SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/348049079
Optimasi Model Artificial Neural Network Untuk Klasifikasi Paket Jaringan
Article  in  Simetris Jurnal Teknik Mesin Elektro dan Ilmu Komputer · December 2020
DOI: 10.51901/simetris.v14i2.135
CITATIONS
0
READS
234
1 author:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Assembly Programming View project
I-Polink View project
Indra Gunawan
Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu
12 PUBLICATIONS   1 CITATION   
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Indra Gunawan on 31 December 2020.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X
1
Optimasi Model Artificial Neural Network
Untuk Klasifikasi Paket Jaringan
Indra Gunawana
a
Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu
Received : 29-12-2020 - Reviewed : 29-12-2020 - Online Published : 31-12-2020
Abstract
The classification of internet networks is widely used by various parties for saving, allocating, limiting, and administration of internet
resources. Various techniques are used, one of which is a machine learning approach, especially an artificial neural network algorithm,
hereinafter abbreviated as ANN. ANN works by imitating the way the nerves of the human brain work. ANN in this study is used to classify
network packets. The dataset used consists of 990558 rows of data, 4 input columns (X) including protocol, port, time before previous
packet, packet length. Output column (Y) consisting of 5 labels (App, Social Media, Game, Browsing, Streaming). Furthermore, this dataset
is divided into 3 datasets namely training, test, and validation. The purpose of this study is, first, to determine the ability of the ANN
algorithm for classifying packets on a per-packet basis. Second, find the most optimal ANN model for the above problem. The conclusion
obtained is that the neural network algorithm can be used in the classification of network packets, but if the dataset used has characteristics
such as the number of variables X is small, the data on the variable X is very wide distances such as (port, packet size, time to previous
packet, protocol) then high accuracy is very difficult to obtain. Second, if the problem solved has similarities with this study, the most
optimal ANN model architecture is: one input layer, one hidden layer, one output layer. The number of input layer neurons is 7 times the
number of variables X, The number of hidden layer neuron is 1 / 2.8 times the number of input neurons, dropout value is 0.33, tanh-tanh-
softmax activation method, adamax optimization method. Stable accuracy values are obtained at the 600th iteration (epoch), stable loss
values are obtained at the 1000th epoch.
Keywords : Machine learning, artificial neural networks, network packet classifications, internet classifications.
1. Pendahuluan
Klasifikasi jaringan internet dibutuhkan secara luas oleh
berbagai pihak untuk penghematan, pengalokasian,
pembatasan sumber daya internet. Berbagai teknik
digunakan untuk hal tersebut, salah satunya adalah dengan
pendekatan machine learning khususnya algoritma jaringan
syaraf tiruan (artificial neural network) yang selanjutnya
disingkat ANN. ANN bekerja dengan cara meniru cara kerja
syaraf otak manusia dan sel-sel neuronnya. ANN digunakan
pada penelitian ini karena memiliki kelebihan dibanding
algoritma machine learning lainnya yaitu dapat
memecahkan permasalahan yang komplek yang ditandai
dengan variabel yang berjumlah banyak, data berjumlah
besar dan bersifat non linier (Michael et al, 2016).
Pengklasifikasian paket jaringan digunakan untuk
mengelompokkan jaringan berdasarkan aktifitasnya,
misalnya browsing, streaming, chat, game, P2P dan lainnya.
Data klasifikasi jaringan tersebut dapat digunakan oleh
operator jaringan maupun network administrator untuk
optimalisasi bandwith yang digunakan maupun keperluan
lainnya. Secara umum pengklasifikasian paket jaringan
dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa frame
paket berdasar sesi nya mulai dari frame pertama sampai
selesai satu sesi, kemudian dilakukan proses manual
penghitungan besar ukuran paket, waktu awal sampai selesai
dan lainnya. Semakin sedikit jumlah framenya maka
semakin sulit untuk mendapatkan klasifikasi yang akurat.
Permasalahan utama dalam pengklasifikasian paket
jaringan adalah bagaimana mendapatkan keakuratan
sekaligus kecepatan prosesnya sehingga tidak
memperlambat lalu linntas jaringan, semakin banyak frame
yang dibutuhkan dan semakin banyak variabel input(X)
maupun outputnya(Y) maka semakin memperlambat
prosesnya, demikian pula sebaliknya semakin sedikit frame
dan semakin sedikit variabel X dan Y akan mengurangi
keakuratannya tetapi menambah kecepatan prosesnya.
Penelitian ini hanya menggunakan satu frame, sedikit
variabel X maupun Y untuk mengetahui apakah algoritma
ANN dapat digunakan pada permasalahan tersebut, tujuan
lainnya adalah untuk mengetahui model ANN yang paling
optimal untuk digunakan.
Machine Learning merupakan cabang dari rumpun ilmu
kecerdasan buatan (artificial intelligence). Secara umum
machine learning dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan klasifikasi, kluster, asosiasi, prediksi dan
optimasi jalur. Masing-masing permasalahan tersebut dapat
diselesaikan dengan berbagai algoritma yang berbeda-beda.
Klasifikasi dapat diselesaikan dengan algoritma Logistic
Regression, K-Nearest Neighbors(K-NN), Support Vector
Machine (SVM), Kernel SVM, Naïve Bayes, Decision Tree
dan Random Forest. Permasalahan kluster dapat digunakan
algoritma K-Means, Hierarchical Clustering. Asosiasi dapat
digunakan algoritma Apriori dan Eclat. Prediksi dengan
angka dapat diselesaikan dengan algoritma Simple Linear,
Multiple Linear, Polynomial, Support Vector Machine,
Decision Tree, Random Forest. Sedangkan permasalahan
SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X
2
yang lebih komplek seperti robotika, mobil pintar,
pengenalan suara, klasifikasi jaringan dan lainnya dapat
digunakan algoritma Machine Learning yang lebih khusus
seperti Artificial Neural Network(ANN) dan Convolutional
Neural Network(CNN) maupun Deep Learning.
2. Kerangka Teori
Telah ada beberapa penelitian sebelumnya tentang ANN
untuk klasifikasi paket jaringan yaitu penelitian yang
dilakukan oleh (Michael et al, 2016), (Liang et al, 2019),
(Lopez-Martin et al, 2017), (Lloret, 2017), (Wang, 2017),
(Iqbal et al, 2019). Penelitian (Michael et al, 2016)
membahas tentang klasifikasi paket jaringan menggunakan
ANN menggunakan 10 kelas input dan 1 kelas output,
klasifikasi paket-paketnya berdasarkan 1 transaksi/sesi.
Penelitian (Liang et al, 2019) meneliti tentang penggunaan
Deep Reinforcement Learning untuk klasifikasi paket
jaringan pendekatan feature learning. Penelitian (Lopez-
Martin et al, 2017) membahas tentang penggunaan teknik
Convolutional dan Recurrent Neural Network untuk
peralatan Internet of Thing(IOT). Penelitian (Lloret, 2017)
meneliti tentang penggunaan Deep Learning untuk
klasifikasi paket. Penelitian (Wang, 2017) membahas
tentang penggunaan performa ANN untuk klasifikasi paket
