Profil Pelajar Pancasila merupakan elaborasi tujuan pendidikan nasional sekaligus komitmen bersama seluruh penyelenggara pendidikan dalam membangun sumber daya manusia Indonesia
Pada aksi nyata ini, Guru Taya (iwan Sumantri) akan mensosialisasikan Profil Pelajar Pancasila (PPP) kepada murid, Guru Ataya berkolaborasi dengan rekan guru lain dalam mengadakan kegiatan ini.
Murid di sekolah ini diharapkan menjadi individu yang religius, berakhlak mulia, berpikir kritis, kreatif, mandiri, dapat berkolaborasi, dan menguasai teknologi. Guru berupaya membimbing murid agar dapat mengembangkan bakat dan minat mereka secara optimal sesuai kodrat alamnya. Visi sekolah adalah mewujudkan murid berakhlak mulia sesuai profil pelajar pancasila.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik murid yang diharapkan guru di masa depan, yang meliputi memiliki akhlak mulia, semangat belajar, kreatif, inovatif, menjadi teladan, memiliki karakter unik, serta mendukung pendidikan berkarakter dan merdeka belajar. Guru bertekad membentuk murid-muridnya menjadi individu-individu yang memiliki profil pelajar Pancasila.
Koneksi Antar Materi Modul 1.3_Visi Guru Penggerak.pdfRudiSaputra32
Koneksi antar Materi modul 1.3.
Prakarsa Perubahan dan Visi Guru Penggerak merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan, salah satunya adalah bentuk penjelasan dan pemafaran Visi Guru Penggerak serta Analisis Visi Guru Penggerak. dan diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan baca untuk para calon guru penggerak indonesia
Profil Pelajar Pancasila merupakan elaborasi tujuan pendidikan nasional sekaligus komitmen bersama seluruh penyelenggara pendidikan dalam membangun sumber daya manusia Indonesia
Pada aksi nyata ini, Guru Taya (iwan Sumantri) akan mensosialisasikan Profil Pelajar Pancasila (PPP) kepada murid, Guru Ataya berkolaborasi dengan rekan guru lain dalam mengadakan kegiatan ini.
Murid di sekolah ini diharapkan menjadi individu yang religius, berakhlak mulia, berpikir kritis, kreatif, mandiri, dapat berkolaborasi, dan menguasai teknologi. Guru berupaya membimbing murid agar dapat mengembangkan bakat dan minat mereka secara optimal sesuai kodrat alamnya. Visi sekolah adalah mewujudkan murid berakhlak mulia sesuai profil pelajar pancasila.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik murid yang diharapkan guru di masa depan, yang meliputi memiliki akhlak mulia, semangat belajar, kreatif, inovatif, menjadi teladan, memiliki karakter unik, serta mendukung pendidikan berkarakter dan merdeka belajar. Guru bertekad membentuk murid-muridnya menjadi individu-individu yang memiliki profil pelajar Pancasila.
Koneksi Antar Materi Modul 1.3_Visi Guru Penggerak.pdfRudiSaputra32
Koneksi antar Materi modul 1.3.
Prakarsa Perubahan dan Visi Guru Penggerak merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan, salah satunya adalah bentuk penjelasan dan pemafaran Visi Guru Penggerak serta Analisis Visi Guru Penggerak. dan diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan baca untuk para calon guru penggerak indonesia
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai satu kesatuan yang unik dan berbeda dari bangsa lain, serta menjadi pedoman utama bagi masyarakat Indonesia. Dokumen juga menjelaskan tentang profil pelajar Pancasila yang diharapkan memiliki karakter seperti beriman, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docxzalpidinzalfa
Modul ini membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan yang memberikan kontribusi besar dalam memajukan sistem pendidikan Indonesia. Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan untuk semua, pendidikan karakter, dan pendidikan yang relevan dengan kehidupan nyata sebagai pembentuk kepribadian dan pemberdayaan masyarakat.
Aksi Nyata Profil pelajar pancasila oleh surateno sarwo adi.pdftatalosssetiawan
bisa buat referensi teman teman guru, dan apabila ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya karena saya pun juga masih dalam tahap pembelajaran
New microsoft office power point presentationCarmen2911
Dokumen ini membahas pentingnya modal insan dan peranan guru dalam membangunkannya melalui pendidikan. Guru memainkan peranan kunci dalam membentuk pelajar dengan menggilap potensi mereka, membimbing perilaku yang baik, dan mengajarkan berfikir kritis serta kreatif. Untuk itu, guru perlu memiliki sifat-sifat positif dan semangat patriotisme untuk membentuk pelajar menjadi insan yang bermodal.
