Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pemerintah merencanakan pembangunan rumah susun sewa umum untuk 34.051 KK di sepanjang Sungai Ciliwung dalam empat tahap.
2) Pembangunan tahap pertama akan menempatkan 13.228 KK di sekitar Manggarai dan Cawang.
3) Rumah susun akan dibangun di atas sungai dan lahan kosong untuk menghindari penggusuran warga.
2. Sungai CILIWUNG adalah tulang punggung dari
lahir hingga terbentuknya kota Jakarta. Baik sebagai
Penyedia kebutuhan air baku hingga sarana
transportasi.
Pada saat dahulu kala, berkat Sungai Ciliwung yang bersih, kota Batavia
pernah mendapat julukan Ratu dari Timur. Banyak pendatang asing
menyanjung tinggi, bahkan menyamakannya dengan kota-kota ternama di
Eropa, seperti Venesia di Italia.
Jean-Baptiste Tavernier, sebagaimana dikutip Van Gorkom, mengatakan
Ciliwung memiliki air yang paling baik dan paling bersih di dunia (Persekutuan
Aneh, 1988).
Sumber : buku "Het Voormal ige Batavia"
5. MANGGARAI
SAAT INI, sebagian besar bantarannya penuh dengan
pemukiman liar dan kumuh
BALE KAMBANG
SRENGSENG SAWAH
6. Sehingga membelakangi sungai, dan menjadi
pemukiman liar dan kumuh, sehingga luput dari
perhatian serta semakin dilupakan peran pentingnya
sungai bagi kehidupan perkotaan
7. Menjadi daerah mati dan tidak kondusif bagi
lingkungan
Namun, masih diperlukan guna kegiatan sehari-hari
walaupun kualitasnya tidak layak
8. …. PADAT ….
Tidak tersisa lahan kosong
Sehingga sulit untuk dilakukan
upaya penataan
9. FAKTA Sungai Ciliwung
• Saat kemarau kecil, saat musim hujan
besar.
• pemicu okupasi lahan bantaran sungai.
• Berlangsung lama menjadi masalah
sosial
• Perlu pendekatan ‘bijak’
• Lingkungan bantaran sungai menjadi tidak
kondusif dikarenakan kekumuhan,
kemiskinan, rentan terhadap bencana,
kriminalitas tinggi, dsb
• Sehingga diperlukan relokasi.
RELOKASI SEBAIKNYA :
• Tidak jauh dari tempat kegiatannya
• Hunian susun sewa
• Akses non-motorized atau pedestrian
• Perlu akses baik ke transportasi umum massal
10. Kemiskinan
Kondisi Padat
Tidak tertata
prinsip : Relokasi
Membangun Yang
TANPA Manusiawi
Menggusur
Perlu
Penataan dengan Rumah Susun Sewa
Yang dibangun dekat tempat tinggal semula
12. JUMLAH KK (per RW)
Rencana
DI DAERAH BANTARAN SUNGAI CILIWUNG PENTAHAPAN
MANGGARAI (RW 01,04 dan 10) = 2.390 KK
BUKIT DURI (RW 01,09,10,11 dan 12) = 3.526 KK TAHAP 1
(13.413 KK)
K. MELAYU (RW 01,02,03,06,07 dan 08) = 7.233 KK
KEBON BARU (RW 01 dan 04) = 264 KK
CAWANG (RW 01,02,03,05,08 dan 12) = Luas Kawasan + 9,6 Ha.
1.623 KK TAHAP 2
CILILITAN (RW 07) = 441 KK (2.334 KK)
PANGADEGAN (RW 01 dan 02) = 270 KK
RAWA JATI (RW 01,03,06,07 dan 08) = 3.521 KK
PEJATEN TIMUR (RW 03,05,06,09 dan 11) = 4.967 KK TAHAP 3
BALEKAMBANG (RW 01,02,04 dan 05) = 363 KK (9.513 KK)
GEDONG (RW 03,07 dan 11) = 387 KK
TANJUNG BARAT (RW 01,03 dan 05) = 275 KK
TAHAP 4
SRENGSENG SAWAH (RW 02,03,04,07,08,09 dan 19) = 8.791 KK (8.791 KK)
TOTAL KESELURUHAN = 34.051 KK
SUMBER DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG DKI
JAKARTA
5
13. MANGGARAI
Pasar Rumput
Lokasi DEPO KA PENTAHAPAN
5.600 unit Tahap 1 -
3.500 unit
Lokasi Dinas Teknis Total dibangun 13.228 unit
8 km Normalisasi Sungai Manggarai-Cawang (8 km)
1.728 unit Guna menghunikan 13.000 KK warga sepanjang Manggarai-
termasuk sodetan di Kebon Baru
Diatas sungai Cawang termasuk 264 KK di rencana sodetan Kebon Baru
Membangun di Sodetan
8.000 unit sehingga pekerjaan sodetan bisa dimulai
Tahap 2 -
4.500 unit
CAWANG Total dibangun 4.500Manggarai – Kalibata (2,2 km)
Normalisasi Sungai unit
Membangun di Sodetan
termasuk Sodetan Pengadegan warga sepanjang Cawang-
Guna menghunikan 2.344 KK
2,2 km
11.000 unit Kalibata termasuk di rencana sodetan Pengadegan sehingga
KALIBATA Tahap 3 sodetan bisa dimulai
pekerjaan -
12,6 km Normalisasi Kalibata – Tanjung Barat (12,6 km)
TANJUNG BARAT
Tahap 4 -
12,2 km Normalisasi Tanjung Barat – Srengseng Sawah (12,2 km)
Total Normalisasi sungai Ciliwung 35 km
Total warga dihunikan 34.051 KK
SRENGSENG SAWAH
14. RENCANA PEMBANGUNAN
TAHAP 1
(1) PEMBANGUNAN di atas sungai yang sudah
dinormalisasi sepanjang 800 M
• Lebar DAS rata-rata 60 M + sempadan @ 5 M
• dibangun 8.000 unit
(2) PEMBANGUNAN di atas Pasar Rumput
• dibangun 3.500 unit
(3) PEMBANGUNAN di lokasi ex Dinas Teknis
• dibangun 1.728 unit
TOTAL dibangun tahap 1
13.228 unit
Untuk menghunikan warga sepanjang
Manggarai-Cawang
15. RENCANA
PEMBANGUNAN DIATAS SUNGAI
Lokasi : segmen bidaracina sepanjang 800 M
16. SEGMEN Kp. MELAYU - BIDARACINA
Lebar DAS 60M
TERMINAL Potensi pemanfaatan Air Right (ruang diatas air untuk bangunan)
KAMPUNG MELAYU
Bantaran dapat digunakan sebagai Public Space pada musim kemarau
Jalur sungai sebagai Mitigasi Bencana
Persediaan air sungai bagi keperluan pemadam kebakaran
Aspek sosial-ekonomi, penghuni tidak keluar dari daerah asalnya
Sebagai penghubung / jembatan yang menyatukan wilayah di 2 sisi yang selama
ini terpisah oleh keberadaan sungai
(situasi pada 12 Oktober 2012, kel Bidaracina)
17. GAGASAN PENATAAN
Daerah sekitar sudah bersih, sehingga dapat dilakukan
penataan atau pembangunan blok rusun yang baru dan
permanen
HUNIAN
Public Space
18. Sebagai Jembatan penghubung 2 wilayah
Pada saat air surut, bantaran berfungsi sebagai
Ruang Publik, sebagai tempat interaksi sosial
Akses Mitigasi Bencana
31. TRANSPORTASI VERTIKAL
Bagian paling mahal (boros energi) PINTU LIFT
adalah bukaan pintu lift pada saat
operasional
EFISIENSI BUKAAN PINTU LIFT
PINTU LIFT
(LANDING FLOOR)
Bukaan tidak pada setiap lantai
Perletakan Lift Lobby pada “bordes”
Pintu Lift terbuka setiap 4 lantai
40. KONSEP / GAGASAN
DESIGN APPROACH DESAIN
Penciptaan Ruang Interaksi sosial sebagai pengikat fungsi/aktivitas yang ada
sekaligus pembentuk hirarki ruang Publik/Bersama
Penegasan bentukan Defensible Space
Kesadaran akan Milik Bersama :
Penggunaan dan pemeliharaan bersama
menghindari okupasi ruang bersama
46. Lt 3 – 24 HUNIAN SEWA : KDB : 60%
KLB : 7
30 m2 /unit Ketinggian : 24 lantai
Jumlah Populasi : 12.863 jiwa
LANTAI TIPIKAL – Hunian 134 unit / lantai
3.216 unit total (24 lantai) Kepadatan : 6.770 jiwa / Ha
47. UNIT 3 kamar UNIT 2 kamar
Kmr Tidur 2 Kmr Tidur 2
Kmr Tidur 1 Kmr Tidur 1
Jemur
Kmr Tidur 3 KM/WC KM/WC
Cuci
Dapur Dapur
S E LASAR
48. PLAZA
PEDESTRIAN
SEKOLAH LIFT
LOBBY
SEKOLAH
LOBBY
LIFT
LIFT
LOBBY
LOBBY
MASJID
LIFT
PLAZA
FASUM / FASOS BALAI WARGA PEDESTRIAN
LANTAI 3 – Public Area
49. TRANSPORTASI VERTIKAL
PINTU LIFT
Bagian paling mahal (boros energi)
adalah bukaan pintu lift pada saat
operasional
EFISIENSI BUKAAN PINTU LIFT
PINTU LIFT
(LANDING FLOOR)
Bukaan pada setiap 4 lantai
Perletakan Lift Lobby pada “bordes”
LOBBY
LIFT
R.DUDUK
LIFT
LOBBY
60. HASIL KEGIATAN
MANGGARAI TAHAP 1
Kel.
MANGGARAI
2.390 KK
Dengan terhunikannya warga di tahap 1 ini, maka
sungai Ciliwung segmen Manggarai-Cawang (8 KM)
Kel.
BUKIT DURI sudah bebas untuk dilakukan normalisasi
3.526 KK
Termasuk pengerjaan sodetan di Kebon Baru
8 Km Kel.
KAMPUNG MELAYU
7.233 KK
Kel.
KEBON BARU
264 KK SODETAN Kebon Baru
CAWANG
61. RENCANA PEMBANGUNAN
TAHAP 2
PEMBANGUNAN di SEGMEN KEBON BARU
(area bekas Sodetan sepanjang 600 M)
• Lebar DAS rata-rata 65 M + sempadan @ 5 M
• dibangun 4.500 unit, untuk menampung hunian warga
di kel. Cawang, Pengadegan dan Cililitan sejumlah
Sodetan 2.434 KK serta sebagian dari kel Rawajati
Kebon Baru
TOTAL dibangun tahap 2
4.500 unit
Untuk menghunikan warga sepanjang
Cawang-Pengadegan-Cililitan
62. HASIL KEGIATAN
TAHAP 2
Dengan terhunikannya warga di tahap 2 ini, maka
sungai Ciliwung segmen Cawang-Kalibata
(sepanjang 2,2 Km) sudah bebas untuk dilakukan
normalisasi
2,2 Km Termasuk membuat sodetan di Pengadegan
SODETAN Pengadegan
63. RENCANA PEMBANGUNAN
TAHAP 3
PEMBANGUNAN di SODETAN PENGADEGAN
(area bekas Sodetan dan diatas Sodetan sepanjang)
• dibangun 13.000 unit, untuk menampung hunian warga di kel. Rawajati,
Pejaten Timur, Bale Kambang, Gedong dan Tanjung Barat sejumlah
9.513 KK serta sebagian kel. Srengseng Sawah (3.487 KK)
TOTAL dibangun tahap 3
11.000 unit
Untuk menghunikan warga sepanjang
Rawajati-Tanjung Barat-Srengseng Sawah
64. MANGGARAI HASIL KEGIATAN
TAHAP 3
Tahap 1
8 km
CAWANG
Tahap 2
2,2 km
KALIBATA
Dengan terhunikannya warga di tahap 3, maka sungai Ciliwung
Tahap 3 segmen Kalibata-Tanjung Barat (sepanjang 12,6 Km) sudah bebas
12,6 km untuk dilakukan perbaikan dan penataan DAS
TANJUNG BARAT
Tahap 4
12,2 km
SRENGSENG SAWAH
65. PEMBANGUNAN diatas DEPO KA BUKIT DURI RENCANA PEMBANGUNAN
• dibangun 5.600 unit, untuk menampung sisa warga di TAHAP 4
kel. Srengseng Sawah (8791-3487= 5.304 KK)
66.
67. MANGGARAI HASIL KEGIATAN
TAHAP 4
Tahap 1
8 km
CAWANG
Tahap 2
2,2 km
KALIBATA
Tahap 3
12,6 km
TANJUNG BARAT Setelah relokasi sisa warga Kel Srengseng Sawah di tahap 4, maka
sungai Ciliwung segmen Tanjung Barat Srengseng Sawah
(sepanjang 12,2 Km) sudah bebas untuk dilakukan normalisasi
Tahap 4
12,2 km
Sungai Ciliwung dari Srengseng Sawah sampai
Manggarai sepanjang A35 Km selesai
dinormalisasi
SRENGSENG SAWAH
68. PRESEDEN
Ponte Vecchio, Florence – Italy (Taddeo Gaddi – 1564)
Sudah pernah terjadi, permukiman diatas sungai / kanal sebagai
pemanfaatan struktur jembatan, walaupun hanya lo-rise yang
dikarenakan keterbatasan teknologi
Hong Kong
pinnacle@duxton, singapore (HDB)
Gate Tower Hanshin Expressway, Fukushima-ku, Osaka, Japan 56 lantai - Low cost housing
69. Aspek Legalitas :
UU no 28/2002 tentang Bangunan Gedung
Dimungkinkan pemanfaatan ruang atas air, dengan seijin instansi yang berwenang.
