SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
PENGGEROMBOLAN KOTA/KABUPATEN
DI INDONESIA BERDASARKAN ENAM INDIKATOR
ZONA BIAYA HAK PENGGUNA FREKUENSI RADIO DENGAN
METODE PARTIAL DISTANCE STRATEGY
Oleh :
Lucky Abdurahman
G14120041
Pembimbing :
Dr Ir Erfiani, MSi
Dr Ir Budi Susetyo, MS
DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTIUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1 • Latar Belakang
• Tujuan
PENDAHULUAN
• Data
• Metode
METODOLOGI
Simpulan
Penelitian
SIMPULAN
 Deskripsi Data
 Hasil Penggerombolan
 Perbandingan Jumlah
Gerombol Sebanyak Lima
dan Enam
HASIL DAN PEMBAHASAN
OUTLINE
23
4
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sifat frekuensi yang
strategis dan ekonomis.
Penggunaanya harus
efektif dan optimal guna
mewujudkan kesejahteraan
bangsa
Peraturan Pemerintah RI No. 28
tahun 2005 tentang rumusan
perhitungan harga biaya hak
pengguna frekuensi yang berlaku
di Kemkominfo RI
Zona yang merupakan cerminan
dari minat pasar layanan pita
frekuensi suatu wilayah,
semakin tinggi zona maka
semakin besar biaya BHP.
Dalam data mining,
Zona = Gerombol
Pada dasarnya masih banyak faktor-
faktor dalam penentuan zona BHP,
seperti kondisi spasial, kondisi
politik Negara Indonesia, kebijakan
pemerintah, dan lain-lain. Sehingga
penelitian ini hanya
menggerombolkan saja.
LATAR BELAKANG
Sifat frekuensi yang
strategis dan ekonomis.
Penggunaanya harus
efektif dan optimal guna
mewujudkan kesejahteraan
bangsa
Peraturan Pemerintah RI No. 28
tahun 2005 tentang rumusan
perhitungan harga biaya hak
pengguna frekuensi yang berlaku
di Kemkominfo RI
Zona yang merupakan cerminan
dari minat pasar layanan pita
frekuensi suatu wilayah,
semakin tinggi zona maka
semakin besar biaya BHP.
Dalam data mining,
Zona = Gerombol
Pada dasarnya masih banyak faktor-
faktor dalam penentuan zona BHP,
seperti kondisi spasial, kondisi
politik Negara Indonesia, kebijakan
pemerintah, dan lain-lain. Sehingga
penelitian ini hanya
menggerombolkan saja.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari
penelitian Sifaldi Lafery (2015).
Data yang digunakan
Metode penggerombolan yang digunakan
Tahap preprocessing of data
LATAR BELAKANG
Tahap Preprocessing of Data
Marjinalisasi (penghapusan) data yang tidak lengkap
Inputasi (menduga nilai data) : nol, mean, median, dll
Algoritma Khusus
Preprocessing adalah suatu proses yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah data
tidak lengkap dengan menerapkan hasilnya pada
metode data lengkap yang umum digunakan
(Grzymała dan Hu 2001)
Sederhana, namun menyebabkan berkurangnya informasi yang
didapat dari data set
Data tidak lengkap yang diperhitungkan dengan metode inputasi
tidak teruji kehandalannya dan menghasilkan informasi yang
tidak akurat (Troyanskaya et al. 2001)
LATAR BELAKANG
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari
penelitian Sifaldi Lafery (2015).
Data yang digunakan
Metode penggerombolan yang digunakan
Tahap preprocessing of data
Salah satu penggerombolan data menggunakan algoritma khusus
ialah metode partial distance strategy
LATAR BELAKANG
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari
penelitian Sifaldi Lafery (2015).
Data yang digunakan
Metode penggerombolan yang digunakan
Tahap preprocessing of data
Tahap Preprocessing of Data
Marjinalisasi (penghapusan) data yang tidak lengkap
Inputasi (menduga nilai data) : nol, mean, median, dll
Algoritma Khusus
Preprocessing adalah suatu proses yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah data
tidak lengkap dengan menerapkan hasilnya pada
metode data lengkap yang umum digunakan
(Grzymała dan Hu 2001)
Sederhana, namun menyebabkan berkurangnya informasi yang
didapat dari data set
Data tidak lengkap yang diperhitungkan dengan metode inputasi
tidak teruji kehandalannya dan menghasilkan informasi yang
tidak akurat (Troyanskaya et al. 2001)
Menurut Winny Dian Safitri (2015) dalam tesisnya
menjelaskan bahwa metode PDS ialah metode
yang paling efisien dalam menggerombolkan
data dengan kondisi data tidak lengkap
Salah satu penggerombolan data menggunakan algoritma khusus
ialah metode partial distance strategy
TUJUAN PENELITIAN
Menggerombolkan kota/kabupaten di
Indonesia berdasarkan enam indikator
penentuan zona BHP frekuensi radio
dengan metode partial distance
strategy.
METODOLOGI
DATA
Peubah Keterangan
X1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2014 (Miliar Rupiah)
X2 Kepadatan Penduduk 2014 (Jiwa / Km2)
X3 Jumlah Angkatan Kerja 2014 (Ribuan Jiwa)
X4 Persentase Pertumbuhan Ekonomi 2014 (%)
X5 Pendapatan BHP 2014 (Juta Rupiah)
X6 Jumlah Base Transceiver Station (BTS) 2014 (Unit)
X7 Indeks Harga Konsumen 2014
• Peubah yang menjadi atribut amatan merupakan peubah numerik.
• Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik dan
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI tahun 2014.
• Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh kota/kabupaten di Indonesia sebanyak 514 daerah pada
tahun 2014 dengan menggunakan peubah-peubah berdasarkan Peraturan Kementerian Komunikasi
dan Informatika RI.
