SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Struktur Dasar Algoritma
Macam Struktur Dasar Algoritma
1. Sekuensial (runtunan / runtut / berurutan)
2. Seleksi
3. Pengulangan
Algoritma yang kompleks umumnya tersusun atas 3 (tiga)
struktur dasar tersebut
Struktur Sekuensial
Pada struktur sekuensial, langkah-langkah yang dilakukan dalam
algoritma disusun / diproses secara berurutan.
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 1 merupakan langkah yang akan dijalankan pertama kali.
Setelah selesai, diikuti langkah 2 dan Langkah 3.
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Struktur Sekuensial
Contoh :
Buatlah diagram flow chart untuk mengonversi dari suhu
Fahrenheit ke Celcius
Kisaran dari titik beku sampai titik didih
dalam Celcius adalah 0-100, sedangkan
untuk Fahrenheit adalah 32 - 212.
Artinya, setiap kisaran 180 °F sama dengan
kisaran 100 °C. Nyatakan perbandingan ini
sebagai 180/100 = 1,8 = 9 / 5
Masukkan
f
c ← (f – 32) x 5 / 9
Tampilkan
c
Struktur Sekuensial
Contoh :
Buatlah diagram alir untuk menghitung sisi miring suatu
segitiga siku-siku
Sisi miring segitiga siku-siku =
𝑎𝑙𝑎𝑠2
+ 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖2
= 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔2
Pseudocode :
1. Masukkan (alas, tinggi)
2. sisiMiring ← akarKuadrat (alas x alas + tinggi x tinggi)
3. Tampilkan sisiMiring
Struktur Sekuensial
Contoh :
Buatlah diagram alir untuk menghitung sisi miring suatu
segitiga siku-siku
Sisi miring segitiga siku-siku =
𝑎𝑙𝑎𝑠2
+ 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖2
= 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔2
Masukkan
alas, tinggi
sisiMiring ← 𝒔𝒊𝒔𝒊𝑴𝒊𝒓𝒊𝒏𝒈 = 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝟐 + 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝟐
Tampilkan
sisiMiring
Struktur Sekuensial
Contoh :
Buatlah algoritma untuk menukarkan isi dua buah variabel
Pseudocode :
Catatan :
Diperlukan variabel
tambahan
1. Masukkan (a,b)
2. c ← a
3. a ← b
4. b ← c
5. Tampilkan (a,b)
56 77
5677
a b 56 77
7756
a b
7777
5677
56
56
56
c
Kadaan 1
Kadaan 2
Kadaan 3
Kadaan 4
Struktur Seleksi
Pada struktur sekuensial, pemilihan
langkah-langkahnya didasarkan oleh suatu
kondisi (pengambilan keputusan)
JIKA kondisi benar MAKA Langkah 1
SEBALIKNYA Langkah 2
AKHIR - JIKA
Kondisi
benar ?
Langkah 1 Langkah 2
YA TIDAK
Struktur Seleksi
Contoh :
Buatlah algoritma untuk menentukan
bilangan yang terbesar dari dua
buah bilangan x dan y
Mulai
Masukkan x,y
terbesar ← x
terbesar < y
terbesar ← y
Tampilkan
terbesar
Selesai
TIDAK
YA
Pseudocode :
1. Masukkan (x,y)
2. terbesar x // Asumsi bahwa x adalah yang
terbesar
3. JIKA terbesar < y MAKA terbesar ← y
AKHIR - JIKA
4. Tampilkan terbesar
Struktur Seleksi
Contoh :
Sebuah toko memberikan diskon
10% untuk pembeli yang berbelanja
minimal Rp 100.000.
Buatlah algoritma pembayarannya !
Pseudocode :
1. Masukkan (pembelian)
2. JIKA pembelian >= 100000 MAKA
diskon ← 0,1 x pembelian
SEBALIKNYA
diskon ← 0
AKHIR – JIKA
3. pembayaran pembelian – diskon
4. Tampilkan (pembayaran)
mulai
Masukkan pembelian
pembelian > 100000
diskon ←
pembelian / 10
diskon ←n 0
pembeyaran ←
pembelian - diskon
Tampilkan pembayaran
selesai
TIDAKYA
Struktur Pengulangan
Pada struktur pengulangan, pemilihan langkah-
langkahnya dijalankan beberapa kali sesuai kondisi
pengulangannya.
Ada 2 kondisi :
1) Mengulang selama kondisi benar proses dijalankan
2) Mengulang suatu proses sampai kondisi benar
Struktur Pengulangan pertama
Mengulang selama kondisi benar proses dijalankan
Pseudocode :
ULANG SELAMA kondisi benar
proses
AKHIR - ULANG
KONDISI BENAR
PROSES
TITIK MASUK
TITIK
KELUAR
YA
TIDAK
Sebelum proses dijalankan, kondisi diuji dahulu.
Bila kondisi bernilai benar, maka prosedur proses
akan dijalankan dan diuji kembali.
Sepanjang kondisi bernilai benar, prosedur akan
tetap dijalankan. Namun, begitu kondisi bernilai
salah, maka pengulangan berakhir.
Struktur Pengulangan Kedua
Mengulang suatu proses sampai kondisi benar
Pseudocode :
ULANG
proses
SAMPAI kondisi benar
Pada struktur pengulangan kedua, proses paling
tidak dijalankan sekali.
KONDISI BENAR
PROSES
TITIK MASUK
TITIK KELUAR
TIDAKYA
Struktur Pengulangan
Contoh :
Buatlah algoritma untuk menampilkan 4
buah tulisan “SELAMAT BELAJAR”
dengan menggunakan pengulangan
Pseudocode :
pencacah ← 1
ULANG SELAMA pencacah < 5
tampilkan (“SELAMAT BELAJAR”)
pencacah ← pencacah + 1
AKHIR - ULANG
Mulai
pencacah ← 1
pencacah < 5
Tampilkan “SELAMAT BELAJAR”
pencacah ←
pencacah + 1
Selesai
TIDAK
YA
Struktur Pengulangan
Contoh :
Buatlah algoritma untuk menampilkan tabel berikut,
dengn struktur pengulangan
Pseudocode :
bil ← 1
ULANG SELAMA bil < 11
tampilkan (bil, bil x bil)
bil ← bil + 1
AKHIR - ULANG
1 1
2 4
3 9
4 16
5 25
6 36
7 49
8 64
9 81
10 100
Mulai
bil ← 1
bil < 11
Tampilkan bil dan bil x bil
bil ← bil + 1
Selesai
TIDAK
YA
Kombinasi Struktur Dasar Algoritma
Contoh :
Algoritma :
bil ← 1
ULANG SELAMA bil < 10
JIKA bil ≠ 5 MAKA
tampilkan (bil)
AKHIR – JIKA
bil ← bil + 1
AKHIR - ULANG
Mulai
bil ← 1
bil < 10
bil ≠ 5
Tampilkan bil
bil ← bil + 1
Selesai
YA
YA
TIDAK
TIDAK
Hasil : 1 2 3 4 6 7 8 9
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas AlgoritmaAnalisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas AlgoritmaAdam Mukharil Bachtiar
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear denganBAIDILAH Baidilah
 