jaringan. Penelurusan pada google scholar tentang topik ini
membawa kepada simpulan bahwa klasifikasi paket jaringan
berdasarkan per satu frame saja menggunakan ANN adalah
ruang kajian yang masih perlu untuk diteliti.
3. Metodologi
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
melakukan penyadapan/tapping terhadap jaringan kampus
Universitas Ibnu Sina Batam selama lebih kurang total 15
menit, proses ini dilakukan dengan mengambil beberapa
sampel selama beberapa hari pada jam puncak keramaian.
Setelah mendapatkan beberapa sampel paket jaringan,
dataset digabung menggunakan aplikasi wireshark dan
diexport kedalam format CSV untuk diproses pada tahap
berikutnya. Selanjutnya dibuat kolom ‘Klasifikasi’ pada
dataset CSV, pengisian label pada kolom klasifikasi ini
dilakukan secara manual dengan melihat berbagai informasi
pada kolom lainnya secara akurat. Labelnya akan diisi
dengan string “App”, ”Game”, ”Browsing”,’ ’Streaming”
dan ”Sosmed”. Setelah kolom klasifikasi terisi secara
penuh, dilakukan penyaringan data dengan menghapus paket
“noise”. Paket noise adalah paket-paket yang tidak
berhubungan dengan lima label diatas, paket ini akan
dihapus. Selanjutnya dilakukan penghapusan kolom-kolom
dan menyisakan 5 kolom yaitu: protocol, port, timestamp,
length dan klasifikasi.
Selanjutnya dilakukan sejumlah perubahan dan pembersihan
data pada dataset. Perubahan-perubahan yang dilakukan
yaitu: 1. Data hanya diambil dari 4 label yang paling sering
muncul dari masing-masing kolom input. 2. Dibuat label
‘OTHER’ pada masing-masing kolom untuk menampung
sisa data diluar empat besar. 3.Dilakukan penyeimbangan
data menggunakan teknik over sampling SMOTE yang
bertujuan untuk untuk menambahkan data sintetis,
kemudian dilakukan pengurangan data dengan teknik under
sampling NEARMISS hingga terjadi keseimbangan
persebaran setiap label. Label output(Y) dapat dilihat pada
tabel 1 berikut ini..
Tabel 1 Daftar Label Input(Y)
No Nama Kolom Jenis
1 Protocol Input(X)
2 Length Input(X)
3 Timestamp Input(X)
4 Port Input(X)
5 Klasifikasi Output(Y)
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Optimasi Model
ANN adalah termasuk algoritma pada Machine Learning
yang bersifat supervised, artinya algoritma ini membutuhkan
masukan sejumlah parameter untuk dapat menghasilkan
keluaran yang maksimal. Tujuan utama penelitian tentang
ANN adalah untuk menemukan model yang ideal dan
optimal pada kasus yang diteliti. Proses optimasi model
dilakukan dengan cara trial dan eror dengan mengubah-ubah
sejumlah parameter pada model. Parameter-parameter
tersebut adalah: 1. Jumlah neuron pada input layer. 2.
Jumlah hidden layer. 3. Jumlah neuron pada hidden layer. 4.
Metode aktivasi. 5. Metode Optimasi. 6. Nilai dropout. 7.
Batch_size. 8. Iterasi/Epoch. Perubahan-perubahan
parameter pada sembilan poin diatas dapat menghasilkan
keluaran yang berbeda.
Proses percobaan pada setiap parameter dilakukan dengan
cara mengubah satu parameter dengan berbagai nilai dan
membiarkan parameter lainnya sehingga didapatkan
kekonsistenan hasil. Setelah didapatkan keluaran yang
optimal pada satu parameter, parameter yang telah optimal
tersebut akan diterapkan ketika melakukan percobaan pada
parameter lainnya. Begitu selanjutnya sampai semua
parameter dalam kondisi optimal.
Secara matematik, model ANN dapat dirumuskan sebagai
berikut, lihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Model matematik dan model arsitektur layer Artifical
Neural Network (ANN).
Neuron pada Input Layer, neuron pada hidden layer,
neuron pada output layer serta jumlah layer pada hidden
layer dapat dimodifikasi jumlahnya untuk menemukan
proporsi yang tepat sesuai masalah yang diselesaikan.
Variabel X0 sampai Xn adalah variabel input berisi angka
antara 0 dan 1, pada penelitian ini inputnya adalah protocol,
port, length dan timestamp yang dikonversi menjadi angka
antara 0 dan 1 dengan menggunakan fungsi persebaran
minimum dan maksimum. Variabel Yk adalah variabel
output yaitu kolom klasifikasi. Variabel W adalah bobot
nilai pada tiap-tiap variabel X. Setiap bobot yang bernilai
SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X
3
tinggi akan diambil untuk digunakan pada proses berikutnya
sedangkan bobot yang bernilai rendah akan dihapus
menggunakan fungsi dropout. Kombinasi dari penghitungan
bobot sejumlah variabel input akan terus diperbaiki dari
iterasi ke iterasi sampai menghasilkan bobot yang optimal.
4.2 Input Layer
Percobaan pada input layer dilakukan dengan cara
mengubah-ubah jumlah neuronnya dan membiarkan neuron
pada layer lainnya hingga didapatkan nilai loss yang paling
kecil. Perubahan nilai pada input layer dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Perbandingan Optimasi Input Layer
Jumlah Neuron
Dataset Loss
Input Hidden Output
28 10 3 Training
Test
Validation
0.3426715
0.3419900
0.3421240
10 10 3 Training
Test
Validation
0.3646827
0.3639667
0.3639387
25 10 3 Training
Test
Validation
0.3691933
0.3682538
0.3682329
3 10 3 Training
Test
Validation
0.3716515
0.3705643
0.3705689
5 10 3 Training
Test
Validation
0.3760645
0.3755217
0.3754914
30 10 3 Training
Test
Validation
0.3827678
0.3815309
0.3815142
70 10 3 Training
Test
Validation
0.3934881
0.3925169
0.3924685
Dari berbagai perubahan nilai yang dilakukan pada input
layer seperti terlihat pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa
neuron sebanyak 28 merupakan jumlah yang paling optimal
dimana jumlah tersebut dapat menghasilkan nilai loss yang
terkecil.
4.3 Hidden Layer
Percobaan pada hidden layer terdiri dari dua tahap,
percobaan pertama untuk menemukan jumlah layer yang
paling optimal, percobaan kedua untuk menemukan jumlah
neuron yang paling optimal. Hasil percobaan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3 Perbandingan Optimasi Jumlah Hidden Layer
Jumlah
Hidden
Layer
Dataset Loss
1 Training
Test
Validation
0.3552483
0.3537241
0.3537502
2 Training
Test
Validation
0.3747940
0.3735337
0.3735103
3 Training
Test
Validation
0.4030375
0.4020166
0.4019670
4 Training
Test
Validation
0.4060224
0.4052239
0.4051619
Dari percobaan perubahan jumlah hidden layer pada
Tabel 3, disimpulkan bahwa nilai loss terkecil didapatkan
pada jumlah hidden layer satu.
Percobaan pada hidden layer selanjutnya dilakukan
terhadap jumlah neuron, di tahap ini dilakukan berbagai
perubahan terhadap jumlah neuron dari angka terkecil 3
neuron sampai 14 seperti terlihat pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Perbandingan Optimasi Layer
Jumlah Neuron
Input Hidden Output Dataset Loss
28 10 3 Training
Test
Validation
0.3656147
0.3649282
0.3649409
28 6 3 Training
Test
Validation
0.3807375
0.3800701
0.3800569
28 14 3 Training
Test
Validation
0.4174686
0.4164832
0.4164643
28 9 3 Training
Test
Validation
0.3912370
0.3897505
0.3897160
28 12 3 Training
Test
Validation
0.4559653
0.4546776
0.4546339
28 3 3 Training
Test
Validation
0.4589423
0.4579503
0.4579014
Dari berbagai variasi percobaan perubahaan nilai pada
jumlah neuron, disimpulkan bahwa jumlah neuron pada
hidden layer yang paling optimal adalah 10 neuron yaitu