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 visi guru penggerak.pdfchanel113
Dokumen ini berisi visi seorang calon guru penggerak tentang murid di masa depan dan perannya sebagai guru. Visinya adalah mewujudkan peserta didik yang berkarakter, berwawasan luas, dan peduli lingkungan sesuai semangat Pancasila. Untuk itu, diperlukan murid yang sopan, kritis, jujur, dan peduli lingkungan serta guru yang menuntun tumbuh kembang murid sesuai kodratnya.
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 visi guru penggerak.pdfchanel113
Dokumen ini berisi visi seorang calon guru penggerak tentang murid di masa depan dan perannya sebagai guru. Visinya adalah mewujudkan peserta didik yang berkarakter, berwawasan luas, dan peduli lingkungan sesuai semangat Pancasila. Untuk itu, diperlukan murid yang sopan, kritis, jujur, dan peduli lingkungan serta guru yang menuntun tumbuh kembang murid sesuai kodratnya.
Analisis studi kasus berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf.
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai satu kesatuan yang unik dan berbeda dari bangsa lain, serta menjadi pedoman utama bagi masyarakat Indonesia. Dokumen juga menjelaskan tentang profil pelajar Pancasila yang diharapkan memiliki karakter seperti beriman, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docxzalpidinzalfa
Modul ini membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan yang memberikan kontribusi besar dalam memajukan sistem pendidikan Indonesia. Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan untuk semua, pendidikan karakter, dan pendidikan yang relevan dengan kehidupan nyata sebagai pembentuk kepribadian dan pemberdayaan masyarakat.
Aksi Nyata Profil pelajar pancasila oleh surateno sarwo adi.pdftatalosssetiawan
bisa buat referensi teman teman guru, dan apabila ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya karena saya pun juga masih dalam tahap pembelajaran
New microsoft office power point presentationCarmen2911
Dokumen ini membahas pentingnya modal insan dan peranan guru dalam membangunkannya melalui pendidikan. Guru memainkan peranan kunci dalam membentuk pelajar dengan menggilap potensi mereka, membimbing perilaku yang baik, dan mengajarkan berfikir kritis serta kreatif. Untuk itu, guru perlu memiliki sifat-sifat positif dan semangat patriotisme untuk membentuk pelajar menjadi insan yang bermodal.
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 visi guru penggerak.pdfchanel113
Dokumen ini berisi visi seorang calon guru penggerak tentang murid di masa depan dan perannya sebagai guru. Visinya adalah mewujudkan peserta didik yang berkarakter, berwawasan luas, dan peduli lingkungan sesuai semangat Pancasila. Untuk itu, diperlukan murid yang sopan, kritis, jujur, dan peduli lingkungan serta guru yang menuntun tumbuh kembang murid sesuai kodratnya.
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 visi guru penggerak.pdfchanel113
Dokumen ini berisi visi seorang calon guru penggerak tentang murid di masa depan dan perannya sebagai guru. Visinya adalah mewujudkan peserta didik yang berkarakter, berwawasan luas, dan peduli lingkungan sesuai semangat Pancasila. Untuk itu, diperlukan murid yang sopan, kritis, jujur, dan peduli lingkungan serta guru yang menuntun tumbuh kembang murid sesuai kodratnya.
Analisis studi kasus berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf.
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. Saya memimpikan murid-murid yang mengamalkan profil pelajar pancasila.
Murid yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak
mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global.
Saya percaya bahwa murid adalah pribadi yang unik dan merdeka sesuai
dengan perkembangannya
Di sekolah, saya mengutamakan pendidikan karakter tanpa mengkesampingkan
kognitif dan psikomotorik anak
Murid di sekolah saya sadar betul bahwa sekolah adalah tempat belajar dan
mendidik mereka menjadi orang yang sukses di masa depan.
Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk mendidik anak-anak murid perlu
pendekatan yang berpusat pada murid.
Saya dan guru lain di sekolah saya paham bahwa untuk mendidik siswa yang
berkarakter profil pancasila perlu keseriusan dan kerjasama yang baik antar semua
pihak.
VISI TANTANG MURID DAN SEKOLAH
3. VISI CALON GURU PENGGERAK
MEWUJUDKAN SDM UNGGUL, CERDAS
DAN INOVATIF YANG BERLANDASKAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA