Simpang Kapten Pierre Tendean meliputi :
1.3.1.Dimensi Saluran Drainase
1.3.2.Kategori Kerusakan Saluran Drainase
1.3.3.Kategori Kerusakan Jalan
1.3.4.Volume Drainase
1.3.5.Kemiringan Dasar Saluran Memanjang
1.3.6.Kemiringan Jalan
1.3.7.Syarat Freeboad
1.3.8.Inlet dan Outlet
1.3.9.Kecepatan aliran
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada identifikasi saluran drainase pada Jalan
Simpang Sungai Mesa sampai dengan Jalan Kampung Melayu ini
antara lain :
1.3.1 Survey dilaksanakan pada saluran drainase (Siring) Jalan
Simpang Sungai Mesa sampai dengan Jalan Kampung Melayu
dengan panjang 1 km.
1.3.2 Survey meliputi kondisi saluran drainase pada saat :
a Musim Kemarau
b Musim Hujan
1.3.3 Pengamatan dilakukan dengan jarak per STA 50 meter dengan
tampilan table.
1.3.4 Saluran yang dipilih harus terhubung dengan saluran buangan
akhir (sungai terdekat)
1.3.5 Kondisi fisik yang diamati :
a. Eksisting saluran
b. Dimensi saluran
4. c. Kondisi in let dan out let
d. Bangunan pelengkap
e. Kondisi aliran
f. Hal- hal yang dianggap penting dari hasil lapangan
1.3.6 Pengamatan hujan meliputi :
a Lama Hujan
b Genangan yang terjadi
c Lama waktu yang diperlukan sampai genangan kering atau
sebaliknya
1.3.7 Laporan hasil pengamatan dilengkapi dengan gambar teknis
meliputi :
a Gambar Situasi
b Gambar Tampak
c Gambar Potongan
d Khusus untuk bangunan yang bentuknya sama dapat
menggunakan gambar typical
5. BAB II
HASIL PENGAMATAN
2.1 Lokasi
Lokasi drainase di Jalan Aes Nasution dan Jalan Simpang Kapten Pierre
Tendean dapat di lihat pada gambar 3.1
Gambar 2.1 Lokasi
Seperti yang terlihat pada google maps saluran drainase ini terletak dari
Jalan Aes Nasution dan Jalan Kapten Pierre Tendean dengan panjang 1,0 km.
Saluran ini pembuangannya di Sungai Martapura.
7. 2.2 Bentuk Drainase
Berdasarkan hasil survey di lapangan, bentuk drainase yang diamati adalah
bentuk segi empat.
Gambar 2.3 Bentuk Drainase
2.3 Jenis Konstruksi
Dari hasil pengamatan pada STA 0+000 sampai dengan STA 1+000 dari
Jalan Aes Nasution dan Jalan Simpang Kapten Pierre Tendean, jenis kontruksi
saluran ini merupakan saluran drainase dari beton.
8. 2.4 Kondisi Saluran Drainase (Musim Kemarau)
NO Sketsa Saluran Panjang
(m) (L)
Tinggi
(cm)
(h)
Lebar
(cm)
(B)
Tinggi
Air
(cm)
(W)
Kondisi Tidak Hujan Kondisi Hujan
1 STA
0±000 67 60 15
Musim kemarau: Aliran lancar.
Kondisi fisik: Kurang Baik, ada
retakan di badan saluran.
Musim hujan: Aliran lancar (hujan
selama 30 menit)
Kondisi fisik: Kurang Baik, ada
retakan di badan saluran.
9. 2 STA
0±050
65 60 18
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Aliran kurang lancar
karena terdapat rumput liar (hujan
selama 30 menit)
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
3
STA
0±100
64 60 17
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Kurang baik, beton
mengalami penggerusan dan
ditumbuhi rumput liar.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Kurang baik, beton
mengalami penggerusan dan
ditumbuhi rumput liar.
10. 4 STA
0±150
62 60 16
Musim kemarau: Aliran kurang
lancar.
Kondisi fisik: Kurang baik, bahu
sisi kiri drainase mengalami
kerusakan karena terdapat
bangunan pagar diatasnya.
Musim hujan: Aliran kurang lancar
karena terdapat rumput liar (hujan
selama 30 menit).
Kondisi fisik: Kurang baik, bahu
sisi kiri drainase mengalami
kerusakan karena terdapat bangunan
pagar diatasnya.
5 STA
0±200
60 60 14
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
11. 6 STA
0±250
58 60 15
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Kurang baik, bahu
kanan saluran rusak.
Musim hujan: Aliran kurang lancar
karena terdapat sampah yang
menumpuk (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Kurang baik, bahu
kanan saluran rusak.