Desain dan analisis algoritma
Desain dan analisis algoritmaDesain dan analisis algoritma
Desain dan analisis algoritmaDiki Rosandy
 
Algoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and ConquerAlgoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and ConquerEdho Pratama
 
Materi Barisan Matematika
Materi Barisan MatematikaMateri Barisan Matematika
Materi Barisan MatematikaHafsa RI
 
Analisis Algoritma - Teorema Notasi Asimptotik
Analisis Algoritma - Teorema Notasi AsimptotikAnalisis Algoritma - Teorema Notasi Asimptotik
Analisis Algoritma - Teorema Notasi AsimptotikAdam Mukharil Bachtiar
 
Runtutan ( sequence )
Runtutan ( sequence )Runtutan ( sequence )
Runtutan ( sequence )ariesmaesya
 
Analisis Algoritma - Langkah Desain Algoritma
Analisis Algoritma - Langkah Desain AlgoritmaAnalisis Algoritma - Langkah Desain Algoritma
Analisis Algoritma - Langkah Desain AlgoritmaAdam Mukharil Bachtiar
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanwillyhayon
 
Analisis Algoritma - Penerapan Strategi Algoritma Brute Force
Analisis Algoritma - Penerapan Strategi Algoritma Brute ForceAnalisis Algoritma - Penerapan Strategi Algoritma Brute Force
Analisis Algoritma - Penerapan Strategi Algoritma Brute ForceAdam Mukharil Bachtiar
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03KuliahKita
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematikaIr Fandi
 
Struktur kontrol percabangan
Struktur kontrol percabanganStruktur kontrol percabangan
Struktur kontrol percabanganCholifatur R
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar RelasionalRatzman III
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUILaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUIShofura Kamal
 
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objekrizki adam kurniawan
 

What's hot (20)

Class Diagram
Class DiagramClass Diagram
Class Diagram
 
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas AlgoritmaAnalisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
 
