Dua tahun lalu Nissan mengembangkan teknologi menyatukan otak manusia dengan mobil. Mereka sebut ini Brain to Vehicle Tech. Dengan pendekatan neurosains dan teknologi, mereka ciptakan sistem pengereman otomatis pencegah dini kecelakaan.
2. Selama struktur kebutuhan puncak manusia
adalah aktualisasi diri, -menurut piramida
Maslow yang usia teorinya sudah hampir
seabad-, barang tersier selalu memiliki
pasarnya.
cek konten saya tentang neuromarketing di industri lain
3. Yes, salah satunya kepemilikan mobil yang
selalu dikaitkan dengan status sosial.
Studi saya di tahun 2016 untuk tabloid
Otomotif menemukan jenis dan merek mobil
yang dipakai berhubungan dengan stres dan
self-esteem pengendaranya.
Wah apa sih rahasianya bisa mempengaruhi
emosi begitu?
Berikut ini kontribusi neuromarketing dalam
menarik minat potential customer di industri
roda empat.
4. Studi dilakukan dengan membayangkan
berkendara mobil dari melihat logo BMW dan
Acura.
Hasilnya sama dengan studi Pepsi vs Coca Cola.
Otak partisipan yang dipindai memakai fMRI
menunjukkan apresiasi tinggi otak berada pada
brand prestisius BMW.
Lagi, soal Brand Image1.
Sumber: Schaefer, M., & Rotte, M. (2007). Thinking on luxury or pragmatic brand
products: Brain responses to different categories of culturally based brands.
5. Iklan VW Passat 2011 ini meraih 'neuro-
engagement score' tertinggi pada tahun itu serta
memperoleh penghargaan Gold Lions di Cannes.
Selama 2011, penjualan VW naik drastis, traffic
web naik 50% dan membludaknya minat beli VW
Passat.
2.'Mainkan' Amygdala
Sumber: Alex Hannaford - 'Neuromarketing': can science predict what we'll buy?
6. Studi dilakukan kepada partisipan saat
mengendarai mobil sport dan mobil penumpang
biasa.
Riset menemukan aktifitas kepuasan tertinggi
otak (striatum, vmPFC/mOFC and ACC) ada
pada saat partisipan menaiki mobil sport.
3.Mobil keren = Kepuasan Otak
Sumber: Erk et al (2002). Cultural objects modulate reward circuitry
7. Hyundai meneliti 15 pria dan perempuan untuk
melihat disain eksterior prototipe keluaran
terbaru di 2011. Sementara kepala mereka
dipindai EEG.
Studi ini menemukan mana fitur yang menarik
atensi dan emosi otak. Sedangkan yang
mendapat skor rendah, diganti atau dibuang.
Teknik ini lalu diikuti Ford dan Daimler.
4.Sesuaikan disain dengan
kemauan otak
8. Saat yang lain membenahi fitur mobil, Lexus
melakukan studi neuromarketing-nya ke proses
pembelian.
Mereka menemukan pembeli mobil stres saat
pembayaran.
Nah, proses pembelian ini yang mereka benahi.
Mulai dari merombak showroom agar terlihat
high-class, kopi gratis, wifi, full entertainment ke
pembeli potensial.
Harapannya, dengan full-service bisa kurangi
mumet pas mbayar hehe. Ada-ada aja.
5.Kurangi stres dengan full-
service
Sumber:Roger Dooley - Lexus: Less Pain, More Gain
9. Semakin mahal mobil maka semakin
khawatir pengendara (potensi
kemalingan, kecelakaan, terserempet,
dll), begitu sebaliknya.
Semakin high-class mobil, self-
esteem pengendara semakin tinggi. Hal
ini tidak berlaku untuk pemilik mobil low
MPV.
Nah, kembali ke pertanyaan judul konten
kali ini mobil apa yang bikin stres?
Sumber: Hendy Adhitya - Indeks Kebahagiaan Berkendara untuk Tabloid
Otomotif 2016-2018