SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
VALIDASI SOFTWARE
(Nelly Sofi)
RPL 2
Verifikasi: “Are we building the product right “
Software seharusnya sesuai dengan
spesifikasinya
Validasion:"Are we building the right product”.
Software seharusnya melakukan apa yang
benar-benar disyaratkan oleh user.
Verifikasi vs. Validasi
RPL 3
Adalahkeseluruhan proses daur hidup V & V
harus diterapkan pada setiap tahapan dalam
proses software
Mempunyai dua obyektif prinsipal
- Menemukan kekurangan dalam sebuah
sistem;
- Memperkirakan apakah sistem berguna dan
dapat digunakan atau tidak dalam situasi
operasional
Proses Verifikasi & Validasi
RPL 4
Verifikasi dan validasi harus memberikan
kepastian bahwa software sesuai dengan
tujuannya.
Hal ini bukan berarti benar-benar bebas dari
kekurangan
Harus cukup baik untuk tujuan penggunaannya
dan tipe dari penggunaan akan menentukan
derajat kepastian yang dibutuhkan
Tujuan Verifikasi & Validasi
RPL 5
 Tergantung pada tujuan sistem, harapan user dan lingkungan
pemasaran
– Fungsi Software
• Tingkatkepastian tergantung pada bagaimana kritikal
software terhadapa sebuah organisasi
– Harapan User
• User mungkin mempunyai harapan yang rendah
terhadap software yang ada
– Lingkungan pemasaran
• Lebih awal melempar sebuah produk ke pasar lebih
penting daripada menemukan kekurangan dalam program
Kepastian Verifikasi & Validasi
RPL 6
Software inspection. Berhubungan dengan
analisis representasi sistemstatik untuk
menemukan masalah (verifikasi statik)
– Dapat menjadi tambahan dari tool-based
document dan code analysis
Software testing. Berhubungan dengan
pelaksanaan dan memperhatikan perilaku
produk (dinamik verifikasi)
– Sistem dijalankan dengan data tes dan
perilaku operasionalnya diperhatikan
Verifikasi Statik & Dinamik
RPL 7
Verifikasi Statik & Dinamik (cont.)
RPL 8
Dapat mengungkapkan keberadaan kesalahan
bukan ketidakberadaannya
Hanya teknik validasi untuk persyaratan non-
functional sebagai sebuah software dapat
dijalankan untuk melihat bagaimana perilakunya
Harusnya digunakan dalam hubungannya dengan
verifikasi statik untuk menyediakan penanganan
Verifikasi &Validasi yang menyeluruh
Pengujian Program
RPL 9
 Pengujian Kekurangan
– Test dirancang untuk menemukan kekurangan sistem
– Uji kekurangan yang berhasil salah satunya adalah
menunjukkan keberadaan kekurangan dalam sebuah
sistem
 Pengujian Validasi
– Ditujukan untuk memperlihatkan bahwa software sesuai
dengan persyaratannya
– Tes yang berhasil adalah salahsatu yang menunjukkan
bahwa persyaratan telah diterapkan secara tepat
Tipe Pengujian
RPL 10
Pengembangan Model Verifikasi
RPL 11
 System Testing
– Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu
keterhubungan antar sub-system
 Acceptance Testing
– Pengujian terakhir sebelum sistem dipakai oleh user.
– Melibatkan pengujian dengan data dari pengguna
sistem.
– Biasa dikenal sebagai “alpha test” (“beta test” untuk
software komersial, dimana pengujian dilakukan oleh
potensial customer)
Proses Testing
RPL 12
Proses Testing (cont.)
RPL 13
 Component testing
- Pengujian komponen- komponen program
- Biasanya dilakukan oleh component developer
(kecuali untuk system kritis)
 Integration testing
- Pengujian kelompok komponen-komponen yang
terintegrasi untuk membentuk sub-system ataupun
system
- Dilakukan oleh tim penguji yang independent
- Pengujian berdasarkan spesifikasi sistem
Proses Testing (cont.)
RPL 14
 Proses testing
- Deskripsi fase-fase utama dalam pengujian
 Pelacakan Kebutuhan
- Semua kebutuhan user diuji secara individu