yang dapat menghasilkan nilai loss terkecil.
4.4 Aktivasi
Fungsi aktivasi adalah fungsi matematika yang berada
pada hidden layer yang berfungsi untuk mengubah ANN
menjadi bersifat non linier. Beberapa fungsi aktivasi yang
tersedia pada framework tensorflow adalah: Tanh, softsign,
sigmoid, softmax, softplus, linear, relu, elu, exponential.
Percobaan dilakukan dengan mengubah fungsi aktivasi dan
dihitung nilai loss nya, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5
berikut ini.
Tabel 5 Perbandingan Arsitektur Layer
Layer
Optimizer Dataset Loss
Input Hidden Output
Tanh Tanh Softmax Adamax Training 0.34
Test 0.34
Validation 0.34
Sotfsign Sotfsign Softmax Adamax Training 0.36
Test 0.35
Validation 0.35
Sigmoid Sigmoid Softmax Adamax Training 0.39
Test 0.39
Softmax Softmax Softmax Adamax Training 0.46
Test 0.46
Validation 0.46
Linear Linear Softmax Adamax Training 0.98
Test 0.9
Validation 0.9
SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X
4
Softplus Softplus Softmax Adamax Training 0.45
Test 0.42
Validation 0.42
Elu Elu Softmax Adamax Training 0.77
Test 0.74
Validation 0.74
Relu Relu Softmax Adamax Training 0.99
Test 0.91
Dari percobaan perubahan fungsi-fungsi aktivasi yang
tersedia, dapat disimpulkan bahwa fungsi aktivasi yang
paling optimal adalah fungsi Tanh yang menghasilkan nilai
loss terkecil.
4.5 Optimasi
Optimasi dalam machine learning adalah fungsi
matematika yang digunakan untuk memilih nilai yang
dianggap paling optimal dari sejumlah nilai pada proses
pembelajaran. Percobaan pada tahap ini dilakukan dengan
mengubah ubah parameter fungsi optimasi dan menilai
hasilnya. Nilai loss yang dihasilkan oleh masing-masing
fungsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel 6 Perbandingan Metode Optimasi
Optimizer Dataset Loss
Adamax Training 0.33
Test 0.32
Validation 0.32
RMSProp Training 0.34
Test 0.34
Validation 0.34
Adam Training 0.35
Test 0.35
Validation 0.35
SGD Training 0.49
Test 0.49
Validation 0.49
Adagrad Training 0.49
Test 0.49
Validation 0.49
Adadelta Training 0.7
Test 0.67
Validation 0.67
Dari berbagai percobaan yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa fungsi adamax menghasilkan nilai loss
yang paling minimal.
4.6 Pengeluaran(Dropout)
Dropout merupakan fungsi matematika yang digunakan
untuk menentukan prosentasi pembuangan nilai yang
dianggap paling buruk dari sejumlah nilai yang dihasilkan
pada satu tahap pembelajaran. Tujuan dari pembuangan ini
untuk mengurangi overfitting pada model, yaitu kondisi
dimana nilai akurasi yang dihasilkan terlalu sempurna,
misalnya bernilai 1. Percobaan pada tahap ini dilakukan
dengan mengubah-ubah parameter nilai dropout hingga
diapatkan nilai loss terkecil. Hasil percobaan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7 Perbandingan Nilai Dropout
Nilai Dropout Dataset Loss
0,33 Training 0.35
Test 0.35
Validation 0.35
0,4 Training 0.36
Test 0.36
Validation 0.36
Nilai Dropout Dataset Loss
0,2 Training 0.36
Test 0.36
Validation 0.36
0,055 Training 0.37
Test 0.37
Validation 0.37
0,1 Training 0.42
Test 0.42
Validation 0.42
Dari berbagai percobaan yang dilakukan terhadap
parameter dropout, dapat disimpulkan bahwa nilai dropout
yang paling optimal adalah 0,33 dimana pada kondisi ini
dihasilkan nilai loss terkecil.
4.7 Optimasi Variabel Input(X)
Pada tahap ini dilakukan percobaan menggunakan 1 sampai
4 kolom input(X) untuk melihat performa loss nya sehingga
dapat digunakan untuk menentukan jumlah kolom yang
optimal. Perbedaan hasil jumlah kolom variabel input (X)
dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8 Perbandingan Hasil Pembelajaran Berdasarkan
Jumlah Variabel Input(X).
Jumlah
Variabel X
Dataset Loss
4 Training 0.38
Test 0.38
Validation 0.38
3 Training 0.44
Test 0.44
Validation 0.44
2 Training 0.44
Test 0.44
Validation 0.44
1 Training 0.44
Test 0.44
Validation 0.44
Dari percobaan yang dilakukan terhadap jumlah variabel
input seperti pada Tabel 8, didapatkan kesimpulan bahwa
semakin banyak kolom pada variabel input akan
memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi untuk mengetahui
jumlah kolom maksimal diperlukan penelitian lanjutan.
Nilai accuracy dan loss yang didapatkan dari percobaan
variasi jumlah kolom tersebut dapat dilihat pada Gambar 2
dibawah ini.
Gambar 2: Diagram Hasil Pembelajaran 4 Kolom
Input(X).
Gambar 2 diatas menjelaskan bawah penggunaan 4
kolom menunjukkan hasil yang accuracy dan loss yang
mendekati nilai validasinya.
SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X
5
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah.
Pertama, Algoritma neural network dapat digunakan pada
klasifikasi paket jaringan, tetapi jika dataset yang digunakan
memiliki karakteristik-karakteristik jumlah variabel X kecil,
data pada variabel X sangat lebar jaraknya seperti (port,
packet size, time to previous packet, protocol) maka akurasi
tinggi sangatlah sulit didapatkan. Kedua, semakin banyak
kolom pada variabel input (X) akan memberikan hasil yang
lebih baik. Ketiga, jika permasalahan yang dihadapi
memiliki kemiripan dengan penelitian ini yaitu
pengklasifikasian per satu packet jaringan, maka arsitektur
model ANN yang paling optimal adalah: jumlah neuron
input layer adalah 7 kali jumlah variabel X, jumlah neuron
hidden layer adalah 1/2,8 kali jumlah neuron input, jumlah
hidden layer satu, nilai dropout 0,33, metode aktivasi tanh-
tanh-softmax, metode optimasi adamax, fungsi loss catagory
entropy. Nilai accuracy stabil didapatkan pada iterasi
(epoch) ke-600, nilai loss stabil didapatkan pada epoch ke-
1000, sehingga didapat kesimpulan bahwa dibutuhkan
iterasi minimal seribu kali untuk mendapatkan hasil optimal.
Penelitian ini memiliki keterbatasan sumberdaya waktu dan
peralatan sehingga dapat dilanjutkan penelitian lanjutan
menggunakan iterasi sampai sepuluh ribu kali dan nilai
batch_size kecil-kecilnya untuk mendapatkan akurasi yang
maksimal dan loss yang minimal. Selain itu, dapat
ditambahkan variabel X dengan pembatasan label perkolom
maksimal sepuluh label, sehingga algoritma neural network
dapat bekerja secara optimal. Untuk melakukan hal tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan spesifikasi komputer
yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama.
Daftar Pustaka
A. K. J. Michael, E. Valla, N. S. Neggatu, and A. W. Moore, “Network
traffic classification via neural networks,” p. 25.
E. Liang, H. Zhu, X. Jin, and I. Stoica, “Neural Packet Classification,”
ArXiv190210319 Cs, Feb. 2019.
M. Lopez-Martin, B. Carro, A. Sanchez-Esguevillas, and J. Lloret,
“Network Traffic Classifier With Convolutional and Recurrent Neural
Networks for Internet of Things,” IEEE Access, vol. 5, pp. 18042–
18050, 2017, doi: 10.1109/ACCESS.2017.2747560.
Z. Wang, “The Applications of Deep Learning on Traffic Identification,” p.
10.
M. F. Iqbal, M. Zahid, D. Habib, and L. K. John, “Efficient Prediction of
Network Traffic for Real-Time Applications,” J. Comput. Netw.
Commun., vol. 2019, pp. 1–11, Feb. 2019, doi: 10.1155/2019/4067135.
View publication stats
View publication stats

More Related Content

What's hot

Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali,jenis jenis penyerangan dan penyalahgun...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali,jenis jenis penyerangan dan penyalahgun...Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali,jenis jenis penyerangan dan penyalahgun...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali,jenis jenis penyerangan dan penyalahgun...Lauhul Machfuzh
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...faisalpiliang1
 
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...ridhosetiadi69
 
Sim 5 - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali mm. cma., sumber daya komputas...
Sim 5 - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali mm. cma., sumber daya komputas...Sim 5 - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali mm. cma., sumber daya komputas...
Sim 5 - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali mm. cma., sumber daya komputas...Ellya Yasmien
 
67 jurnal skripsi dwi martha - fuzzy mamdani
67 jurnal skripsi dwi martha - fuzzy mamdani67 jurnal skripsi dwi martha - fuzzy mamdani
67 jurnal skripsi dwi martha - fuzzy mamdaniirhdy
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMAFaza Zahrah
 
Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...
Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...
Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...Amalia Fasykhatussiam
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESHaris Pramudia
 
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...suleman ganteng
 
Contoh proposal tugas akhir
Contoh proposal tugas akhirContoh proposal tugas akhir
Contoh proposal tugas akhirShuriken Power
 
Proposal Tugas Akhir Ari Iswanto OKU
Proposal Tugas Akhir Ari Iswanto OKU Proposal Tugas Akhir Ari Iswanto OKU
Proposal Tugas Akhir Ari Iswanto OKU Ari Iswanto
 
Publikasi 08.11.2208
Publikasi 08.11.2208Publikasi 08.11.2208
Publikasi 08.11.2208Karin Novilda
 
125623251 siakad smkipiems-interpro
125623251 siakad smkipiems-interpro125623251 siakad smkipiems-interpro
125623251 siakad smkipiems-interproFebry San
 

What's hot (20)

Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali,jenis jenis penyerangan dan penyalahgun...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali,jenis jenis penyerangan dan penyalahgun...Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali,jenis jenis penyerangan dan penyalahgun...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali,jenis jenis penyerangan dan penyalahgun...
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
 
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
 
Inventori
InventoriInventori
Inventori
 
Sim 5 - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali mm. cma., sumber daya komputas...
Sim 5 - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali mm. cma., sumber daya komputas...Sim 5 - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali mm. cma., sumber daya komputas...
Sim 5 - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali mm. cma., sumber daya komputas...
 
Jurnal skripsi
Jurnal skripsiJurnal skripsi
Jurnal skripsi
 
67 jurnal skripsi dwi martha - fuzzy mamdani
67 jurnal skripsi dwi martha - fuzzy mamdani67 jurnal skripsi dwi martha - fuzzy mamdani
67 jurnal skripsi dwi martha - fuzzy mamdani
 
Proposal fiks
Proposal fiksProposal fiks
Proposal fiks
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
 
Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...
Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...
Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...
 
Bab iii jadi
Bab iii jadiBab iii jadi
Bab iii jadi
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
 
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
 
Penggunaan statistika dalam teknik
Penggunaan statistika dalam teknikPenggunaan statistika dalam teknik
Penggunaan statistika dalam teknik
 
Contoh proposal tugas akhir
Contoh proposal tugas akhirContoh proposal tugas akhir
Contoh proposal tugas akhir
 
DATA MINING
DATA MININGDATA MINING
DATA MINING
 
Proposal Tugas Akhir Ari Iswanto OKU
Proposal Tugas Akhir Ari Iswanto OKU Proposal Tugas Akhir Ari Iswanto OKU
Proposal Tugas Akhir Ari Iswanto OKU
 
Fuzzy tahani
Fuzzy tahaniFuzzy tahani
Fuzzy tahani
 
Publikasi 08.11.2208
Publikasi 08.11.2208Publikasi 08.11.2208
Publikasi 08.11.2208
 
125623251 siakad smkipiems-interpro
125623251 siakad smkipiems-interpro125623251 siakad smkipiems-interpro
125623251 siakad smkipiems-interpro
 

Similar to OPTIMASI ANN

3. NOS berbasis Multimedia.pdf
3. NOS berbasis Multimedia.pdf3. NOS berbasis Multimedia.pdf
3. NOS berbasis Multimedia.pdfHendroGunawan8
 
Information and social network 1
Information and social network 1Information and social network 1
Information and social network 1Putu Shinoda
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB IV
Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB IVTeknologi Informasi dan Komunikasi BAB IV
Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB IVrahmapuji9b21
 
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Mochamad Sirodjudin
 
media pembelajaran Tik bab 4 kelas IX
media pembelajaran Tik bab 4 kelas IXmedia pembelajaran Tik bab 4 kelas IX
media pembelajaran Tik bab 4 kelas IXfridashinta
 
Media Pembelajaran TIK BAB 4 Kekas IX
Media Pembelajaran TIK BAB 4 Kekas IXMedia Pembelajaran TIK BAB 4 Kekas IX
Media Pembelajaran TIK BAB 4 Kekas IXAminahDwiL
 
Media Pembelajaran Tik BAB 4 Kelas IX
Media Pembelajaran Tik BAB 4 Kelas IXMedia Pembelajaran Tik BAB 4 Kelas IX
Media Pembelajaran Tik BAB 4 Kelas IXAminahDwiL
 
Dasirun Tugas kkpi power point
Dasirun Tugas kkpi power pointDasirun Tugas kkpi power point
Dasirun Tugas kkpi power pointdasiruncilowet
 
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Materi Kuliah Online
 
PPT-Wildan Nadiyal Ahsan Thesis Python Graph.pptx
PPT-Wildan Nadiyal Ahsan Thesis Python Graph.pptxPPT-Wildan Nadiyal Ahsan Thesis Python Graph.pptx
PPT-Wildan Nadiyal Ahsan Thesis Python Graph.pptx20206052011
 
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdfJKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdfFebyTrinita1
 
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IPTugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IPRobby Firmansyah
 
OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"Venta Adrian, S.Kom
 

Similar to OPTIMASI ANN (20)

3. NOS berbasis Multimedia.pdf
3. NOS berbasis Multimedia.pdf3. NOS berbasis Multimedia.pdf
3. NOS berbasis Multimedia.pdf
 
Standart Komunikasi Data
Standart Komunikasi DataStandart Komunikasi Data
Standart Komunikasi Data
 
Information and social network 1
Information and social network 1Information and social network 1
Information and social network 1
 
Artikel OSI Layer
Artikel OSI LayerArtikel OSI Layer
Artikel OSI Layer
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB IV
Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB IVTeknologi Informasi dan Komunikasi BAB IV
Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB IV
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Tugas ksi2
Tugas ksi2Tugas ksi2
Tugas ksi2
 
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
 
media pembelajaran Tik bab 4 kelas IX
media pembelajaran Tik bab 4 kelas IXmedia pembelajaran Tik bab 4 kelas IX
media pembelajaran Tik bab 4 kelas IX
 
Media Pembelajaran TIK BAB 4 Kekas IX
Media Pembelajaran TIK BAB 4 Kekas IXMedia Pembelajaran TIK BAB 4 Kekas IX
Media Pembelajaran TIK BAB 4 Kekas IX
 