METODE
PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
HASIL DAN
PEMBAHASAN
DESKRIPSI DATA
0 data hilang (0.00%)
Jumlah Data Kosong pada Peubah X1-X6
5 data hilang (0.97%)
33 data hilang (6.42%)
3 data hilang (0.58%)
35 data hilang (6.81%)
35 data hilang (6.81%)
X1
X2
X3
X4
X5
X6
DESKRIPSI DATA
84.05% data hilang
432 kota/kabupaten tidak mempunyai nilai
IHK pada data set
82 nilai IHK
Mewakili 82 kota besar di Indonesia
Jumlah Data pada Peubah X7
Menurut Winny Dian Safitri (2015) dalam
tesisnya menjelaskan bahwa semakin besar
persentase data hilang maka dapat
menurunkan ketepatan hasil
penggerombolan pada metode PDS.
84.05% data hilang
432 kota/kabupaten tidak mempunyai nilai IHK pada data set
82 nilai IHK
Mewakili 82 kota besar di Indonesia
DESKRIPSI DATA
Jumlah Data pada Peubah X7
84.05% data hilang
432 kota/kabupaten tidak mempunyai nilai
IHK pada data set
82 nilai IHK
Mewakili 82 kota besar di Indonesia
Dalam menanggulangi hal tersebut, pada penelitian sebelumnya akan dilihat
korelasi antar peubah IHK (X7) terhadap peubah lainnya untuk data tahun 2012
Peubah X1 X2 X3 X4 X5 X6
X7
R -0.464 -0.378 -0.618 0.037 -0.514 -0.522
P-value 0 0 0 0.422 0 0
Peubah X7 mempunyai nilai p-value yang lebih rendah dari taraf nyata sebesar 0.05
saat dibandingkan dengan peubah X1, X2, X3, X5, dan X6. P-value tersebut
menandakan bahwa peubah X7 mempunyai korelasi yang signifikan pada taraf nyata
0.05 untuk sebagian besar peubah yang digunakan, sehingga dapat dikatakan bahwa
peubah X7 dapat diakomodir oleh sebagian besar peubah lainnya
DESKRIPSI DATA
Tabel Deskriptif 6 Peubah
Peubah Mean Max Min Data Hilang
Persentase
Data Hilang
X1 20 816.07 428 655.83 133.86 0 0.00%
X2 1 045.30 18 915.04 0.32 5 0.97%
X3 227.36 2 315.18 0.48 33 6.42%
X4 0.06 0.16 -0.10 3 0.58%
X5 82.42 1 378.56 0.00 35 6.81%
X6 230.25 3 467.00 1.00 35 6.81%
DESKRIPSI DATA
Nilai IDB Jumlah Gerombol
0.6803 2
0.93094 6
0.98952 5
1.01751 8
1.02205 9
1.05401 4
1.18429 3
1.22613 7
Nilai IDB
HASIL PENGGEROMBOLAN
Nilai IDB Jumlah Gerombol
0.6803 2
0.93094 6
0.98952 5
1.01751 8
1.02205 9
1.05401 4
1.18429 3
1.22613 7
Tidak sesuai dalam menggerombolkan 514
kota/kabupaten di Indonesia hanya kedalam 2
gerombol saja
Nilai IDB Jumlah Gerombol
0.6803 2
0.93094 6
0.98952 5
1.01751 8
1.02205 9
1.05401 4
1.18429 3
1.22613 7
HASIL PENGGEROMBOLAN
Nilai IDB
Nilai IDB Jumlah Gerombol
0.6803 2
0.93094 6
0.98952 5
1.01751 8
1.02205 9
1.05401 4
1.18429 3
1.22613 7
Pada penelitian sebelumnya oleh Sifaldy Lafery (2015)
menghasilkan jumlah gerombol optimal sebanyak
empat dengan nilai IDB sebesar 0.705 untuk data
tahun 2012.
Namun pada data tahun 2014 yang digunakan dalam
penelitian ini, jumlah gerombol sebanyak empat tidak
sesuai bila dilihat dari nilai IDB pada jumlah gerombol
tersebut yang menduduki posisi ke enam
berdasarkan nilai IDB mulai dari terkecil hingga
terbesar
Tidak sesuai dalam menggerombolkan 514
kota/kabupaten di Indonesia hanya kedalam 2
gerombol saja
HASIL PENGGEROMBOLAN
Nilai IDB
Nilai IDB Jumlah Gerombol
0.6803 2
0.93094 6
0.98952 5
1.01751 8
1.02205 9
1.05401 4
1.18429 3
1.22613 7
Sehingga Jumlah Gerombol
Sebanyak 5 Dan 6 Akan Dibahas
Lebih Lanjut Sebagai Solusi Jumlah
Gerombol Optimal
Jumlah gerombol sebanyak lima dan enam terlihat lebih ideal
untuk mengerombolkan 514 kota/kabupaten di Indonesia.
Selisih nilai IDB dari kedua jumlah gerombol tersebut tidak
jauh berbeda.
Pada penelitian sebelumnya oleh Sifaldy Lafery (2015)
menghasilkan jumlah gerombol optimal sebanyak
empat dengan nilai IDB sebesar 0.705 untuk data
tahun 2012.
