Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Yuliyanto_2010220007_Sejarah_Best Practise.pdf
1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik
Dalam Pembelajaran
Lokasi MAN 4 SLEMAN
Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik
Penulis Yuliyanto, S.Pd
Tanggal 20 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
1. Kondisi yang menjadi latar belakang
masalah
Sejarah sebagai salah satu mata pelajaran yang harus
dikuasai kompetensinya ternyata masih belum
menarik minat peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran. Mata pelajaran sejarah merupakan
salah satu mata pelajaran yang sangat trategis
untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan
semangat nasionalisme, hal ini dikarenakan dalam
materi pembelajaran sejarah sarat akan muatan-
muatan yang bersifat menumbuhkan rasa
nasionalisme. Sebagai mata pelajaran yang sangat
pemnting untuk menumbuhkan rasa nasionalisme
dan cinta air ternyata dalam kegiatan
pembelajarannya masih belum banyak diminati
oleh para peserta didik. Pembelajaran yang masih
bersifat monoton dan konvensional menyebabkan
peserta didik kurang minat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran sejarah.
Penguasaan konsep-konsep sejarah yang begitu
kompleks juga menyebabkan peserta didik
mengelamai kesulitan dalam merespon pembelajaran
yang diberikan oleh guru. Temuan penelitian ini
memberikan informasi penyebab kesulitan belajar
sejarah
A. faktor internal yakni kurangnya minat,
motivasi, rasa percaya diri, kebiasaan belajar,
dan cita-cita; dan
B. faktor eksternal yakni banyaknya konsep-
konsep, materi yang terlalu padat, sehingga
menyebabkan peserta didik mengalami
kesulitan dalam menguasai materi
pemebelajaran. Guru masih bersifat
mendominasi kegiatan pembelajaran,
penguasaan guru akan materi lemah, dan
terlalu monoton.
2. Pentingnya praktik ini dibagikan
Pentingnya praktik ini dibagikan agar menjadi
bahan masukan bagi guru guna mengatasi
masalah yang dialami demi tercapainya
tujuan pendidikan yg diinginkan.
3. Dalam pembelajaran guru dituntut dapat
melakukan proses pembelajaran yang sesuai
dengan yang direncanakan agar masalah yang
dialami peserta didik dapat terpecahkan.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
1. Tantangan untuk mencapai tujuan
Setelah melakukan kajian identifikasi
masalah melalui kajian literatur serta
wawancara terhadap Kepala Sekolah, Pakar,
Guru serta rekan sejawat, dan melakukan
pantauan langsung terhadap peserta didik
maka, penulis menyimpulkan beberapa
tantangan yang menyebabkan rendahnya
motivasi belajar siswa antara lain :
1. Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran yang inovatif,
sehingga membuat siswa menjadi
bosan.
2. Guru kurang terampil dalam
mengaplikasikan model pembelajaran.
3. Kurangnya kerja sama antara orang tua
dan guru dalam memajukan pendidikan
anak.
4. Penguasaan guru terhadap teknologi
dan komunikasi yang masih lemah.
2. Pihak – pihak yang terlibat dalam dalam
mencapai tujuan.
Pihak – pihak yang terlibat dalam mencapai
tujuan meningkatkan motivasi belajar siswa
antara lain :
1. Kepala Sekolah
2. Guru
3. Siswa
4. Orang tua
Berdasarkan Kedua tantangan di atas maka dapat di
simpulkan bahwa dalam meningkatkan motivasi
belajar peserta didik maka guru harus berbenah diri
dan menyesuaikan dengan model pembelajaran abad
21 dan harus ada kerjasama yang baik antara guru,
peserta didik dan orang tua dalam memajukan
pendidikananak.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
1. Langkah – langkah yang dilakukan oleh
guru.
1. Mengaitkan materi ajar dengan masalah
yang ada di sekitar peserta didik
2. Memilih model pembelajaran yang sesuai
3. Membuat perangkat pembelajaran
4. Menyiapkan media pembelajaran
5. Mempraktekan perangkat yang telah
dibuat
6. Melakukan refleksi oleh diri sendiri, teman
sejawat serta melibatkan Kepala Sekolah
4. 7. Menuangkan kegiatan tersebut dalam
tulisan/karya/makalah agar dapat
menjadi acuan dalam pembiasan praktik
baik di sekolah sehingga tantangan yang
dihadapi dapat diselesaikan secara
bersama.
2. Strategi yang digunakan oleh guru
1. Menggunakan metode pembelajaran yang
tepat
Cara meningkatkan motivasi belajar
peserta didik bisa dengan meragamkan
metode pembelajaran. Hal ini bertujuan
untuk menghilangkan kebosanan siswa
saat berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar. Contoh metode pembelajaran
yang dimaksudkan yaitu PBL dengan
sintaks – sintaksnya sebagai berikut.
a. Mengorientasikan masalah kepada peserta
didik
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
c. Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
2. Memberikan pertanyaan yang dapat
memotivasi siswa.
