2. Pengertian Adipura
Adipura, adalah sebuah penghargaan
bagi kota di Indonesia yang berhasil
dalam kebersihan serta pengelolaan
lingkungan perkotaan. Adipura
diselenggarakan oleh Kementrian Negara
Lingkungan Hidup.
3. kota metropolitan (lebih
dari 1 juta jiwa),
kota besar (500.001 -
1.000.000 jiwa)
kota sedang (100.001 -
500.000 jiwa),
kota kecil (sampai dengan
100.000 jiwa).
Peserta program Adipura
berdasarkan jumlah
penduduknya
5. Dasar Pemberian Penghargaan Adipura
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pedoman
Pelaksanaan Kebersihan Kota dan Pemberian Penghargaan Adipura
Pasal 6
1. Setiap daerah yang melaksanakan upaya kebersihan kota, berhak atas
penilaian kebersihan kota.
2. Kota -kotanya meliputi :
a. Kota Raya/Metropolitan;
b. Kota Besar;
c. Kota Sedang;
d. Kota Kecil.
3. Setiap kota yang dinilai oleh Tim Penilai memenuhi syarat kriteria dan atau
ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman/ketentuan teknis, dapat
diberikan penghargaan. Penghargaan
4. Pengahargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dapat berupa:
a. Piala Adipura Kencana
b. Piala Adipura
c. SertifikatPenghargaan Kota Bersih
6. Dasar Pemberian Penghargaan Adipura
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang
Pedoman Pelaksanaan Kebersihan Kota dan Pemberian
Penghargaan Adipura
Pasal 8
1. Piala Adipura Kencana diberikan kepada kota yang
sebelumnya telah mendapatkan Piala Adipura, sekurang-
kurangnya 4 kali selama 5 tahun terakhir dan memenuhi
syarat kriteria penilaian Adipura Kencana.
2. Piala Adipura, diberikan kepada kota yang dinilai berhasil
dalam mengelola kebersihan kota.
3. Sertifikat Penghargaan Kota Bersih, diberikan kota yang
dinilai cukup berhasil dalam mengelola kebersihan kota.
7. Cara Mencapainya
Upaya yang harus dilakukan menurut
Keputusan Menteri NegaraLingkungan Hidup
tentang Pedoman Pelaksanaan Kebersihan
Kota dan Pemberian Penghargaan Adipura
Pasal 3 (Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup tentang Pedoman Pelaksanaan
Kebersihan Kota dan Pemberian
Penghargaan Adipura)
Upaya pelaksanaan kebersihan , meliputi :
a. pengelolaan sampah, yang mencakup
kegiatan pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan dan pembuangan sampah;
b. penyediaan tempat-tempat sampah dan
alat pengolahan sampah;
c. penyiapan perangkat kelembagaan,
peraturan, tenaga operasional, pembiayaan
dan dukungan masyarakat dalam
pengelolaan sampah;
d. lain-lain yang berkaitan dengan
pengelolaan sampah yang ditentukan oleh
pemerintah.
8. Cara Mencapainya
Pasal 7 (Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup tentang Pedoman Pelaksanaan Kebersihan
Kota dan Pemberian Penghargaan Adipura)
1. Pengusulan untuk kota kecil yang belum
mendapatkan piala Adipura dilakukan oleh
Gubernur Kepala daerah Tingkat I
2. Dalam rangka menentukan calon kota kecil yang
ikut dalam penilaian kebersihan kota Gubernur
Daerah Tingkat I dapat membentuk tim penilai
kebersihan kota di daerah.