Namun pada data tahun 2014 yang digunakan dalam
penelitian ini, jumlah gerombol sebanyak empat tidak
sesuai bila dilihat dari nilai IDB pada jumlah gerombol
sebanyak empat tersebut yang menduduki posisi ke
enam berdasarkan nilai IDB mulai dari terkecil hingga
terbesar
HASIL PENGGEROMBOLAN
Nilai IDB
PETA HASIL PENGGEROMBOLAN
DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA
HASIL PENGGEROMBOLAN
26 ANGGOTA
PADA GEROMBOL 1
13 ANGGOTA
PADA GEROMBOL 2
70 ANGGOTA
PADA GEROMBOL 3
105 ANGGOTA
PADA GEROMBOL 5
300 ANGGOTA
PADA GEROMBOL 4PETA HASIL PENGGEROMBOLAN
DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA
HASIL PENGGEROMBOLAN
KARAKTERISTIK GEROMBOL
Jumlah Observasi Tidak Lengkap Tiap Gerombol
Gerombol 1
4%
Gerombol 2
0% Gerombol 3
0%
Gerombol 4
43%
Gerombol 5
53%
49 Observasi dengan data tak lengkap
Untuk Keseluruhan Data
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0
50000
100000
150000
200000
250000
Rataan Peubah X1
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 1
4 Gerombol 4
5 Gerombol 5
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
Rataan Peubah X2
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 4
4 Gerombol 1
5 Gerombol 5
0
50000
100000
150000
200000
250000
Rataan Peubah X1 Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 1
4 Gerombol 4
5 Gerombol 5
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0
200
400
600
800
1000
1200
Rataan Peubah X3
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 4
4 Gerombol 5
5 Gerombol 1
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
Rataan Peubah X2 Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 4
4 Gerombol 1
5 Gerombol 5
KARAKTERISTIK GEROMBOL
-0.02
-0.01
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
Rataan Peubah X4
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 5
2 Gerombol 2
3 Gerombol 3
4 Gerombol 4
5 Gerombol 1
0
200
400
600
800
1000
1200
Rataan Peubah X3 Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 4
4 Gerombol 5
5 Gerombol 1
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Rataan Peubah X5
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 4
4 Gerombol 1
5 Gerombol 5
-0.02
-0.01
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
Rataan Peubah X4 Posisi Gerombol
1 Gerombol 5
2 Gerombol 2
3 Gerombol 3
4 Gerombol 4
5 Gerombol 1
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Rataan Peubah X6
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 1
4 Gerombol 4
5 Gerombol 5
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Rataan Peubah X5 Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 4
4 Gerombol 1
5 Gerombol 5
KARAKTERISTIK GEROMBOL
Posisi Gerombol Berdasarkan Rataan Tiap Peubah
Rataan
Peubah
Gerombol
I II III IV V
X1 3 1 2 4 5
X2 4 1 2 3 5
X3 5 1 2 3 4
X4 5 2 3 4 1
X5 4 1 2 3 5
X6 3 1 2 4 5
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Rataan Peubah X6 Posisi Gerombol
1 Gerombol 2
2 Gerombol 3
3 Gerombol 1
4 Gerombol 4
5 Gerombol 5
Rataan Peubah
KARAKTERISTIK GEROMBOL
Posisi Gerombol Berdasarkan Rataan Tiap Peubah
Rataan
Peubah
Gerombol
I II III IV V
X1 3 1 2 4 5
X2 4 1 2 3 5
X3 5 1 2 3 4
X4 5 2 3 4 1
X5 4 1 2 3 5
X6 3 1 2 4 5
Rataan
Peubah
Gerombol
I II III IV V
X1 3 1 2 4 5
X2 4 1 2 3 5
X3 5 1 2 3 4
X4 5 2 3 4 1
X5 4 1 2 3 5
X6 3 1 2 4 5
PETA HASIL PENGGEROMBOLAN
DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK ENAM
HASIL PENGGEROMBOLAN
Gerombol 1 Gerombol 2 Gerombol 3
Gerombol 4 Gerombol 5 Gerombol 6
PETA HASIL PENGGEROMBOLAN
DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK ENAM
HASIL PENGGEROMBOLAN
102 ANGGOTA 268 ANGGOTA 27 ANGGOTA
25 ANGGOTA
76 ANGGOTA
16 ANGGOTA
Gerombol 1 Gerombol 2 Gerombol 3
Gerombol 4 Gerombol 5 Gerombol 6
PADA GEROMBOL 2
PADA GEROMBOL 1
PADA GEROMBOL 3
PADA GEROMBOL 4PADA GEROMBOL 5PADA GEROMBOL 6
KARAKTERISTIK GEROMBOL
Jumlah Observasi Tidak Lengkap Tiap Gerombol
Gerombol 1
4%
Gerombol 2
0%
Gerombol 3
0%
Gerombol 4
0%
Gerombol 5
43%
Gerombol 6
53%
49 Observasi dengan data tak lengkap
Untuk Keseluruhan Data
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0
50000
100000
150000
200000
250000
Rataan Peubah X1
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 3
2 Gerombol 2
3 Gerombol 1
4 Gerombol 4
5 Gerombol 5
6 Gerombol 6
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Rataan Peubah X2
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 3
2 Gerombol 4
3 Gerombol 2
4 Gerombol 1
5 Gerombol 5
6 Gerombol 6
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0
200
400
600
800
1000
1200
Rataan Peubah X3
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 3
2 Gerombol 2
3 Gerombol 4
4 Gerombol 5
5 Gerombol 6
6 Gerombol 1
KARAKTERISTIK GEROMBOL
00,000
00,000
00,000
00,000
00,000
00,000
00,000
00,000
00,000
00,000
00,000
00,000
Rataan Peubah X4
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 6
2 Gerombol 4
3 Gerombol 2
4 Gerombol 3
5 Gerombol 5
6 Gerombol 1
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0,000
0,100
0,200
0,300
0,400
0,500
0,600
0,700
0,800
Rataan Peubah X5