Desain dan analisis algoritma
Desain dan analisis algoritmaDesain dan analisis algoritma
Desain dan analisis algoritma
 
Algoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and ConquerAlgoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and Conquer
 
Materi Barisan Matematika
Materi Barisan MatematikaMateri Barisan Matematika
Materi Barisan Matematika
 
Analisis Algoritma - Teorema Notasi Asimptotik
Analisis Algoritma - Teorema Notasi AsimptotikAnalisis Algoritma - Teorema Notasi Asimptotik
Analisis Algoritma - Teorema Notasi Asimptotik
 
Runtutan ( sequence )
Runtutan ( sequence )Runtutan ( sequence )
Runtutan ( sequence )
 
Analisis Algoritma - Langkah Desain Algoritma
Analisis Algoritma - Langkah Desain AlgoritmaAnalisis Algoritma - Langkah Desain Algoritma
Analisis Algoritma - Langkah Desain Algoritma
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
 
Analisis Algoritma - Penerapan Strategi Algoritma Brute Force
Analisis Algoritma - Penerapan Strategi Algoritma Brute ForceAnalisis Algoritma - Penerapan Strategi Algoritma Brute Force
Analisis Algoritma - Penerapan Strategi Algoritma Brute Force
 
Biseksi
BiseksiBiseksi
Biseksi
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematika
 
Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
Gambar berskala
Gambar berskalaGambar berskala
Gambar berskala
 
Struktur kontrol percabangan
Struktur kontrol percabanganStruktur kontrol percabangan
Struktur kontrol percabangan
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar Relasional
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUILaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
 
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
 

Similar to Algoritma Dasar

Pertemuan 6 - Struktur Perulangan
Pertemuan 6 - Struktur PerulanganPertemuan 6 - Struktur Perulangan
Pertemuan 6 - Struktur PerulanganAchmad Solichin
 
Operasi pengulangan
Operasi pengulanganOperasi pengulangan
Operasi pengulanganMAFauzan
 
2 struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code
2   struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code2   struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code
2 struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-codeAnand Reverse
 
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2risal07
 
program-linear program linear progr.pptx
program-linear program linear progr.pptxprogram-linear program linear progr.pptx
program-linear program linear progr.pptxmulinda3
 
Bab 3 notasi algoritma
Bab 3 notasi algoritmaBab 3 notasi algoritma
Bab 3 notasi algoritmarisal07
 
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
2. teknik pemilihan dalam_pemrogramanRoziq Bahtiar
 
Algoritma pemrograman#1
Algoritma pemrograman#1Algoritma pemrograman#1
Algoritma pemrograman#1Niken Halimy
 
Algoritma pemrograman#1
Algoritma pemrograman#1Algoritma pemrograman#1
Algoritma pemrograman#1Niken Halimy
 
Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Mr. FM
 

Similar to Algoritma Dasar (20)

Pertemuan 6 - Struktur Perulangan
Pertemuan 6 - Struktur PerulanganPertemuan 6 - Struktur Perulangan
Pertemuan 6 - Struktur Perulangan
 
Operasi pengulangan
Operasi pengulanganOperasi pengulangan
Operasi pengulangan
 
Daskom 3
Daskom 3Daskom 3
Daskom 3
 
Materi 5. test kondisi
Materi 5. test kondisiMateri 5. test kondisi
Materi 5. test kondisi
 
2 struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code
2   struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code2   struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code
2 struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code
 
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
 
Bab1 algoritma
Bab1 algoritmaBab1 algoritma
Bab1 algoritma
 
program-linear program linear progr.pptx
program-linear program linear progr.pptxprogram-linear program linear progr.pptx
program-linear program linear progr.pptx
 
Numerik
NumerikNumerik
Numerik
 
Bab 3 notasi algoritma
Bab 3 notasi algoritmaBab 3 notasi algoritma
Bab 3 notasi algoritma
 
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
 
Algoritma pemrograman#1
Algoritma pemrograman#1Algoritma pemrograman#1
Algoritma pemrograman#1
 
Algoritma pemrograman#1
Algoritma pemrograman#1Algoritma pemrograman#1
Algoritma pemrograman#1
 
Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Algoritma 1 pertemuan 5
Algoritma 1 pertemuan 5Algoritma 1 pertemuan 5
Algoritma 1 pertemuan 5
 
02 notasi algoritma
02   notasi algoritma02   notasi algoritma
02 notasi algoritma
 
02 notasi algoritma
02   notasi algoritma02   notasi algoritma
02 notasi algoritma
 
