SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
PEMAHAMAN NSPK BIDANG
SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM (SPAM)
JAKARTA, 11 OKTOBER 2018
DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
I. DEFINISI NSPK
II. HIERARKI NSPK
III. FAMILY TREE NSPK BIDANG SPAM
IV. DAFTAR NSPK BIDANG SPAM
OUTLINE
• Norma yaitu pedoman atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan
• Standar yaitu acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan
• Prosedur yaitu metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan
• Kriteria yaitu ukuran yang dipergunakan sebagai dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan serta memuat
pengaturan rinci yang bersifat teknis dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi
I. DEFINISI NSPK
PERMEN PUPR 40/PRT/M/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN EVALUASI
PRODUK HUKUM DI KEMEN PUPR
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(1) Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren berwenang untuk:
a. Menetapkan NSPK dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan; dan
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah.
(2) NSPK berupa ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi
Pasal 7 ayat (1)
Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan terdiri atas:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4) Peraturan Pemerintah;
5) Peraturan Presiden;
6) Peraturan Daerah Provinsi; dan
7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Kekuatan hukum sesuai dengan hierarki di atas.
II. HIERARKI NSPK
UU 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
II. HIERARKI NSPK (LANJUTAN ...2)
UU 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 8
Jenis peraturan perundang-undangan yang lainnya:
a. MPR;
b. DPR;
c. Dewan Perwakilan Daerah;
d. Mahkamah Agung;
e. Mahkamah Konstitusi;
f. Badan Pemeriksa Keuangan;
g. Komisi Yudisial;
h. Bank Indonesia;
i. Menteri;
j. badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang;
k. DPRD Provinsi;
l. Gubernur;
m. DPRD Kabupaten/Kota;
n. Bupati/Walikota;
o. Kepala Desa atau yang setingkat;
JENIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DIAKUI KEBERADAANNYA DAN
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT SEPANJANG:
1. DIPERINTAHKAN OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH
TINGGI; ATAU
2. DIBENTUK BERDASARKAN KEWENANGAN.
II. HIERARKI NSPK (LANJUTAN ...3)
UU 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
III. FAMILY TREE NSPK
III. 1. KRONOLOGIS
UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
PP No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM
2004
2005
23 SEPT 2013
Permohonan Pengujian terhadap UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Oleh PP Muhammadiyah ke Mahkamah Konstitusi
Putusan mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XI/2013
Memberlakukan kembali UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
Mulai Berlakunya Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang SPAM sebagai
turunan dari UU No. 11 Tahun 1974
28 DES 2015
18 FEB 2015
6 Prinsip Dasar Pembatasan
pengelolaan SDA:
1. Pengusahaan atas air tidak boleh
menganggu, mengesampingkan
apalagi meniadakan hak rakyat atas
air;
2. Negara harus memenuhi hak rakyat
atas air;
3. Kelestarian lingkungan hidup;
4. Pengawasan dan pengendalian
negara atas air bersifat mutlak;
5. Prioritas utama pengusahaan atas air
diberikan kepada BUMN atau BUMD;
6. Apabila semua batasan telah
terpenuhi, Pemerintah dimungkinkan
untuk memberikan izin kepada usaha
swasta untuk melakukan
pengusahaan atas air dengan syarat
tertentu dan ketat.
Putusan MK mengamanatkan kehadiran negara pada
penyelenggaraan SPAM adalah mutlak untuk memenuhi hak
rakyat atas air.
4. Pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya
Kehadiran negara diterjemahkan dalam 4 (empat) unsur,
yaitu:
1. Izin pemanfaatan air baku untuk air minum
2. Tarif ditetapkan oleh pemerintah
3. Pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh pemerintah
III. 2. PENGATURAN PENYELENGGARAAN SPAM
UU
No.
11/1974
PP
No.
121/2015
Permen PUPR No. 18/PRT/M/2015 ttg Iuran Eksploitasi Dan
Pemeliharaan Bangunan Pengairan
Permen PUPR No. 01/PRT/M/2016 ttg Tata Cara Perizinan Pengusahaan
Sumber Daya Air Dan
Penggunaan Sumber Daya Air
Perpres No. 90/2016
PP
No.
122/2015
Permen PUPR No. 36/PRT/M/2016 ttg Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, Dan Tata Kerja Badan Peningkatan Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum Dan Sekretariat Badan Peningkatan
Penyelenggaraan SPAM
Permen PUPR no.
15/PRT/M/2018 ttg
Pemberlakuan SKKNI
Bidang Pengelolaan
SPAM
Rapermen PUPR tentang
POS Penyelenggaraan
SPAM
RaPermen PUPR
tentang KSNP SPAM
RaPermen PUPR
tentang RISPAM Lintas
Provinsi
* Akan disusun/dalam proses
penyusunan
Permen PUPR No. 19/PRT/M/2016 ttg Pemberian
Dukungan Oleh Pemerintah Pusat Dan/Atau
Pemerintah Daerah Dalam Kerjasama
Penyelenggaraan SPAM
Permen PUPR No. 25/PRT/M/2016 ttg Pelaksanaan
Penyelenggaraan SPAM
Untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri Oleh Badan
Usaha
Permen PUPR No. 27/PRT/M/2016 ttg
Penyelenggaraan SPAM
Rancangan Perka Ketua
BPPSPAM tentang SOP
Teknis (Pasal 8 Permen
PUPR 36/2016)
Kepmen PUPR no. 452
Tahun 2018 ttg KKNI
Bidang Pengelolaan
SPAM
III. 3. FAMILY TREE BIDANG SPAM
• Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disingkat SPAM merupakan satu kesatuan sarana dan
prasarana penyediaan Air Minum
• Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan
pengelolaan sarana dan prasarana yang mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan Air Minum
kepada masyarakat
• Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang dilakukan terkait dengan ketersediaan sarana dan
prasarana SPAM dalam rangka memenuhi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas Air Minum yang meliputi
pembangunan baru, peningkatan, dan perluasan
• Pengelolaan SPAM adalah kegiatan yang dilakukan terkait dengan kemanfaatan fungsi sarana dan
prasarana SPAM terbangun yang meliputi operasi dan pemeliharaan, perbaikan, peningkatan sumber daya
manusia, serta kelembagaan
III.4. DEFINISI SPAM
PP 122 TAHUN 2015 TENTANG SPAM
Penyelenggaraan SPAM
Pasal 54
• APBN dan/atau APBD
• BUMN atau BUMD
• Dana masyarakat
• Sumber dana lain
Pasal 56 ayat 1
Kerjasama dengan badan usaha swasta
Sumber dana
Pasal 19
Pasal 25 ayat 1
Pasal 26
Pasal 25 ayat 2, 3 dan 4
Pasal 27
Pasal
42
1. Pembangunan
Baru;
2. Peningkatan; dan
3. Perluasan
1. Operasi dan
Pemeliharaan;
2. Perbaikan;
3. Pengembangan SDM;
dan
4. Pengembangan
Kelembagaan