7 STA
0±300
56 60 15
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
12. 8 STA
0±350
53 60 14
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
9 STA
0±400
50 60 15
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Aliran kurang lancar
karena terdapat rumput liar (hujan
selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
13. 10 STA
0±450
53 60 14
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
11 STA
0±500
54 60 14
Musim kemarau: Aliran kurang
lancar.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Aliran kurang lancar
karena terdapat sampah di saluran
(hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
14. 12 STA
0±550
56 60 16
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Aliran kurang baik,
terdapat banyak sampah di
saluran.(hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
13 STA
0±600
57 60 14
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik. (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
15. 14 STA
0±650
58 60 14
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Kurang baik, bahu
sisi kiri drainase mengalami
kerusakan karena terdapat
bangunan pagar diatasnya
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Kurang baik, bahu
sisi kiri drainase mengalami
kerusakan karena terdapat bangunan
pagar diatasnya
15 STA
0±700
59 60 12
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
16. 16 STA
0±750
60 60 14
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Aliran kurang lancar
karena ada sampah disaluran.(hujan
selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun
17 STA
0±800
55 60 12
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
17. 18 STA
0±850
55 50 13
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Kurang Baik, Bahu
Drainase rusak.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Kurang Baik, Bahu
Drainase rusak.
19 STA
0±900
60 50 12
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
18. 20 STA
0±950
63 50
14
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Kurang baik , bahu
drainase mulai retak.
Musim hujan: Aliran kurang lancar
karena saluran ditumbuhi rumput
liar (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Kurang baik , bahu
drainase mulai retak.
21 STA
1±000
64 50 13
Musim kemarau: Mengalir
dengan baik.
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
Musim hujan: Mengalir dengan
baik (hujan selama 30 menit).
Kondisi fisik: Baik, tidak ada
kerusakan apapun.
20. 2.5.1 TABEL PERHITUNGAN DIMENSI
Titik
B
(M)
h
(M)
W
(M)
Luas Penampang
(A) (M2)
Keliling Basah
(P) (M)
Jari Jari
Hidrolis
(R) (M)
STA +0.000 0,6 0,67 0,15 0,402 0,900 0,447
STA +0.050 0,6 0,65 0,18 0,390 0,960 0,406
STA +0.100 0,6 0,64 0,17 0,384 0,940 0,409
STA +0.150 0,6 0,62 0,16 0,372 0,920 0,404
STA +0.200 0,6 0,60 0,14 0,360 0,880 0,409
STA +0.250 0,6 0,58 0,15 0,348 0,900 0,387
STA +0.300 0,6 0,56 0,15 0,336 0,900 0,373
STA +0.350 0,6 0,53 0,14 0,318 0,880 0,361
STA +0.400 0,6 0,50 0,15 0,300 0,900 0,333
STA +0.450 0,6 0,53 0,14 0,318 0,880 0,361
STA +0.500 0,6 0,54 0,14 0,324 0,880 0,368
STA +0.550 0,6 0,56 0,16 0,336 0,920 0,365
STA +0.600 0,6 0,57 0,14 0,342 0,880 0,389
STA +0.650 0,6 0,58 0,14 0,348 0,880 0,395
STA +0.700 0,6 0,59 0,12 0,354 0,840 0,421
STA +0.750 0,6 0,60 0,14 0,360 0,880 0,409
STA +0.800 0,6 0,55 0,12 0,330 0,840 0,393
STA +0.850 0,5 0,55 0,13 0,275 0,760 0,362
STA +0.900 0,5 0,60 0,12 0,300 0,740 0,405
STA +0.950 0,5 0,63 0,14 0,315 0,780 0,404
STA +1.000 0,5 0,64 0,13 0,320 0,760 0,421
Rata-Rata 0,340 0,868 0,392
A= B x h
P =B + 2H
R= A/P
Notasi :
B = Lebar Saluran
h = Tinggi Saluran
W = Tinggi Air pada saluran
A = Luas Penampang
P = Keliling Basah
R = Jari Jari Hidrolis
21. 2.5.2 TABEL PERHITUNGAN HIDROLIKA
Segmen
Kemiringan Saluran
Memanjang (S) (%)
Kecepatan Aliran
(V) (M3/detik)
Debit Saluran
(Q) (M3/detik)
1 0,0004 0,584 0,235
2 0,0002 0,388 0,151
3 0,0004 0,551 0,211
4 0,0004 0,547 0,203
5 0,0004 0,551 0,198
6 0,0004 0,531 0,185
7 0,0006 0,635 0,213
8 0,0006 0,621 0,198
9 0,0006 0,589 0,177
10 0,0002 0,359 0,114
11 0,0004 0,514 0,166
12 0,0002 0,361 0,121
13 0,0002 0,377 0,129
14 0,0002 0,381 0,133
15 0,0002 0,397 0,141
16 0,0010 0,871 0,314
17 0,0000 0,000 0,000
18 0,0010 0,803 0,221
19 0,0006 0,671 0,201
20 0,0002 0,386 0,122
Rata-Rata 0,0004 0,506 0,172
S=
𝒕𝟏−𝒕𝟐
𝑳
𝒙𝟏𝟎𝟎%
V= 1/n x 𝑹 𝟑
𝟐
x 𝑺 𝟐
𝟏
Q = A x V
S = Kemiringan Saluran
V = Kecepatan Aliran
Q = Debit Saluran
22. 2.5.3 TABEL KEMIRINGAN JALAN
Titik
Kemiringan
(%)
STA +0.000 3
STA +0.050 3
STA +0.100 3
STA +0.150 3
STA +0.200 3
STA +0.250 3
STA +0.300 3
STA +0.350 3
STA +0.400 3
STA +0.450 3
STA +0.500 3
STA +0.550 3
STA +0.600 3
STA +0.650 3
STA +0.700 3
STA +0.750 3
STA +0.800 4
STA +0.850 4
STA +0.900 4
STA +0.950 4
STA +1.000 4
23. 2.6 Kondisi Jalan
Kondisi jalan dari hasil survey lapangan pada saluran di Jalan Aes Nasution
dan Jalan Kapten Pierre Tendean adalah cukup baik, namun masih ada jalan yang
berlubang.