Media Pembelajaran Tik BAB 4 Kelas IX
Media Pembelajaran Tik BAB 4 Kelas IXMedia Pembelajaran Tik BAB 4 Kelas IX
Media Pembelajaran Tik BAB 4 Kelas IX
 
Dasirun Tugas kkpi power point
Dasirun Tugas kkpi power pointDasirun Tugas kkpi power point
Dasirun Tugas kkpi power point
 
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
 
PPT-Wildan Nadiyal Ahsan Thesis Python Graph.pptx
PPT-Wildan Nadiyal Ahsan Thesis Python Graph.pptxPPT-Wildan Nadiyal Ahsan Thesis Python Graph.pptx
PPT-Wildan Nadiyal Ahsan Thesis Python Graph.pptx
 
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdfJKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
JKD UAS 2201010005 Ni Komang Feby Trinita.pdf
 
Social Aware
Social AwareSocial Aware
Social Aware
 
P2 jaringan komputer
P2 jaringan komputerP2 jaringan komputer
P2 jaringan komputer
 
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IPTugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
 
OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 

More from Igun

Developing Systems Application Based on Android as Tool for Determinant Stunt...
Developing Systems Application Based on Android as Tool for Determinant Stunt...Developing Systems Application Based on Android as Tool for Determinant Stunt...
Developing Systems Application Based on Android as Tool for Determinant Stunt...Igun
 
Bahan Ajar Basis Data
Bahan Ajar Basis DataBahan Ajar Basis Data
Bahan Ajar Basis DataIgun
 
Bahan Ajar Praktikum Basisdata
Bahan Ajar Praktikum BasisdataBahan Ajar Praktikum Basisdata
Bahan Ajar Praktikum BasisdataIgun
 
Praktikum Jaringan Komputer zeroshell
Praktikum Jaringan Komputer zeroshellPraktikum Jaringan Komputer zeroshell
Praktikum Jaringan Komputer zeroshellIgun
 
Bahan Ajar Sistem Game
Bahan Ajar Sistem GameBahan Ajar Sistem Game
Bahan Ajar Sistem GameIgun
 
Bahan Ajar Sistem Game
Bahan Ajar Sistem GameBahan Ajar Sistem Game
Bahan Ajar Sistem GameIgun
 
Modul praktikum Pemrograman web Backend dengan Codeigniter dan LTE
Modul praktikum Pemrograman web Backend dengan Codeigniter dan LTEModul praktikum Pemrograman web Backend dengan Codeigniter dan LTE
Modul praktikum Pemrograman web Backend dengan Codeigniter dan LTEIgun
 
Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman Visual Basic net
Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman Visual Basic netModul Praktikum Algoritma dan Pemrograman Visual Basic net
Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman Visual Basic netIgun
 
Modul praktikum Pemrograman Frontend dengan Code Igniter dan Bootstrap
Modul praktikum Pemrograman Frontend dengan Code Igniter dan BootstrapModul praktikum Pemrograman Frontend dengan Code Igniter dan Bootstrap
Modul praktikum Pemrograman Frontend dengan Code Igniter dan BootstrapIgun
 
Modul praktikum Basisdata
Modul praktikum BasisdataModul praktikum Basisdata
Modul praktikum BasisdataIgun
 
Modul Bahasa Assembly
Modul Bahasa AssemblyModul Bahasa Assembly
Modul Bahasa AssemblyIgun
 
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan JaringanBahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan JaringanIgun
 
Modul Perkuliahan Bahasa Assembly
Modul Perkuliahan Bahasa AssemblyModul Perkuliahan Bahasa Assembly
Modul Perkuliahan Bahasa AssemblyIgun
 
Modul Praktikum Jaringan Komputer
Modul Praktikum Jaringan KomputerModul Praktikum Jaringan Komputer
Modul Praktikum Jaringan KomputerIgun
 
Modul Praktikum Assembly
Modul Praktikum AssemblyModul Praktikum Assembly
Modul Praktikum AssemblyIgun
 
Bahan Ajar Pemrograman Assembly
Bahan Ajar Pemrograman Assembly Bahan Ajar Pemrograman Assembly
Bahan Ajar Pemrograman Assembly Igun
 
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan ScratchBahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan ScratchIgun
 
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan JaringanBahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan JaringanIgun
 
Decision Support System for Determination of Scholarship Using Scratch Progra...
Decision Support System for Determination of Scholarship Using Scratch Progra...Decision Support System for Determination of Scholarship Using Scratch Progra...
Decision Support System for Determination of Scholarship Using Scratch Progra...Igun
 
Developing systems application based on android as tool for determinant stunt...
Developing systems application based on android as tool for determinant stunt...Developing systems application based on android as tool for determinant stunt...
Developing systems application based on android as tool for determinant stunt...Igun
 

More from Igun (20)

Developing Systems Application Based on Android as Tool for Determinant Stunt...
Developing Systems Application Based on Android as Tool for Determinant Stunt...Developing Systems Application Based on Android as Tool for Determinant Stunt...
Developing Systems Application Based on Android as Tool for Determinant Stunt...
 
Bahan Ajar Basis Data
Bahan Ajar Basis DataBahan Ajar Basis Data
Bahan Ajar Basis Data
 
Bahan Ajar Praktikum Basisdata
Bahan Ajar Praktikum BasisdataBahan Ajar Praktikum Basisdata
Bahan Ajar Praktikum Basisdata
 
Praktikum Jaringan Komputer zeroshell
Praktikum Jaringan Komputer zeroshellPraktikum Jaringan Komputer zeroshell
Praktikum Jaringan Komputer zeroshell
 
Bahan Ajar Sistem Game
Bahan Ajar Sistem GameBahan Ajar Sistem Game
Bahan Ajar Sistem Game
 
Bahan Ajar Sistem Game
Bahan Ajar Sistem GameBahan Ajar Sistem Game
Bahan Ajar Sistem Game
 
Modul praktikum Pemrograman web Backend dengan Codeigniter dan LTE
Modul praktikum Pemrograman web Backend dengan Codeigniter dan LTEModul praktikum Pemrograman web Backend dengan Codeigniter dan LTE
Modul praktikum Pemrograman web Backend dengan Codeigniter dan LTE
 
Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman Visual Basic net
Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman Visual Basic netModul Praktikum Algoritma dan Pemrograman Visual Basic net
Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman Visual Basic net
 
Modul praktikum Pemrograman Frontend dengan Code Igniter dan Bootstrap
Modul praktikum Pemrograman Frontend dengan Code Igniter dan BootstrapModul praktikum Pemrograman Frontend dengan Code Igniter dan Bootstrap
Modul praktikum Pemrograman Frontend dengan Code Igniter dan Bootstrap
 
Modul praktikum Basisdata
Modul praktikum BasisdataModul praktikum Basisdata
Modul praktikum Basisdata
 
Modul Bahasa Assembly
Modul Bahasa AssemblyModul Bahasa Assembly
Modul Bahasa Assembly
 
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan JaringanBahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
 
Modul Perkuliahan Bahasa Assembly
Modul Perkuliahan Bahasa AssemblyModul Perkuliahan Bahasa Assembly
Modul Perkuliahan Bahasa Assembly
 
Modul Praktikum Jaringan Komputer
Modul Praktikum Jaringan KomputerModul Praktikum Jaringan Komputer
Modul Praktikum Jaringan Komputer
 
Modul Praktikum Assembly
Modul Praktikum AssemblyModul Praktikum Assembly
Modul Praktikum Assembly
 
Bahan Ajar Pemrograman Assembly
Bahan Ajar Pemrograman Assembly Bahan Ajar Pemrograman Assembly
Bahan Ajar Pemrograman Assembly
 
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan ScratchBahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
 
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan JaringanBahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
 
Decision Support System for Determination of Scholarship Using Scratch Progra...
Decision Support System for Determination of Scholarship Using Scratch Progra...Decision Support System for Determination of Scholarship Using Scratch Progra...
Decision Support System for Determination of Scholarship Using Scratch Progra...
 
Developing systems application based on android as tool for determinant stunt...
Developing systems application based on android as tool for determinant stunt...Developing systems application based on android as tool for determinant stunt...
Developing systems application based on android as tool for determinant stunt...
 

OPTIMASI ANN

  • 1. See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/348049079 Optimasi Model Artificial Neural Network Untuk Klasifikasi Paket Jaringan Article  in  Simetris Jurnal Teknik Mesin Elektro dan Ilmu Komputer · December 2020 DOI: 10.51901/simetris.v14i2.135 CITATIONS 0 READS 234 1 author: Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Assembly Programming View project I-Polink View project Indra Gunawan Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu 12 PUBLICATIONS   1 CITATION    SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Indra Gunawan on 31 December 2020. The user has requested enhancement of the downloaded file.
  • 2. SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X 1 Optimasi Model Artificial Neural Network Untuk Klasifikasi Paket Jaringan Indra Gunawana a Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu Received : 29-12-2020 - Reviewed : 29-12-2020 - Online Published : 31-12-2020 Abstract The classification of internet networks is widely used by various parties for saving, allocating, limiting, and administration of internet resources. Various techniques are used, one of which is a machine learning approach, especially an artificial neural network algorithm, hereinafter abbreviated as ANN. ANN works by imitating the way the nerves of the human brain work. ANN in this study is used to classify network packets. The dataset used consists of 990558 rows of data, 4 input columns (X) including protocol, port, time before previous packet, packet length. Output column (Y) consisting of 5 labels (App, Social Media, Game, Browsing, Streaming). Furthermore, this dataset is divided into 3 datasets namely training, test, and validation. The purpose of this study is, first, to determine the ability of the ANN algorithm for classifying packets on a per-packet basis. Second, find the most optimal ANN model for the above problem. The conclusion obtained is that the neural network algorithm can be used in the classification of network packets, but if the dataset used has characteristics such as the number of variables X is small, the data on the variable X is very wide distances such as (port, packet size, time to previous packet, protocol) then high accuracy is very difficult to obtain. Second, if the problem solved has similarities with this study, the most optimal ANN model architecture is: one input layer, one hidden layer, one output layer. The number of input layer neurons is 7 times the number of variables X, The number of hidden layer neuron is 1 / 2.8 times the number of input neurons, dropout value is 0.33, tanh-tanh- softmax activation method, adamax optimization method. Stable accuracy values are obtained at the 600th iteration (epoch), stable loss values are obtained at the 1000th epoch. Keywords : Machine learning, artificial neural networks, network packet classifications, internet classifications. 1. Pendahuluan Klasifikasi jaringan internet dibutuhkan secara luas oleh berbagai pihak untuk penghematan, pengalokasian, pembatasan sumber daya internet. Berbagai teknik digunakan untuk hal tersebut, salah satunya adalah dengan pendekatan machine learning khususnya algoritma jaringan syaraf tiruan (artificial neural network) yang selanjutnya disingkat ANN. ANN bekerja dengan cara meniru cara kerja syaraf otak manusia dan sel-sel neuronnya. ANN digunakan pada penelitian ini karena memiliki kelebihan dibanding algoritma machine learning lainnya yaitu dapat memecahkan permasalahan yang komplek yang ditandai dengan variabel yang berjumlah banyak, data berjumlah besar dan bersifat non linier (Michael et al, 2016). Pengklasifikasian paket jaringan digunakan untuk mengelompokkan jaringan berdasarkan aktifitasnya, misalnya browsing, streaming, chat, game, P2P dan lainnya. Data klasifikasi jaringan tersebut dapat digunakan oleh operator jaringan maupun network administrator untuk optimalisasi bandwith yang digunakan maupun keperluan lainnya. Secara umum pengklasifikasian paket jaringan dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa frame paket berdasar sesi nya mulai dari frame pertama sampai selesai satu sesi, kemudian dilakukan proses manual penghitungan besar ukuran paket, waktu awal sampai selesai dan lainnya. Semakin sedikit jumlah framenya maka semakin sulit untuk mendapatkan klasifikasi yang akurat. Permasalahan utama dalam pengklasifikasian paket jaringan adalah bagaimana mendapatkan keakuratan sekaligus kecepatan prosesnya sehingga tidak memperlambat lalu linntas jaringan, semakin banyak frame yang dibutuhkan dan semakin banyak variabel input(X) maupun outputnya(Y) maka semakin memperlambat prosesnya, demikian pula sebaliknya semakin sedikit frame dan semakin sedikit variabel X dan Y akan mengurangi keakuratannya tetapi menambah kecepatan prosesnya. Penelitian ini hanya menggunakan satu frame, sedikit variabel X maupun Y untuk mengetahui apakah algoritma ANN dapat digunakan pada permasalahan tersebut, tujuan lainnya adalah untuk mengetahui model ANN yang paling optimal untuk digunakan. Machine Learning merupakan cabang dari rumpun ilmu kecerdasan buatan (artificial intelligence). Secara umum machine learning dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan klasifikasi, kluster, asosiasi, prediksi dan optimasi jalur. Masing-masing permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan berbagai algoritma yang berbeda-beda. Klasifikasi dapat diselesaikan dengan algoritma Logistic Regression, K-Nearest Neighbors(K-NN), Support Vector Machine (SVM), Kernel SVM, Naïve Bayes, Decision Tree dan Random Forest. Permasalahan kluster dapat digunakan algoritma K-Means, Hierarchical Clustering. Asosiasi dapat digunakan algoritma Apriori dan Eclat. Prediksi dengan angka dapat diselesaikan dengan algoritma Simple Linear, Multiple Linear, Polynomial, Support Vector Machine, Decision Tree, Random Forest. Sedangkan permasalahan
