1. Kisah Nabi Ibrahim AS
Ibrahim yang lahir tahun 1861 SM adalah seorang nabi besar. Ketika masih remaja, Ibrahim
sudah mulai mengajarkan kepada kerabat dan teman-temannya, untuk hanya menyembah
kepada Allah swt. Akan tetapi, mereka menolak dan tetap melanjutkanuntuk menyembah
berbagai macam berhala. Ibrahim tetap bertahan pada pendiriannya. Namun, orang-orang itu
termasuk ayahnya sendiri, membantahnya.
Nabi Ibrahim tidak ingin bertengkar dengan mereka sehingga ia meninggalkanrumah menuju
ke Suriah. Di tempat itu, ia juga menyampaikan pesan-pesan Allah swt.
Pada suatu malam, Nabi Ibrahim a.s. bermimpi bahwa ia sedang mengorbankan anaknya,
Ismail. Mimpi itu adalah perintah Tuhannya. Ismail saat itu beranjak remaja. Akan tetapi,
karena mimpi itu perintah Allah swt., Ibrahim harus menceritakan kepada anaknya. Ketika
Nabi Ibrahim a.s. mencari Tuhan, ia bertemu dengan bintang, bulan, dan matahari.
Kemudian, Nabi Ibrahim a.s membuat keputusan Tuhan itu bukan bintang yang berkelip,
bukan pula bulan yang bersinar, dan bukan pula matahari yang bercahaya panas.
Tuhan adalah yang menciptakan bintang, bulan, matahari dan menciptakan segalanya. Tuhan
adalah Allah swt.
Dia tidak tampak, tetapi ada dan harus disembah. Tuhan bukan yang tampak dan bukan
berhala. Padahal, ayah Nabi Ibrahim a.s. yang bernama Azar suka membuat patung.
Ketika Nabi Ibrahim a.s. diangkat menjadi nabi dan rasul, ia mengajak umatnya menyembah
Allah swt. Dan melarang menyembah berhala. Berhala tidak dapatbergerak sendiri karena
berhala dibuat oleh manusia. Allah swt. Menciptakan segalanya termasuk manusia. Umat
Nabi Ibrahim a.s. tidak mau mengikuti Nabi Ibrahim a.s. Mereka mencaci dan menentang
ajarannya. Akhirnya, Nabi Ibrahim a.s. mencari cara untuk membuktikan bahwa wjaran Allah
swt. Adalah benar.
Dengan kemampuannya, ia menghancurkan berhala dengan kapak. Semua berhala
dihancurkan, kecuali yang terbesar. Kapak itu kemudian ditancapkan di leher berhala yang
paling besar. Setelah semua berhala hancur, keesokan harinya terjadi situasi yang gempar luar
biasa. Nabi Ibrahim a.s. dituduh sebagai pelakunya sehingga dipanggil Raja Namrud.
Nabi Ibrahim a.s. ditanya Raja Namrud tentang siapa yang menghancurkan berhala. Nabi
Ibrahim a.s. menyuruh Raja Namrud untuk bertanya kepada berhala yang paling besar dan
berkalung kapak. Dijawab demikian, Raja Namrud marah dan berkata, Bagaimana mungkin
berhala yang besar dapat menghancurkan yang kecil-kecil. Bukankah berhala itu batu?”
Nabi Ibrahim a.s. menjawab, “Engkau tahu bahwa berhala adalah batu. Batu tidak dapat
bergerak sendiri, mengapa engkau sembah?” Raja Namrud sangat marah mendengar
penjelasan Nabi Ibrahim a.s. Ia segera memutar otak mencari jalan untuk mengalahkan Nabi
Ibrahim a.s., Hai Ibrahim, aku mau menantang Tuhanmu! Buktikan Dia bisa berperang
melawanku!”
Nabi Ibrahim amat terkejut mendengar permintaan raja Namrud. Beliau takut azab Allah
akan segera turun di Babilonia. Raja Namrud segera menyiapkan bala tentaranya. “Suruh
Tuhanmu dan tentaranya melawan aku dan pasukanku!” teriak raja Namrud pongah.
2. Seketika, mendadak tampak awan hitam menggantuna di langit. Beribu-ribu nyamuk
langsung menyerang raja Namrud dan pasukannya. “Waaauuw…aduh…panaaas,”teriak
pasukan yang gagah dan sombong itu.
Tubuh mereka jadi lemah tak bertenaga dan akhirnya semua bergelimpang mati.
Raja Namrud yang berada di tengah pasukannya jadi sangat panic. Sekarang ia baru
menyadari kekuasaan Tuhan sembahan Nabi Ibrahim. Namrud berusaha lari menyelamatkan
diri.Seekor nymuk yang paling besar mengejarraja Namrud dan masuk ke hidungnya lalu
menggigit lubang hidung raja itu. “Waauww… aduuhh..,” teriak raja Namrud kesakitan.
Kepalanya serasa mau pecah. Sekujur tubuhnya terasa sakit.
Akhirnya tubuh orang yang mengaku bisa melawan Tuhan itu menggelepar-gelepar dan mati.
Raja yang sangat berkuasa itu ternyata tak bisa melawan seekor nyamuk. Nabi Ibrahim dan
pengikutnya bersyukur karena dihindarkan Allah dariserangan rombongan nyamuk maut.