02 notasi algoritma
02   notasi algoritma02   notasi algoritma
02 notasi algoritma
 
Aproksimasi
AproksimasiAproksimasi
Aproksimasi
 

More from MAFauzan

Operasi seleksi pada java
Operasi seleksi pada javaOperasi seleksi pada java
Operasi seleksi pada javaMAFauzan
 
Operasi bahasa java
Operasi bahasa javaOperasi bahasa java
Operasi bahasa javaMAFauzan
 
Operasi bahasa java
Operasi bahasa javaOperasi bahasa java
Operasi bahasa javaMAFauzan
 
Pengantar algoritma dan pemrograman
Pengantar algoritma dan pemrogramanPengantar algoritma dan pemrograman
Pengantar algoritma dan pemrogramanMAFauzan
 
DHCP server
DHCP serverDHCP server
DHCP serverMAFauzan
 
Log analisis
Log analisisLog analisis
Log analisisMAFauzan
 
Mail server
Mail serverMail server
Mail serverMAFauzan
 
Ppt dns server
Ppt dns serverPpt dns server
Ppt dns serverMAFauzan
 
Ppt ftp dan samba server
Ppt ftp dan samba serverPpt ftp dan samba server
Ppt ftp dan samba serverMAFauzan
 

More from MAFauzan (10)

Operasi seleksi pada java
Operasi seleksi pada javaOperasi seleksi pada java
Operasi seleksi pada java
 
Operasi bahasa java
Operasi bahasa javaOperasi bahasa java
Operasi bahasa java
 
Operasi bahasa java
Operasi bahasa javaOperasi bahasa java
Operasi bahasa java
 
Pengantar algoritma dan pemrograman
Pengantar algoritma dan pemrogramanPengantar algoritma dan pemrograman
Pengantar algoritma dan pemrograman
 
Ppt proxy
Ppt proxyPpt proxy
Ppt proxy
 
DHCP server
DHCP serverDHCP server
DHCP server
 
Log analisis
Log analisisLog analisis
Log analisis
 
Mail server
Mail serverMail server
Mail server
 
Ppt dns server
Ppt dns serverPpt dns server
Ppt dns server
 
Ppt ftp dan samba server
Ppt ftp dan samba serverPpt ftp dan samba server
Ppt ftp dan samba server
 

