"Keep your friends close, but your enemies closer." Buat yang nggak asing dengan kutipan dari Michael Corleone di Godfather 2 ini sebenarnya menyiratkan pesan bisnis. Berhubungan baiklah dengan partner bisnismu, tapi amatilah lebih dekat lagi gerak-gerik kompetitormu.
2. Jika kedua RM Padang mendiferensiasi
produk, masing-masing mendapat 100
pelanggan baru.
Jika hanya satu RM mendiferensiasi,
akan menarik 200 pelanggan baru,
sedangkan RM lain tidak.
Jika keduanya tidak mendiferensiasi, tak
ada dari mereka mendapat pelanggan
baru.
Dengan situasi begini:
Ada dua rumah
makan Padang
yang berkompetisi.
3. Ok, mari gunakan matriks Nash untuk
bantu mengurai masalah ini.
Bentar-bentar gw
bingung bos...
Keliatan kan, diferensiasi adalah win-win
solution buat kedua RM meski hasil yang
didapat lebih kecil (100,100).
Inilah Nash Equilibrium.
Sumber: John F. Nash - Nash Equilibrium
4. Ada sedikit produsen dengan penawaran
satu jenis barang (oligopoli).
Peserta memiliki sumber daya, strategi,
aturan yang terbatas dan disepakati (misal
game kartu, sepakbola).
Salah satu peserta membeberkan
strateginya kepada pihak lain dan mau
bekerjasama.
Nash Equilibrium terjadi jika:
Sumber: John F. Nash - Nash Equilibrium
5. Masalahnya kompetisi bisnis di dunia ini
tak selalu seperti itu Ferguso...
Namun ada teori dari James Carse yang
bisa menjelaskan, yaitu...
Finite vs
Infinite Game
Finite vs
Infinite Game
Sumber: James P. Carse - Finite and Infinite Games
6. Masih pake contoh RM Padang tadi.
Kita tambahkan kemampuan RM Padang A
yang ternyata dimiliki Sultan tajir mampus
(infinite player).
Sebodo amat dengan aturan, dia pilih
perang harga dan promo jadi strategi.
Sementara RM Padang B punya
kemampuan keuangan terbatas (finite
player).
Maka pertarungan tak imbang ini
dimenangi oleh RM Padang A. Lawannya
mundur, kalah.
7. Dalam pertarungan singkat, bisa jadi
memberikan keuntungan jangka pendek.
Tapi kompetisi terbaik adalah terus
membiarkan lawanmu hidup.
Wah kalo gitu calon
pemenang sudah pasti
harus punya sumber
daya tak terbatas ?
Tak selalu.
Kok bisa ?
8. Juara Champions League terus-terusan
10 tahun ke depan Bayern Muenchen.
Apple menurunkan harganya dan
membunuh semua pesaing
AS vs Tiongkok salah satunya
memenangkan perang dagang dan
mendominasi semua lini: perdagangan,
mata uang, militer, sumber daya alam.
Objektif 'perang' abad ini bukan finite
games (menghancurkan pesaing),
melainkan infinite games (terus
berkompetisi).
Bayangkan ini...
9. Contoh gagal adalah perang dingin. Dimana
klaim kemenangan AS atas runtuhnya
komunisme USSR justru memunculkan
musuh baru (radikalisme, terorisme, dll).
Sebaliknya di dunia bisnis, kita bisa lihat
Starbucks (infinite players), tidak
menghancurkan kedai indie (finite players).
Contoh lain, dunia politik dalam negeri. Kita
jadi tahu kenapa Jokowi merangkul kubu
Prabowo setelah menang pemilu.
Game theory mengajarkan
keberadaan kompetitor
justru menjaga
keberlangsungan
permainan.
Sumber: Simon Sinek - What Game Theory Teaches Us about War
10. Live and Let Live
your competitors
aktifkan notifikasi
untuk mendapat
kabar business &
consumer insights
terbaru
Simpan buat
diliat lagi
Tap jika dirasa
bermanfaat