Berlandaskan:
Jakstra dan
RISPAM
III. 4. a. PP 122 tahun 2015 tentang SPAM
• SPAM Jaringan Perpipaan yang selanjutnya disingkat SPAM JP
adalah satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan Air Minum
yang disalurkan kepada pelanggan melalui sistem perpipaan
• SPAM Bukan Jaringan Perpipaan yang selanjutnya disingkat
SPAM BJP merupakan satu kesatuan sarana prasarana
penyediaan Air Minum yang disalurkan atau diakses pelanggan
tanpa sistem perpipaan
III. 4. a. PP 122 tahun 2015 tentang SPAM (lanjutan ...2)
SPAM Jaringan Perpipaan
Unit Air Baku
Pasal 5 Ayat 1 Pasal 7 Ayat 1 Pasal 8 Ayat 1 Pasal 9 Ayat 1
Unit Pelayanan
Unit Produksi Unit Distribusi
SPAM Bukan Jaringan Perpipaan
SUMUR DANGKAL, SUMUR POMPA
TANGAN
BAK PENAMPUNG
AIR HUJAN
TERMINAL AIR BANGUNAN PERLINDUNGAN
MATA AIR
1
2
III. 4. a. PP 122 tahun 2015 tentang SPAM (lanjutan ...3)
AMANAT PP 122 TAHUN 2015
NO PASAL AMANAT KELUARAN
1 Pasal 18 (2) Rapermen tentang Standar Pelayanan Minimal
On progress
2 Pasal 16 Rapermen tentang SPAM Jaringan Perpipaan dan SPAM bukan Jaringan Perpipaan
Permen PUPR 27/PRT/M/2016 tentang
Penyelenggaran SPAM
3 Pasal 20 (2) Rapermen tentang Jakstranas Penyelenggaraan SPAM
4 Pasal 22 (2) Rapermen tentang Rencana Induk SPAM Lintas Provinsi
5 Pasal 23 Rapermen tentang Tata Cara Penyusunan Jakstra Penyelenggaraan SPAM dan Rencana Induk
SPAM
6 Pasal 32 Rapermen tentang Penyelenggaraan SPAM
7 Pasal 34 (2) Rapermen tentang Penyelenggaraan SPAL untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik Permen PUPR 4/PRT/M/2017
8 Pasal 34 (3) Rapermen tentang Penyelenggaraan SPAL untuk Pengelolaan Air Limbah Non Domestik On progress
9 Pasal 46 (2)
huruf f
Rapermen tentang Peningkatan Sumber Daya Manusia sesuai Standar kompetensi
Pengembangan SPAM dan Pengelolaan SPAM
Permen PUPR 15/PRT/M/2018
III. 4. a. PP 122 tahun 2015 tentang SPAM (lanjutan ...4)
Pasal 56 ayat 3
KERJASAMA HANYA DAPAT DILAKUKAN DALAM BENTUK:
• investasi Pengembangan SPAM dan/atau Pengelolaan SPAM terhadap unit Air Baku dan unit produksi;
• investasi unit distribusi yang selanjutnya dioperasikan dan dikelola oleh BUMN atau BUMD yang bersangkutan; dan/atau
• investasi teknologi pengoperasian dan pemeliharaan dalam rangka mengupayakan Penyelenggaraan SPAM yang efektif dan
efisien dengan mekanisme kontrak berbasis kinerja
Pasal 56 ayat 2
PRINSIP TERTENTU :
• Surat Izin Pengambilan Air dimiliki oleh BUMN atau BUMD
• Penyelenggaraan SPAM yang dilakukan dengan kerjasama mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah
DILAKUKAN KERJASAMA
Pasal 56 ayat 1
Dalam hal BUMN atau BUMD tidak
mampu membiayai kebutuhan
penyelenggaraan SPAM dengan
jaringan perpipaan di dalam maupun di
luar pelayanan wilayah BUMN atau
BUMD, BUMN atau BUMD dapat
melakukan kerjasama dengan badan
usaha swasta dengan prinsip tertentu.
BADAN USAHA SWASTA
BUMN DAN/ATAU BUMD
Pasal 56 ayat 4
Pengadaan badan usaha
swasta dalam kerjasama
dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 56 ayat 5
Dalam rangka terwujudnya kerjasama
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
Daerah dapat memberikan dukungan yang
diperlukan sesuai dengan kewenanngannya
POLA KERJASAMA
PENYELENGGARAAN SPAM
III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP
MEKANISME KPBU DALAM PENYELENGGARAAN SPAM YANG MEMERLUKAN
DUKUNGAN PEMERINTAH/PEMDA
16
Pemerintah
Pusat/Pemerintah
daerah
Sektor Air Minum:
a. Diterbitkan surat penugasan
BUMN/BUMD untuk melaksanakan
kerjasama penyelenggaraan SPAM:
1. Pemerintah pusat kepada BUMN
2. Pemda kepada BUMD
Sesuai kewenangannya
b. disertai SURAT pernyataan
Dukungan Pemerintah Pusat atau
pemerintah daerah pemberi
penugasan
Badan Usaha
Swasta
PJPK
PJT/PDAM/PDAB
KERJASAMA
DUKUNGAN PEMERINTAH DAN
PEMDA
Pemerintah Pusat /
Pemerintah Daerah
Dukungan
Pemerintah
lainnya
Dukungan
Pemerintah
Jaminan
Pemerintah
III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP (lanjutan ...2)
17
Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah
Menanggung kebutuhan
pembiyaan serta segala risiko
yang ditimbulkan yang tidak
dapat ditanggung oleh para
pihak yang melakukan
Kerjasama SPAM
DPP yang diperlukan
sesuai dengan
kewenangannya
Badan Usaha
Swasta
PJPK
PJT/PDAM/PDAB
KERJASAMA
KPBU
DPP
III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP
(lanjutan ...3)
18
BENTUK DAN JENIS DPP
DPP
Fiskal
Dukungan
Pemerintah
Dukungan
Kelayakan
Viability Gap Fund
(VGF)
Insentif
Perpajakan
Dukungan
Pemerintah
Lainnya
Kontribusi
Fiskal subsidi
hibah
penerusanhibahan
pinjaman
penerusan pinjaman
PMN
PMD
penggantian biaya
penugasan
Jaminan
Pemerintah
Jaminan
Infrastruktur
DPP
Non
Fiskal
Dukungan
Pemerintah
Lainnya
Kontribusi
Non Fiskal
Bantuan infrastruktur
Dukungan ketersediaan lahan
Dukungan perizinan
Dukungan diskon sewa
Dukungan kebijakan
Dukungan dalam bentuk lain
sesuai dengan
kewenangannya
Bentuk DPP Jenis DPP Contoh DPP
III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP
(lanjutan ...4)
Tidak lanjut
Serah terima
aset
BMN/BMD
TAHAPAN
PEMBERIAN
DPP
Studi
kelayakan
finansial dan
analisa risiko
Kerjasama SPAM mekanisme
KPBU
Kerjasama SPAM mekanisme B2B
Berbentuk surat
atau instrumen
hukum lainnya
Untuk yang belum
dialokasikan dalam
APBD disahkan oleh
Ketua DPRD
PJPK menyusun kebutuhan DPP yang
diperlukan selain dari pemberi
Penugasan dan dievaluasi oleh pemberi
Penugasan
Evaluasi
Permohona
n DPP
Dukungan
Pemerintah
Dukungan
Pemerintah Lainnya
Jaminan Pemerintah
Tahap
Perencanaan
Keperluan
DPP
Tahap
Pelaksanacan
Kerjasama
SPAM
Tahap Penyiapan Kerjasama SPAM
Proses Pengadaan
dimulai
Ttd Kerjasama
Pelaksanaan
Kerjasama
Pengadaan KPBU
Tahap
Transfer/Akh
ir Kerjasama
SPAM
Pra FS atau
Rencana
Bisnis
Penugasan
PJPK
Penerbitan
Surat/Instrumen
Hukum DPP
Pemberi
Penugasan
Pengajuan
Permohonan
DPP selain dari
pemberi
Penugasan
Persetujuan
DPP yang
mempengaruhi
kelayakan
Proyek
Penilaian aset
BMN/BMD
dari DPP dan
serah kelola
aset
(DP lainnya)
Evaluasi
Aset
BMN/BMD
dan
pemisahan
BMN/BMD
III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP
(lanjutan ...5)
Wilayah penyelenggaraan
SPAM yang menjadi
tanggung jawab
pemerintah atau
pemerintah daerah
Prioritas pelaksana BUMN
atau BUMD
Dalam hal BUMN/BUMD belum
dapat memberikan pelayanan di
dalam lingkup wilayah
pelayanannya maka pemerintah
pusat atau pemerintah daerah
membentuk UPT atau UPTD
sesuai dengan kewenangannya
untuk melaksanakan
penyelenggaraan SPAM
BUMN atau BUMD
BUMN atau BUMD
UPT atau UPTD
KONSEPSI PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SPAM
PP No. 122/2015
Pasal 43
PP No. 122/2015
Pasal 46
III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS
Dalam hal masih ada wilayah yang
belum dapat dilayani oleh BUMN
atau BUMD dan UPT atau UPTD,
dengan rekomendasi teknis dari
BUMN atau BUMD Badan Usaha
dan Kelompok masyarakat
komunal dapat melaksanakan
penyelenggaraan SPAM .
BUMN atau
BUMD
Kelompok
masyarakat
PP No. 122/2015
Pasal 52
Di lingkungan permukiman yang
belum terjangkau pelayanan
BUMN/BUMD, Masyarakat
perorangan dapat melakukan
penyediaan air minum secara
swadaya dengan melakukan
pelaporan kepada pemerintah
BUMN atau
BUMD
Kelompok
masyarakat
PP No. 122/2015
Pasal 49
tata kelola pemerintahan
yang baik
Pembangunan berkelanjutan
memenuhi Kebutuhan Pokok Air
Minum Sehari-hari
Kawasan yang
belum terjangkau pelayanan Air
Minum oleh BUMN,
BUMD, UPT, dan UPTD
BADAN USAHA
PRINSIP PENYELENGGARAAN SPAM OLEH BADAN USAHA
Pasal 4 ayat 2
III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS
(lanjutan ...2)
LINGKUP
PELAYANAN
Lingkup
Pelayanan
Penetapan wilayah
pelayanan
Badan Usaha
Cakupan layanan
Bentuk pelayanan
penyediaanAir
Minum
 Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari masyarakat di
lingkungan pelayanannya;
 Kesesuaian rekomendasi teknis dari BUMN/BUMD; dan
 Keterpaduan pembangunan infrastruktur
 Tidak melayani masyarakat umum;
 Menjamin tersedianya sambungan rumah sesuai dengan rencana
dan rekomendasi teknis;
 Memberikan saluran layanan dan menjamin hak pelanggan
mendapatkan pelayanan sesuai dengan perjanjian pelanggan;
 Menjamin kelebihan supply air tidak dimanfaatkan selain untuk
kebutuhan pokok air minum sehari-hari sesuai rencana; dan
 Menjamin penyediaan air minum yang memenuhi standar kualitas,
kuantitas dan kontinuitas.
 Usaha inti bukan melayani penyediaan air minum; dan
 Tidak melakukan usaha jual beli air minum dalam kemasan (AMDK)
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
mengenai air minum dalam kemasan.
Dalam hal kondisi bencana dan/atau keadaan darurat, Badan Usaha dapat
melayani masyarakat umum diluar area izin Penyelenggaraan SPAM atas
permintaan Pemerintah Daerah
Pasal 7 ayat 1
Pasal 7 ayat 2
Pasal 7 ayat 4
Pasal 7 ayat 3
III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS
(lanjutan ...3)
Pengajuan Izin Penyelenggaraan
SPAM
Pelaksanaan dan
pengelolaan
Pengawa
san
Evaluasi dan
perbaikan
BU menyusun
dokumen
rencana (DED,
spesifikasi
teknis, rencana
pengelolaan)
Pempus/Pemda
memberikan izin
Penyelenggaraa
n SPAM
Penyesuaian
masterplan dan
DED sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
mengenai SPAM
JP (jika ada
perbaikan)
Pengawasan Kualitas,
Kuantitas, Kontinuitas
dilakukan oleh:
• Pempus/Pemda
• Badan Usaha melalui
Pelaporan dan/atau
pengaduan kepada
BU, Pempus atau
Pemda
Evaluasi dokumen rencana
oleh Pempus/Pemda atas
rekomendasi BUMN/BUMD
sesuai dengan
kewenangannya
• Evaluasi oleh
Pemerintah
puast/pemda
terhadap kinerja
pemenuhan standar
3K
• Jika tidak memenuhi
standar, diberikan
teguran tertulis atau
dicabut izin nya
Konstruksi dan
pengelolaan SPAM
(mengikuti ketentuan
SPAM JP)
(Dilaporkan kepada
Pempusat/ pemda)
Penetapan tarif
Air Minum (6
bulan setelah
diterbitkan izin)
tindak lanjut
pengaduan
masyarakat dan
melaporkan
penyelesaian
tindak lanjut
pengaduan
kepada Pempus
atau Pemda
MEKANISME IZIN PENYELENGGARAAN SPAM OLEH BADAN USAHA
III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS
(lanjutan ...4)
IZIN
PENYELENGGARAAN
SPAM
 Rencana Teknis
Terinci/DED
 SpesifikasiTeknis
 Rencana Pengelolaan
Wajib menyusun
dokumen rencana
penyelenggaraan
SPAM JP yang terdiri
dari:
Melaksanakan
Penyelenggaraan
SPAM dengan
memiliki SIPA
sesuai ketentuan
peraturan
perundangan
Dilakukan evaluasi terhadap dokumen rencana
Evaluasi dilakukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
atas rekomendasi teknis BUMN/BUMD sesuai kewenangannya
Setelah melakukan evaluasi, Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah sesuai dengan kewenangannya memberikan izin
penyelenggaraan SPAM kepada Badan Usaha meliputi:
 Surat keterangan izin dari Menteri, gubernur,
bupati/walikota;
 Delineasi wilayah pelayanan sesuai rekomendasi teknis
yang diberikan oleh BUMN atau BUMD berupa gambar dan
keterangan
 Cakupan pelayanan berupa penjelasan rencana sambungan
rumah dan/atau jumlah pelanggan yang disetujui oleh
Menteri, gubernur, bupati/walikota;
 Keterangan rekomendasi perbaikan atau persetujuan atas
dokumen rencana yang diajukan
Badan Usaha
Dalam hal izin penyelenggaraan SPAM diberikan keterangan
rekomendasi perbaikan, Badan usaha melakukan penyesuaian
masterplan dan DED sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku
Pasal 8 ayat 1
Pasal 8 ayat 2
Pasal 9
III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS
(lanjutan ...5)
LANDASAN PENYELENGGARAAN SPAM
Wewenang
Jenis
Wewenang
Jenis
Landasan
Penyelenggaraan
SPAM
Rencana Induk
SPAM
Nasional
Kabupaten/Kota
Provinsi
Menteri
Bupati/Walikota
Gubernur
Lintas Provinsi
Kabupaten/Kota
Lintas Kab/Kota
Menteri
Bupati/Walikota
Gubernur
Kebijakan dan
Strategi
III. 4. d. PERMEN PUPR 27/PRT/M/2016 TENTANG
PENYELENGGARAAN SPAM
PROSES DASAR MANAJEMEN
PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN
EVALUASI
III. 4. d. PERMEN PUPR 27/PRT/M/2016 TENTANG
PENYELENGGARAAN SPAM (LANJUTAN ...2)
IV. DAFTAR NSPK
NO PERATURAN
1. UU No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan
2. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. PP No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air
4. PP No. 122 Tahun 2015 tentang SPAM
5. Perpres No. 90 Tahun 2016 tentang BPPSPAM
6. Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2018 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
7. Peraturan Menteri PUPR No. 19/PRT/M/2016 tentang Pemberian Dukungan oleh Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dalam Kerjasama Penyelenggaraan SPAM
8. Peraturan Menteri PUPR No. 25/PRT/M/2016 tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM untuk memenuhi
kebutuhan sendiri oleh Badan Usaha
9. Peraturan Menteri PUPR No. 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan SPAM
10. Peraturan Menteri PUPR No. 36/PRT/M/2016 tentang Stuktur Organisasi dan Tusi BPPSPAM
11. Peraturan Menteri PUPR No. 29/PRT/M/2016 tentang Pembentukan KSB dan PKS
12. Keputusan Menteri PUPR No. 452 Tahun 2018 tentang KKNI Bidang Pengelolaan SPAM
13. Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 129 Tahun 2017 tentang Pembentukan PKS dan KSB di lingkungan DJCK
UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen
SNI Yang Berlaku
No Judul SNI
Unit Air Baku
Bangunan
Pengambilan
Intake bebas SNI 7829:2012 bangunan pengambilan air baku untuk instalasi pengolahan air minum