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 3
2 Gerombol 2
3 Gerombol 4
4 Gerombol 6
5 Gerombol 1
6 Gerombol 5
KARAKTERISTIK GEROMBOL
0,000
0,500
1,000
1,500
2,000
2,500
Rataan Peubah X6
Rataan Peubah
Posisi Gerombol
1 Gerombol 3
2 Gerombol 2
3 Gerombol 4
4 Gerombol 1
5 Gerombol 6
6 Gerombol 5
KARAKTERISTIK GEROMBOL
Posisi Gerombol Berdasarkan Rataan Tiap Peubah
Rataan
Peubah
Gerombol
I II III IV V VI
X1 3 2 1 4 5 6
X2 4 3 1 2 5 6
X3 6 2 1 3 4 5
X4 6 4 2 3 5 1
X5 5 2 1 3 6 4
X6 4 2 1 3 6 5
KARAKTERISTIK GEROMBOL
Posisi Gerombol Berdasarkan Rataan Tiap Peubah
Rataan
Peubah
Gerombol
I II III IV V VI
X1 3 2 1 4 5 6
X2 4 3 1 2 5 6
X3 6 2 1 3 4 5
X4 6 4 2 3 5 1
X5 5 2 1 3 6 4
X6 4 2 1 3 6 5
Rataan
Peubah
Gerombol
I II III IV V VI
X1 3 2 1 4 5 6
X2 4 3 1 2 5 6
X3 6 2 1 3 4 5
X4 6 4 2 3 5 1
X5 5 2 1 3 6 4
X6 4 2 1 3 6 5
PERBANDINGAN JUMLAH GEROMBOL
SEBANYAK LIMA DAN ENAM
Rataan
Peubah
Jumlah Gerombol Sebanyak Enam
I II III IV V VI
X1 3 2 1 4 5 6
X2 4 3 1 2 5 6
X3 6 2 1 3 4 5
X4 6 4 2 3 5 1
X5 5 2 1 3 6 4
X6 4 2 1 3 6 5
Rataan
Peubah
Jumlah Gerombol Sebanyak Lima
I II III IV V
X1 3 1 2 4 5
X2 4 1 2 3 5
X3 5 1 2 3 4
X4 5 2 3 4 1
X5 4 1 2 3 5
X6 3 1 2 4 5
PERBANDINGAN JUMLAH GEROMBOL
SEBANYAK LIMA DAN ENAM
Rataan
Peubah
Jumlah Gerombol Sebanyak Lima
I II III IV V
X1 3 1 2 4 5
X2 4 1 2 3 5
X3 5 1 2 3 4
X4 5 2 3 4 1
X5 4 1 2 3 5
X6 3 1 2 4 5
Cenderung lebih mudah dalam menentukan
zona atau minat pasar tertinggi hingga minat
pasar terendah yang terbentuk dari hasil
penggerombolan dengan metode PDS
Zona Gerombol
Zona 1 Gerombol 2
Zona 2 Gerombol 3
Zona 3 Gerombol 4
Zona 4 Gerombol 1
Zona 5 Gerombol 5
Rataan
Peubah
Jumlah Gerombol Sebanyak Enam
I II III IV V VI
X1 3 2 1 4 5 6
X2 4 3 1 2 5 6
X3 6 2 1 3 4 5
X4 6 4 2 3 5 1
X5 5 2 1 3 6 4
X6 4 2 1 3 6 5
PERBANDINGAN JUMLAH GEROMBOL
SEBANYAK LIMA DAN ENAM
Sedikit lebih rumit untuk ditentukan, karena
ada beberapa gerombol yang mempunyai
kondisi peringkat setiap peubah yang lebih
fluktuatif atau tidak berpola
Rataan
Peubah
Jumlah Gerombol Sebanyak Enam
I II III IV V VI
X1 3 2 1 4 5 6
X2 4 3 1 2 5 6
X3 6 2 1 3 4 5
X4 6 4 2 3 5 1
X5 5 2 1 3 6 4
X6 4 2 1 3 6 5
Rataan
Peubah
Jumlah Germbol Sebanyak Lima
I II III IV V
X1 3 1 2 4 5
X2 4 1 2 3 5
X3 5 1 2 3 4
X4 5 2 3 4 1
X5 4 1 2 3 5
X6 3 1 2 4 5
Cenderung lebih mudah dalam menentukan
zona atau minat pasar tertinggi hingga minat
pasar terendah yang terbentuk dari hasil
penggerombolan dengan metode PDS
Zona Gerombol
Zona 1 Gerombol 2
Zona 2 Gerombol 3
Zona 3 Gerombol 4
Zona 4 Gerombol 1
Zona 5 Gerombol 5
PETA HASIL PENGGEROMBOLAN
DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA
PERBANDINGAN JUMLAH GEROMBOL
SEBANYAK LIMA DAN ENAM
SIMPULAN
Jumlah gerombol paling optimal dari hasil penggerombolan
kota/kabupaten di Indonesia berdasarkan enam indakator
penentuan BHP frekuensi dengan metode partial distance
strategy ialah sebanyak lima gerombol.
Pada indeks penentuan gerombol optimal, data yang
digunakan ialah data yang lengkap, sehingga dibutuhkan
penjabaran lebih lanjut dalam menentukan jumlah
gerombol optimal untuk kasus data tidak lengkap.
SIMPULAN
Tahap preprocessing data sangat mempengaruhi hasil
penggerombolan karena bila terjadi perbedaan pada tahap
preprocessing data, kemungkinan besar akan
menghasilkan penggerombolan yang berbeda.
SIMPULAN
“
◇Garson DG. 2012. Cluster Analysis. Blue Book Series. North Carolina (US): North Carolina State
University.
◇Grzymała B. J., Hu M. 2001. A Comparison of Several Approaches to Missing Attribute Values in Data
Mining. USA.
◇[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. DKI Jakarta Dalam Angka. Jakarta: BPS.
◇[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Papua Dalam Angka. Jakarta: BPS.
◇[Kominfo] Kementrian Komunikasi dan Informatika. 2005. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor :19/PER.KOMINFO/10/2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan
Pajak Dari Biaya Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio. Jakarta (ID): Kominfo.
◇[Kominfo] Kementrian Komunikasi dan Informatika. 2015. Data Statistik. Jakarta: Kominfo.
◇Larose, Daniel T. 2006. Data Mining Methods and Models .John Willey & Sons, inc.
◇Mattjik, Ahmad Ansori & Sumertajaya, I Made. 2011. Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan SAS.
Bogor (ID): IPB Press.
◇Matyja A., Simiński K. 2014. Comparison of algorithms for clustering incomplete data. Journal
Foundations of Computing and Decision Sciences 39 : 107–127.
◇Safitri, Winny D. 2015. Kajian Penggerombolan Data Tidak Lengkap Dengan Algoritma Khusus Tanpa
Inputasi [tesis]. Bogor (ID): Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor.
◇Troyanskaya O., Cantor M., Sherlock G., Brown P., Hastie T., Tibshirani R., Botstein D., Altman RB. 2001.
Missing value estimation methods for DNA microarrays. Journal Bioinformatics 17 : 520–525. USA.
◇Wagstaff K., Laidler V. 2005. Making the most of missing values: Object clustering with partial data in
astronomy. Proceedings of Astronomical Data Analysis Software and Systems XIV 347: 172–176.
California,USA.
◇Yatkiv, irina. dan Gusarova, Lada. 2004. The Method of Cluster Analysis Result Validation.Proceedings of
International Conference RelStat’04part 1: 75-80.
DAFTAR PUSTAKA
Hatur Nuhun!
Any questions?
You can find me at:
◇ luckyabdurahman12@gmail.com
◇ Facebook : Lucky Abdurahman
◇ LINE ID : durbinwatson

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

SIDANG LUCKY G14120041

  • 1. PENGGEROMBOLAN KOTA/KABUPATEN DI INDONESIA BERDASARKAN ENAM INDIKATOR ZONA BIAYA HAK PENGGUNA FREKUENSI RADIO DENGAN METODE PARTIAL DISTANCE STRATEGY Oleh : Lucky Abdurahman G14120041 Pembimbing : Dr Ir Erfiani, MSi Dr Ir Budi Susetyo, MS DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTIUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
  • 2. 1 • Latar Belakang • Tujuan PENDAHULUAN • Data • Metode METODOLOGI Simpulan Penelitian SIMPULAN  Deskripsi Data  Hasil Penggerombolan  Perbandingan Jumlah Gerombol Sebanyak Lima dan Enam HASIL DAN PEMBAHASAN OUTLINE 23 4
  • 4. LATAR BELAKANG Sifat frekuensi yang strategis dan ekonomis. Penggunaanya harus efektif dan optimal guna mewujudkan kesejahteraan bangsa Peraturan Pemerintah RI No. 28 tahun 2005 tentang rumusan perhitungan harga biaya hak pengguna frekuensi yang berlaku di Kemkominfo RI Zona yang merupakan cerminan dari minat pasar layanan pita frekuensi suatu wilayah, semakin tinggi zona maka semakin besar biaya BHP. Dalam data mining, Zona = Gerombol Pada dasarnya masih banyak faktor- faktor dalam penentuan zona BHP, seperti kondisi spasial, kondisi politik Negara Indonesia, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Sehingga penelitian ini hanya menggerombolkan saja.
  • 5. LATAR BELAKANG Sifat frekuensi yang strategis dan ekonomis. Penggunaanya harus efektif dan optimal guna mewujudkan kesejahteraan bangsa Peraturan Pemerintah RI No. 28 tahun 2005 tentang rumusan perhitungan harga biaya hak pengguna frekuensi yang berlaku di Kemkominfo RI Zona yang merupakan cerminan dari minat pasar layanan pita frekuensi suatu wilayah, semakin tinggi zona maka semakin besar biaya BHP. Dalam data mining, Zona = Gerombol Pada dasarnya masih banyak faktor- faktor dalam penentuan zona BHP, seperti kondisi spasial, kondisi politik Negara Indonesia, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Sehingga penelitian ini hanya menggerombolkan saja. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian Sifaldi Lafery (2015). Data yang digunakan Metode penggerombolan yang digunakan Tahap preprocessing of data
  • 6. LATAR BELAKANG Tahap Preprocessing of Data Marjinalisasi (penghapusan) data yang tidak lengkap Inputasi (menduga nilai data) : nol, mean, median, dll Algoritma Khusus Preprocessing adalah suatu proses yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah data tidak lengkap dengan menerapkan hasilnya pada metode data lengkap yang umum digunakan (Grzymała dan Hu 2001) Sederhana, namun menyebabkan berkurangnya informasi yang didapat dari data set Data tidak lengkap yang diperhitungkan dengan metode inputasi tidak teruji kehandalannya dan menghasilkan informasi yang tidak akurat (Troyanskaya et al. 2001) LATAR BELAKANG Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian Sifaldi Lafery (2015). Data yang digunakan Metode penggerombolan yang digunakan Tahap preprocessing of data Salah satu penggerombolan data menggunakan algoritma khusus ialah metode partial distance strategy
  • 7. LATAR BELAKANG Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian Sifaldi Lafery (2015). Data yang digunakan Metode penggerombolan yang digunakan Tahap preprocessing of data Tahap Preprocessing of Data Marjinalisasi (penghapusan) data yang tidak lengkap Inputasi (menduga nilai data) : nol, mean, median, dll Algoritma Khusus Preprocessing adalah suatu proses yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah data tidak lengkap dengan menerapkan hasilnya pada metode data lengkap yang umum digunakan (Grzymała dan Hu 2001) Sederhana, namun menyebabkan berkurangnya informasi yang didapat dari data set Data tidak lengkap yang diperhitungkan dengan metode inputasi tidak teruji kehandalannya dan menghasilkan informasi yang tidak akurat (Troyanskaya et al. 2001) Menurut Winny Dian Safitri (2015) dalam tesisnya menjelaskan bahwa metode PDS ialah metode yang paling efisien dalam menggerombolkan data dengan kondisi data tidak lengkap Salah satu penggerombolan data menggunakan algoritma khusus ialah metode partial distance strategy
  • 8. TUJUAN PENELITIAN Menggerombolkan kota/kabupaten di Indonesia berdasarkan enam indikator penentuan zona BHP frekuensi radio dengan metode partial distance strategy.