Kondisi Jalan Sebelum
Hujan.
Kondisi Jalan Setelah
Hujan.
Kondisi Jalan Setelah
Hujan.
Kondisi Jalan Setelah
Hujan.
25. 2.7 Tinggi Jagaan/Freeboard
Sesuai tabel dibawah dimana diketahui Debit aliran rata-rata pada saluran di
Jalan Aes Nasution dan Jalan Kapten Pierre Tendean adalah 0,172 m3/det yaitu <0,5
dan didapat freeboard adalah Tanggul 0,40 m dan Pasangan 0,20 m
Tabel Freeboard
Debit Tanggul Pasangan
(m3/detik) (m) (m)
< 0,5 0,40 0,20
0,5 - 1,5 0,50 0,20
1,5 - 5,0 0,60 0,25
5,0 - 10,0 0,75 0,30
10,0 - 15,0 0,85 0,40
> 15,0 1,00 0,50
2.8 Inlet Drainase
Inlet drainase pada pada saluran di Jalan Aes Nasution dan Jalan Kapten Pierre
Tendean adalah dari jalan turun ke saluran langsung.
2.9 Outlet Drainase
Outlet drainase pada saluran di Jalan Aes Nasution dan Jalan Kapten Pierre
Tendean adalah dari jalur masuk drainase ( Inlet) menuju ke daerah pembuangan
terakhir yaitu Sungai Martapura.
26. 2.10 Volume Drainase
Volume Drainase Beton pada saluran di Jalan Aes Nasution dan Jalan Kapten
Pierre Tendean :
V= ((A x H )-(a x h )) x panjang
= (( 0,7 x 0,75) – ( 0,6 x 0,65) x 100
= (0,525-0,39) x 100 = 13,5 m3
27. BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan saluran drainase Jalan Aes Nasution dan Jalan
Simp. Kapten Pierre Tendean dapat disimpulkan bahwa saluran drainase pada Jalan
Aes Nasution dan Jalan Simp. Kapten Pierre Tendean adalah:
3.1.1. Pada survey lapangan dan setelah melakukan pengukuran pada Jalan
Aes Nasution dan Jalan Simp. Kapten Pierre Tendean dapat menentukan
dimensi saluran drainase.
3.1.2.Kerusakan drainase pada Jalan Aes Nasution dan Jalan Simp. Kapten
Pierre Tendean cukup parah, sehingga perlu adanya perbaikan/
rekontruksi.
3.1.3.Kondisi jalan pada Jalan Aes Nasution dan Jalan Simp. Kapten Pierre
Tendean cukup baik hanya saja ada sedikit jalan yang berlubang.
3.1.4.Volume drainase didapat dari hasil survey lapangan pada Jalan Aes
Nasution dan Jalan Simp. Kapten Pierre Tendean adalah 13,5 m3.
3.1.5.Kemiringan saluran rata –rata drainase didapat dari hasil survey lapangan
pada Jalan Aes Nasution dan Jalan Simp. Kapten Pierre Tendean adalah
0,0004%
3.1.6.Kemiringan jalan yang didapat pada pengukuran jalan di Jalan Aes
Nasution dan Jalan Simp. Kapten Pierre Tendean adalah 3% di Jalan Aes
Nasution dan 4 % di Jalan Kapten Pierre Tendean
3.1.7.Syarat freeboard yang didapat dari tabel freeboard adalah tinggi tanggul
0,40 m dan tinggi pasangan atau saluran 0,20 m
3.1.8.Inlet dan outlet drainase pada Jalan Aes Nasution dan Jalan Simp. Kapten
Pierre Tendean berfungsi dengan baik sehingga aliran pada saluran tidak
meluap ke permukaan.
28. 3.1.9.Kecepatan aliran rata-rata yang didapat pada Jalan Aes Nasution dan
Jalan Simp. Kapten Pierre Tendean adalah 0,506 m3/detik.
3.2. Saran
Adapun saran-saran dari hasil pengamatan drainase di Jalan Aes Nasution
sebagai berikut :
3.2.1.Pemerintah harus menekankan agar tidak membuang sampah di saluran
pembuangan agar tidak terjadi penyumbatan pada saluran pembuangan.
3.2.2.Perlunya kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada
tempatnya.
3.2.3.Pemerintah secepatnya bisa menanggulangi kondisi fisik drainase yang
rusak agar bisa berfungsi dengan baik