Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud stres kerja dan faktor penyebabnya serta implementasi manajemen stres di MTs Negeri 6 Sumedang, (2) hasilnya menunjukkan wujud stres berupa gejala fisik, psikologis dan perilaku, sedangkan faktor penyebabnya adalah tuntutan peran, ambiguitas peran, dan dukungan sosial yang rendah, (3) implement
4. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan wujud stres kerja,
faktor-faktor penyebab stres kerja, dan implementasi manajemen stres
kerja di Lembaga Pendidikan MTs Negeri 6 Sumedang. Jenis
penelitian termasuk dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik
analisis data kualitatif model Miles dan Huberman, yaitu melalui
tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan wujud stres kerja pada pengurus
Lembaga Pendidikan di MTs Negeri 6 Sumedang berupa gejala fisik,
gejala psikologis, dan gejala perilaku. Faktor-faktor penyebab stres
kerja yang ditemukan adalah tuntutan peran, ambiguitas peran,
konflik peran, kondisi lingkungan, dukungan sosial, dan konflik sosial.
Implementasi manajemen stres kerja diwujudkan dengan pembagian
beban kerja, memperbaiki komunikasi organisasi, meningkatkan kerja
sama antar pengurus, dan memberikan kesempatan kepada pengurus
untuk memprioritaskan urusan kuliah.
.
5. PENDAHULUAN
Stress kerja pada pengurus Lembaga Pendidikan MTs Negeri 6
Sumedang. Munculnya stres dapat mengganggu kinerja mereka
dalam kepengurusan lembaga. Dalam tahap studi pendahuluan,
ditemukan gejala-gejala stres pada pengurus. Banyak pengurus
yang mangkir dari tanggung jawab kerja yang telah diberikan.
Mereka lebih suka menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan di
luar lembaga. Dampak dari hal ini adalah program-program
lembaga tidak bisa berjalan dengan baik.
Untuk menangani stres kerja yang dialami pengurus, dibutuhkan
upaya manajemen stres. Dari berbagai permasalahan tersebut,
menjadi menarik untuk meneliti gejala-gejala stres kerja yang
dialami pengurus, menemukan penyebabnya, serta melihat
implementasi manajemen stres kerja yang ada di Lembaga
Pendidikan MTs Negeri 6 Sumedang.
6. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi,
analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil
penelitian lebih menekankan makna. Penelitian
kualitatif juga dimaknai sebagai penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena secara
holistik, dengan cara deskripsi, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Fenomena yang diteliti adalah stres kerja yang
dialami oleh pengurus Lembaga Pendidikan MTs
Negeri 6 Sumedang dan manajemen stres yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
7. HASIL PENELITIAN
a. Subyek 1 : Salah satu guru Madrasah
Subyek 1 sebagai Staff guru pernah terlibat konflik dengan
kamad atau Kepala Madrasah. Suatu ketika Subyek 1 ada
keperluan keluarga yang mengharuskannya untuk pulang ke
rumah. Kebetulan pada saat itu sedang banyak kegiatan
yang sedang diadakan oleh Sekolah. Setelah kembali ke
mushala, Subyek 1 justru dimarahi oleh Kepala Madrasah.
Kamad mengingatkan bahwa Subyek 1 tinggal di mushala,
sehingga harus mengutamakan mushala. Subyek 1
menyadari bahwa sekolah telah memberikan fasilitas tempat
tinggal dan makan secara gratis, namun ada faktor keluarga
juga yang tidak bisa diabaikan. Subyek 1 menganggap harus
ada keseimbangan antara belajar di kampus, menjalankan
tugas pengurus, dan mengurusi masalah keluarga.
8. PEMBAHASAN
Subyek 1 menyadari bahwa sekolah telah
memberikan fasilitas tempat tinggal dan makan
gratis, namun ada faktor keluarga juga yang tidak
bisa diabaikan. Subyek 1 menganggap harus ada
keseimbangan antara belajar di kampus,
menjalankan tugas pengurus, dan mengurusi
masalah keluarga. Menurut subyek 1 semua
program lembaga adalah tanggung jawab semua
pengurus. Pembentukan struktur bidang hanyalah
untuk mempermudah kordinasi.
9. KESIMPULAN
Dari analisis yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang
bisa diambil adalah Wujud stres kerja pada pengurus
Lembaga Pendidikan MTs Negeri 6 Sumedang : gejala fisik :
sakit kepala (pusing), demam, diare, nafsu makan menurun,
tubuh semakin kurus, gejala tipes, (b) gejala psikologis :
persepsi dan gejolak perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri serta orang lain, (c) gejala perilaku : meninggalkan
tugas, melakukan hal yang tidak produktif, mengundurkan
diri dari kepengurusan Faktor-faktor penyebab stres kerja
pada pengurus Lembaga Pendidikan MTs Negeri 6
Sumedang : (a) tuntutan tugas yang sulit dipenuhi, (b)
ambiguitas peran sebagai pengurus, (c) konflik peran
sebagai Pak Ustad, (d) kondisi lingkungan kerja yang
kurang mendukung, (e) dukungan sosial yang rendah, dan
(f) konflik sosial.
10. DAFTAR PUSTAKA
Rivai, Veithzal & Mulyadi, Deddy. 2009. Kepemimpinan
dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Rusdiana, A. 2016. Pengembangan Organisasi
Lembaga Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Sobirin, Ahmad. 2009. Budaya Organisasi: Pengertian,
Makna dan Aplikasinya Dalam Kehidupan Organisasi).
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wirawan. 2007.Budaya dan Iklim Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.
W. E. Suryanti. 2003. Pengembangan Budaya
Organisasi di Sekolah. Jurnal Ilmiah, 19. (1)