Algoritma Dasar

  • 2. Macam Struktur Dasar Algoritma 1. Sekuensial (runtunan / runtut / berurutan) 2. Seleksi 3. Pengulangan Algoritma yang kompleks umumnya tersusun atas 3 (tiga) struktur dasar tersebut
  • 3. Struktur Sekuensial Pada struktur sekuensial, langkah-langkah yang dilakukan dalam algoritma disusun / diproses secara berurutan. Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 1 merupakan langkah yang akan dijalankan pertama kali. Setelah selesai, diikuti langkah 2 dan Langkah 3. Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3
  • 4. Struktur Sekuensial Contoh : Buatlah diagram flow chart untuk mengonversi dari suhu Fahrenheit ke Celcius Kisaran dari titik beku sampai titik didih dalam Celcius adalah 0-100, sedangkan untuk Fahrenheit adalah 32 - 212. Artinya, setiap kisaran 180 °F sama dengan kisaran 100 °C. Nyatakan perbandingan ini sebagai 180/100 = 1,8 = 9 / 5 Masukkan f c ← (f – 32) x 5 / 9 Tampilkan c
  • 5. Struktur Sekuensial Contoh : Buatlah diagram alir untuk menghitung sisi miring suatu segitiga siku-siku Sisi miring segitiga siku-siku = 𝑎𝑙𝑎𝑠2 + 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖2 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔2 Pseudocode : 1. Masukkan (alas, tinggi) 2. sisiMiring ← akarKuadrat (alas x alas + tinggi x tinggi) 3. Tampilkan sisiMiring
  • 6. Struktur Sekuensial Contoh : Buatlah diagram alir untuk menghitung sisi miring suatu segitiga siku-siku Sisi miring segitiga siku-siku = 𝑎𝑙𝑎𝑠2 + 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖2 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔2 Masukkan alas, tinggi sisiMiring ← 𝒔𝒊𝒔𝒊𝑴𝒊𝒓𝒊𝒏𝒈 = 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝟐 + 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝟐 Tampilkan sisiMiring
  • 7. Struktur Sekuensial Contoh : Buatlah algoritma untuk menukarkan isi dua buah variabel Pseudocode : Catatan : Diperlukan variabel tambahan 1. Masukkan (a,b) 2. c ← a 3. a ← b 4. b ← c 5. Tampilkan (a,b) 56 77 5677 a b 56 77 7756 a b 7777 5677 56 56 56 c Kadaan 1 Kadaan 2 Kadaan 3 Kadaan 4
  • 8. Struktur Seleksi Pada struktur sekuensial, pemilihan langkah-langkahnya didasarkan oleh suatu kondisi (pengambilan keputusan) JIKA kondisi benar MAKA Langkah 1 SEBALIKNYA Langkah 2 AKHIR - JIKA Kondisi benar ? Langkah 1 Langkah 2 YA TIDAK
  • 9. Struktur Seleksi Contoh : Buatlah algoritma untuk menentukan bilangan yang terbesar dari dua buah bilangan x dan y Mulai Masukkan x,y terbesar ← x terbesar < y terbesar ← y Tampilkan terbesar Selesai TIDAK YA Pseudocode : 1. Masukkan (x,y) 2. terbesar x // Asumsi bahwa x adalah yang terbesar 3. JIKA terbesar < y MAKA terbesar ← y AKHIR - JIKA 4. Tampilkan terbesar
  • 10. Struktur Seleksi Contoh : Sebuah toko memberikan diskon 10% untuk pembeli yang berbelanja minimal Rp 100.000. Buatlah algoritma pembayarannya ! Pseudocode : 1. Masukkan (pembelian) 2. JIKA pembelian >= 100000 MAKA diskon ← 0,1 x pembelian SEBALIKNYA diskon ← 0 AKHIR – JIKA 3. pembayaran pembelian – diskon 4. Tampilkan (pembayaran) mulai Masukkan pembelian pembelian > 100000 diskon ← pembelian / 10 diskon ←n 0 pembeyaran ← pembelian - diskon Tampilkan pembayaran selesai TIDAKYA
  • 11. Struktur Pengulangan Pada struktur pengulangan, pemilihan langkah- langkahnya dijalankan beberapa kali sesuai kondisi pengulangannya. Ada 2 kondisi : 1) Mengulang selama kondisi benar proses dijalankan 2) Mengulang suatu proses sampai kondisi benar
  • 12. Struktur Pengulangan pertama Mengulang selama kondisi benar proses dijalankan Pseudocode : ULANG SELAMA kondisi benar proses AKHIR - ULANG KONDISI BENAR PROSES TITIK MASUK TITIK KELUAR YA TIDAK Sebelum proses dijalankan, kondisi diuji dahulu. Bila kondisi bernilai benar, maka prosedur proses akan dijalankan dan diuji kembali. Sepanjang kondisi bernilai benar, prosedur akan tetap dijalankan. Namun, begitu kondisi bernilai salah, maka pengulangan berakhir.
  • 13. Struktur Pengulangan Kedua Mengulang suatu proses sampai kondisi benar Pseudocode : ULANG proses SAMPAI kondisi benar Pada struktur pengulangan kedua, proses paling tidak dijalankan sekali. KONDISI BENAR PROSES TITIK MASUK TITIK KELUAR TIDAKYA
  • 14. Struktur Pengulangan Contoh : Buatlah algoritma untuk menampilkan 4 buah tulisan “SELAMAT BELAJAR” dengan menggunakan pengulangan Pseudocode : pencacah ← 1 ULANG SELAMA pencacah < 5 tampilkan (“SELAMAT BELAJAR”) pencacah ← pencacah + 1 AKHIR - ULANG Mulai pencacah ← 1 pencacah < 5 Tampilkan “SELAMAT BELAJAR” pencacah ← pencacah + 1 Selesai TIDAK YA
  • 15. Struktur Pengulangan Contoh : Buatlah algoritma untuk menampilkan tabel berikut, dengn struktur pengulangan Pseudocode : bil ← 1 ULANG SELAMA bil < 11 tampilkan (bil, bil x bil) bil ← bil + 1 AKHIR - ULANG 1 1 2 4 3 9 4 16 5 25 6 36 7 49 8 64 9 81 10 100 Mulai bil ← 1 bil < 11 Tampilkan bil dan bil x bil bil ← bil + 1 Selesai TIDAK YA
  • 16. Kombinasi Struktur Dasar Algoritma Contoh : Algoritma : bil ← 1 ULANG SELAMA bil < 10 JIKA bil ≠ 5 MAKA tampilkan (bil) AKHIR – JIKA bil ← bil + 1 AKHIR - ULANG Mulai bil ← 1 bil < 10 bil ≠ 5 Tampilkan bil bil ← bil + 1 Selesai YA YA TIDAK TIDAK Hasil : 1 2 3 4 6 7 8 9