  • 10. DATA Peubah Keterangan X1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2014 (Miliar Rupiah) X2 Kepadatan Penduduk 2014 (Jiwa / Km2) X3 Jumlah Angkatan Kerja 2014 (Ribuan Jiwa) X4 Persentase Pertumbuhan Ekonomi 2014 (%) X5 Pendapatan BHP 2014 (Juta Rupiah) X6 Jumlah Base Transceiver Station (BTS) 2014 (Unit) X7 Indeks Harga Konsumen 2014 • Peubah yang menjadi atribut amatan merupakan peubah numerik. • Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI tahun 2014. • Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh kota/kabupaten di Indonesia sebanyak 514 daerah pada tahun 2014 dengan menggunakan peubah-peubah berdasarkan Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
  • 16. DESKRIPSI DATA 0 data hilang (0.00%) Jumlah Data Kosong pada Peubah X1-X6 5 data hilang (0.97%) 33 data hilang (6.42%) 3 data hilang (0.58%) 35 data hilang (6.81%) 35 data hilang (6.81%) X1 X2 X3 X4 X5 X6
  • 17. DESKRIPSI DATA 84.05% data hilang 432 kota/kabupaten tidak mempunyai nilai IHK pada data set 82 nilai IHK Mewakili 82 kota besar di Indonesia Jumlah Data pada Peubah X7
  • 18. Menurut Winny Dian Safitri (2015) dalam tesisnya menjelaskan bahwa semakin besar persentase data hilang maka dapat menurunkan ketepatan hasil penggerombolan pada metode PDS. 84.05% data hilang 432 kota/kabupaten tidak mempunyai nilai IHK pada data set 82 nilai IHK Mewakili 82 kota besar di Indonesia DESKRIPSI DATA Jumlah Data pada Peubah X7 84.05% data hilang 432 kota/kabupaten tidak mempunyai nilai IHK pada data set 82 nilai IHK Mewakili 82 kota besar di Indonesia
  • 19. Dalam menanggulangi hal tersebut, pada penelitian sebelumnya akan dilihat korelasi antar peubah IHK (X7) terhadap peubah lainnya untuk data tahun 2012 Peubah X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 R -0.464 -0.378 -0.618 0.037 -0.514 -0.522 P-value 0 0 0 0.422 0 0 Peubah X7 mempunyai nilai p-value yang lebih rendah dari taraf nyata sebesar 0.05 saat dibandingkan dengan peubah X1, X2, X3, X5, dan X6. P-value tersebut menandakan bahwa peubah X7 mempunyai korelasi yang signifikan pada taraf nyata 0.05 untuk sebagian besar peubah yang digunakan, sehingga dapat dikatakan bahwa peubah X7 dapat diakomodir oleh sebagian besar peubah lainnya DESKRIPSI DATA
  • 20. Tabel Deskriptif 6 Peubah Peubah Mean Max Min Data Hilang Persentase Data Hilang X1 20 816.07 428 655.83 133.86 0 0.00% X2 1 045.30 18 915.04 0.32 5 0.97% X3 227.36 2 315.18 0.48 33 6.42% X4 0.06 0.16 -0.10 3 0.58% X5 82.42 1 378.56 0.00 35 6.81% X6 230.25 3 467.00 1.00 35 6.81% DESKRIPSI DATA
  • 21. Nilai IDB Jumlah Gerombol 0.6803 2 0.93094 6 0.98952 5 1.01751 8 1.02205 9 1.05401 4 1.18429 3 1.22613 7 Nilai IDB HASIL PENGGEROMBOLAN
  • 22. Nilai IDB Jumlah Gerombol 0.6803 2 0.93094 6 0.98952 5 1.01751 8 1.02205 9 1.05401 4 1.18429 3 1.22613 7 Tidak sesuai dalam menggerombolkan 514 kota/kabupaten di Indonesia hanya kedalam 2 gerombol saja Nilai IDB Jumlah Gerombol 0.6803 2 0.93094 6 0.98952 5 1.01751 8 1.02205 9 1.05401 4 1.18429 3 1.22613 7 HASIL PENGGEROMBOLAN Nilai IDB
  • 23. Nilai IDB Jumlah Gerombol 0.6803 2 0.93094 6 0.98952 5 1.01751 8 1.02205 9 1.05401 4 1.18429 3 1.22613 7 Pada penelitian sebelumnya oleh Sifaldy Lafery (2015) menghasilkan jumlah gerombol optimal sebanyak empat dengan nilai IDB sebesar 0.705 untuk data tahun 2012. Namun pada data tahun 2014 yang digunakan dalam penelitian ini, jumlah gerombol sebanyak empat tidak sesuai bila dilihat dari nilai IDB pada jumlah gerombol tersebut yang menduduki posisi ke enam berdasarkan nilai IDB mulai dari terkecil hingga terbesar Tidak sesuai dalam menggerombolkan 514 kota/kabupaten di Indonesia hanya kedalam 2 gerombol saja HASIL PENGGEROMBOLAN Nilai IDB
  • 24. Nilai IDB Jumlah Gerombol 0.6803 2 0.93094 6 0.98952 5 1.01751 8 1.02205 9 1.05401 4 1.18429 3 1.22613 7 Sehingga Jumlah Gerombol Sebanyak 5 Dan 6 Akan Dibahas Lebih Lanjut Sebagai Solusi Jumlah Gerombol Optimal Jumlah gerombol sebanyak lima dan enam terlihat lebih ideal untuk mengerombolkan 514 kota/kabupaten di Indonesia. Selisih nilai IDB dari kedua jumlah gerombol tersebut tidak jauh berbeda. Pada penelitian sebelumnya oleh Sifaldy Lafery (2015) menghasilkan jumlah gerombol optimal sebanyak empat dengan nilai IDB sebesar 0.705 untuk data tahun 2012. Namun pada data tahun 2014 yang digunakan dalam penelitian ini, jumlah gerombol sebanyak empat tidak sesuai bila dilihat dari nilai IDB pada jumlah gerombol sebanyak empat tersebut yang menduduki posisi ke enam berdasarkan nilai IDB mulai dari terkecil hingga terbesar HASIL PENGGEROMBOLAN Nilai IDB
  • 25. PETA HASIL PENGGEROMBOLAN DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA HASIL PENGGEROMBOLAN
  • 26. 26 ANGGOTA PADA GEROMBOL 1 13 ANGGOTA PADA GEROMBOL 2 70 ANGGOTA PADA GEROMBOL 3 105 ANGGOTA PADA GEROMBOL 5 300 ANGGOTA PADA GEROMBOL 4PETA HASIL PENGGEROMBOLAN DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA HASIL PENGGEROMBOLAN