Intake Sumuran
sumuran
sumur dalam
intake bendung
intake jembatan
infiltration galleries
SNI 6785-2002
alat pengukuran
dan pemantauan
- Pengukuran
debit v-notch SNI 03-6381-2000 Spesifikasi bangunan ukur debit Cipoletti
cipoletti
SNI 03-6455.2-
2000
Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan bangunan ukur ambang V-rata
Romijn SNI 0140:2007 Cara pengukuran debit air
Crump de Gruyter SNI 3414:2008
Tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman
berdasarkan pembagian debit
SNI 6467.2:2012
Tata cara pengukuran debit pada saluran terbuka secara tidak langsung dengan metode kemiringan luas
SNI 03-2414-1991 Metode pengukuran debit banjir
SNI 03-3412-1994 Metode perhitungan debit sungai harian
SNI 8066:2015 Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung
SNI 8137:2015 Pengukuran debit pada saluran terbuka menggunakan bangunan ukur tipe pelimpah atas
bangunan sarana
pembawa
Syphon
Gorong-Gorong SNI 03-6367-2000 Spesifikasi pipa beton untuk air buangan, saluran peluapan dari gorong-gorong
SNI 03-6368-2000 Spesifikasi pipa beton untuk saluran air limbah, saluran air hujan dan gorong-gorong
Talang Air
IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...2)
IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...3)
UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen
SNI Yang
Berlaku Judul SNI
No
Unit Produksi
Pengolahan air
berdasarkan sumber
air baku
air baku dari air
gambut Tata cara perencanaan instalasi pengolahan air gambut
air baku dari air laut Tata cara perencanaan instalasi pengolahan air dengan sistem membran
air baku dari mata air SNI 03-3981-1995 Tata cara perencanaan instalasi saringan pasir lambat
3981:2008 perencanaan instalasi saringan pasir lambat
air baku dari air sungai SNI 19-6774-2002 Tata cara perencanaan unit paket Instalasi Penjernihan Air
SNI 19-6773-2002 Spesifikasi unit paket instalasi penjernihan air sistem konvensional dengan struktur baja
Konstruksi IPA IPA Beton
SNI DT 91-0002-
2007 Perencanaan unit paket instalasi pengolahan air
SNI 6774:2008 Tata cara perencanaan unit paket Instalasi Pengolahan Air
SNI 7831:2012 Perencanaan sistem penyediaan air minum
SNI 7830:2012 Tata cara pengendalian mutu pembangunan instalasi pengolahan air minum
Pengolahan air
berdasarkan sumber air
baku air baku air gambut
air baku air laut
Konstruksi IPA
IPA Beton Supervisi pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
Spesifikasi teknis beton kedap air untuk IPA dan reservoir
Tata cara uprating IPA Paket
Koagulasi
Tata cara perbaikan dan penggantian IPA
Flokulasi
06-3822.1-2000 Spesifikasi Poly- Alumunium Khlorida cair untuk pengolahan air
Sedimentasi
03-2917-1992 Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Cikapayang 5
IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...4)
UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen SNI Yang Berlaku
Judul SNI
No
Unit Produksi
06-6396-2000 (Pd S-
12-2000-03) Spesifikasi Soda Abu Untuk Pengolahan Air Bersih
19-6449-2000 Metode Pengujian Koagulasi dan Flokulasi dengan cara Jar
19-6773-2002 Spesifikasi Unit Paket Instalasi Penjernihan Air Sistem Konvensional dengan Struktur Baja
19-6774-2002 (SK
SNI T-16-1993-03) Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air
19-6775-2002 (SK
SNI T-17-1993-03) Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air Kapasitas di Atas 5 liter/detik
19-6776-2002 Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air
19-6784-2002 Metode Pengujian Koagulasi, Flokulasi dan Filtrasi bertekanan
2418.2:2009
Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup untuk meter air minum Bagian 2 : Persyaratan pemasangan
meter air minum
SNI 03-6860-2002 metode pengujian angka bau dalam air
03-6859-2002 pengujian angka rasa
19-6776-2002 tata cara pengoperasiaan dan pemeliharaan unit paket instalasi penjernihan air
7629:2008 tata cara commissioning instalasi pengolahan air
06-4592-1998 petunjuk pengambilan contoh air minum dan air untuk pengolahan makanan minuman
7531:2009 alat pengolah air dengan membran ultra
6775:2008 Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi pengolahan Air
IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...5)
UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen SNI Yang Berlaku
Judul SNI
No
Unit
Produksi
6773:2008 Spesifikasi Unit Paket Instalasi pengolahan Air
05-6375-2000 tata cara pengambilan air dari saluran tertutup
05-2418-1991 Metode Pengujian Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm Sampai Dengan 40 mm)
05-2419-1991 Metode Pengambilan Contoh Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan 40 mm)
05-2547-1991 Spesifikasi Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm Sampai Dengan 40 mm)
05-6375-2000 (Pd
T-03-2000-03) Tata Cara Pengambilan Contoh Air dari Saluran Tertutup
Unit
Distribusi
Perencanaan
teknis unit
distribusi reservoir SNI 03-2495-1991 Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton
SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
SNI 03-6468-2000 Tata cara perencanaan campuran beton berkekuatan tinggi dengan semen portland dan abu terbang
SNI 03-6889-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Agrerat
SNI 03-6861.2-2002 Spesifikasi bahan bangunan - Bagian B: Bahan bangunan dari besi/baja
SNI 03-6817-2002 Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton
SNI 03-2460-1991 Spesifikasi Abu Terbang Sebagai Bahan Tambahan Untuk Campuran Beton
IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...6)
UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen
SNI Yang Berlaku
Judul SNI
No
Alat Ukur
Alat Ukur dan
pemantauan Debit
V-Notch SNI 03-6381-2000 Spesifikasi bangunan ukur debit Cipoletti
Unit Pelayanan Perpipaan SNI 03-7065-2005 Tata cara perencanaan sistem plumbing
AWWA Manual M11 Steel Pipe design and Installation
Unit Pelayanan
Sambungan Rumah Tata cara pemasangan Sambungan Rumah (SR)
Alat pengukuran Meter Air Spesifikasi teknis meter air kelas C
Tata cara pemasangan meter air kelas C
SNI 2418.3:2009
Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup untuk meter air minum Bagian 3: Metode peralatan
pengujian meter air minum (ISO 4064-3:2005,MOD)
SNI 2418.2:2009
Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup untuk meter air Bagian 2: Persyaratan
pemasangan meter air minum (ISO 4064:2005,MOD)
SNI 2547:2008 Spesifikasi meter air
SNI 05-0666-1997 Persyaratan umum rumah meter air
SNI 05-2419-1991 Meter air bersih(ukuran 13 mm s/d 40 mm), Metode pengambilan contoh
SNI 7427:2011 Katup meter air
katup SNI 03-0122-1998 Keran air rumah tangga jenis katup pintu

More Related Content

What's hot

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...ushfia
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiPetunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiJoy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanTata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanJoy Irman
 
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukimaninfosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
 
Busines Plan PDAM Tirta
Busines Plan PDAM TirtaBusines Plan PDAM Tirta
Busines Plan PDAM TirtaBoykePSirait
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiKelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiJoy Irman
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaJoy Irman
 
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptTayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptahmadrifai881128
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
master plan dan fs sistem pengelola
master plan dan fs sistem pengelolamaster plan dan fs sistem pengelola
master plan dan fs sistem pengelolaDanang Abrori
 

What's hot (20)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiPetunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanTata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
 
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
 
Busines Plan PDAM Tirta
Busines Plan PDAM TirtaBusines Plan PDAM Tirta
Busines Plan PDAM Tirta
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiKelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
 
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptTayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
master plan dan fs sistem pengelola
master plan dan fs sistem pengelolamaster plan dan fs sistem pengelola
master plan dan fs sistem pengelola
 

Similar to SPAM PENYELENGGARAAN

221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptxAbdulNasser30
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Denny Helard
 
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPermen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp015pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp01OZ Vessalius
 
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp015pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp01OZ Vessalius
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Penataan Ruang
 
5. TPPU SATWA.pptx
5. TPPU SATWA.pptx5. TPPU SATWA.pptx
5. TPPU SATWA.pptxemil343071
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017imammhd
 
588335420-ekspose-akhir-Jakstrada belajar
588335420-ekspose-akhir-Jakstrada belajar588335420-ekspose-akhir-Jakstrada belajar
588335420-ekspose-akhir-Jakstrada belajarAsrul Sirajuddin
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...infosanitasi
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...Penataan Ruang
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAlul Bagan
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAlul Bagan
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAlul Bagan
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAlul Bagan
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAlul Bagan
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAlul Bagan
 

Similar to SPAM PENYELENGGARAAN (20)

221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
 
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPermen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp015pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
 
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp015pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
5pengelolaanspam 120305203357-phpapp01
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
 
5. TPPU SATWA.pptx
5. TPPU SATWA.pptx5. TPPU SATWA.pptx
5. TPPU SATWA.pptx
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017
 
588335420-ekspose-akhir-Jakstrada belajar
588335420-ekspose-akhir-Jakstrada belajar588335420-ekspose-akhir-Jakstrada belajar
588335420-ekspose-akhir-Jakstrada belajar
 
Permen pu13 2013
Permen pu13 2013Permen pu13 2013
Permen pu13 2013
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi online
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi online
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi online
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi online
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi online
 
Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi online
 

SPAM PENYELENGGARAAN

  • 1. PEMAHAMAN NSPK BIDANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) JAKARTA, 11 OKTOBER 2018 DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
  • 2. I. DEFINISI NSPK II. HIERARKI NSPK III. FAMILY TREE NSPK BIDANG SPAM IV. DAFTAR NSPK BIDANG SPAM OUTLINE
  • 3. • Norma yaitu pedoman atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan • Standar yaitu acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan • Prosedur yaitu metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan • Kriteria yaitu ukuran yang dipergunakan sebagai dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan serta memuat pengaturan rinci yang bersifat teknis dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi I. DEFINISI NSPK PERMEN PUPR 40/PRT/M/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN EVALUASI PRODUK HUKUM DI KEMEN PUPR UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (1) Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren berwenang untuk: a. Menetapkan NSPK dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan; dan b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. (2) NSPK berupa ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai pedoman dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi
  • 4. Pasal 7 ayat (1) Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan terdiri atas: 1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; 3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; 4) Peraturan Pemerintah; 5) Peraturan Presiden; 6) Peraturan Daerah Provinsi; dan 7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Kekuatan hukum sesuai dengan hierarki di atas. II. HIERARKI NSPK UU 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
  • 5. II. HIERARKI NSPK (LANJUTAN ...2) UU 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Pasal 8 Jenis peraturan perundang-undangan yang lainnya: a. MPR; b. DPR; c. Dewan Perwakilan Daerah; d. Mahkamah Agung; e. Mahkamah Konstitusi; f. Badan Pemeriksa Keuangan; g. Komisi Yudisial; h. Bank Indonesia; i. Menteri; j. badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang; k. DPRD Provinsi; l. Gubernur; m. DPRD Kabupaten/Kota; n. Bupati/Walikota; o. Kepala Desa atau yang setingkat;
  • 6. JENIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DIAKUI KEBERADAANNYA DAN MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT SEPANJANG: 1. DIPERINTAHKAN OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH TINGGI; ATAU 2. DIBENTUK BERDASARKAN KEWENANGAN. II. HIERARKI NSPK (LANJUTAN ...3) UU 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
  • 7. III. FAMILY TREE NSPK III. 1. KRONOLOGIS UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air PP No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM 2004 2005 23 SEPT 2013 Permohonan Pengujian terhadap UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Oleh PP Muhammadiyah ke Mahkamah Konstitusi Putusan mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XI/2013 Memberlakukan kembali UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan Mulai Berlakunya Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang SPAM sebagai turunan dari UU No. 11 Tahun 1974 28 DES 2015 18 FEB 2015
  • 8. 6 Prinsip Dasar Pembatasan pengelolaan SDA: 1. Pengusahaan atas air tidak boleh menganggu, mengesampingkan apalagi meniadakan hak rakyat atas air; 2. Negara harus memenuhi hak rakyat atas air; 3. Kelestarian lingkungan hidup; 4. Pengawasan dan pengendalian negara atas air bersifat mutlak; 5. Prioritas utama pengusahaan atas air diberikan kepada BUMN atau BUMD; 6. Apabila semua batasan telah terpenuhi, Pemerintah dimungkinkan untuk memberikan izin kepada usaha swasta untuk melakukan pengusahaan atas air dengan syarat tertentu dan ketat. Putusan MK mengamanatkan kehadiran negara pada penyelenggaraan SPAM adalah mutlak untuk memenuhi hak rakyat atas air. 4. Pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya Kehadiran negara diterjemahkan dalam 4 (empat) unsur, yaitu: 1. Izin pemanfaatan air baku untuk air minum 2. Tarif ditetapkan oleh pemerintah 3. Pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh pemerintah III. 2. PENGATURAN PENYELENGGARAAN SPAM
  • 9. UU No. 11/1974 PP No. 121/2015 Permen PUPR No. 18/PRT/M/2015 ttg Iuran Eksploitasi Dan Pemeliharaan Bangunan Pengairan Permen PUPR No. 01/PRT/M/2016 ttg Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya Air Dan Penggunaan Sumber Daya Air Perpres No. 90/2016 PP No. 122/2015 Permen PUPR No. 36/PRT/M/2016 ttg Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Dan Sekretariat Badan Peningkatan Penyelenggaraan SPAM Permen PUPR no. 15/PRT/M/2018 ttg Pemberlakuan SKKNI Bidang Pengelolaan SPAM Rapermen PUPR tentang POS Penyelenggaraan SPAM RaPermen PUPR tentang KSNP SPAM RaPermen PUPR tentang RISPAM Lintas Provinsi * Akan disusun/dalam proses penyusunan Permen PUPR No. 19/PRT/M/2016 ttg Pemberian Dukungan Oleh Pemerintah Pusat Dan/Atau Pemerintah Daerah Dalam Kerjasama Penyelenggaraan SPAM Permen PUPR No. 25/PRT/M/2016 ttg Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM Untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri Oleh Badan Usaha Permen PUPR No. 27/PRT/M/2016 ttg Penyelenggaraan SPAM Rancangan Perka Ketua BPPSPAM tentang SOP Teknis (Pasal 8 Permen PUPR 36/2016) Kepmen PUPR no. 452 Tahun 2018 ttg KKNI Bidang Pengelolaan SPAM III. 3. FAMILY TREE BIDANG SPAM
  • 10. • Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disingkat SPAM merupakan satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan Air Minum • Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan Air Minum kepada masyarakat • Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang dilakukan terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana SPAM dalam rangka memenuhi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas Air Minum yang meliputi pembangunan baru, peningkatan, dan perluasan • Pengelolaan SPAM adalah kegiatan yang dilakukan terkait dengan kemanfaatan fungsi sarana dan prasarana SPAM terbangun yang meliputi operasi dan pemeliharaan, perbaikan, peningkatan sumber daya manusia, serta kelembagaan III.4. DEFINISI SPAM PP 122 TAHUN 2015 TENTANG SPAM
  • 11. Penyelenggaraan SPAM Pasal 54 • APBN dan/atau APBD • BUMN atau BUMD • Dana masyarakat • Sumber dana lain Pasal 56 ayat 1 Kerjasama dengan badan usaha swasta Sumber dana Pasal 19 Pasal 25 ayat 1 Pasal 26 Pasal 25 ayat 2, 3 dan 4 Pasal 27 Pasal 42 1. Pembangunan Baru; 2. Peningkatan; dan 3. Perluasan 1. Operasi dan Pemeliharaan; 2. Perbaikan; 3. Pengembangan SDM; dan 4. Pengembangan Kelembagaan Berlandaskan: Jakstra dan RISPAM III. 4. a. PP 122 tahun 2015 tentang SPAM
  • 12. • SPAM Jaringan Perpipaan yang selanjutnya disingkat SPAM JP adalah satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan Air Minum yang disalurkan kepada pelanggan melalui sistem perpipaan • SPAM Bukan Jaringan Perpipaan yang selanjutnya disingkat SPAM BJP merupakan satu kesatuan sarana prasarana penyediaan Air Minum yang disalurkan atau diakses pelanggan tanpa sistem perpipaan III. 4. a. PP 122 tahun 2015 tentang SPAM (lanjutan ...2)
  • 13. SPAM Jaringan Perpipaan Unit Air Baku Pasal 5 Ayat 1 Pasal 7 Ayat 1 Pasal 8 Ayat 1 Pasal 9 Ayat 1 Unit Pelayanan Unit Produksi Unit Distribusi SPAM Bukan Jaringan Perpipaan SUMUR DANGKAL, SUMUR POMPA TANGAN BAK PENAMPUNG AIR HUJAN TERMINAL AIR BANGUNAN PERLINDUNGAN MATA AIR 1 2 III. 4. a. PP 122 tahun 2015 tentang SPAM (lanjutan ...3)
  • 14. AMANAT PP 122 TAHUN 2015 NO PASAL AMANAT KELUARAN 1 Pasal 18 (2) Rapermen tentang Standar Pelayanan Minimal On progress 2 Pasal 16 Rapermen tentang SPAM Jaringan Perpipaan dan SPAM bukan Jaringan Perpipaan Permen PUPR 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaran SPAM 3 Pasal 20 (2) Rapermen tentang Jakstranas Penyelenggaraan SPAM 4 Pasal 22 (2) Rapermen tentang Rencana Induk SPAM Lintas Provinsi 5 Pasal 23 Rapermen tentang Tata Cara Penyusunan Jakstra Penyelenggaraan SPAM dan Rencana Induk SPAM 6 Pasal 32 Rapermen tentang Penyelenggaraan SPAM 7 Pasal 34 (2) Rapermen tentang Penyelenggaraan SPAL untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik Permen PUPR 4/PRT/M/2017 8 Pasal 34 (3) Rapermen tentang Penyelenggaraan SPAL untuk Pengelolaan Air Limbah Non Domestik On progress 9 Pasal 46 (2) huruf f Rapermen tentang Peningkatan Sumber Daya Manusia sesuai Standar kompetensi Pengembangan SPAM dan Pengelolaan SPAM Permen PUPR 15/PRT/M/2018 III. 4. a. PP 122 tahun 2015 tentang SPAM (lanjutan ...4)
  • 15. Pasal 56 ayat 3 KERJASAMA HANYA DAPAT DILAKUKAN DALAM BENTUK: • investasi Pengembangan SPAM dan/atau Pengelolaan SPAM terhadap unit Air Baku dan unit produksi; • investasi unit distribusi yang selanjutnya dioperasikan dan dikelola oleh BUMN atau BUMD yang bersangkutan; dan/atau • investasi teknologi pengoperasian dan pemeliharaan dalam rangka mengupayakan Penyelenggaraan SPAM yang efektif dan efisien dengan mekanisme kontrak berbasis kinerja Pasal 56 ayat 2 PRINSIP TERTENTU : • Surat Izin Pengambilan Air dimiliki oleh BUMN atau BUMD • Penyelenggaraan SPAM yang dilakukan dengan kerjasama mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah DILAKUKAN KERJASAMA Pasal 56 ayat 1 Dalam hal BUMN atau BUMD tidak mampu membiayai kebutuhan penyelenggaraan SPAM dengan jaringan perpipaan di dalam maupun di luar pelayanan wilayah BUMN atau BUMD, BUMN atau BUMD dapat melakukan kerjasama dengan badan usaha swasta dengan prinsip tertentu. BADAN USAHA SWASTA BUMN DAN/ATAU BUMD Pasal 56 ayat 4 Pengadaan badan usaha swasta dalam kerjasama dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 56 ayat 5 Dalam rangka terwujudnya kerjasama Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dapat memberikan dukungan yang diperlukan sesuai dengan kewenanngannya POLA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP
  • 16. MEKANISME KPBU DALAM PENYELENGGARAAN SPAM YANG MEMERLUKAN DUKUNGAN PEMERINTAH/PEMDA 16 Pemerintah Pusat/Pemerintah daerah Sektor Air Minum: a. Diterbitkan surat penugasan BUMN/BUMD untuk melaksanakan kerjasama penyelenggaraan SPAM: 1. Pemerintah pusat kepada BUMN 2. Pemda kepada BUMD Sesuai kewenangannya b. disertai SURAT pernyataan Dukungan Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah pemberi penugasan Badan Usaha Swasta PJPK PJT/PDAM/PDAB KERJASAMA DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMDA Pemerintah Pusat / Pemerintah Daerah Dukungan Pemerintah lainnya Dukungan Pemerintah Jaminan Pemerintah III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP (lanjutan ...2)
  • 17. 17 Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah Menanggung kebutuhan pembiyaan serta segala risiko yang ditimbulkan yang tidak dapat ditanggung oleh para pihak yang melakukan Kerjasama SPAM DPP yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya Badan Usaha Swasta PJPK PJT/PDAM/PDAB KERJASAMA KPBU DPP III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP (lanjutan ...3)
  • 18. 18 BENTUK DAN JENIS DPP DPP Fiskal Dukungan Pemerintah Dukungan Kelayakan Viability Gap Fund (VGF) Insentif Perpajakan Dukungan Pemerintah Lainnya Kontribusi Fiskal subsidi hibah penerusanhibahan pinjaman penerusan pinjaman PMN PMD penggantian biaya penugasan Jaminan Pemerintah Jaminan Infrastruktur DPP Non Fiskal Dukungan Pemerintah Lainnya Kontribusi Non Fiskal Bantuan infrastruktur Dukungan ketersediaan lahan Dukungan perizinan Dukungan diskon sewa Dukungan kebijakan Dukungan dalam bentuk lain sesuai dengan kewenangannya Bentuk DPP Jenis DPP Contoh DPP III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP (lanjutan ...4)
  • 19. Tidak lanjut Serah terima aset BMN/BMD TAHAPAN PEMBERIAN DPP Studi kelayakan finansial dan analisa risiko Kerjasama SPAM mekanisme KPBU Kerjasama SPAM mekanisme B2B Berbentuk surat atau instrumen hukum lainnya Untuk yang belum dialokasikan dalam APBD disahkan oleh Ketua DPRD PJPK menyusun kebutuhan DPP yang diperlukan selain dari pemberi Penugasan dan dievaluasi oleh pemberi Penugasan Evaluasi Permohona n DPP Dukungan Pemerintah Dukungan Pemerintah Lainnya Jaminan Pemerintah Tahap Perencanaan Keperluan DPP Tahap Pelaksanacan Kerjasama SPAM Tahap Penyiapan Kerjasama SPAM Proses Pengadaan dimulai Ttd Kerjasama Pelaksanaan Kerjasama Pengadaan KPBU Tahap Transfer/Akh ir Kerjasama SPAM Pra FS atau Rencana Bisnis Penugasan PJPK Penerbitan Surat/Instrumen Hukum DPP Pemberi Penugasan Pengajuan Permohonan DPP selain dari pemberi Penugasan Persetujuan DPP yang mempengaruhi kelayakan Proyek Penilaian aset BMN/BMD dari DPP dan serah kelola aset (DP lainnya) Evaluasi Aset BMN/BMD dan pemisahan BMN/BMD III. 4. b. PERMEN PUPR 19/PRT/M/2016 TENTANG DPP (lanjutan ...5)
  • 20. Wilayah penyelenggaraan SPAM yang menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemerintah daerah Prioritas pelaksana BUMN atau BUMD Dalam hal BUMN/BUMD belum dapat memberikan pelayanan di dalam lingkup wilayah pelayanannya maka pemerintah pusat atau pemerintah daerah membentuk UPT atau UPTD sesuai dengan kewenangannya untuk melaksanakan penyelenggaraan SPAM BUMN atau BUMD BUMN atau BUMD UPT atau UPTD KONSEPSI PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SPAM PP No. 122/2015 Pasal 43 PP No. 122/2015 Pasal 46 III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS Dalam hal masih ada wilayah yang belum dapat dilayani oleh BUMN atau BUMD dan UPT atau UPTD, dengan rekomendasi teknis dari BUMN atau BUMD Badan Usaha dan Kelompok masyarakat komunal dapat melaksanakan penyelenggaraan SPAM . BUMN atau BUMD Kelompok masyarakat PP No. 122/2015 Pasal 52 Di lingkungan permukiman yang belum terjangkau pelayanan BUMN/BUMD, Masyarakat perorangan dapat melakukan penyediaan air minum secara swadaya dengan melakukan pelaporan kepada pemerintah BUMN atau BUMD Kelompok masyarakat PP No. 122/2015 Pasal 49
  • 21. tata kelola pemerintahan yang baik Pembangunan berkelanjutan memenuhi Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-hari Kawasan yang belum terjangkau pelayanan Air Minum oleh BUMN, BUMD, UPT, dan UPTD BADAN USAHA PRINSIP PENYELENGGARAAN SPAM OLEH BADAN USAHA Pasal 4 ayat 2 III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS (lanjutan ...2)
  • 22. LINGKUP PELAYANAN Lingkup Pelayanan Penetapan wilayah pelayanan Badan Usaha Cakupan layanan Bentuk pelayanan penyediaanAir Minum  Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari masyarakat di lingkungan pelayanannya;  Kesesuaian rekomendasi teknis dari BUMN/BUMD; dan  Keterpaduan pembangunan infrastruktur  Tidak melayani masyarakat umum;  Menjamin tersedianya sambungan rumah sesuai dengan rencana dan rekomendasi teknis;  Memberikan saluran layanan dan menjamin hak pelanggan mendapatkan pelayanan sesuai dengan perjanjian pelanggan;  Menjamin kelebihan supply air tidak dimanfaatkan selain untuk kebutuhan pokok air minum sehari-hari sesuai rencana; dan  Menjamin penyediaan air minum yang memenuhi standar kualitas, kuantitas dan kontinuitas.  Usaha inti bukan melayani penyediaan air minum; dan  Tidak melakukan usaha jual beli air minum dalam kemasan (AMDK) sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai air minum dalam kemasan. Dalam hal kondisi bencana dan/atau keadaan darurat, Badan Usaha dapat melayani masyarakat umum diluar area izin Penyelenggaraan SPAM atas permintaan Pemerintah Daerah Pasal 7 ayat 1 Pasal 7 ayat 2 Pasal 7 ayat 4 Pasal 7 ayat 3 III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS (lanjutan ...3)
  • 23. Pengajuan Izin Penyelenggaraan SPAM Pelaksanaan dan pengelolaan Pengawa san Evaluasi dan perbaikan BU menyusun dokumen rencana (DED, spesifikasi teknis, rencana pengelolaan) Pempus/Pemda memberikan izin Penyelenggaraa n SPAM Penyesuaian masterplan dan DED sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai SPAM JP (jika ada perbaikan) Pengawasan Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas dilakukan oleh: • Pempus/Pemda • Badan Usaha melalui Pelaporan dan/atau pengaduan kepada BU, Pempus atau Pemda Evaluasi dokumen rencana oleh Pempus/Pemda atas rekomendasi BUMN/BUMD sesuai dengan kewenangannya • Evaluasi oleh Pemerintah puast/pemda terhadap kinerja pemenuhan standar 3K • Jika tidak memenuhi standar, diberikan teguran tertulis atau dicabut izin nya Konstruksi dan pengelolaan SPAM (mengikuti ketentuan SPAM JP) (Dilaporkan kepada Pempusat/ pemda) Penetapan tarif Air Minum (6 bulan setelah diterbitkan izin) tindak lanjut pengaduan masyarakat dan melaporkan penyelesaian tindak lanjut pengaduan kepada Pempus atau Pemda MEKANISME IZIN PENYELENGGARAAN SPAM OLEH BADAN USAHA III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS (lanjutan ...4)
  • 24. IZIN PENYELENGGARAAN SPAM  Rencana Teknis Terinci/DED  SpesifikasiTeknis  Rencana Pengelolaan Wajib menyusun dokumen rencana penyelenggaraan SPAM JP yang terdiri dari: Melaksanakan Penyelenggaraan SPAM dengan memiliki SIPA sesuai ketentuan peraturan perundangan Dilakukan evaluasi terhadap dokumen rencana Evaluasi dilakukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah atas rekomendasi teknis BUMN/BUMD sesuai kewenangannya Setelah melakukan evaluasi, Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya memberikan izin penyelenggaraan SPAM kepada Badan Usaha meliputi:  Surat keterangan izin dari Menteri, gubernur, bupati/walikota;  Delineasi wilayah pelayanan sesuai rekomendasi teknis yang diberikan oleh BUMN atau BUMD berupa gambar dan keterangan  Cakupan pelayanan berupa penjelasan rencana sambungan rumah dan/atau jumlah pelanggan yang disetujui oleh Menteri, gubernur, bupati/walikota;  Keterangan rekomendasi perbaikan atau persetujuan atas dokumen rencana yang diajukan Badan Usaha Dalam hal izin penyelenggaraan SPAM diberikan keterangan rekomendasi perbaikan, Badan usaha melakukan penyesuaian masterplan dan DED sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku Pasal 8 ayat 1 Pasal 8 ayat 2 Pasal 9 III. 4. c. PERMEN PUPR 25/PRT/M/2016 TENTANG BUKS (lanjutan ...5)
  • 25. LANDASAN PENYELENGGARAAN SPAM Wewenang Jenis Wewenang Jenis Landasan Penyelenggaraan SPAM Rencana Induk SPAM Nasional Kabupaten/Kota Provinsi Menteri Bupati/Walikota Gubernur Lintas Provinsi Kabupaten/Kota Lintas Kab/Kota Menteri Bupati/Walikota Gubernur Kebijakan dan Strategi III. 4. d. PERMEN PUPR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SPAM
  • 26. PROSES DASAR MANAJEMEN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN EVALUASI III. 4. d. PERMEN PUPR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SPAM (LANJUTAN ...2)
  • 27. IV. DAFTAR NSPK NO PERATURAN 1. UU No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan 2. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 3. PP No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air 4. PP No. 122 Tahun 2015 tentang SPAM 5. Perpres No. 90 Tahun 2016 tentang BPPSPAM 6. Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2018 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum 7. Peraturan Menteri PUPR No. 19/PRT/M/2016 tentang Pemberian Dukungan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dalam Kerjasama Penyelenggaraan SPAM 8. Peraturan Menteri PUPR No. 25/PRT/M/2016 tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM untuk memenuhi kebutuhan sendiri oleh Badan Usaha 9. Peraturan Menteri PUPR No. 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan SPAM 10. Peraturan Menteri PUPR No. 36/PRT/M/2016 tentang Stuktur Organisasi dan Tusi BPPSPAM 11. Peraturan Menteri PUPR No. 29/PRT/M/2016 tentang Pembentukan KSB dan PKS 12. Keputusan Menteri PUPR No. 452 Tahun 2018 tentang KKNI Bidang Pengelolaan SPAM 13. Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 129 Tahun 2017 tentang Pembentukan PKS dan KSB di lingkungan DJCK
  • 28. UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen SNI Yang Berlaku No Judul SNI Unit Air Baku Bangunan Pengambilan Intake bebas SNI 7829:2012 bangunan pengambilan air baku untuk instalasi pengolahan air minum Intake Sumuran sumuran sumur dalam intake bendung intake jembatan infiltration galleries SNI 6785-2002 alat pengukuran dan pemantauan - Pengukuran debit v-notch SNI 03-6381-2000 Spesifikasi bangunan ukur debit Cipoletti cipoletti SNI 03-6455.2- 2000 Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan bangunan ukur ambang V-rata Romijn SNI 0140:2007 Cara pengukuran debit air Crump de Gruyter SNI 3414:2008 Tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit SNI 6467.2:2012 Tata cara pengukuran debit pada saluran terbuka secara tidak langsung dengan metode kemiringan luas SNI 03-2414-1991 Metode pengukuran debit banjir SNI 03-3412-1994 Metode perhitungan debit sungai harian SNI 8066:2015 Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung SNI 8137:2015 Pengukuran debit pada saluran terbuka menggunakan bangunan ukur tipe pelimpah atas bangunan sarana pembawa Syphon Gorong-Gorong SNI 03-6367-2000 Spesifikasi pipa beton untuk air buangan, saluran peluapan dari gorong-gorong SNI 03-6368-2000 Spesifikasi pipa beton untuk saluran air limbah, saluran air hujan dan gorong-gorong Talang Air IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...2)
  • 29. IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...3) UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen SNI Yang Berlaku Judul SNI No Unit Produksi Pengolahan air berdasarkan sumber air baku air baku dari air gambut Tata cara perencanaan instalasi pengolahan air gambut air baku dari air laut Tata cara perencanaan instalasi pengolahan air dengan sistem membran air baku dari mata air SNI 03-3981-1995 Tata cara perencanaan instalasi saringan pasir lambat 3981:2008 perencanaan instalasi saringan pasir lambat air baku dari air sungai SNI 19-6774-2002 Tata cara perencanaan unit paket Instalasi Penjernihan Air SNI 19-6773-2002 Spesifikasi unit paket instalasi penjernihan air sistem konvensional dengan struktur baja Konstruksi IPA IPA Beton SNI DT 91-0002- 2007 Perencanaan unit paket instalasi pengolahan air SNI 6774:2008 Tata cara perencanaan unit paket Instalasi Pengolahan Air SNI 7831:2012 Perencanaan sistem penyediaan air minum SNI 7830:2012 Tata cara pengendalian mutu pembangunan instalasi pengolahan air minum Pengolahan air berdasarkan sumber air baku air baku air gambut air baku air laut Konstruksi IPA IPA Beton Supervisi pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Spesifikasi teknis beton kedap air untuk IPA dan reservoir Tata cara uprating IPA Paket Koagulasi Tata cara perbaikan dan penggantian IPA Flokulasi 06-3822.1-2000 Spesifikasi Poly- Alumunium Khlorida cair untuk pengolahan air Sedimentasi 03-2917-1992 Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Cikapayang 5
  • 30. IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...4) UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen SNI Yang Berlaku Judul SNI No Unit Produksi 06-6396-2000 (Pd S- 12-2000-03) Spesifikasi Soda Abu Untuk Pengolahan Air Bersih 19-6449-2000 Metode Pengujian Koagulasi dan Flokulasi dengan cara Jar 19-6773-2002 Spesifikasi Unit Paket Instalasi Penjernihan Air Sistem Konvensional dengan Struktur Baja 19-6774-2002 (SK SNI T-16-1993-03) Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air 19-6775-2002 (SK SNI T-17-1993-03) Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air Kapasitas di Atas 5 liter/detik 19-6776-2002 Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air 19-6784-2002 Metode Pengujian Koagulasi, Flokulasi dan Filtrasi bertekanan 2418.2:2009 Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup untuk meter air minum Bagian 2 : Persyaratan pemasangan meter air minum SNI 03-6860-2002 metode pengujian angka bau dalam air 03-6859-2002 pengujian angka rasa 19-6776-2002 tata cara pengoperasiaan dan pemeliharaan unit paket instalasi penjernihan air 7629:2008 tata cara commissioning instalasi pengolahan air 06-4592-1998 petunjuk pengambilan contoh air minum dan air untuk pengolahan makanan minuman 7531:2009 alat pengolah air dengan membran ultra 6775:2008 Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi pengolahan Air
  • 31. IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...5) UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen SNI Yang Berlaku Judul SNI No Unit Produksi 6773:2008 Spesifikasi Unit Paket Instalasi pengolahan Air 05-6375-2000 tata cara pengambilan air dari saluran tertutup 05-2418-1991 Metode Pengujian Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm Sampai Dengan 40 mm) 05-2419-1991 Metode Pengambilan Contoh Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan 40 mm) 05-2547-1991 Spesifikasi Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm Sampai Dengan 40 mm) 05-6375-2000 (Pd T-03-2000-03) Tata Cara Pengambilan Contoh Air dari Saluran Tertutup Unit Distribusi Perencanaan teknis unit distribusi reservoir SNI 03-2495-1991 Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal SNI 03-6468-2000 Tata cara perencanaan campuran beton berkekuatan tinggi dengan semen portland dan abu terbang SNI 03-6889-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Agrerat SNI 03-6861.2-2002 Spesifikasi bahan bangunan - Bagian B: Bahan bangunan dari besi/baja SNI 03-6817-2002 Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton SNI 03-2460-1991 Spesifikasi Abu Terbang Sebagai Bahan Tambahan Untuk Campuran Beton
  • 32. IV. DAFTAR NSPK (LANJUTAN ...6) UNIT SPAM Fungsi Tipe/Komponen SNI Yang Berlaku Judul SNI No Alat Ukur Alat Ukur dan pemantauan Debit V-Notch SNI 03-6381-2000 Spesifikasi bangunan ukur debit Cipoletti Unit Pelayanan Perpipaan SNI 03-7065-2005 Tata cara perencanaan sistem plumbing AWWA Manual M11 Steel Pipe design and Installation Unit Pelayanan Sambungan Rumah Tata cara pemasangan Sambungan Rumah (SR) Alat pengukuran Meter Air Spesifikasi teknis meter air kelas C Tata cara pemasangan meter air kelas C SNI 2418.3:2009 Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup untuk meter air minum Bagian 3: Metode peralatan pengujian meter air minum (ISO 4064-3:2005,MOD) SNI 2418.2:2009 Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup untuk meter air Bagian 2: Persyaratan pemasangan meter air minum (ISO 4064:2005,MOD) SNI 2547:2008 Spesifikasi meter air SNI 05-0666-1997 Persyaratan umum rumah meter air SNI 05-2419-1991 Meter air bersih(ukuran 13 mm s/d 40 mm), Metode pengambilan contoh SNI 7427:2011 Katup meter air katup SNI 03-0122-1998 Keran air rumah tangga jenis katup pintu

Editor's Notes

  1. BUMN/BUMD bekerja sama dengan Badan Usaha Swasta dalam bentuk investasi. Pemerintah Pusat/Pemda akan memberikan dukungan dalam rangka mendukung terselenggaranya kerjasama antara BUMN/BUMD dengan Badan Usaha Swasta.
  2. Referensi terkait VGF, subsidi terdapat dalam PMK Nomor?