Cara selanjutnya adalah dengan Memberikan
pertanyaan yang dapat memotivasi siswa.
Agar dapat mendorong dirinya untuk terus
belajar dan semangat dalam memecahkan
suatu permasalahan. Salah satu contohnya
adalah dengan memberikan sejumlah
pertanyaan berorientasi HOTS. Bagi siswa
yang berani menjawab, baik benar atau salah,
akan mendapatkan reward yang
menguntungkan.
3. Menggunakan media pembelajaran yang
sesuai
Menggunakan media pembelajaran sebagai
salah satu cara meningkatkan motivasi
belajar siswa. Melalui media, siswa bisa
mendapatkan hal baru yang belum pernah
mereka dapatkan sebelumnya. Adapun
5. contohnya adalah dengan menampilkan
visualisasi pembelajaran yang sedang
berlangsung. Melalui visualisasi, siswa bisa
lebih mudah memahami suatu materi. Jika
mereka paham, pasti mereka akan semangat
dan termotivasi untuk terus belajar.
4. Mengaitkan materi pembelajaran dengan
masalah yang ada di sekitar siswa.
Dengan mengaitkan materi pembelajaran
dengan masalah yang ada di sekitar siswa
diharapkan dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa, karena yang dipelajari siswa
benar – benar di alami oleh siswa.
5. Mengadakan evaluasi secara berkala
Evaluasi merupakan salah satu cara guru
untuk mengukur kompetensi siswanya.
Melalui evaluasi, guru bisa mengukur
keefektifan pembelajaran yang telah
dilakukan. Jika hasil evaluasi selalu
menunjukkah hasil yang baik, maka bisa
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki motivasi belajar yang cukup besar.
Contohnya adalah dengan membuat penilaian
terkait aktivitas siswa, misalnya tugas dan
kuis.
3. Proses yang dilakukan oleh guru
Pelaksanaan dilakukan dalam dua tahap dan
2 kelas yang berbeda.
a. Pada siklus 1 dilaksanakan di kelas XI
IPS 1 dengan menerapkan kurikulum
melalui materi pemisahan campuran.
Pada pembelajaran ini menggunakanan
model pembelajaran problem based
learning (PBL) dikolaborasikan dengan
pendekatan saintifik dan TPACK.
b. Siklus 2 dilaksanakan pada kelas XI IPS
2 dengan menerapkan kurikulun 2013
melalui materi Kerajaan maritim di
Indonesia yang bercorak Hindu-Buddha.
Pada pertemuan ini menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)serta dikolaborasikan dengan
pendekatan saintifik dan TPACK
4. Keterlibatan SDM
6. Yang terlibat dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa antara lain:
1. Kepala Sekolah selaku Role Model dan
penanggung jawab kegiatan di sekolah
2. Guru selaku pelaksana dalam membentuk
karakter siswa sampai dengan
mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa
3. Siswa itu sendiri yang merupakan sasaran
dari praktik baik yang dilaksanakan
4. Orang tua sebagai mitra guru dalam
membimbing siswa di rumah serta
memberikan dorongan untuk siswa terus
bersekolah.
5. Sumber daya atau materi yang
digunakan.
1. Laptop
2. Infocus
3. PPT
4. Bahan ajar
5. Alat dan bahan yang sesuai dengan
LKPD
6. Kuota Internet
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
1. Dampak aksi
Dampak dari kegiatan yang dilakukan
diantaranya,
a. Bagi guru.
Guru mulai terbiasa dengan menggunakan
media pembelajarn berbasis TPACK, dan
lebih familiar dengan model pembelajaran
PBL.
b. Bagi siswa
Siswa lebih aktiv karena mengenal hal –
hal baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya.
2. Hasil aksi dan kesimpulan terkait
keefektifan pembelajaran.
Dari kegiatan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran yang kontektual terhadap siswa
(model PBL) dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dengan ditandai dengan
aktifnya siswa dikelas.
3. Respon Peserta Didik
7. Siswa sangat bersemangat dalam kegiatan
pembelajaran, diantaranya siswa mulai aktif
dalam melakukan praktik dan dapat
menyajikan hasil dari kegiatan yang mereka
lakukan.
4. Faktor yang mendukung keberhasilan atau
ketidakberhasilan
Faktor yang mempengaruhi tingkat
keberhasilan guru dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar adalah penguasaan materi
dan melaksanakan sesuai dengan Rencana
pembembelajaran yang telah di buat.
5. Pembelajaran baik yang didapat dari
pelaksanaan proses pembelajaran
Pembelajaran yang dapat diambil dari
kegiatan praktik pembelajaran ini adalah guru
harus terus belajar menyesuaikan diri dengan
perkembangan abad 21 sehingga guru tidak
ketinggalan zaman dan siap untuk
menghadapi perubahan.