  • 27. KARAKTERISTIK GEROMBOL Jumlah Observasi Tidak Lengkap Tiap Gerombol Gerombol 1 4% Gerombol 2 0% Gerombol 3 0% Gerombol 4 43% Gerombol 5 53% 49 Observasi dengan data tak lengkap Untuk Keseluruhan Data
  • 28. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0 50000 100000 150000 200000 250000 Rataan Peubah X1 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 1 4 Gerombol 4 5 Gerombol 5
  • 29. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 Rataan Peubah X2 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 4 4 Gerombol 1 5 Gerombol 5 0 50000 100000 150000 200000 250000 Rataan Peubah X1 Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 1 4 Gerombol 4 5 Gerombol 5
  • 30. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0 200 400 600 800 1000 1200 Rataan Peubah X3 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 4 4 Gerombol 5 5 Gerombol 1 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 Rataan Peubah X2 Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 4 4 Gerombol 1 5 Gerombol 5
  • 31. KARAKTERISTIK GEROMBOL -0.02 -0.01 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 Rataan Peubah X4 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 5 2 Gerombol 2 3 Gerombol 3 4 Gerombol 4 5 Gerombol 1 0 200 400 600 800 1000 1200 Rataan Peubah X3 Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 4 4 Gerombol 5 5 Gerombol 1
  • 32. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Rataan Peubah X5 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 4 4 Gerombol 1 5 Gerombol 5 -0.02 -0.01 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 Rataan Peubah X4 Posisi Gerombol 1 Gerombol 5 2 Gerombol 2 3 Gerombol 3 4 Gerombol 4 5 Gerombol 1
  • 33. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Rataan Peubah X6 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 1 4 Gerombol 4 5 Gerombol 5 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Rataan Peubah X5 Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 4 4 Gerombol 1 5 Gerombol 5
  • 34. KARAKTERISTIK GEROMBOL Posisi Gerombol Berdasarkan Rataan Tiap Peubah Rataan Peubah Gerombol I II III IV V X1 3 1 2 4 5 X2 4 1 2 3 5 X3 5 1 2 3 4 X4 5 2 3 4 1 X5 4 1 2 3 5 X6 3 1 2 4 5 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Rataan Peubah X6 Posisi Gerombol 1 Gerombol 2 2 Gerombol 3 3 Gerombol 1 4 Gerombol 4 5 Gerombol 5 Rataan Peubah
  • 35. KARAKTERISTIK GEROMBOL Posisi Gerombol Berdasarkan Rataan Tiap Peubah Rataan Peubah Gerombol I II III IV V X1 3 1 2 4 5 X2 4 1 2 3 5 X3 5 1 2 3 4 X4 5 2 3 4 1 X5 4 1 2 3 5 X6 3 1 2 4 5 Rataan Peubah Gerombol I II III IV V X1 3 1 2 4 5 X2 4 1 2 3 5 X3 5 1 2 3 4 X4 5 2 3 4 1 X5 4 1 2 3 5 X6 3 1 2 4 5
  • 36. PETA HASIL PENGGEROMBOLAN DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK ENAM HASIL PENGGEROMBOLAN Gerombol 1 Gerombol 2 Gerombol 3 Gerombol 4 Gerombol 5 Gerombol 6
  • 37. PETA HASIL PENGGEROMBOLAN DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK ENAM HASIL PENGGEROMBOLAN 102 ANGGOTA 268 ANGGOTA 27 ANGGOTA 25 ANGGOTA 76 ANGGOTA 16 ANGGOTA Gerombol 1 Gerombol 2 Gerombol 3 Gerombol 4 Gerombol 5 Gerombol 6 PADA GEROMBOL 2 PADA GEROMBOL 1 PADA GEROMBOL 3 PADA GEROMBOL 4PADA GEROMBOL 5PADA GEROMBOL 6
  • 38. KARAKTERISTIK GEROMBOL Jumlah Observasi Tidak Lengkap Tiap Gerombol Gerombol 1 4% Gerombol 2 0% Gerombol 3 0% Gerombol 4 0% Gerombol 5 43% Gerombol 6 53% 49 Observasi dengan data tak lengkap Untuk Keseluruhan Data
  • 39. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0 50000 100000 150000 200000 250000 Rataan Peubah X1 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 3 2 Gerombol 2 3 Gerombol 1 4 Gerombol 4 5 Gerombol 5 6 Gerombol 6
  • 40. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 Rataan Peubah X2 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 3 2 Gerombol 4 3 Gerombol 2 4 Gerombol 1 5 Gerombol 5 6 Gerombol 6
  • 41. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0 200 400 600 800 1000 1200 Rataan Peubah X3 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 3 2 Gerombol 2 3 Gerombol 4 4 Gerombol 5 5 Gerombol 6 6 Gerombol 1
  • 42. KARAKTERISTIK GEROMBOL 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 Rataan Peubah X4 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 6 2 Gerombol 4 3 Gerombol 2 4 Gerombol 3 5 Gerombol 5 6 Gerombol 1
  • 43. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 0,700 0,800 Rataan Peubah X5 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 3 2 Gerombol 2 3 Gerombol 4 4 Gerombol 6 5 Gerombol 1 6 Gerombol 5
  • 44. KARAKTERISTIK GEROMBOL 0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500 Rataan Peubah X6 Rataan Peubah Posisi Gerombol 1 Gerombol 3 2 Gerombol 2 3 Gerombol 4 4 Gerombol 1 5 Gerombol 6 6 Gerombol 5
  • 45. KARAKTERISTIK GEROMBOL Posisi Gerombol Berdasarkan Rataan Tiap Peubah Rataan Peubah Gerombol I II III IV V VI X1 3 2 1 4 5 6 X2 4 3 1 2 5 6 X3 6 2 1 3 4 5 X4 6 4 2 3 5 1 X5 5 2 1 3 6 4 X6 4 2 1 3 6 5