  • 3. SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X 2 yang lebih komplek seperti robotika, mobil pintar, pengenalan suara, klasifikasi jaringan dan lainnya dapat digunakan algoritma Machine Learning yang lebih khusus seperti Artificial Neural Network(ANN) dan Convolutional Neural Network(CNN) maupun Deep Learning. 2. Kerangka Teori Telah ada beberapa penelitian sebelumnya tentang ANN untuk klasifikasi paket jaringan yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Michael et al, 2016), (Liang et al, 2019), (Lopez-Martin et al, 2017), (Lloret, 2017), (Wang, 2017), (Iqbal et al, 2019). Penelitian (Michael et al, 2016) membahas tentang klasifikasi paket jaringan menggunakan ANN menggunakan 10 kelas input dan 1 kelas output, klasifikasi paket-paketnya berdasarkan 1 transaksi/sesi. Penelitian (Liang et al, 2019) meneliti tentang penggunaan Deep Reinforcement Learning untuk klasifikasi paket jaringan pendekatan feature learning. Penelitian (Lopez- Martin et al, 2017) membahas tentang penggunaan teknik Convolutional dan Recurrent Neural Network untuk peralatan Internet of Thing(IOT). Penelitian (Lloret, 2017) meneliti tentang penggunaan Deep Learning untuk klasifikasi paket. Penelitian (Wang, 2017) membahas tentang penggunaan performa ANN untuk klasifikasi paket jaringan. Penelurusan pada google scholar tentang topik ini membawa kepada simpulan bahwa klasifikasi paket jaringan berdasarkan per satu frame saja menggunakan ANN adalah ruang kajian yang masih perlu untuk diteliti. 3. Metodologi Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyadapan/tapping terhadap jaringan kampus Universitas Ibnu Sina Batam selama lebih kurang total 15 menit, proses ini dilakukan dengan mengambil beberapa sampel selama beberapa hari pada jam puncak keramaian. Setelah mendapatkan beberapa sampel paket jaringan, dataset digabung menggunakan aplikasi wireshark dan diexport kedalam format CSV untuk diproses pada tahap berikutnya. Selanjutnya dibuat kolom ‘Klasifikasi’ pada dataset CSV, pengisian label pada kolom klasifikasi ini dilakukan secara manual dengan melihat berbagai informasi pada kolom lainnya secara akurat. Labelnya akan diisi dengan string “App”, ”Game”, ”Browsing”,’ ’Streaming” dan ”Sosmed”. Setelah kolom klasifikasi terisi secara penuh, dilakukan penyaringan data dengan menghapus paket “noise”. Paket noise adalah paket-paket yang tidak berhubungan dengan lima label diatas, paket ini akan dihapus. Selanjutnya dilakukan penghapusan kolom-kolom dan menyisakan 5 kolom yaitu: protocol, port, timestamp, length dan klasifikasi. Selanjutnya dilakukan sejumlah perubahan dan pembersihan data pada dataset. Perubahan-perubahan yang dilakukan yaitu: 1. Data hanya diambil dari 4 label yang paling sering muncul dari masing-masing kolom input. 2. Dibuat label ‘OTHER’ pada masing-masing kolom untuk menampung sisa data diluar empat besar. 3.Dilakukan penyeimbangan data menggunakan teknik over sampling SMOTE yang bertujuan untuk untuk menambahkan data sintetis, kemudian dilakukan pengurangan data dengan teknik under sampling NEARMISS hingga terjadi keseimbangan persebaran setiap label. Label output(Y) dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.. Tabel 1 Daftar Label Input(Y) No Nama Kolom Jenis 1 Protocol Input(X) 2 Length Input(X) 3 Timestamp Input(X) 4 Port Input(X) 5 Klasifikasi Output(Y) 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Optimasi Model ANN adalah termasuk algoritma pada Machine Learning yang bersifat supervised, artinya algoritma ini membutuhkan masukan sejumlah parameter untuk dapat menghasilkan keluaran yang maksimal. Tujuan utama penelitian tentang ANN adalah untuk menemukan model yang ideal dan optimal pada kasus yang diteliti. Proses optimasi model dilakukan dengan cara trial dan eror dengan mengubah-ubah sejumlah parameter pada model. Parameter-parameter tersebut adalah: 1. Jumlah neuron pada input layer. 2. Jumlah hidden layer. 3. Jumlah neuron pada hidden layer. 4. Metode aktivasi. 5. Metode Optimasi. 6. Nilai dropout. 7. Batch_size. 8. Iterasi/Epoch. Perubahan-perubahan parameter pada sembilan poin diatas dapat menghasilkan keluaran yang berbeda. Proses percobaan pada setiap parameter dilakukan dengan cara mengubah satu parameter dengan berbagai nilai dan membiarkan parameter lainnya sehingga didapatkan kekonsistenan hasil. Setelah didapatkan keluaran yang optimal pada satu parameter, parameter yang telah optimal tersebut akan diterapkan ketika melakukan percobaan pada parameter lainnya. Begitu selanjutnya sampai semua parameter dalam kondisi optimal. Secara matematik, model ANN dapat dirumuskan sebagai berikut, lihat pada Gambar 1. Gambar 1 Model matematik dan model arsitektur layer Artifical Neural Network (ANN). Neuron pada Input Layer, neuron pada hidden layer, neuron pada output layer serta jumlah layer pada hidden layer dapat dimodifikasi jumlahnya untuk menemukan proporsi yang tepat sesuai masalah yang diselesaikan. Variabel X0 sampai Xn adalah variabel input berisi angka antara 0 dan 1, pada penelitian ini inputnya adalah protocol, port, length dan timestamp yang dikonversi menjadi angka antara 0 dan 1 dengan menggunakan fungsi persebaran minimum dan maksimum. Variabel Yk adalah variabel output yaitu kolom klasifikasi. Variabel W adalah bobot nilai pada tiap-tiap variabel X. Setiap bobot yang bernilai
  • 4. SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X 3 tinggi akan diambil untuk digunakan pada proses berikutnya sedangkan bobot yang bernilai rendah akan dihapus menggunakan fungsi dropout. Kombinasi dari penghitungan bobot sejumlah variabel input akan terus diperbaiki dari iterasi ke iterasi sampai menghasilkan bobot yang optimal. 4.2 Input Layer Percobaan pada input layer dilakukan dengan cara mengubah-ubah jumlah neuronnya dan membiarkan neuron pada layer lainnya hingga didapatkan nilai loss yang paling kecil. Perubahan nilai pada input layer dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Perbandingan Optimasi Input Layer Jumlah Neuron Dataset Loss Input Hidden Output 28 10 3 Training Test Validation 0.3426715 0.3419900 0.3421240 10 10 3 Training Test Validation 0.3646827 0.3639667 0.3639387 25 10 3 Training Test Validation 0.3691933 0.3682538 0.3682329 3 10 3 Training Test Validation 0.3716515 0.3705643 0.3705689 5 10 3 Training Test Validation 0.3760645 0.3755217 0.3754914 30 10 3 Training Test Validation 0.3827678 0.3815309 0.3815142 70 10 3 Training Test Validation 0.3934881 0.3925169 0.3924685 Dari berbagai perubahan nilai yang dilakukan pada input layer seperti terlihat pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa neuron sebanyak 28 merupakan jumlah yang paling optimal dimana jumlah tersebut dapat menghasilkan nilai loss yang terkecil. 4.3 Hidden Layer Percobaan pada hidden layer terdiri dari dua tahap, percobaan pertama untuk menemukan jumlah layer yang paling optimal, percobaan kedua untuk menemukan jumlah neuron yang paling optimal. Hasil percobaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Perbandingan Optimasi Jumlah Hidden Layer Jumlah Hidden Layer Dataset Loss 1 Training Test Validation 0.3552483 0.3537241 0.3537502 2 Training Test Validation 0.3747940 0.3735337 0.3735103 3 Training Test Validation 0.4030375 0.4020166 0.4019670 4 Training Test Validation 0.4060224 0.4052239 0.4051619 Dari percobaan perubahan jumlah hidden layer pada Tabel 3, disimpulkan bahwa nilai loss terkecil didapatkan pada jumlah hidden layer satu. Percobaan pada hidden layer selanjutnya dilakukan terhadap jumlah neuron, di tahap ini dilakukan berbagai perubahan terhadap jumlah neuron dari angka terkecil 3 neuron sampai 14 seperti terlihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Perbandingan Optimasi Layer Jumlah Neuron Input Hidden Output Dataset Loss 28 10 3 Training Test Validation 0.3656147 0.3649282 0.3649409 28 6 3 Training Test Validation 0.3807375 0.3800701 0.3800569 28 14 3 Training Test Validation 0.4174686 0.4164832 0.4164643 28 9 3 Training Test Validation 0.3912370 0.3897505 0.3897160 28 12 3 Training Test Validation 0.4559653 0.4546776 0.4546339 28 3 3 Training Test Validation 0.4589423 0.4579503 0.4579014 Dari berbagai variasi percobaan perubahaan nilai pada jumlah neuron, disimpulkan bahwa jumlah neuron pada hidden layer yang paling optimal adalah 10 neuron yaitu yang dapat menghasilkan nilai loss terkecil. 4.4 Aktivasi Fungsi aktivasi adalah fungsi matematika yang berada pada hidden layer yang berfungsi untuk mengubah ANN menjadi bersifat non linier. Beberapa fungsi aktivasi yang tersedia pada framework tensorflow adalah: Tanh, softsign, sigmoid, softmax, softplus, linear, relu, elu, exponential. Percobaan dilakukan dengan mengubah fungsi aktivasi dan dihitung nilai loss nya, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Perbandingan Arsitektur Layer Layer Optimizer Dataset Loss Input Hidden Output Tanh Tanh Softmax Adamax Training 0.34 Test 0.34 Validation 0.34 Sotfsign Sotfsign Softmax Adamax Training 0.36 Test 0.35 Validation 0.35 Sigmoid Sigmoid Softmax Adamax Training 0.39 Test 0.39 Softmax Softmax Softmax Adamax Training 0.46 Test 0.46 Validation 0.46 Linear Linear Softmax Adamax Training 0.98 Test 0.9 Validation 0.9