 Item yg diuji
- Menspesifikasi komponen sistem yang diuji
 Jadual testing
 Prosedur Pencatatan Hasil dan Prosedur
 Kebutuhan akan Hardware dan Software
 Kendala-kendala
- Mis: kekurangan staff, alat, waktu dll.
Rencana Pengujian
RPL 15
 Failure: output yang tidak benar/tidak sesuai ketika
sistem dijalankan
 Fault: kesalahan dalam source code yang mungkin
menimbulkan failure ketika code yg fault tsb
dijalankan
Failures & Faults
RPL 16
 Suppose node 6 should be X:=
C*(A+2*B)
• Failure-less fault:
» executing path
(1,2,4,5,7,8) will not reveal this
fault because 6 is not executed
» nor will executing path
(1,2,3,5,6,8) because C = 0
 Need to make sure proper test cases
are selected
• the definitions of C at nodes 3 and
4 both affect the use of C at node 6
»executing path (1,2,4,5,6,8) will
reveal the failure,but only if B /= 0
Contoh Faults, Errors & Failures
RPL 17
Hanya test yang lengkap yg dapat meyakinkan
sistem terbebas dari kesalahan, tetap hal ini
sangat sulitd ilakukan.
Prioritas dilakukan terhadap pengujian
kemampuans istem, bukan masing-masing
komponennya.
Pengujian untuk situasi yg tipikal lebih penting
dibandingkan pengujian terhadap nilai batas.
Prioritas Testing
RPL 18
Test data:Input yang yang direncankan
digunakan oleh sistem.
Test cases:Input yang digunakan untuk
menguji sistem dan memprediksi output dari
input jika sistem beroperasi sesuai dengan
spesifikasi.
Test Data & Test Kasus
RPL 19
Proses Defect Testing
RPL 20
Disebut juga white-box testing
Penentuan test case disesuaikan dengan
struktur sistem. Knowledge program
digunakan untuk mengidentifikasi test case
tambahan.
Tujuannya untuk menguji semua statement
program (debug).
Struktural Testing
RPL 21
White Box Testing
RPL 22
 Tujuannya meyakinkan bahwa himpunan test case
akan menguji setiap path pada suatu program
paling sedikit satu kali.
 Titik awal untuk path testing adalah suatu program
flow graph yang menunjukkan node-node yang
menyatakan program decisions (mis.: if-then-else
condition) dan busur menyatakan alur kontrol
 Statements dengan conditions adalah node-node
dalam flow graf.
Path Testing
RPL 23
Menggambarkan alur kontrol.Setiap cabang
ditunjukkan oleh path yg terpisah dan loop
ditunjukkan oleh arrows looping kembali ke
loop kondisi node.
Digunakan sebagai basis untuk menghitung
cyclomatic complexity.
 Cyclomatic complexity = Jumlah edges –
Jumlah Node + 2.
 Cyclomatic complexity menyatakan jumlah
test untuk menguji control statements
Program Flow Graph
RPL 24
Program Flow Graph (cont.)
RPL 25
1, 2, 3, 8, 9
1, 2, 3, 4, 6, 7, 2
1, 2, 3, 4, 5, 7, 2
1, 2, 3, 4, 6, 7, 2, 8, 9
Test cases harus ditentukan sehingga semua
path tsb tereksekusi.
Independent Path
RPL 26
Pendekatan pengujian dimana program
dianggap sebagai suatu‘black-box’ (‘kotak
hitam’)
Program test case berbasiskan spesifikasi
Test planning dapat dimulai sejak awal proses
pengembangan sistem
Black Box Testing
RPL 27
Black Box Testing (cont.)
RPL 28
Pengujian black box berusaha menemukan
kesalahan dalam kategori:
– Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
– Kesalahan interface
– Kesalahan dalam struktur data atau akses
database eksternal
– Kesalahan kinerja
– Inisialisasi dan kesalahan terminasi
Black Box Testing (cont.)
RPL 29
Input data dan output hasil terdapat diklas
yang berbeda yang sesuai dengan klas
inputnya
Masing-masing klas equivalensi partition
diprosres dimana program akan memproses
anggota klas-klas tersebut secara equivale.
Test cases dipilih dari masing-masing partisi
Partisi Ekivalensi