  • 46. KARAKTERISTIK GEROMBOL Posisi Gerombol Berdasarkan Rataan Tiap Peubah Rataan Peubah Gerombol I II III IV V VI X1 3 2 1 4 5 6 X2 4 3 1 2 5 6 X3 6 2 1 3 4 5 X4 6 4 2 3 5 1 X5 5 2 1 3 6 4 X6 4 2 1 3 6 5 Rataan Peubah Gerombol I II III IV V VI X1 3 2 1 4 5 6 X2 4 3 1 2 5 6 X3 6 2 1 3 4 5 X4 6 4 2 3 5 1 X5 5 2 1 3 6 4 X6 4 2 1 3 6 5
  • 47. PERBANDINGAN JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA DAN ENAM Rataan Peubah Jumlah Gerombol Sebanyak Enam I II III IV V VI X1 3 2 1 4 5 6 X2 4 3 1 2 5 6 X3 6 2 1 3 4 5 X4 6 4 2 3 5 1 X5 5 2 1 3 6 4 X6 4 2 1 3 6 5 Rataan Peubah Jumlah Gerombol Sebanyak Lima I II III IV V X1 3 1 2 4 5 X2 4 1 2 3 5 X3 5 1 2 3 4 X4 5 2 3 4 1 X5 4 1 2 3 5 X6 3 1 2 4 5
  • 48. PERBANDINGAN JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA DAN ENAM Rataan Peubah Jumlah Gerombol Sebanyak Lima I II III IV V X1 3 1 2 4 5 X2 4 1 2 3 5 X3 5 1 2 3 4 X4 5 2 3 4 1 X5 4 1 2 3 5 X6 3 1 2 4 5 Cenderung lebih mudah dalam menentukan zona atau minat pasar tertinggi hingga minat pasar terendah yang terbentuk dari hasil penggerombolan dengan metode PDS Zona Gerombol Zona 1 Gerombol 2 Zona 2 Gerombol 3 Zona 3 Gerombol 4 Zona 4 Gerombol 1 Zona 5 Gerombol 5 Rataan Peubah Jumlah Gerombol Sebanyak Enam I II III IV V VI X1 3 2 1 4 5 6 X2 4 3 1 2 5 6 X3 6 2 1 3 4 5 X4 6 4 2 3 5 1 X5 5 2 1 3 6 4 X6 4 2 1 3 6 5
  • 49. PERBANDINGAN JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA DAN ENAM Sedikit lebih rumit untuk ditentukan, karena ada beberapa gerombol yang mempunyai kondisi peringkat setiap peubah yang lebih fluktuatif atau tidak berpola Rataan Peubah Jumlah Gerombol Sebanyak Enam I II III IV V VI X1 3 2 1 4 5 6 X2 4 3 1 2 5 6 X3 6 2 1 3 4 5 X4 6 4 2 3 5 1 X5 5 2 1 3 6 4 X6 4 2 1 3 6 5 Rataan Peubah Jumlah Germbol Sebanyak Lima I II III IV V X1 3 1 2 4 5 X2 4 1 2 3 5 X3 5 1 2 3 4 X4 5 2 3 4 1 X5 4 1 2 3 5 X6 3 1 2 4 5 Cenderung lebih mudah dalam menentukan zona atau minat pasar tertinggi hingga minat pasar terendah yang terbentuk dari hasil penggerombolan dengan metode PDS Zona Gerombol Zona 1 Gerombol 2 Zona 2 Gerombol 3 Zona 3 Gerombol 4 Zona 4 Gerombol 1 Zona 5 Gerombol 5
  • 50. PETA HASIL PENGGEROMBOLAN DENGAN METODE PDS UNTUK JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA PERBANDINGAN JUMLAH GEROMBOL SEBANYAK LIMA DAN ENAM
  • 52. Jumlah gerombol paling optimal dari hasil penggerombolan kota/kabupaten di Indonesia berdasarkan enam indakator penentuan BHP frekuensi dengan metode partial distance strategy ialah sebanyak lima gerombol. Pada indeks penentuan gerombol optimal, data yang digunakan ialah data yang lengkap, sehingga dibutuhkan penjabaran lebih lanjut dalam menentukan jumlah gerombol optimal untuk kasus data tidak lengkap. SIMPULAN
  • 53. Tahap preprocessing data sangat mempengaruhi hasil penggerombolan karena bila terjadi perbedaan pada tahap preprocessing data, kemungkinan besar akan menghasilkan penggerombolan yang berbeda. SIMPULAN
  • 54. “ ◇Garson DG. 2012. Cluster Analysis. Blue Book Series. North Carolina (US): North Carolina State University. ◇Grzymała B. J., Hu M. 2001. A Comparison of Several Approaches to Missing Attribute Values in Data Mining. USA. ◇[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. DKI Jakarta Dalam Angka. Jakarta: BPS. ◇[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Papua Dalam Angka. Jakarta: BPS. ◇[Kominfo] Kementrian Komunikasi dan Informatika. 2005. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor :19/PER.KOMINFO/10/2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Dari Biaya Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio. Jakarta (ID): Kominfo. ◇[Kominfo] Kementrian Komunikasi dan Informatika. 2015. Data Statistik. Jakarta: Kominfo. ◇Larose, Daniel T. 2006. Data Mining Methods and Models .John Willey & Sons, inc. ◇Mattjik, Ahmad Ansori & Sumertajaya, I Made. 2011. Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan SAS. Bogor (ID): IPB Press. ◇Matyja A., Simiński K. 2014. Comparison of algorithms for clustering incomplete data. Journal Foundations of Computing and Decision Sciences 39 : 107–127. ◇Safitri, Winny D. 2015. Kajian Penggerombolan Data Tidak Lengkap Dengan Algoritma Khusus Tanpa Inputasi [tesis]. Bogor (ID): Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor. ◇Troyanskaya O., Cantor M., Sherlock G., Brown P., Hastie T., Tibshirani R., Botstein D., Altman RB. 2001. Missing value estimation methods for DNA microarrays. Journal Bioinformatics 17 : 520–525. USA. ◇Wagstaff K., Laidler V. 2005. Making the most of missing values: Object clustering with partial data in astronomy. Proceedings of Astronomical Data Analysis Software and Systems XIV 347: 172–176. California,USA. ◇Yatkiv, irina. dan Gusarova, Lada. 2004. The Method of Cluster Analysis Result Validation.Proceedings of International Conference RelStat’04part 1: 75-80. DAFTAR PUSTAKA
  • 55. Hatur Nuhun! Any questions? You can find me at: ◇ luckyabdurahman12@gmail.com ◇ Facebook : Lucky Abdurahman ◇ LINE ID : durbinwatson