  • 5. SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X 4 Softplus Softplus Softmax Adamax Training 0.45 Test 0.42 Validation 0.42 Elu Elu Softmax Adamax Training 0.77 Test 0.74 Validation 0.74 Relu Relu Softmax Adamax Training 0.99 Test 0.91 Dari percobaan perubahan fungsi-fungsi aktivasi yang tersedia, dapat disimpulkan bahwa fungsi aktivasi yang paling optimal adalah fungsi Tanh yang menghasilkan nilai loss terkecil. 4.5 Optimasi Optimasi dalam machine learning adalah fungsi matematika yang digunakan untuk memilih nilai yang dianggap paling optimal dari sejumlah nilai pada proses pembelajaran. Percobaan pada tahap ini dilakukan dengan mengubah ubah parameter fungsi optimasi dan menilai hasilnya. Nilai loss yang dihasilkan oleh masing-masing fungsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Perbandingan Metode Optimasi Optimizer Dataset Loss Adamax Training 0.33 Test 0.32 Validation 0.32 RMSProp Training 0.34 Test 0.34 Validation 0.34 Adam Training 0.35 Test 0.35 Validation 0.35 SGD Training 0.49 Test 0.49 Validation 0.49 Adagrad Training 0.49 Test 0.49 Validation 0.49 Adadelta Training 0.7 Test 0.67 Validation 0.67 Dari berbagai percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa fungsi adamax menghasilkan nilai loss yang paling minimal. 4.6 Pengeluaran(Dropout) Dropout merupakan fungsi matematika yang digunakan untuk menentukan prosentasi pembuangan nilai yang dianggap paling buruk dari sejumlah nilai yang dihasilkan pada satu tahap pembelajaran. Tujuan dari pembuangan ini untuk mengurangi overfitting pada model, yaitu kondisi dimana nilai akurasi yang dihasilkan terlalu sempurna, misalnya bernilai 1. Percobaan pada tahap ini dilakukan dengan mengubah-ubah parameter nilai dropout hingga diapatkan nilai loss terkecil. Hasil percobaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7 Perbandingan Nilai Dropout Nilai Dropout Dataset Loss 0,33 Training 0.35 Test 0.35 Validation 0.35 0,4 Training 0.36 Test 0.36 Validation 0.36 Nilai Dropout Dataset Loss 0,2 Training 0.36 Test 0.36 Validation 0.36 0,055 Training 0.37 Test 0.37 Validation 0.37 0,1 Training 0.42 Test 0.42 Validation 0.42 Dari berbagai percobaan yang dilakukan terhadap parameter dropout, dapat disimpulkan bahwa nilai dropout yang paling optimal adalah 0,33 dimana pada kondisi ini dihasilkan nilai loss terkecil. 4.7 Optimasi Variabel Input(X) Pada tahap ini dilakukan percobaan menggunakan 1 sampai 4 kolom input(X) untuk melihat performa loss nya sehingga dapat digunakan untuk menentukan jumlah kolom yang optimal. Perbedaan hasil jumlah kolom variabel input (X) dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Perbandingan Hasil Pembelajaran Berdasarkan Jumlah Variabel Input(X). Jumlah Variabel X Dataset Loss 4 Training 0.38 Test 0.38 Validation 0.38 3 Training 0.44 Test 0.44 Validation 0.44 2 Training 0.44 Test 0.44 Validation 0.44 1 Training 0.44 Test 0.44 Validation 0.44 Dari percobaan yang dilakukan terhadap jumlah variabel input seperti pada Tabel 8, didapatkan kesimpulan bahwa semakin banyak kolom pada variabel input akan memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi untuk mengetahui jumlah kolom maksimal diperlukan penelitian lanjutan. Nilai accuracy dan loss yang didapatkan dari percobaan variasi jumlah kolom tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini. Gambar 2: Diagram Hasil Pembelajaran 4 Kolom Input(X). Gambar 2 diatas menjelaskan bawah penggunaan 4 kolom menunjukkan hasil yang accuracy dan loss yang mendekati nilai validasinya.
  • 6. SIMETRIS Vol. 14, No. 2, Desember 2020 e-ISSN 2686-312X 5 5. Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah. Pertama, Algoritma neural network dapat digunakan pada klasifikasi paket jaringan, tetapi jika dataset yang digunakan memiliki karakteristik-karakteristik jumlah variabel X kecil, data pada variabel X sangat lebar jaraknya seperti (port, packet size, time to previous packet, protocol) maka akurasi tinggi sangatlah sulit didapatkan. Kedua, semakin banyak kolom pada variabel input (X) akan memberikan hasil yang lebih baik. Ketiga, jika permasalahan yang dihadapi memiliki kemiripan dengan penelitian ini yaitu pengklasifikasian per satu packet jaringan, maka arsitektur model ANN yang paling optimal adalah: jumlah neuron input layer adalah 7 kali jumlah variabel X, jumlah neuron hidden layer adalah 1/2,8 kali jumlah neuron input, jumlah hidden layer satu, nilai dropout 0,33, metode aktivasi tanh- tanh-softmax, metode optimasi adamax, fungsi loss catagory entropy. Nilai accuracy stabil didapatkan pada iterasi (epoch) ke-600, nilai loss stabil didapatkan pada epoch ke- 1000, sehingga didapat kesimpulan bahwa dibutuhkan iterasi minimal seribu kali untuk mendapatkan hasil optimal. Penelitian ini memiliki keterbatasan sumberdaya waktu dan peralatan sehingga dapat dilanjutkan penelitian lanjutan menggunakan iterasi sampai sepuluh ribu kali dan nilai batch_size kecil-kecilnya untuk mendapatkan akurasi yang maksimal dan loss yang minimal. Selain itu, dapat ditambahkan variabel X dengan pembatasan label perkolom maksimal sepuluh label, sehingga algoritma neural network dapat bekerja secara optimal. Untuk melakukan hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan spesifikasi komputer yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama. Daftar Pustaka A. K. J. Michael, E. Valla, N. S. Neggatu, and A. W. Moore, “Network traffic classification via neural networks,” p. 25. E. Liang, H. Zhu, X. Jin, and I. Stoica, “Neural Packet Classification,” ArXiv190210319 Cs, Feb. 2019. M. Lopez-Martin, B. Carro, A. Sanchez-Esguevillas, and J. Lloret, “Network Traffic Classifier With Convolutional and Recurrent Neural Networks for Internet of Things,” IEEE Access, vol. 5, pp. 18042– 18050, 2017, doi: 10.1109/ACCESS.2017.2747560. Z. Wang, “The Applications of Deep Learning on Traffic Identification,” p. 10. M. F. Iqbal, M. Zahid, D. Habib, and L. K. John, “Efficient Prediction of Network Traffic for Real-Time Applications,” J. Comput. Netw. Commun., vol. 2019, pp. 1–11, Feb. 2019, doi: 10.1155/2019/4067135. View publication stats View publication stats