Persyaratan : tidak mengganggu fungsi aliran air dibawahnya.
PP no 38/2011 tentang Sungai
Dimungkinkan
PerMen PU no 47/PRT/1990 tentang Pengelolaan Atas Air dan atau Sumber Air pada Wilayah Sungai
Sungai Ciliwung termasuk dalam daftar wilayah sungai yang kewenangan pengelolaannya berada pada Menteri
Pekerjaan Umum
Perda DKI no 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030
Dimungkinkan, pengaturan lebih detilnya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur
DIPERLUKAN KAJIAN AMDAL :
• Limbah
• Tata Air
• Biota Air
• Aspek sosial, budaya dan ekonomi.
70. PERKIRAAN RENCANA BIAYA
sub struktur upper structure
Jumlah Unit 50 6,000,000 4,500,000
Tower Sungai Bidaracina 8,000 400,000 m2
sub-struktur 40,000 m2 240,000,000,000
upper struktur 360,000 m2 1,620,000,000,000
Lokasi Pasar Rumput 3,500 175,000 m2 787,500,000,000
Lokasi ex Dinas Teknis DKI 1,728 86,400 m2
sub-struktur 8,640 m2 51,840,000,000
upper struktur 77,760 m2 349,920,000,000 tahap 1
ex Sodetan Kebon Baru 4,500 225,000 m2 3,049,260,000,000
sub-struktur - -
upper struktur 225,000 m2 1,012,500,000,000 tahap 2
ex Sodetan Pengadegan 11,000 550,000 m2 1,012,500,000,000
sub-struktur - -
upper struktur 550,000 m2 2,475,000,000,000 tahap 3
Depo Bukit Duri 5,600 280,000 m2 2,475,000,000,000
sub-struktur - -
upper struktur 280,000 m2 1,260,000,000,000 tahap 4
1,260,000,000,000
TOTAL 34,328 3,257,800 m2 291,840,000,000 7,504,920,000,000
7,796,760,000,000
71. KESIMPULAN
1. Pembangnan Rusun Umum Sewa Bertingkat Tinggi diatas sungai Ciliwung
mampu :
• Menjadi terobosan dalam mengatasi kesulitan memperolah lahan di
perkotaan
• Meningkatkan daya tampung penduduk di bantaran sungai TANPA
menggusur
• Mendukung kegiatan normalisasi dan sodetan sungai Ciliwung oleh
Kementerian Pekerjaan Umum.
• Pengentasan kawasan kumuh di bantaran sungai.
• Menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang lebih luas
2. Pembangunan Rusun Umum Sewa Bertingkat Tinggi diatas sungai Ciliwung
memerlukan :
• Dukungan / Rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum
• Dukungan Perijinan Pemprov DKI Jakarta
• Pembiayaan APBN dan APBD.
• Persiapan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
72. KESIMPULAN
3. Perlu percepatan penerbitan Keppres tentang Tim Koordinasi Penataan
Kawasan Sungai Ciliwung. (Rakeppres sudah di TU Presiden)
4. Rencana Ground Breaking oleh Presiden dan Wakil Presiden RI, Januari 2013
di lokasi sungai Ciliwung (Kel Kebon Baru), Pasar Rumput dan di lokasi ex
Kantor Dinas Teknis DKI, jl. Jatinegara Barat Raya Jakarta Timur
5. Pembangunan Rumah Susun Sewa secara administratif dan teknis,
menggunakan UU nomor 28 tahun 2002 ttg Bangunan Gedung serta UU nomor
20 tahun 2011 tentang Rumah Susun.
6. Pelaksanaan pembangunan, pengalihan kepemilikan dan distribusi rumah
susun umum dan rumah susun khusus dilakukan untuk tahap awal oleh BLU,
dasar pembentukannya PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum, dengan persetujuan Menteri Keuangan.
7. Tahap pelaksanaan angka 6 selanjutnya membentuk Badan Pelaksana Rumah
Susun sesuai amanat pasal 72 UU nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah
Susun, pembentukannya melalui Peraturan Pemerintah, (mempercepat
penyediaan rusun umum dan rusun khusus terutama di perkotaan,
menjamin pemilikan dan penghunian rusun umum hanya oleh MBR,
menjamin tercapainya asas manfaat rusun dan melaksanakan
berbagai kebijakan bidang rusun umum dan rusun khusus)