Nabi Ibrahim bersabda bahwa setelah menerima azab yang yang pedih di dunia, orang-orang
seperti raja Namrud dan balatentaranya akan mendapat siksa yang lebih pedih di akhirat.
Orang-orang beriman itu telah pula menjadi saksi bahwa raj Namrud dan pasukannya yang
gagah perkasa musnah hanya karena nyamuk, makhluk ciptaan Allah yang sederhana!
Bagaimanabila Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya yang lebih besar?
Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim meninggalkan Babilonia dan pergi ke Palestina.
Dalam perjalanan, Nabi Ibrahim singgah di sebuah sumber air yang berada di suatu lembah
yang subur. Di sana penduduknya memuja bintang-bintang. Nabi Ibrahim purapura
memperhatikan bintang-bintang yang berkelap-kelip di angkasa dan berkata,”Itulah
tuhanku!” Para penduduk yang mendengar sabda beliau sangat senang karena tamunya
mempunyai kepercayaan yang sama dengan mereka. Tapi waktu bintang-bintang itu mulai
tenggelam, Nabi bersabda lagi, “Ternyata tuhan saya meninggalkan saya dalam gelap. Saya
tidak suka kepada tuhan yang suka berpindahpindah seperti itu.”
Sesudah bulan mulai terbit, dan Nabi Ibrahim bersabda lagi, “Itulah tuhanku!” sekali lagi
beliau berpura-pura. Kemudian bulan itu pun tenggelam juga. Nabi Ibrahim bersabda ,
“Kalau tuhan yang itu tidak menerangi bumi lagi, aku pasti tersesat.”
Esoknya harinya, matahari terbit dari ufuk timur. Sekali lagi Nabi Ibrahim berpura-pura
kagum dan bersabda, “Itulah tuhanku! Sinarnya sangat terang, memberi cahaya bagi
kehidupan di atas bumi ini!” Lagi-lagi para penduduk mengangguk-angguk menyetujui.
Akhirnya matahari tenggelam di sore hari, Nabi Ibrahim bersabda lagi dengan tegas. Beliau
mengatakan bahwa matahri itu bukan tuhan. Yang menyembahnya adalah termasuk orangorang yang sesat.
Akhirnya Nabi Ibrahim menjelaskan kepada para penduduk bahwa bintang,bulan dan matahri
sebenarnya adalah benda-benda ciptaan Allah SWT. Maka hanya Allah semata yang wajib
disembah. Nabi Ibrahim bersabda,”Saya hanya menyem bah Allah yang menciptakan langit
dan bumi. Saya tidak akan menjadi orang yang syirik, orang yang menyetukan Allah.”
Mendengar itu, beberapa penduduk mengerti dan segera menjadi orang yang beriman serta
mengakui Nabi Ibrahim sebagai Rasulnya. Setelah itu Nabi Ibrahim melanjutkan
perjalanannya menuju Palestina.
3. Atas perintah Allah, Nabi Ibrahim berhenti lagi di negeri Chazan. Raja Chazan terkenal baik
budi dan adil. Maka Nabi Ibrahim menghadp Raja untuk membuktikan apa yang didengarnya
tentang Raja itu. Raja sangat tertarik kepada pemuda yang tinggi akhlaknya dan baik budi
pekertinya itu. Setelah menanyakan riwayat Nabi Ibrahim akhirnya Raja menikahkan beliau
dengan putrinya yang cantik jelita yang bernama Sarah. Setelah menikah dan tinggal di istana
beberapa saat lamanya, Nabi Ibrahim melanjutkan perjalanan dengan membawa Sarah.
Sampailah beliau di negeri dekat Mesir. Raja negeri itu memerintahkan agar nabi Ibrahim dan
Sarah menghadap. Setelah tinggal beberapa hari lamanya, Nabi Ibrahim dan Sarah
melanjutkan perjalanannya kembali. Sebelum melepas kepergian mereka, sang Raja
memberikan soerang wanita dari kalangan istana bernama Hajar. Maka berangkatlah mereka
bertiga menuju Palestina.
Setelah berdakwah di Babilonia, nabi Ibrahim pergi ke Palestina ditemani istrinya Sarah.
Nabi Ibrahim bekerja dengan giat dibantu oleh Sarah dan pembantu mereka yang setia
bernama Hajar. Allah memudahkan usaha hamba-Nya yang beriman dan banyak berdoa itu.
Sehingga nabi Ibrahim menjadi kaya raya dan pemurah. Beliau mengingatkan agar kaumnya
banyak bersyukur dan beramal lebih banyak, kesejahteraan yang mereka nikmati merupakan
berkah dari Allah. Nabi Ibrahim sudah puluhan tahun menikah dengan Sarah, tetapi belum
dikaruniai anak (keturunan), Sarah meminta Nabi Ibrahim untuk menikahi Hajar, pelayan
mereka yang setia dan sholeh, Nabi Ibrahim menyetujui saran dari Sarah. Setelah menikah
dengan Hajar, maka Nabi Ibrahim mempunyai keturunan (anak) yang mulia yang bernama
Ismail. Allah Yang Maha Pengasih akhirnya memberikan keturunan kepada Sarah meskipun
usianya sudah amat tua yaitu bernama Ishaq.