9. Tujuan dan Manfaat
Tujuan pelaksanaan kebersihan kota dan pemberian
penghargaan Adipura adalah :
1. Terciptanya pelaksanaan pengelolaan
kebersihan yang berhasil guna dan berdaya
guna, yang merupakan hasil proses
pengelolaan, pelaksanaan hukum dan
pemanfaatan biaya yang tersedia secara
optimal serta meningkatnya peran serta
masyarakat dalam kebersihan kota;
2. Terciptanya lingkungan perkotaan yang bersih,
hijau, teduh, indah dan nyaman;
3. Terciptanya pengembangan sistem dalam
menentukan alternatif penerapan teknologi
tepat guna;
4. Terwujudnya peningkatan pengawasan dan
pengendalian pencemaran di perkotaan;
5. Terciptanya koordinasi dan kerjasama antar
instansi terkait
10. Tujuan dan Manfaat
Manfaat dari pemberian penghargaan piala adipura
1. Pemantapan dan peningkatan koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait,
baik di tingkat pusat maupun daerah dalam pengelolaan kebersihan kota
2. Peningkatan kerjasama Pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengelolaan
kebersihan kota
3. Peningkatan prioritas program pengelolaan kebersihan kota
4. Penerapan dan pengembangan program minimisasi sampah yang mencakup :
•Pengurangan sampah
•Penggunaan kembali
•Daur ulang
•Perolehan kembali
5. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia di daerah dalam bidang
pengelolaan kebersihan kota
6. Pengkajian dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat
7. Pelaksanaan dan penegakan ketentuan perundang-undangan secara konsekuen
dan konsisten dengan tujuan dan sasaran pembinaan kebersihan kota
11. Contoh kota mendapatkan piala adipura
Kategori Kota
Metropolitan
Kategori Kota Besar
Kategori Sedang
Kategori Kecil
Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta
Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta
Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur
Kota Amlapura, Provinsi Bali
Kota Bangli,, Provinsi Bali
Kota Gianyar, Provinsi Bali
Kota Lumajang,, Provinsi Jawa Timur
Kota Jombang, Provinsi Jawa Timur
Kota Buting, Provinsi Sulawesi Utara
Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau
Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat
12. Fokus Sampah, Situbondo Bidik Adipura Kencana
Pemkab Situbondo kini membidik penghargaan Adipura Kencana untuk
kategori kota kecil. Modal untuk mencapai itu sudah di depan mata, yaitu selama
dua tahun berturut-turut pemkab menerima penghargaan Adipura. Kini, bidikan
pemkab tertuju pada penghargaan tertinggi dalam hal kebersihan itu, yakni
Adipura Kencana.
Untuk mendapatkan piala Adipura Kencana untuk tahun 2014, Pemkab
Situbondo harus benar-benar serius mengelola sampah dan lingkungan. Selain
melakukan inovasi pengelolaan sampah, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) juga
akan menilai terbukanya tata ruang hijau di Kabupaten Situbondo.
“Diakui saat ini, pengelolaan sampah di TPA bagus, karena sampah yang
masuk TPA sudah dikelola menjadi bio gas. Hanya saja, pemanfatan sampah
menadi bio gas ini baru bisa dinikmati warga sekitar TPA, namun tahun depan
sampah yang sudah diolah menjadi bio gas harus bisa dinikmati masyarakat luas,
dengan inovasi semacam ini, kami optimis Pemkab akan meraih piala Kencana
Adipura,” terang Sumadin, kepala Dinas Cipta dan Kebersihan (DCK) Pemkab
Situbondo.
13. Menurutnya, keberadaan bank sampah di Kota Situbondo, ternyata juga
tidak hanya menganatarkan Situbondo untuk meraih piala Adipura dua tahun
berturut, namun bank juga berdampak peningkatan ekonomi bagi pemulung
sampah, setiap bulannya omzet bank sampah bisa mencapai Rp 4,8 juta.” Bisa
dibayangkan, omzet bank sampah bisa setiap minggunya bisa mencapai Rp 1,2 ,
namun jika satu bulan omzetnya mencapai Rp 4,8 juta,” terang Drs Sumadin Sumadin
menambahkan, dengan potensi bank sampah yang berfungsi ganda, selain dengan
pengelolaan sampah yang baik, Situbondo dapat meraih piala Adipura dua tahun
berturut-turut, namun keberadaan bank sampah juga mempunyai nilai yang cukup
tinggi.”Untuk itu, kami akan terus mengembangkan bank sampah ini ke sejumlah
kecamatan di Kabupaten Situbondo, sedangkan didikan pertama Kecamatan Besuki
dan Kecamatan Asembagus,” bebernya.
Pernyataan senada juga diungkapkan Kepala Kantor Lingkungan Hidup
(KLH) Pemkab Situbondo Eko Prayudi, usai mengiukti rapat persiapan penilaian
Adipura di Kantor Pemkab Situbondo, saat ini pihaknya akan fokus melakukan
pengawasan pengelolaan sampah di sekitar perkotaan.”Karena saat ini masih banyak
sampah di sekitar perumahan di bakar maupun di buang ke sungai. Padahal cara-
cara seperti itu akan sangat berdampak terhadap penilaian Adipura,” katanya.
Selain masalah sampah, sebetulnya ada 15 kriteria penilaian Adipura,
termasuk menambah kawasan penghijauan lingkungan, sejumlah tempat umum
yang sebelumnya dinilai masih kurang akan ditambah untuk mempertahankan
anugrah Adipura ini.