More Related Content

Similar to Bab 3.ppt

Tugas analisa faktor kualitas
Tugas analisa faktor kualitasTugas analisa faktor kualitas
Tugas analisa faktor kualitas
kamalbaktir
 
Resume pengembangan software
Resume pengembangan softwareResume pengembangan software
Resume pengembangan software
spongechie
 

Similar to Bab 3.ppt (20)

RPL_15.pptx
RPL_15.pptxRPL_15.pptx
RPL_15.pptx
 
Proses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunakProses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunak
 
Ch 02 - Hubungan Software Development Life Cycle (SDLC) dan Testing
Ch 02 - Hubungan Software Development Life Cycle (SDLC) dan TestingCh 02 - Hubungan Software Development Life Cycle (SDLC) dan Testing
Ch 02 - Hubungan Software Development Life Cycle (SDLC) dan Testing
 
Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5
 
Ch 01
Ch 01Ch 01
Ch 01
 
Pertemuan 4 Strategi Testing
Pertemuan 4  Strategi TestingPertemuan 4  Strategi Testing
Pertemuan 4 Strategi Testing
 
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
 
Apsi (modul 2)
Apsi  (modul 2)Apsi  (modul 2)
Apsi (modul 2)
 
04 Testing Perangkat Lunak
04 Testing Perangkat Lunak04 Testing Perangkat Lunak
04 Testing Perangkat Lunak
 
Sistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcSistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlc
 
Sistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcSistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlc
 
Rpl 01 - pendahuluan
Rpl   01 - pendahuluanRpl   01 - pendahuluan
Rpl 01 - pendahuluan
 
Testing QA slide
Testing QA slideTesting QA slide
Testing QA slide
 
Perbandingan software methodologi
Perbandingan software methodologiPerbandingan software methodologi
Perbandingan software methodologi
 
Rekayasa perangkat lunak
Rekayasa perangkat lunakRekayasa perangkat lunak
Rekayasa perangkat lunak
 
software testing (black box testing) -- irma darmayanti
software testing (black box testing) -- irma darmayantisoftware testing (black box testing) -- irma darmayanti
software testing (black box testing) -- irma darmayanti
 
Testing dan implemetasi sistem 2
Testing dan implemetasi sistem 2Testing dan implemetasi sistem 2
Testing dan implemetasi sistem 2
 
Tugas analisa faktor kualitas
Tugas analisa faktor kualitasTugas analisa faktor kualitas
Tugas analisa faktor kualitas
 
Analisa Software Quality Factor
Analisa Software Quality FactorAnalisa Software Quality Factor
Analisa Software Quality Factor
 
Resume pengembangan software
Resume pengembangan softwareResume pengembangan software
Resume pengembangan software
 

Bab 3.ppt

  • 2. RPL 2 Verifikasi: “Are we building the product right “ Software seharusnya sesuai dengan spesifikasinya Validasion:"Are we building the right product”. Software seharusnya melakukan apa yang benar-benar disyaratkan oleh user. Verifikasi vs. Validasi
  • 3. RPL 3 Adalahkeseluruhan proses daur hidup V & V harus diterapkan pada setiap tahapan dalam proses software Mempunyai dua obyektif prinsipal - Menemukan kekurangan dalam sebuah sistem; - Memperkirakan apakah sistem berguna dan dapat digunakan atau tidak dalam situasi operasional Proses Verifikasi & Validasi
  • 4. RPL 4 Verifikasi dan validasi harus memberikan kepastian bahwa software sesuai dengan tujuannya. Hal ini bukan berarti benar-benar bebas dari kekurangan Harus cukup baik untuk tujuan penggunaannya dan tipe dari penggunaan akan menentukan derajat kepastian yang dibutuhkan Tujuan Verifikasi & Validasi
  • 5. RPL 5  Tergantung pada tujuan sistem, harapan user dan lingkungan pemasaran – Fungsi Software • Tingkatkepastian tergantung pada bagaimana kritikal software terhadapa sebuah organisasi – Harapan User • User mungkin mempunyai harapan yang rendah terhadap software yang ada – Lingkungan pemasaran • Lebih awal melempar sebuah produk ke pasar lebih penting daripada menemukan kekurangan dalam program Kepastian Verifikasi & Validasi
  • 6. RPL 6 Software inspection. Berhubungan dengan analisis representasi sistemstatik untuk menemukan masalah (verifikasi statik) – Dapat menjadi tambahan dari tool-based document dan code analysis Software testing. Berhubungan dengan pelaksanaan dan memperhatikan perilaku produk (dinamik verifikasi) – Sistem dijalankan dengan data tes dan perilaku operasionalnya diperhatikan Verifikasi Statik & Dinamik
  • 7. RPL 7 Verifikasi Statik & Dinamik (cont.)
  • 8. RPL 8 Dapat mengungkapkan keberadaan kesalahan bukan ketidakberadaannya Hanya teknik validasi untuk persyaratan non- functional sebagai sebuah software dapat dijalankan untuk melihat bagaimana perilakunya Harusnya digunakan dalam hubungannya dengan verifikasi statik untuk menyediakan penanganan Verifikasi &Validasi yang menyeluruh Pengujian Program
  • 9. RPL 9  Pengujian Kekurangan – Test dirancang untuk menemukan kekurangan sistem – Uji kekurangan yang berhasil salah satunya adalah menunjukkan keberadaan kekurangan dalam sebuah sistem  Pengujian Validasi – Ditujukan untuk memperlihatkan bahwa software sesuai dengan persyaratannya – Tes yang berhasil adalah salahsatu yang menunjukkan bahwa persyaratan telah diterapkan secara tepat Tipe Pengujian
  • 11. RPL 11  System Testing – Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system  Acceptance Testing – Pengujian terakhir sebelum sistem dipakai oleh user. – Melibatkan pengujian dengan data dari pengguna sistem. – Biasa dikenal sebagai “alpha test” (“beta test” untuk software komersial, dimana pengujian dilakukan oleh potensial customer) Proses Testing
  • 13. RPL 13  Component testing - Pengujian komponen- komponen program - Biasanya dilakukan oleh component developer (kecuali untuk system kritis)  Integration testing - Pengujian kelompok komponen-komponen yang terintegrasi untuk membentuk sub-system ataupun system - Dilakukan oleh tim penguji yang independent - Pengujian berdasarkan spesifikasi sistem Proses Testing (cont.)
  • 14. RPL 14  Proses testing - Deskripsi fase-fase utama dalam pengujian  Pelacakan Kebutuhan - Semua kebutuhan user diuji secara individu  Item yg diuji - Menspesifikasi komponen sistem yang diuji  Jadual testing  Prosedur Pencatatan Hasil dan Prosedur  Kebutuhan akan Hardware dan Software  Kendala-kendala - Mis: kekurangan staff, alat, waktu dll. Rencana Pengujian
  • 15. RPL 15  Failure: output yang tidak benar/tidak sesuai ketika sistem dijalankan  Fault: kesalahan dalam source code yang mungkin menimbulkan failure ketika code yg fault tsb dijalankan Failures & Faults
  • 16. RPL 16  Suppose node 6 should be X:= C*(A+2*B) • Failure-less fault: » executing path (1,2,4,5,7,8) will not reveal this fault because 6 is not executed » nor will executing path (1,2,3,5,6,8) because C = 0  Need to make sure proper test cases are selected • the definitions of C at nodes 3 and 4 both affect the use of C at node 6 »executing path (1,2,4,5,6,8) will reveal the failure,but only if B /= 0 Contoh Faults, Errors & Failures
  • 17. RPL 17 Hanya test yang lengkap yg dapat meyakinkan sistem terbebas dari kesalahan, tetap hal ini sangat sulitd ilakukan. Prioritas dilakukan terhadap pengujian kemampuans istem, bukan masing-masing komponennya. Pengujian untuk situasi yg tipikal lebih penting dibandingkan pengujian terhadap nilai batas. Prioritas Testing
  • 18. RPL 18 Test data:Input yang yang direncankan digunakan oleh sistem. Test cases:Input yang digunakan untuk menguji sistem dan memprediksi output dari input jika sistem beroperasi sesuai dengan spesifikasi. Test Data & Test Kasus
  • 20. RPL 20 Disebut juga white-box testing Penentuan test case disesuaikan dengan struktur sistem. Knowledge program digunakan untuk mengidentifikasi test case tambahan. Tujuannya untuk menguji semua statement program (debug). Struktural Testing
  • 21. RPL 21 White Box Testing
  • 22. RPL 22  Tujuannya meyakinkan bahwa himpunan test case akan menguji setiap path pada suatu program paling sedikit satu kali.  Titik awal untuk path testing adalah suatu program flow graph yang menunjukkan node-node yang menyatakan program decisions (mis.: if-then-else condition) dan busur menyatakan alur kontrol  Statements dengan conditions adalah node-node dalam flow graf. Path Testing
  • 23. RPL 23 Menggambarkan alur kontrol.Setiap cabang ditunjukkan oleh path yg terpisah dan loop ditunjukkan oleh arrows looping kembali ke loop kondisi node. Digunakan sebagai basis untuk menghitung cyclomatic complexity.  Cyclomatic complexity = Jumlah edges – Jumlah Node + 2.  Cyclomatic complexity menyatakan jumlah test untuk menguji control statements Program Flow Graph
  • 24. RPL 24 Program Flow Graph (cont.)
  • 25. RPL 25 1, 2, 3, 8, 9 1, 2, 3, 4, 6, 7, 2 1, 2, 3, 4, 5, 7, 2 1, 2, 3, 4, 6, 7, 2, 8, 9 Test cases harus ditentukan sehingga semua path tsb tereksekusi. Independent Path
  • 26. RPL 26 Pendekatan pengujian dimana program dianggap sebagai suatu‘black-box’ (‘kotak hitam’) Program test case berbasiskan spesifikasi Test planning dapat dimulai sejak awal proses pengembangan sistem Black Box Testing
  • 27. RPL 27 Black Box Testing (cont.)
  • 28. RPL 28 Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori: – Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang – Kesalahan interface – Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal – Kesalahan kinerja – Inisialisasi dan kesalahan terminasi Black Box Testing (cont.)
  • 29. RPL 29 Input data dan output hasil terdapat diklas yang berbeda yang sesuai dengan klas inputnya Masing-masing klas equivalensi partition diprosres dimana program akan memproses anggota klas-klas tersebut secara equivale. Test cases dipilih dari masing-masing partisi Partisi Ekivalensi